SELAMAT DATANG DI BLOGNYA HENGKOO >> See and Read, Think and Share it....>>>

MEMAHAMI KASIH KARUNIA ALLAH




Efesus 2 : 8-9
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,  itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Saudaraku dalam kasih Yesus Kristus...

Keselamatan adalah puncak dari segala pencarian manusia yang telah mengerti bahwa ada kehidupan setelah kematian tubuh, yaitu kehidupan kekal, yang tidak akan berkesudahan. Orang-orang yang selamat, akan berada di sorga, sedangkan mereka yang tidak selamat akan terjerumus selama-lamanya di dalam neraka.

Akan tetapi kebanyakan orang tidak tahu akan kemana ia setelah mati. Suatu hari, saya bertanya kepada seorang gadis remaja perempuan yang baik hati: apakah kamu tahu bahwa kalau sudah mati, kamu akan ke sorga atau ke neraka? Dia menjawab tidak tahu: itu takdir Allah, dan saya pasrah saja pada keputusan-Nya, sahutnya. Ia ingin berada di sorga dan bisa luput dari siksaan kekal mengerikan di neraka. Tapi menurutnya, itu bukan keputusannya, melainkan keputusan Allah. Hal yang sama saya tanyakan pada seorang remaja laki-laki, apakah ia yakin akan pergi ke surga. Jawaban yang sama dengan kalimat berbeda keluar dari mulutnya.

Sebagian orang tidak percaya ada sorga dan neraka. Sebagian lagi bebal, percaya tapi tidak terlalu peduli, seolah-olah berkata: Itu bukan urusanku! Sedangkan orang-orang yang mengerti betapa ngerinya neraka kekal itu dan tidak ingin masuk kesana, akan berkata: “Siapa yang sanggup mengerjakan semua perintah Kitab Suci? Itu sangat sulit. Tapi saya akan berusaha hidup baik-baik, supaya mudah-mudahan saya bisa masuk ke sorga.” Mudah-mudahan, itulah pengharapan kebanyakan orang. Mudah-mudahan artinya ia sangat berharap, tetapi tidak bisa memastikan. Apakah anda salah seorang dari mereka? Setelah membaca buku ini, anda akan berubah, mata anda terbuka dari kebutaan rohani, dan hati anda akan dipenuhi sukacita yang meluap-luap.

Buku ini bukan hanya untuk orang-orang yang belum pernah mendengar Injil. Bahkan saya lebih menujukan buku ini kepada orang-orang kristen sendiri, termasuk kepada pengerja-pengerja di dalam gereja, sebab kebanyakan orang kristen sendiri tidak paham benar arti kasih karunia. Istilah itu umumnya masih istilah tanpa arti apa-apa di pikiran kita. Pengetahuan kita hambar, dan kita tidak bergetar saat mendengarnya. Padahal anda harus tahu, anda selamat karena kasih karunia!

Dalam tulisan ini, saudara akan mengerti siapa Yesus dan siapa saudara setelah menerima Dia. Saudara akan sangat dikuatkan dan menjadi jauh lebih mengerti bahwa saudara selamat bukan karena kesempurnaan kesalehan anda, tetapi karena kasih karunia Allah yang anda terima oleh iman di dalam nama Yesus Kristus.

Betapa perlunya pengajaran ini anda terima, sebab hari-hari ini ada begitu banyak pengajaran yang mengusung jiwa agamawi sedang melanda umat Allah. Ada banyak tulisan yang beredar luas di internet, maupun para pengajar yang berkeliling kota-kota memasuki gereja-gereja, yang mengajarkan tuntutan-tuntutan perbuatan untuk mengejar keselamatan. Dengan demikian, mereka memperkokoh persepsi orang-orang awam yang mengira bahwa mereka hanya bisa selamat melalui perbuatan-perbuatan saleh. Pengajar-pengajar ini menaburkan ketakutan dan kebutaan rohani yang lebih parah. Iman jemaat menjadi tergerus, berganti oleh pengejaran kesalehan-kesalehan, untuk mencoba memastikan bahwa dia akan selamat. Pun setelah si jemaat melakukan semua perbuatan, tetap saja ia tidak yakin akan keselamatannya. Ia hidup di dalam teror rohani, bukan karakter anak Allah. Pengaruh kelompok ini semakin lama semakin membesar, bahkan sudah banyak hamba Tuhan yang tulus hatinya termakan dan terjerumus ke dalamnya.
Kasih karunia Allah adalah dasar dari kekristenan kita, saudara-saudaraku. Bukan perbuatan-perbuatan saleh kita. Oleh kasih Allah yang begitu besar pada anda, Ia telah mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk mati bagi segala dosa anda. Berakarlah kuat di dalam kasih karunia itu, saudaraku. Injil Tuhan Yesus adalah Injil Kasih Karunia.

Kisah Para Rasul 20 : 24
Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

Akan tetapi di dalam buku ini anda juga akan dibuat mengerti apa dan bagaimana anda harus hidup setelah menerima kasih karunia itu.


1.       ANDA YANG MESTINYA MATI, TELAH DIBENARKAN

Saudaraku kekasih....
Anda sudah tahu, bahwa hanya dua tempat bagi orang-orang yang telah meninggal dunia. Jika tidak di sorga bersama Allah, sudah pasti dia tengah menderita untuk selama-lamanya di neraka.

Neraka itu adalah satu tempat yang sangat mengerikan. Suatu tempat dimana tidak ada belas kasihan sama sekali. Segagah-gagahnya orang sewaktu hidup, ia hanya akan bisa menjerit melolong-lolong penuh siksaan dan ketakutan ketika berada di neraka, sepanjang hari. Dibakar api yang panasnya amat dasyat, ditambah dengan berbagai siksaan yang amat mengerikan. Dan sekalipun begitu perihnya siksaan itu, orang tidak dapat mati lagi. Ia akan merasakan setiap rincian dari siksaan bengis itu, selama-lamanya... tanpa berakhir... ya, selama-lamanya!

Siapakah di antara anda yang ingin masuk neraka? Saya percaya tentu tidak ada. Bukan cuma anda, bahkan bila kita jelaskan secara lengkap lalu bertanya, semua orang di luar sana pun pasti tidak ingin masuk ke neraka. Semua orang ingin masuk sorga. Anda pasti ingin ada di sorga, demikian pula saya dan semua orang.

Lalu karena itu, orang-orang yang ingin masuk sorga, yang takut akan berakhir di neraka, melakukan upaya-upaya keras, menciptakan agama-agama, ajaran-ajaran saleh, dengan cara beribadah ini itu, sembahyang ini itu, berpuasa satu bulan penuh, melakukan ini itu, berusaha hidup baik-baik, hidup alim, dalam  kesalehan dan rupa-rupa perbuatan agamawi lainnya. Semua itu dilakukannya karena dia berharap dapat luput dari neraka.

Tapi siapakah yang dapat menjangkau sorga? Adakah yang tahu dimana letak sorga? Bila anda menatap ke langit malam, ke taburan bintang-bintang, di sebelah manakah sorga itu? Adakah yang tahu? Hanya Orang yang datang dari sorga yang dapat membawa orang ke sorga.

Dan juga ketahuilah, sorga itu adalah tempat yang maha kudus, sebab disanalah Allah Yang Maha Kudus bertahta. Tempat yang maha kudus artinya tak boleh ada satu pun dosa bisa masuk. Jika anda punya satu dosa saja, anda akan ditolak di sana, tidak peduli anda seorang kristen baik-baik. Nah, jika satu dosa saja ditolak, bagaimana bila dosanya bertimbun-timbun? Faktanya ialah: semua manusia memiliki dosa, dan banyak! Dan upah dosa ialah maut: kematian kekal!

Roma 6 : 23a
Sebab upah dosa ialah maut;

Anda pernah berbuat dosa, saya juga, begitu pula semua orang. Jadi tak seorang pun di antara kita ini yang layak masuk sorga. Kita semua mestinya akan mati, mestinya akan berakhir di neraka, karena dosa-dosa kita. Sebab ketika dikatakan: upah dosa ialah maut, itu artinya setiap dosa harus dibayar dengan maut, kematian kekal. Jadi lihat, tidak ada bedanya memiliki satu dosa dengan sejuta dosa. Sama-sama harus menanggung akibat dosanya itu di dalam maut. Neraka tidak hanya dipenuhi orang-orang jahat yang banyak dosanya, tapi juga disesaki orang-orang baik hati yang seumur hidupnya hanya memiliki satu atau dua kesalahan dosa saja. Betapa kudus dan tak terjangkaunya sorga oleh manusia. Adakah harapan bagi manusia untuk lolos dari kebinasaan api neraka? Sementara manusia adalah lemah dan mudah tergoda? Akan tetapi puji syukur kepada Allah, Yesus telah mati untuk kita, dengan menanggung segala penghukuman dosa kita, supaya kita boleh hidup terus.

Anda kurang mengerti? Bacalah perbandingan ini:
Bayangkanlah engkau ini telah membunuh orang, lalu ditangkap polisi. Semua bukti-bukti dan saksi-saksi berhasil dikumpulkan, lalu anda diseret ke pengadilan. Tak ada keraguan lagi, semua terungkap dengan jelas di depan hakim: anda benar-benar pelaku pembunuhan itu. Oleh karena hukum telah mengatur, maka anda akhirnya dijatuhi hukuman mati.

Karena kematian itu mengerikan, anda berusaha keras menyelamatkan nyawa anda, dengan mencoba banding. Tetapi karena anda benar-benar terbukti, hakim banding pun tetap memvonis anda hukuman mati. Dan pada tingkat terakhir, yakni kasasi, anda pun tetap dinyatakan bersalah dan divonis mati. Hari pemancungan leher anda telah ditentukan!

Tidak ada yang dapat anda lakukan lagi sekarang. Anda sama sekali tidak memiliki harapan. Jam demi jam berlalu, anda tinggal menunggu mati. Lalu waktunya tiba. Anda sekarang digiring ke lokasi eksekusi, dimana leher anda akan dipancung sampai putus...

Lalu tiba-tiba, disaat-saat yang mengerikan itu, muncul seseorang ke depan, berbicara kepada hakim: “Tuan Hakim, saya sangat kasihan kepadanya. Bebaskanlah dia, dan biar saya saja  yang menanggung hukumannya.” Hakim heran dan bertanya: “Engkau serius mau menggantikan penjahat ini dipancung?” Dia menjawab pasti: “Saya bersedia!”

Maka ditangkaplah orang itu, dirantai, lalu digiring ke pemancungan. Tak lama kemudian, leher orang itu  putus dimakan alat pemancung. Darahnya tertumpah membanjir. Mayatnya terjatuh ke tanah.

Pertanyaan saya: setelah orang itu dipancung menggantikan anda, masihkah anda akan dipancung juga oleh hakim? Tentu saja tidak, bila anda tidak menolak pengorbanannya itu. Begitu orang itu mati, hakim akan langsung melepaskan anda. “Pergi sana. Kamu sekarang orang merdeka!” Jadi sekalipun anda benar-benar terbukti bersalah, anda telah dibenarkan! Anda bebas! Anda tidak dihukum lagi!

Demikianlah Yesus telah menggantikan anda untuk menjalani hukuman maut atas dosa-dosamu. Anda yang mestinya harus mati dan masuk alam maut (neraka), telah dibebaskan dari segala hukuman. Karena Yesus telah menjalani hukuman anda dengan menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib, dan turun ke dunia maut menggantikan anda. Itulah kasih karunia. Ia sangat mengasihi dan berbelas kasihan kepadamu.

Maka milikilah Yesus, percayailah Yesus, peganglah Yesus. Janganlah anda menolak Yesus, jangan anda meninggalkan-Nya. Sebab sekalipun Yesus telah mati untuk dosa setiap orang, akan tetapi barangsiapa menolak Dia, kematian Yesus sia-sia baginya.

Kita teruskan perumpamaan tadi.
Setelah hakim membebaskan anda, anda datang lagi pada si hakim dan berkata: “Pak Hakim, memang tadi orang itu sudah mati menanggung hukuman saya. Tapi setelah saya pikir-pikir, saya menolak orang itu. Saya menolak pengorbanannya.” Hakim tentulah kaget: “Hei, hukumanmu sudah dijalankan orang itu, pergi sana dan terima kemurahan hatinya itu!” Tetapi anda bersikeras: “Tidak Pak Hakim. Saya menolaknya. Saya tidak terima kebaikannya itu. Itu tidak berlaku bagi saya!”

Menurut anda, apa yang akan dilakukan Pak Hakim atas keputusan anda itu? Tentu saja jelas: kematian sukarelawan itu menjadi sia-sia bagi anda. Jadi anda harus menjalankan sendiri hukuman anda. Anda akan ditangkap lagi, diikat, dan diseret ke pemancungan.
Bukankah itu sangat bodoh? Dan sebodoh itulah persis orang-orang yang menolak Yesus!

Jadi terimalah Yesus. Sebab karena Yesus, anda sekarang telah bebas. Yesus Kristus mati supaya anda bisa hidup terus, hidup selama-lamanya. Karena Yesus, anda tidak lagi dipandang bersalah oleh sorga. Anda sekarang layak masuk ke sorga, karena semua hukumanmu sudah dibayar lunas. Sorga tidak lagi memiliki alasan apa-apa untuk melarang anda masuk. Sebab Yesus adalah Raja di sorga. Anda selamat oleh Yesus! Karena karya salib-Nya! Bersukacitalah!

I Korintus 7 : 23
Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.

I Petrus 1 : 18-19
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat

Dan setelah Yesus mati menggantikanmu, Ia kemudian bangkit pada hari yang ketiga, supaya engkau boleh percaya, bahwa Ia telah mengalahkan maut. Ia telah menang, dan kebangkitan-Nya membuktikan semua itu!

Roma 6 : 9
Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.


2.       MAUT TIDAK DAPAT MENJANGKAUMU

Saudaraku kekasih....
Mari kita baca dulu ayat di bawah ini:

I Petrus  3:18
Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh

Saudaraku dalam Yesus Kristus....

Membaca ayat di atas, hati saya terlalu meluap sekarang, dan saya tidak tahu kalimat pertama apa
yang harus saya tuliskan kepada saudara. Perhatikan kalimat pertama ayat itu: Yesus telah mati
sekali untuk segala dosa kita.  Apakah anda sudah bergetar membacanya? Belum? Ah... coba renungkan dalam-dalam sekali lagi. Hei kawan, Yesus telah mati bukan hanya untuk sebiji dosamu, tapi untuk semua dosamu...! Engkau yang berdosa banyak, tidakkah anda bergetar sekarang..? Saya bergetar...!

Baik, mari kita masuki penjelasannya.
Tentu ada pertanyaan: Yesus mati untuk menebus dosaku yang mana? Dan banyak yang menjawab: dosa anda yang lalu, maupun dosa yang akan datang. Dari sisi kronologi waktu, jawaban ini benar. Memang demikian adanya. Tetapi dari sisi hakekat, jawaban itu kurang tepat. Anda dan saya tidak memiliki dosa yang akan datang. Semua dosa adalah YANG LALU. Semua dosa ADA DI BELAKANG, tidak satu pun di depan.

Anda hari ini tidak dapat ditilang polisi, hanya karena kemungkinan akan melanggar lalu lintas tahun depan. Kalau kita sudah dipenjara duluan karena dikuatirkan akan membunuh di masa depan, alangkah konyolnya itu. Lebih baik semua anak-anak dibasmi atau dipasung saja hari ini sebelum mereka besar, kalau memakai logika seperti itu. Tetapi Tuhan tidak memakai logika itu. Dia tahu kita sangat mungkin jatuh tahun depan, tapi Dia tidak lantas mencabut nyawa kita hari ini hanya untuk mencegah hal itu jangan terjadi.

Kemungkinan berbuat dosa di masa depan memang ada. Tetapi karena belum terjadi, itu belum menjadi dosa. Dosa hanya dapat disebut dosa, jika kita SUDAH MELAKUKAN-nya. Dan jika sudah dilakukan, itu berarti YANG SUDAH LALU. Jadi dosa hanya ada di masa lalu kita. Dan Yesus mati sekali untuk menjadi tumbal bagi semua itu.

Roma 3 : 23-24
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus

Anda sudah tahu, Hukum kekal Allah berkata: “upah dosa ialah maut”. Akan tetapi maut itu telah ditanggung oleh Yesus untuk semua dosa, dan pula Yesus telah menang mengalahkan maut, sehingga jika orang itu datang atau kembali kepada Yesus, upah dosa itu (maut) tidak akan dapat menjangkaunya lagi.

Roma 6 : 23
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Tubuh memang akan binasa dan kembali ke tanah, tetapi Maut tidak dapat menjangkau siapapun yang berada di dalam Yesus Kristus! Seribu kali pun barisan Kerajaan Maut berseru-seru: “Dia orang berdosa, dia sudah melakukan banyak dosa! Dia sudah banyak membunuh, dia penipu di kantornya! Dia penindas, dia banyak menelan milik orang-orang miskin! Puluhan gadis muda telah diperdayainya! Sudah beratus-ratus kali dia tidur dengan perempuan-perempuan jalang! Dia milikku!” Tetapi Yesus akan berkata: “Hai Maut, dimana sengatmu? Coba tunjukkan kepada-Ku kalau engkau sanggup mengambilnya dari-Ku!”

I Korintus 15 : 55
Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?

Dan Maut tidak akan dapat menjangkau saudara, karena anda telah berada di dalam Kristus. Di dalam Yesus, anda aman, anda selamat, dan anda akan bertemu muka dengan-Nya kelak, di sorga kekal, sebab Dia telah mengalahkan Maut. Itulah kasih karunia! Bersukacitalah!

Roma 5 : 2
Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.

Jadi di dalam kasih karunia Tuhan, panggilan kita bukanlah untuk merancang dosa di masa nanti dengan menuruti pikiran iblis, melainkan untuk hidup di dalam kebenaran-Nya menuruti pikiran Kristus. Di depan kita adalah panggilan tugas dari Ladang Allah. Tetapi kalaupun di tengah jalan anda tersandung juga, anda sudah tahu bahwa Yesus telah mati untuk dosa itu, sehingga anda semestinya segera bangkit kembali dalam pertobatan.


3.       TAURAT ITU APA

Kelahiran, kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus Kristus telah menjadi tonggak dimulainya zaman kasih karunia, yaitu zaman pengampunan, zaman Perjanjian Baru Allah. Jadi anda dan saya lahir di zaman kasih karunia Allah, bukan lagi di zaman Taurat. Dengan demikian, kita tidak lagi berada di bawah tuntunan Taurat.

Tetapi meskipun kita tidak lagi berada di bawah tuntunan Taurat, kita tidak boleh lupa bahwa Taurat berasal dari Bapa kita juga. Jadi Taurat itu kudus dan suci. Kita tidak hidup di bawah hukum Tuntutan Persyaratan Taurat, tetapi di bawah hukum Pengampunan Yesus Kristus. Jiwa hukum tuntutan persyaratan ialah: “Penuhi dulu semua persyaratan ini, maka kamu lulus.” Berbeda dengan jiwa hukum Pengampunan ialah: “Terimalah pengampunan ini, maka kamu lulus.”

Allah kita memang merancang hukum Taurat dengan jiwa Tuntutan Persyaratan: kita harus memenuhi semua tuntutan yang terdapat di dalamnya supaya kita beroleh keselamatan. Dan anda harus tahu mengapa demikian. Pertama-tama, karena Allah kita maha kudus. Tidak boleh ada sebiji pun dosa di hadapan-Nya. Kedua, karena hukum-Nya: upah dosa ialah maut, api murka Allah. Dengar, setiap dosa mendatangkan murka Allah, dan murka Allah ialah maut yang kekal.

Kedua kondisi itu membuat orang harus tidak memiliki dosa, supaya ia boleh lolos dari penghukuman murka Allah, dan boleh bertemu dengan Allah di sorga kekal. Untuk tujuan itu, tentu saja Allah harus memberitahu umat-Nya apa-apa saja perbuatan dosa. Dan Allah menyingkapkan semua itu di dalam Taurat. Jadi Taurat dipenuhi daftar perbuatan dosa. Ini dosa, ini juga, ini, ini, ini dan ini. Daftar itu dibuat supaya mereka jangan melanggarnya, supaya mereka tidak binasa. Sebab itu tadi, upah dosa ialah maut.

Jadi Taurat itu pada hakekatnya terdiri dari dua unsur. Pertama, penyingkapan tentang apa-apa saja itu dosa menurut Allah kita, seperti yang saya sebutkan tadi. Untuk membantu, kita namai saja unsur ini “Pengumuman Dosa.” Kedua, daftar perbuatan yang harus dilakukan untuk menghindari dosa, atau menahirkan diri dari dosa, juga daftar ibadah lahiriah yang harus dilakukan untuk menghindarkan penghukuman atau mencari perkenanan Allah. Unsur yang kedua ini biasa disebut aturan-aturan imamat, atau untuk mempermudah, kita namai saja disini “Tuntunan Taurat”.  

Di dalam hukum upah dosa ialah maut, maka disingkapkan dengan jelas bahwa semua orang yang berbuat dosa pasti binasa. Setiap orang akan menjadi tumbal bagi dosanya.

Akan tetapi karena manusia itu penuh dengan kelemahan, ditambah lagi kenyataan bahwa dunia ini juga telah menjadi bagian dari kediaman kerajaan iblis, maka sekalipun orang-orang Israel kala itu mencoba berbuat sekuat tenaga mereka, tetap saja mereka gagal untuk hidup tanpa melanggar Taurat. Mereka tak berdaya menghindarkan dosa. Semua orang Israel tetap saja dicemari dosa, sama seperti semua bangsa di dunia. Singkatnya, tak seorang pun berhasil menjalankan Taurat secara sempurna. Dengan demikian, Taurat tidak menyelamatkan seorang pun.

Galatia 3 : 11
Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."

Sebenarnya sejak awal, tepatnya sejak Adam jatuh dalam dosa, Allah kita sudah merancang zaman kasih karunia. Itu karena Ia sesungguhnya sangat mengasihi umat manusia. Ia sesungguhnya tidak ingin umat manusia ini binasa.

Tetapi karena zaman itu belum tiba saatnya untuk berlaku, Allah memberikan Taurat. Dan Taurat itu, seperti kita bahas di atas, adalah rambu-rambu yang menjelaskan apa-apa saja yang disebut dosa oleh Allah, dan apa-apa saja yang harus diperbuat  supaya manusia menghindarkan diri dari semua itu, supaya mereka tidak binasa. Jadi Taurat itu semacam pengisi masa transisi, supaya umat pilihan-Nya itu tidak menjadi liar sebagaimana bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

Galatia 3 : 23-25
Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.
Dan Rancangan Agung Allah kita itu akhirnya tiba saatnya untuk berlaku, ketika Kristus Yesus lahir ke bumi, mati bagi dosa dunia, bangkit untuk menyatakan kemenangan-Nya atas maut, dan naik ke sorga untuk memerintah kita, sampai kelak Ia datang lagi menegakkan Kerajaan-Nya atas dunia ini. Kasih karunia Allah genap di dalam Yesus Kristus. Dan di dalam Dialah berlaku Hukum Pengampunan itu: “Barangsiapa menerima-Nya, yaitu menerima pengampunan itu, ia diselamatkan.”

Jadi perbedaan mendasar dari Taurat dan kasih karunia adalah perihal pengampunan dosa atau keselamatan. Yesus belum lahir sebagai manusia dan belum tersalib ketika Taurat diberikan kepada Musa. Supaya orang bisa selamat atau diampuni dari segala dosa, dia harus melakukan dulu secara sempurna seluruh Taurat. Jadi keselamatan yang dijanjikan Taurat disandarkan pada perbuatan-perbuatan manusia. Pada kekuatan manusia.  Karenanya, jiwa Taurat adalah agamawi.

Akan tetapi kasih karunia di dalam Yesus artinya anda sudah diampuni sebelum anda berbuat dosa. Yang tinggal anda lakukan ialah menerima pengampunan itu dan tinggal di dalamnya. Keselamatan itu hanya ada di dalam Yesus, karena Yesus telah mengampuni seluruh dosa dunia dan menang mengalahkan maut. Jadi jika anda mau menerima Yesus dan tinggal tetap di dalam Dia, anda sudah selamat. Perhatikan: jadi keselamatan yang dijanjikan Injil disandarkan pada iman dan kemauan kita untuk datang pada Yesus, bukan lagi disandarkan pada perbuatan-perbuatan manusia kita.

Jadi apakah kasih karunia telah membatalkan Hukum Allah? Apakah Hukum Dosa sudah tidak ada lagi? Disinilah terjadi kebingungan yang melanda banyak sekali umat kristen, dan hasilnya ialah kemunculan ajaran-ajaran yang salah.

“Pengumuman Dosa” masih ada, dan berlaku kekal. Di dalam Taurat, Allah memberitahukan kita apa-apa saja itu dosa, yaitu semua yang terkandung di dalam Sepuluh Perintah. Jadi siapa melanggar salah satu dari Sepuluh Perintah itu, ia berdosa.

Matius 5 : 18
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Bahkan detail-detail hukum dosa itu lebih diperinci lagi panjang lebar oleh Yesus dan rasul-rasul di Perjanjian Baru. Itu artinya, masih ada bahaya dosa, dan kita semua masih mungkin untuk berbuat dosa, sampai hari ini. Justru karena dosa masih mungkin terjadi maka kasih karunia Allah itu berguna. Jika saya tidak mungkin lagi berbuat dosa, dan meski saya membunuh atau berzinah dengan banyak perempuan, akan tetapi jika semua itu tidak lagi disebut dosa, maka sudah tentu saya tak membutuhkan kasih karunia sedikitpun. Kasih karunia itu berbicara tentang pengampunan. Untuk apa pengampunan ditawarkan jika tidak ada yang membutuhkannya lagi?

Jadi karena dosa masih mungkin kita lakukan di depan sana, maka kasih karunia itu berguna benar bagi kita, seumur hidup kita.

Roma 5 : 20
Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah

Roma 6 : 1
Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?

Tentu saja jawabannya tidak.


4.       YESUS ADALAH ALLAH ITU SENDIRI

Yohanes 1:1 & 14
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Saudara....
Serangan yang paling sering dilakukan penganut agama-agama palsu terhadap kita ialah menghina dan menertawakan iman kita akan Allah Tritunggal, yang percaya –sebagaimana Injil Yohanes di atas berkata- bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri. Mereka bersikeras bahwa Yesus hanyalah manusia, sama seperti semua orang, dengan mengumbar-umbarkan sisi kemanusiaan-Nya: bagaimana Ia lahir, besar, makan, minum, berjalan, tidur, haus, bahkan akhirnya mati dibunuh secara hina.

Sebagai orang kristen yang tinggal di tengah-tengah mayoritas penganut agama palsu, anda pasti sering mendengar cemoohan-cemoohan terhadap kebenaran Ilahi tersebut. Banyak di antara orang-orang kristen yang terpengaruh pada pandangan mereka dan mulai meragukan ke-Allah-an Yesus bahkan sampai berpindah ke agama palsu tersebut. Jika anda salah satu dari mereka, saya berharap sub judul ini dapat membantu anda.

Sungguh, Yesus adalah sandungan terbesar bagi dunia yang akan binasa. Tetapi berbahagialah orang yang percaya kepada-Nya. Alkitab sendiri sudah menubuatkannya ribuan tahun lalu.

Roma  9 : 33
seperti ada tertulis: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."

Kepercayaan kita bukanlah kepercayaan yang membabibuta. Alkitablah yang mengatakan bahwa Yesus itu Allah sendiri, yang dinyatakan ratusan tahun sebelum Yesus lahir sebagai manusia.

Yesaya  9:5
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Lebih spesifik lagi King James Version berkata: ... and his name shall be called Wonderful, Counsellor, The mighty God, The everlasting Father, The Prince of Peace. Kata “shall be called” dapat juga diterjemahkan “haruslah disebut”.

Lihat, Allah menubuatkan bahwa nama Anak yang dilahirkan itu akan atau harus disebut Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Ini dituliskan sekitar 700 tahun sebelum Yesus lahir. Nama Anak yang lahir itu adalah Yesus, atau Yeshua dalam tradisi Aram dan Ibrani, yang disebut Kristus. Dan hari ini, nubuat itu telah genap. Semua orang yang percaya kepada-Nya menyebut: Yesus Sang Penasehat Ajaib, Yesus Allahku yang Perkasa, Yesus Bapaku yang Kekal, Yesus Raja Damai.

Mengapa Allah dalam firman-Nya itu menyebut Yesus: Allah? Bukankah hanya ada satu Allah yaitu diri-Nya sendiri? Jadi tidak lain tidak bukan, itu artinya Dia sendirilah itu. Allah itulah Yesus, dan Yesus itulah Allah.

Namun orang-orang yang membutakan dirinya membantah: tetapi di dalam Injil, Yesus berdoa
kepada Allah, yang Ia sebut Bapa. “Kalau begitu, Yesus bukan Allah!”, seru mereka. Mungkin buku ini sekarang berada di tangan salah seorang dari mereka yang meragukan Yesus. Jika anda adalah dia, mari kita merenung sebentar dengan logika juga.

Adakah yang mustahil bagi Allah? Tentu anda sepakat dengan saya: tidak ada. Jika demikian, baiklah saya bertanya dengan pertanyaan logika juga:  Bayangkanlah anda ini seorang yang maha kuasa, dimana tak ada yang mustahil bagi anda, lalu jawablah ini: dapatkah anda sekarang juga berada di bulan dan di saat yang sama, anda tetap ada di tempat duduk anda sekarang? Karena tidak ada yang mustahil bagi anda,  jelas jawabannya: dapat. Pertanyaan berikutnya? Siapakah yang di bulan itu? Andakah itu atau sekedar tiruan anda? Kalau itu hanya tiruan anda, berarti itu bukan anda,  jadi anda tidak benar-benar berada di bulan dan tidak benar maha kuasa. Jadi logika kemahakuasaan memastikan: itu adalah anda sendiri.

Sekarang, kita masuk ke tujuan anda pergi ke bulan. Bayangkanlah disana ada sekelompok mahluk bulan –anggaplah mereka sejenis semut- yang selama ini berdoa kepada anda, tetapi karena mereka tidak mengenal anda, mereka tersesat. Jadi anda pergi ke bulan untuk memperkenalkan diri anda yang sebenarnya pada mereka. Itulah tujuan anda. Pertanyaan saya, apa yang akan anda lakukan supaya anda bisa diterima di tengah-tengah mereka dan bahasa anda dimengerti? Sudah pasti anda akan mengambil rupa mereka dan berbicara dalam bahasa mereka. Itu artinya, secara fisik, anda yang di bulan itu adalah semut dan berbahasa semut.

Apa yang dilakukan anda yang di bulan dalam rupa semut itu? Sudah pasti dia akan berbicara semua hal tentang anda –anda yang duduk di kursimu sekarang- supaya mereka semua semakin mengenal anda, sebagaimana tujuannya ada disana. Jadi sudah pasti dia yang di bulan itu akan menyebut anda yang di bumi sebagai “darimana aku berasal”, “aku dan dia adalah satu”. Selama disana, dia tentu menjadi hamba bagi tujuan anda –anda yang ada di tempat dudukmu sekarang. Dan sebagai hamba bagimu, dia juga akan berdoa kepadamu –yang ada di kursi.

Ketika semut-semut bulan itu bertanya: “Jadi dimana dia? Kami ingin melihat dia!” Sudah pasti anda di bulan itu akan berkata: “Kamu sudah melihat dia, sebab akulah dia. Kalau kamu percaya kepadaku, kamu sudah percaya kepadanya, dan kalau kamu menerima aku, kamu sudah menerima dia.” Anda di bulan itu melakukan beberapa keajaiban yang tidak dapat dikerjakan semut-semut biasa, supaya mereka bisa percaya pada kesaksian anda di bulan itu. Tetapi tentu sebagian semut itu tidak akan percaya dan menolaknya dengan berkata: “Kau sudah gila! Kau pendusta! Kau hanya semut biasa seperti kami, bapakmu saja kami kenal, tapi kau mengaku adalah dia yang kami sembah itu! Kau sangat kurang ajar! Kau menghujatnya!”

Itu hanyalah sedikit perbandingan tentang kemahakuasaan yang dapat anda terima dengan logika, jika anda jujur di dalam hatimu.

Demikianlah juga kedatangan Yesus ke dunia ini dua ribu tahun yang lalu, adalah untuk memperkenalkan Allah pada umat manusia yang buta, supaya kita semua mengenal-Nya. Allah yang maha kuasa itu datang ke dunia untuk tujuan-Nya, dan di saat bersamaan Ia tetap ada di Takhta Sorga. Tentu saja oleh karenanya, Allah yang datang itu harus mengambil rupa manusia dan berbahasa manusia, supaya Ia dapat dimengerti. Jadi dari sisi fisik, Yesus –waktu itu- adalah benar-benar manusia. Ia lapar, haus, merasakan sakit, mengantuk, beristirahat, dan sebagainya. Akan tetapi Ia yang tinggal dalam fisik manusia itu, adalah pribadi Allah sendiri, Allah yang datang ke dunia.

Itulah sebabnya suatu hari murid-murid -diwakili Filipus- bertanya kepada Yesus: “Tunjukkanlah kepada kami Allah, Bapa-Mu itu”. Apa jawaban Yesus?

Yohanes 14:9
Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

Manusia tidak dapat melihat Allah. Tetapi Dia telah datang ke dunia ini dalam rupa manusia supaya Ia dapat terlihat dan dikenali manusia, yaitu Yesus Kristus. Sehingga barangsiapa bertemu Yesus, dia telah bertemu Allah yang tidak kelihatan itu. Itulah kasih karunia, yaitu Allah berkenan datang kepada kita, umat manusia yang berdosa ini, untuk menyelamatkan kita, karena Ia begitu mengasihi engkau dan saya.

Yesus berkata:
Dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku. (Yohanes 12:45)

Ini bukanlah pengakuan yang berasal dari manusia. Tidak satupun manusia berani membuat pernyataan sedasyat itu. Beranikah anda berkata begitu, yaitu barangsiapa melihat anda, dia telah melihat Allah Yang Maha Tinggi, Pencipta langit dan bumi? Tetapi Yesus menyatakannya dengan tegas. Di Perjanjian Lama, secara tersirat Allah menyatakan bahwa Anak Manusia yang akan datang itu adalah diri-Nya sendiri. Di Perjanjian Baru, secara tersirat Yesus menyatakan bahwa diri-Nya adalah Allah itu sendiri. Jikalau anda tetap tidak mau mengakui betapa kuatnya pengakuan-pengakuan Ilahi ini saling menggenapi, maka anda memang orang yang harus binasa.

Karena yang datang itu adalah Yesus, maka Yesuslah yang disebut yang datang dari Bapa, dan tidak dapat dikatakan Bapa datang dari Yesus. Itulah sebabnya Ia menyebut diri-Nya Anak, dan Ia yang duduk di takhta dikenalkan-Nya sebagai Bapa.

Yohanes 8:42
Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”

Jika Ia hanya manusia biasa, bagaimana mungkin kematian-Nya yang satu kali itu cukup untuk segala dosa generasi demi generasi seluruh bangsa di bumi? Itu tidak mungkin. Jika Ia manusia biasa, mestinya Ia hanya dapat menjadi tumbal bagi satu dosa dari satu manusia saja. Tetapi karena Ia adalah Allah sendiri, kuasa dan otoritas-Nya melingkupi segala bangsa dan segala generasi dan segala zaman. Maka kematian-Nya yang satu kali itu pun cukup untuk seluruh manusia sampai selama-lamanya, untuk segala dosa.

Yohanes 3:17
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Dengarlah, misi terbesar Yesus ketika datang sebagai manusia ialah untuk mati terhukum bagimu, bagiku, dan bagi semua orang. Tanpa kematian Kristus, tidak ada harapan keselamatan bagi siapa pun. Tetapi lihat apa yang dilakukan iblis. Ia berusaha keras menutup-nutupi berita salib itu. Anda tahu, sebuah agama palsu besar, mengakui Yesus sebagai nabi, bahkan mengakui-Nya naik ke sorga. Akan tetapi agama palsu ini membantah bahwa Ia telah mati di kayu salib dan menyebut yang tersalib itu hanyalah salah seorang murid-Nya. Ini penipuan terbesar dari iblis, yang berada di balik agama palsu itu. Mengapa? Sebab salib Yesus, yang dilanjutkan dengan kebangkitan-Nya, adalah sumber kekalahan kerajaan iblis. Oleh peristiwa salib, iblis dan kerajaannya telah dilucuti! Dipermalukan! Dijadikan tontonan umum dalam keadaan dirantai dan ditelanjangi!

Kolose 2 : 14-15
dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka

Sungguh, salib Yesus adalah peristiwa yang paling traumatis dan memuakkan bagi kerajaan iblis, dan tentu saja bagi umat manusia yang dikontrolnya. Begitu banyak olok-olok dan caci maki orang-orang binasa di seluruh dunia terhadap berita salib Yesus. Iblis yang telah ompong itulah yang menipu dan mengeraskan hati mereka semua, supaya Injil Keselamatan itu tidak bisa mereka terima. Mereka tidak tahu justru peristiwa di Bukit Golgota itulah satu-satunya sumber pengharapan bagi mereka untuk selamat. Sebab di atas salib itulah Yesus –Allah sendiri yang datang dalam rupa manusia- melunasi setiap hukuman kita karena dosa-dosa. Ironisnya, malah banyak pula orang kristen yang malu karena Yesus –Tuhannya- harus tersalib dengan gambaran begitu hina. Mereka mengiranya hal yang memalukan, suatu kegagalan dan kekalahan. Mereka ini pun orang-orang yang buta, tak kalah sesatnya.

I Korintus 1:18
Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.

Sahabat...
Bola sekarang ada di tanganmu, untuk mau percaya dan menerima pengampunan-Nya itu atau menolak-Nya dan memilih binasa dalam neraka yang menyala-nyala. Saya tak mungkin memaksa anda. Andalah yang harus memutuskan sendiri bagian yang akan anda terima di masa kekal nanti.

Saudaraku kekasih, anak-anak Allah...
Jadi janganlah anda termakan oleh permainan logika rendahan yang kerap dilontarkan penghujat-penghujat Kristus. Mereka menghujat Allah sendiri ketika mereka menghujat Yesus. Ya, dengar sekali lagi: setiap orang yang menghujat Yesus adalah penghujat Allah! Orang-orang yang menertawakan Yesus, mempermainkan nama Yesus di lidah mereka, sedang menertawakan Allah!

Orang tidak dapat menemukan sedikit pun hadirat Allah di luar Yesus. Jadi jika orang masih hendak mencari Allah tetapi menolak Yesus, itu artinya mereka menolak Allah yang mereka cari itu. Sebab Yesus dan Bapa adalah satu, sebagaimana Ia nyatakan sendiri.

Yohanes 10:30
Aku dan Bapa adalah satu.

Dialah Raja segala raja, Allah Yang Maha Tinggi, yang bertahta di sorga.


5.       DIAMPUNI SEBELUM BERTOBAT

Saudara...
Di atas, anda sudah tahu bahwa Yesus sudah mati untuk SELURUH dosa anda. Anda yang mestinya masuk neraka untuk semua dosa anda, telah diluputkan dari sana karena Yesus telah menggantikanmu. Juga anda sudah tahu bahwa Yesus sudah menang mengalahkan maut, sehingga di dalam Dia anda aman dari jangkauan maut.

Sekarang saya mau bicara tentang pertobatan. Apa yang dimaksud dengan bertobat? Bagaimana cara bertobat?

Di dalam ajaran-ajaran agama dunia, pertobatan adalah upaya manusia untuk memohonkan pengampunan dari Allah atas dosa-dosanya. Ada ritual-ritual tertentu, lengkap dengan detail dari rangkaian-rangkaian prosedur agamawi yang harus dilalui, supaya ia beroleh pengampunan. Mari kita bandingkan dengan budaya nenek moyang kita, etnis Batak.

Di zaman dulu –dan mungkin masih ada yang memelihara sampai sekarang- ada yang disebut ritual “Manguras Huta”, artinya “Mengurapi/Mentahirkan Kampung”. Ritual ini dituntutkan kepada orang-orang yang ketahuan berbuat dosa di kampung itu, misalnya berzinah dengan istri orang. “Manguras Huta” adalah upacara pertobatan orang berdosa itu, dimana dia meminta maaf kepada seluruh warga kampung dengan cara perjamuan makan raya. Biasanya seekor kerbau disembelih menjadi kurban penebus dosanya dan disantap bersama-sama orang sekampung. Dengan ritual itu, maka legalah orang sekampung dan mereka percaya bahwa Dewata telah mengampuni dosa orang itu. Kampung mereka tidak akan ditimpa kutuk lagi.

Beginilah pola pikir pertobatan di dalam agama-agama dunia: anda memohonkan pengampunan kepada Allah, melakukan beberapa ritual atau perbuatan-perbuatan saleh untuk membuktikan betapa anda benar menyesal, barulah anda akan diampuni Allah.

Pola itulah yang terjadi di zaman Perjanjian Lama. Karena kala itu Yesus belum lahir dan disalibkan untuk dosa dunia, maka pengampunan hanya akan diberikan jikalau pertobatan ada. Anda bertobat dulu, dari segenap hatimu, barulah Allah mengampunimu. Itulah sebabnya di dalam Perjanjian Lama, kita menemukan bahwa cara orang Israel bertobat adalah dengan menangis, berseru-seru memohon ampunan, dengan mengoyak jubah, dengan masuk ke dalam debu, dengan berpuasa, dengan menyembelih kurban, dengan mengikuti upacara-upacara pentahiran, untuk mengharapkan belas kasihan Allah. Jikalau Allah telah melihat semua itu, barulah Ia memberi pengampunan. Mari kita lihat salah satu kasus di Perjanjian Lama:

II Samuel 24 : 17
Dan berkatalah Daud kepada TUHAN, ketika dilihatnya malaikat yang tengah memusnahkan bangsa itu, demikian: "Sesungguhnya, aku telah berdosa, dan aku telah membuat kesalahan, tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? Biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku.

(Disini, Daud bertobat dari dosanya yang telah mendatangkan murka Allah karena telah menghitung jumlah orang Israel untuk kesombongannya. Pada ayat-ayat berikutnya, Allah melalui Nabi Gad, menyuruh Daud mendirikan mezbah sebagai bentuk pertobatannya. Dan kita baca hasil perbuatan Daud tersebut:)

II Samuel 24 : 25
Lalu Daud mendirikan di sana mezbah bagi TUHAN dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Maka TUHAN mengabulkan doa untuk negeri itu, dan tulah itu berhenti menimpa orang Israel

Allah memberi pengampunan SETELAH Daud bertobat dan berbuat sesuatu (mendirikan mezbah dan memberikan korban bakaran), sebagai bukti pertobatannya. Jadi anda memperjuangkan pengampunan Allah. Akan tetapi di dalam kasih karunia Allah, anda sudah lebih dulu diampuni sebelum anda bertobat.

Mohon serap penjelasan ini.
Tahukah anda bagaimana cara Allah mengampuni semua dosamu? Ya, anda benar.. melalui kematian Yesus di kayu salib. Pertanyaan kedua saya: Tolong renungkan dalam-dalam, menurut anda, apakah Allah punya cara lain mengampuni dosa-dosamu? Jawabannya: Tidak ada cara lain. Kematian Yesus di kayu salib, itulah satu-satunya cara Allah mengampuni dosa-dosamu. Pertanyaan berikutnya: Tahun berapa anda lahir? Katakanlah tahun 1967. Pertanyaan berikutnya: Tahun berapa Yesus mati di kayu salib? Dua ribu tahun yang lalu...
Tahukah anda apa artinya itu? Itu artinya: Semua dosamu sudah diampuni jauuuuh sebelum engkau lahir...!

Efesus 1:7
Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya

Kapan anda terakhir jatuh dalam dosa? Tadi pagi? Sejam yang lalu? Dengar: Untuk dosa itu pun, anda sudah diampuni!

Salib Yesus! Salib Yesus! Dua ribu tahun yang lalu. Inilah kasih karunia Allah yang luar biasa itu.


6.       ANDA HARUS MENERIMA PENGAMPUNAN ITU

Persoalannya tinggal pada kehendak bebas anda: maukah anda menerima ampunan itu sekarang? Baik, saya tanya sekali lagi: maukah engkau mendapatkan ampunan untuk dosa-dosamu itu? Jika mau, terimalah, sebab engkau sudah diampuni terlebih dahulu!

Jadi dengar baik: di dalam kasih karunia Allah, pertobatan bukanlah upaya anda memohon-mohon belas kasihan dan pengampunan Allah seperti zaman Daud, sebab Ia sudah mengampuni anda lebih dulu sebelum anda memohon ampunan itu. Pertobatan adalah tindakan anda untuk menerima pengampunan itu di dalam Yesus, dari segenap hatimu. Catatlah ini dan ajarkanlah seluas-luasnya.

Roma 5 : 8
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Pertobatan yang benar adalah berpaling kepada Yesus. Itu tok. Anda tidak perlu berguling-guling, tidak perlu harap-harap cemas seolah-olah anda terlalu jahat untuk diampuni. Kalau doa penyesalan itu membuat air mata anda berhamburan, biarkan itu berhamburan, sebab setiap air mata di dalam Tuhan ditampung di surga. Jika penyesalan itu hanya membuat anda menghela nafas berkali-kali karena anda terlalu maskulin untuk bisa menangis, tidak masalah, asalkan setiap penyesalan itu berasal dari hati yang tulus. Tuhan melihat hati, bukan dramatis tidaknya ekspresi pertobatan.

Memang sudah menjadi kebiasaan umum ketika orang bertobat, mereka memohon ampunan Tuhan. Demikian pula saat kita bertobat di hadapan Yesus, kita terbiasa juga untuk berkata: “Ampunilah aku Tuhan.” Itu bukan masalah. Pernyataan itu hanyalah ungkapan dari penyesalan. Ketika kita berkata: “Yesus, ampunilah aku”, kita sebenarnya sedang berkata: “Yesus, aku menyesali dosaku itu.” Masalah hanya akan timbul apabila kita berpikir bahwa Allah mengampuni kita setelah kita minta ampun lebih dulu. Ini kebutaan dari pengetahuan akan kasih karunia Allah. Kita bisa dilanda ketakutan jangan-jangan Allah tidak bersedia lagi mengampuni kita. Kita menjadi agamawi lagi. Kita kembali kepada prinsip dasar pra-salib Yesus jika berpikir seperti itu. Padahal Firman telah berkata: “Sudah dibayar lunas! Oleh darah yang mahal!”

Melalui buku ini, anda sudah tahu bahwa anda telah diampuni lebih dulu, dua ribu tahun sebelum anda bertobat. Pengakuan dosa atau pertobatan bukanlah dalam rangka memohon-mohon pengampunan Allah lagi, tetapi dalam rangka menerima dan mengizinkan pengampunan yang telah ada itu masuk dan bekerja menyucikan kita dari dosa, serta mengambil komitmen untuk hidup dalam terang-Nya. Pertobatan adalah tindakan membuka pintu bagi Yesus, bukan tindakan mengetok pintu belas kasihan-Nya. Bukan kita yang mengetok pintu Tuhan, tapi Tuhan yang mengetok pintu kita, dan kita tinggal membukanya saja. Itulah kasih karunia.

Wahyu 3 : 20
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Jadi jika anda melihat Injil, anda akan menemukan contoh-contoh pertobatan yang sama sekali jauh dari dramatis. Mari kita lihat beberapa contohnya.

Lukas 23 : 42-43
Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
(kisah pertobatan orang yang tersalib di sebelah kanan Yesus. Sama sekali tidak dramatis, tidak mengharukan, tidak ada air mata yang membanjir).

Kisah Para Rasul 8 : 35-37
Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.
Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"
 [Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah."
(Kisah pertobatan sida-sida dari Etiopia. Bahkan sama sekali tidak ada doa permohonan apa-apa. Hanya keputusan MENERIMA pengampunan Yesus, keputusan membuka pintu. Meski demikian, menurut hemat saya tetap lebih baik bila kita mendorong orang yang kita layani untuk berdoa memohon ampun). 

Kisah Para Rasul 11 : 20-21
Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan.
Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.
(Pertobatan orang-orang di Antiokhia, dengan percaya dan berbalik pada Yesus. Sama sekali tidak dramatis).

Kisah Para Rasul 16 : 30-33
Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
(kisah pertobatan kepala penjara dimana Paulus dan Silas ditahan).

Anda sudah diampuni, apapun pendapat anda tentang kejahatan anda. Tinggal anda mau atau tidak menerimanya. Jika anda menerimanya, anda kudus dan bersih, jika anda tidak mau menerimanya, pengorbanan Yesus sia-sia bagimu. Tidak ada cara lain agar dosa bisa copot dari manusia selain menerima kasih karunia Yesus. Pertobatan adalah berbalik pada Yesus dan menghentikan kehidupan yang lama, entah dilakukan dengan tangisan pilu ataupun tanpa air mata sama sekali dan hanya keputusan bulat dari hati. Jika itu adalah pertobatan pertama anda, berilah dirimu dibaptis, jangan tunda terlalu lama, kecuali engkau berada dalam keadaan yang tidak mampu lagi mengerjakannya.

Kisah Para Rasul 13 : 38-39
Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa.
Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa

Hanya di dalam Dia. Ah, berpalinglah kepada Yesus. Sesali dan akuilah dosa anda. Lepaskanlah dosa itu. Hanya dengan doa seperti ini: “Yesus, aku menyesali dosa yang kulakukan barusan tadi itu. Aku mengakui bahwa aku salah, bahwa itu melanggar firman-Mu. Terimakasih Engkau telah mengampuni aku dengan darah-Mu yang tertumpah di kayu salib. Aku lepaskan dosa itu dari hidupku, dan aku berpaling kepada-Mu, Tuhanku. Di dalam nama Yesus.”

Jikalau anda benar-benar mengucapkannya dari kemauan sendiri, dari kemurnian dan kedalaman hati anda, anda sudah aman dari tuntutan maut atas dosa itu. Jangan ingat-ingat lagi, supaya iblis tidak melemahkan imanmu seolah-olah dosa itu belum diampuni Tuhan. Ingat terus: sebelum anda lahir, setiap dosa itu telah diampuni dua ribu tahun yang lalu. Anda hanya bertindak dengan kehendak bebas anda untuk menerima ampunan itu, yang keluar dari segenap hati anda.

Lihat, ajaran yang berkata bahwa: “tidak cukup pengakuan lewat mulut, tapi engkau juga harus membuktikan lewat hidup sehari-hari pertobatan anda, barulah Allah akan mengampuni anda”adalah ajaran yang tidak berasal dari Injil Yesus. Itu agamawi, menyangkal kasih karunia. Buanglah itu dari pikiran anda.

Galatia 5 : 4
Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.

Pertobatan adalah anda memutuskan menerima pengampunan Yesus, yang telah mati dua ribu tahun yang lalu menanggung maut untuk setiap dosa yang anda perbuat, supaya anda dapat luput dari api neraka akibat dosa anda itu, sebuah keputusan yang berasal dari hati yang hancur, yang dinyatakan lewat mulut. Dan tentu saja setelah itu, anda harus menjaga supaya tidak melakukan dosa lagi, melainkan tetap tinggal di dalam Dia.


7.       KESELAMATAN KITA DI DALAM YESUS ADALAH PASTI

Tidak ada orang yang berpaling kepada Yesus dapat dijangkau oleh maut lagi. Maut tidak dapat menyentuh orang-orang yang datang pada Yesus. Jika Yesus sudah mengampuni, masihkah maut bisa mendakwamu bersalah? Bersukacitalah.

Roma 10 : 13
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Itu memang sederhana sekali. Kadang-kadang, pikiran agamawi kita membantah: “Tidak mungkin sesederhana itu! Itu terlalu murahan! Allah tidak semurahan itu! Kamu perlu membuktikan dulu! Kalau sudah terbukti, barulah Allah akan mengampunimu!”

Saudaraku...
Pengampunan Tuhan bukanlah soal murahan atau tidak murahan. Yang benar ialah: pengampunan itu gratis! Cuma-cuma! Saya tidak tahu apakah gratis itu artinya murahan. Tetapi saya tahu, pengampunan itu sudah diberikan dua ribu tahun yang lalu, dan gratis. Bukan murah, tapi gratis! Gratis! Gratis!

Roma 3 : 24
Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

Gratis artinya orang dapat menerimanya kapan saja dan dimana saja, termasuk di rumah atau pun lapangan KKR, tanpa perlu harus membuktikan dulu lewat perbuatan-perbuatan baik. Memang setelah anda bertobat, anda harus berusaha untuk tidak melakukannya lagi, melainkan bertekun di dalam Dia dalam cara hidup yang baru. Tetapi Tuhan tidak membutuhkan waktu berhari-hari untuk memantau-mantau anda, agar Ia bisa memutuskan mengampuni anda atau tidak. Sebab Ia memutuskannya dua ribu tahun yang lewat, bukan selepas doa tobat anda!

Yohanes  10:28
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Jadi terimalah kebenaran ini: sebegitu anda berseru kepada Yesus, sebegitulah  anda memperoleh pengampunan. Sebab pengampunan itu bukanlah buah dari pertobatanmu, atau diberikan setelah Yesus melihat air mata pertobatanmu yang mengharukan itu, atau setelah engkau bisa membuktikan kesalehan, tetapi pengampunan itu telah lebih dulu ada dan tersedia, lalu anda terima melalui pertobatan. Catatlah ini juga.

Persoalan banyak orang kristen adalah keterbelengguan pikirannya pada dosa-dosanya yang lalu. Ia terus mengingat-ingat dosanya itu sekalipun ia sudah puluhan kali meminta ampun untuk itu dan telah sungguh-sungguh setia di dalam Yesus. Dan karena ingatan-ingatan yang tak juga lepas itu, ia terus menerus dilemahkan dan merasa tidak layak di hadapan Allah. Orang seperti ini, jika tidak segera memahami kasih karunia Allah, pada akhirnya akan menyerah mengikut Tuhan di dalam rasa frustrasi, atau bisa juga jatuh dalam terkaman para penyesat.

Suatu kali kami melayani seorang ibu yang dibelenggu dakwaan dari alam roh seperti itu. Dia telah bertobat dan berseru kepada Yesus. Tetapi di rumah, pikirannya terus menerus diganggu oleh rasa bersalah yang hebat. Dia terus menerus berdoa tobat dalam rasa frustrasi. Tapi semakin ia berdoa, semakin ia merasa tidak diampuni dan tertekan, sampai akhirnya roh jahat itu beroleh jalan masuk ke dalam jiwanya dan membuatnya kadang-kadang mengalami apa yang oleh orang awam disebut “kesurupan” apabila roh itu bermanifestasi. Lalu suatu hari, seorang ibu, jemaat kami, membawanya ke gereja.

Begitu tiba, wanita itu langsung menangis meraung-raung di kaki pendeta, memintanya turut membujuk Yesus agar mau mengampuninya. Lalu kami mulai melayani dia, dengan mengusir segala roh jahat, dan seketika kesadaran manusianya berganti oleh roh jahat yang menguasainya  dan kembali bermanifestasi. Dengan congkaknya roh yang menumpang itu mendakwa-dakwa perempuan itu dan menyebutkan dosa-dosanya. Lalu di dalam nama Yesus, kami perintahkan roh jahat itu diam, sehingga wanita itu siuman kembali dengan kesadarannya. Saya mulai mengerti apa yang terjadi, ketika wanita itu kembali meraung-raung memohon kami agar mau membujuk-bujuk TUHAN supaya mengampuni dia. Seketika saya mendengar suara lembut Yesus di telinga saya dengan sangat pasti: “Beritahukan padanya, Aku sudah mengampuninya.”

Hal itu saya beritahukan pada wanita itu, kurang lebih saya katakan: “Ibu, dengar baik-baik. Yesus bilang ke saya, Ia sudah mengampunimu. Jadi terimalah pengampunan-Nya itu dan legalah sekarang.” Hal yang kami saksikan setelah itu ialah seketika air muka wanita ini berubah bercahaya. Bola matanya berbinar. Ada sukacita terlihat jelas di dalam rohnya. Ia dipulihkan dan roh jahat yang tak tahu diri itu lari sepenuh malu tanpa harus diusir lagi.

Kali pertama wanita itu bertobat, sebenarnya Yesus sudah mengampuni dia, atau tepatnya, dia sudah beroleh pengampunan yang telah lama tersedia itu. Tetapi wanita ini tidak memahami kasih karunia Allah, sehingga dia merasa belum diampuni. Dia belum memiliki iman akan salib Yesus –yaitu pengampunan Allah, sehingga iblis dengan mudah mempermainkan perasaannya. Betapa kasih karunia itu perlu diajarkan kepada anak-anak Allah, sebab sangat banyak orang kristen yang awam dalam hal itu dan menjadi mangsa empuk bagi tipu muslihat musuh. Iman kita dalam Yesus akan kasih karunia Allah adalah senjata yang sangat kuat menelanjangi akal bulus iblis.

Efesus 6 : 16
dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat

Jadi jikalau anda tiba-tiba teringat kembali pada dosa-dosa anda dan mulai digelisahkan, daripada anda mulai terjebak pada tujuan setan yang sedang berusaha membuatmu frustrasi, lebih baik anda menghalau dakwaan itu dari pikiranmu dan mengucap syukur pada Tuhan atas karya salib-Nya.

Bukan karena kita tidak pernah tersandung dalam dosa maka kita selamat, tapi karena kita datang pada Yesus yang telah mengampuni kita. Hanya, tentu anda sudah tahu, tersandung itu meletihkan jiwa, membuat kita terus menerus bergumul dalam perasaan bersalah dan pikiran-pikiran ketakutan. Jadi setelah anda berbalik pada Yesus, berusahalah dengan keras agar anda tidak tersandung lagi. Artinya, setelah itu anda membutuhkan ketekunan dalam kasih karunia Tuhan. Anda membutuhkan persekutuan yang intim dengan Roh Kudus. Jauhilah segala hal yang berpotensi membuatmu tersandung dalam dosa, entah dosa kecemaran atau kedagingan, dosa lidah, kesombongan, kepahitan, kekecewaan, sakit hati, dan sebagainya. Belajarlah menjalani hidup dengan berfokus pada hubunganmu dengan Yesus.


8.       KARYA SALIB YESUS TERSEDIA SEUMUR HIDUPMU

Mungkin ada juga pertanyaan: “sampai kapan Yesus bersedia mengulurkan tangan pengampunan-Nya atas dosa saya yang itu-itu juga? Saya kira, Dia pada akhirnya akan menarik tangan-Nya dan menggeleng-geleng pada saya, karena saya jatuh lagi dan lagi ke dosa yang sama. Dia pasti akan bosan pada waktunya dan saya tidak akan memiliki pengharapan apa-apa lagi.”

Terhadap pertanyaan di atas, saya tahu ada banyak yang berpikir demikian dan mengalami depresi berkelanjutan. Cukup banyak orang yang terus menerus mengatai atau mengeluhkan dirinya sendiri karena selalu gagal menyenangkan hati  Tuhan. Mereka berkata: “Saya memang tidak pantas... saya mungkin ditakdirkan untuk masuk neraka... saya selalu gagal lagi... saya sudah mencoba ikut firman-Nya... tapi gagal lagi dan lagi... mungkin memang saya tidak bisa selamat...”

Tetapi itu juga lahir dari pola pikir agamawi, pola pikir yang didasarkan pada upaya-upayanya mengejar keselamatan; ia berfokus pada upaya-upaya. Iblislah yang terus menerus berusaha menyembunyikan atau mencuri pemahaman kasih karunia dari anak-anak Tuhan. Iblis tidak pernah berhenti mencoba membutakan kita dari kasih karunia Allah, untuk mencuri iman kita. Iblis berusaha mendorong kita melangkah di atas upaya kesalehan kita sendiri untuk selamat, sebab ia tahu kita akan gagal, dan pada saat itu, ia akan dengan mudah mendakwa kita lebih hebat lagi.

Saudaraku...
Jawabannya adalah: Tidak ada hubungan sedikitpun antara dosa yang itu-itu juga dengan rasa bosan Tuhan mengampunimu. Salib Yesus sudah terjadi, dan salib itu tidak mungkin dibatalkan lagi karena bosan pada anda. Ingat terus, anda diampuni bukan setelah anda bertobat, tapi karena Yesus sudah disalibkan.

Ketika anda bertobat, memohon ampunan dosa, tidak ada sedikitpun rapat apa-apa di sorga untuk membahas permohonanmu itu. Coba lihat drama pertobatan di bawah ini:

Anda di bumi menangis:    “Bapa, ampunilah aku.. aku sangat menyesal... aku bersalah... aku sudah menyakitimu, berulang-ulang... ampunilah aku kembali.. tolonglah Tuhan...”
Bapa di sorga:                      “Bagaimana, Anak-Ku, Yesus? Apakah dia Kita ampuni?”
Yesus di sebelah-Nya:        “Bapa, ampuni sajalah. Kasihan dia. Lihatlah air matanya sudah sangat banyak, dia nampaknya sudah benar-benar menyesal”
Anda di bumi:                      (Belum juga merasa lega, mulai memukul-mukul dada, terduduk lemah dan terus terisak-isak): “Tolonglah Bapa, kasihanilah aku... aku tahu dosaku ini sudah sering kali kulakukan, berulang-ulang, jatuh bangun terus... aku tahu itu, aku tahu aku sudah menyakiti-Mu, aku tahu itu Tuhan... tapi tolong Bapa... tolong aku.... huuu..uuuu..... kasihani aku Tuhan! Ampunilah aku kembali! Tolonglah...!”
Bapa di sorga:                      “Ya sudahlah. Aku kasihan kepadanya. Hati-Ku sudah tergerak oleh tangisannya. Baiklah, nak, Aku mengampunimu, legalah sekarang.”

Saudara, tidak ada gambaran seperti itu lagi. Tidak ada perundingan apa-apa lagi di sorga menanggapi doa pertobatan kita. Sama sekali tidak. Keputusan sudah diambil dua ribu tahun lalu, dan tidak ada keputusan yang baru lagi. Bertobat adalah berbalik pada firman Yesus dan berhenti melakukan dosa yang anda sesali itu. Doa pertobatan adalah menyatakan kepada Allah bahwa anda mengakui kesalahan itu, melepaskannya, menyerahkannya pada Yesus, dan mengucap syukur atas pengorbanan Yesus yang telah merelakan diri-Nya sebagai tumbal dosa-dosamu. Dirimu, hatimu, dagingmulah yang perlu anda taklukkan, bukan lagi memikir-mikirkan usaha membujuk Allah.
Jadi gambaran yang benar adalah kira-kira seperti ini:

Anda di bumi:                      “Bapa, ampunilah aku.. sekarang aku mengakui bahwa aku bersalah, aku sangat menyesal... terimakasih atas salib-Mu Yesus, Engkau telah menyerahkan nyawa-Mu supaya upah dosa itu tidak perlu kutanggung lagi. Dan karena salib-Mu itu, Engkau telah membebaskan aku dari segala tuntutan. Aku berhenti dari melakukannya. Bantulah aku supaya aku mampu menaklukkan diriku kepada-Mu setiap waktu. Aku terima pengampunan Tuhan. Engkau sangat baik bagiku!” (sambil air mata anda menetes ataupun tidak).
Bapa dan Yesus di sorga: “Lihat, inilah anak-Ku yang kusayangi. Dia mengambil keputusan yang tepat. Dia sudah kembali kepada-Ku!”
                                                (malaikat bertempik sorak atas keputusan anda itu)

Keselamatan anda bukanlah hasil dari perbuatan anda, apapun itu. Bukan karena kekuatanmu, bukan buah dari kesalehanmu, bukan hadiah atas prestasimu. Anda selamat karena anda datang pada Yesus.Yesus itulah Keselamatan, dan tidak ada cara lain untuk memperolehnya di luar Dia. Dalam istilah sederhana, Yesus telah memborong semua cara untuk sampai ke sorga. Jadi yang tersisa tinggallah satu cara: datang pada Yesus!

Yohanes 14 : 6
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”.

Memang kemungkinan untuk jatuh dalam dosa lagi selalu ada. Akan tetapi meskipun itu terjadi, janganlah anda frustrasi. Anda harus dengan teguh percaya bahwa Yesus telah mengampuni anda dari segala dosa. Beberapa ayat dibawah ini menggambarkan bahwa kita atau saudara kita masih bisa jatuh dalam dosa, serta apa yang harus dilakukan bila itu terjadi: berbalik kepada Tuhan.

Matius 18 : 15
Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.

II Korintus 3:16-17
Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan

Yakobus  5:19-20
Saudara-saudaraku, jika ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran dan ada seorang yang membuat dia berbalik, ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa

Dosa mungkin masih akan terus terjadi selama kita hidup, tetapi pengampunan salib tidak dapat berhenti memancarkan pembebasan. Sebagai anak Tuhan, kita dapat menghindarkan dosa-dosa besar. Tetapi kelemahan yang masih ada pada kita, selalu saja menjadi sumber dosa, khususnya dosa kecil. Bersungut-sungut saja dosa, begitu pula berbohong, menggosip, mengkhayal mesum, sengaja melanggar rambu lalu lintas, memetik sebiji jambu tanpa izin pemiliknya, marah-marah, omong jorok, berserapah (mis: menyebut seseorang sebagai binatang tertentu), menertawakan kelemahan orang, tidak menolong orang yang minta tolong, dan berbagai prilaku buruk kecil-kecilan lainnya yang acap juga terjadi pada anak-anak Allah. Itu semua adalah gambaran betapa maha kudusnya sorga, sekaligus betapa mustahilnya manusia bisa masuk kesana jika mengandalkan kekuatan sendiri. Tetapi salib Yesus adalah seperti matahari yang menerangi setiap kegelapan. Jadi sekalipun itu semua adalah dosa, tetapi di dalam Yesus, itu semua TELAH diampuni!

Jika anda ingin sebatang kawat dialiri listrik, maka hubungkanlah kawat itu dengan sumber listrik. Jika anda menghubungkan diri anda dengan Yesus, anda dialiri keselamatan. Ketika kita melangkah dengan memandang pada Yesus, kita melangkah di dalam pengampunan. Ketika kesalahan terjadi oleh tanganmu, iblis melihat pada kesalahan itu, tetapi Allah melihat kepada salib Yesus. Dengar baik-baik, hal yang paling Yesus ingat selama-lamanya ialah ketika Ia tersiksa begitu perihnya di Golgota untuk menebusmu dan saya. Suatu pagi, ketika saya sedang berdoa, saya mendengar nyanyian di dalam jiwa saya. Roh Kuduslah yang menyanyi itu, karena saya sendiri sedang konsentrasi merangkai kata-kata doa di pikiran. Sebuah lagu bahasa Inggris yang sering saya dengar, tapi hampir tak pernah saya nyanyikan seumur hidup, karena saya tak hafal syairnya. Dan betapa terperanjatnya saya setelah menyadari makna lagu itu. Sejak pagi itu, saya berpikir, mungkin lagu itu salah satu ciptaan anak-anak-Nya yang paling disukai Tuhan kita. Lagu tentang kasih karunia-Nya yang besar, yang membuat air mata saya menetes mendengarnya. Lewat menyanyikan lagu itu, seolah-olah Tuhan Yesus hendak memberitahu saya, bahwa hal yang paling Ia ingat-ingat adalah salib kasih karunia-Nya. Lagu itu berjudul: “Amazing Grace.”

Maksud saya, ketika engkau berbuat dosa, Ia tidak memandang kepada betapa mengecewakannya engkau, tetapi betapa Ia telah menanggung penderitaan yang begitu hebat untuk menebusmu dari maut. Ketika seorang bayi lahir cacat, siapakah yang paling habis-habisan membela dan paling tidak rela bila bayi itu dibuang? Bukankah si ibu yang telah menanggung penderitaan hebat untuk melahirkannya? Mengertikah engkau sekarang pembelaan Yesus akan engkau setiap hari? Ia akan tetap mempertahankanmu sekuat tenaga. Kawan, ada lubang bekas paku di tangan-Nya untukmu.

Jadi lihat, ketika anda lebih menghayati dosamu, bahwa betapa anda telah berkhianat lagi pada Tuhan, suara iblislah yang akan anda dengar, yang akan membuat anda begitu terpojok, tertekan dan ketakutan. Andalah itu yang akan mengata-ngatai dirinya: “Mungkin saya memang ditakdirkan untuk masuk neraka...”.

Tetapi apabila engkau lebih menghayati salib Yesus ketika kesalahan terjadi, engkau memilih fokus yang sama dengan Allah sendiri. Hatimu akan tentram. Salib itulah titik perdamaian kita dengan Allah. Ketika kita berbuat salah, Bapa memandang ke arah salib, dan manakala kita juga memandang kesana, kita akan bertemu pandang dengan-Nya, dalam tatapan saling mengasihi dan saling menginginkan pelukan. Kita menginginkan pelukan pengampunan dari-Nya, Ia menginginkan pelukan penyesalan dari kita. Oleh salib, kedua keinginan itu berjodoh. Persoalan hanya akan terjadi apabila kita melarikan diri dan berpura-pura tidak salah. Itu persis pilihan Adam di masa purba dulu. Jadi, ketika anda terlanjur berbohong, misalnya, hanya sebuah ungkapan dari hati: “Bapa, aku menyesal.” Anda pasti akan merasakan pelukan dan pembelaan-Nya. Setelah itu lupakan dan kembalilah ceria, supaya iblis tidak ambil kesempatan menakut-nakutimu.

Saudara, jangan ingat dosa-dosamu sememalukan apapun itu. Fokuslah kepada Yesus, sebab Dia sudah mati sebagai tumbal bagi semua itu. Sebab di dalam Yesus, dosa itu luruh lenyap. Begitu anda berpaling pada Yesus, dosa anda lenyap. Semudah itulah Dia melenyapkan dosa anda. Sebab Dia adalah Terang Yang Gilang Gemilang, yang sebegitu cepatnya melenyapkan segala kegelapanmu begitu anda berpaling pada-Nya. Asalkan, ya, asalkan tidak ada yang anda tutupi. Jika anda menutupi sesuatu dan tidak mengakui di hadapan-Nya, itu berarti anda mempertahankan dosa itu. Kita benar-benar harus jujur terbuka di hadapan Yesus. Dia melihat semuanya.

I Yohanes 1 : 9
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Sulitkah datang pada Yesus bagimu? Datang berdoa, mengucapkan syukur, atau mengakui dosa yang terlanjur terjadi? Sulitkah semua itu? Tidak tahukah anda bahwa anda tidak dapat menemukan keselamatan selain datang pada Dia? Sulitkah bagimu bersukacita dan mencintai Yesus? Jika sulit, anda memang tidak punya pengharapan apapun lagi di kolong langit ini.

Kisah Para Rasul 4 : 12
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.

Sekarang, terimalah kebenaran ini, dan ini akan memerdekakan anda dari segala tipu daya si pendakwa. Catatlah kembali: Yesus mengulurkan tangan pengampunan-Nya satu kali saja, melalui salib, dan itu berlaku sampai akhir zaman. Salib-Nya sudah terjadi. Tidak mungkin dibatalkan lagi. Itu artinya, engkau sudah diampuni untuk segala dosamu di seumur hidupmu. Sampai hela nafasmu yang terakhir di bumi ini, Dia akan tetap memanggilmu datang kepada pengampunan-Nya itu.

Terimalah Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu dan berilah dirimu dibabtis sebagai tanda pertobatanmu, maka Dia akan memeteraikanmu sebagai milik-Nya, dengan Roh Kudus-Nya. Anda belum memiliki hubungan dengan Yesus jika anda belum melakukan perjumpaan secara pribadi dengan-Nya. Maksudnya, bukan karena anda lahir dan besar di lingkungan keluarga kristen, hidup sopan, pergi ke gereja dan turut merayakan Natal, maka anda sudah pasti seorang kristen di hadapan sorga. Anda harus membuka hubungan pribadi dengan Yesus, bukan karena ikut-ikutan atau karena didorong-dorong. Bila anda telah menjalin hubungan pribadi dengan Dia, oleh Roh-Nya, maka engkau telah dilahirkan kembali.

Jika anda adalah orang yang telah lahir baru tetapi diperhamba dosa kembali, jangan takut untuk kembali pada Yesus. Tulisan ini untuk anda. Berpalinglah kepada-Nya kembali, maka dosa-dosa anda dibasuh.


9.       APA MANFAATNYA ANDA MEMAHAMI SEMUA INI

Saya tidak sedang berusaha menyenangkan telinga anda dengan menceritakan semua ini. Saya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, yang berasal dari Alkitab. Saya sedang menceritakan Injil yang benar, yang selama ini kurang sekali dimengerti oleh kebanyakan orang kristen sendiri.

Anda perlu tahu semua ini, supaya anda dibebaskan dari segala tuduhan. Sebab di dalam Kristus ada kemerdekaan dari segala tuduhan. Di dalam Yesus yang ada ialah damai sejahtera, bukan intimidasi.

II Korintus 3 : 17
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
Yohanes  8 : 32
dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.

Anda, sebagaimana saya sendiri, pasti memiliki banyak kegagalan. Anda mungkin pernah membuat janji kepada Tuhan, dan janji itu sampai sekarang belum anda genapi. Anda mungkin berdoa waktu itu: “Tuhan, aku akan berdoa setiap pagi kepada-Mu”, atau “Tuhan, bulan depan aku akan pergi ke rumah mertuaku itu dan menceritakan Injil-Mu,” atau “Tuhan, tolonglah aku sekali ini saja dan aku akan bersungguh-sungguh mengikut Engkau,” dan lain sebagainya, akan tetapi semua itu tidak terlaksana dengan baik. Dan anda tahu apa yang terjadi. Anda segera diliputi rasa bersalah, depresi, frustrasi. Anda takut berdoa lagi, anda takut mengangkat wajah anda lagi kepada Tuhan. Anda merasa tertuduh, dan memang anda sedang berada dalam pendakwaan. O, roh-roh pendakwa di udara tidak pernah lalai mengintip setiap kesempatan terkecil sekalipun untuk mendakwa kita. Ia ingin kita terpuruk dan iman kita melemah. Saat iman kita lemah, ia akan mudah menipu dan menyesatkan kita.

Akan tetapi hari ini anda telah menjadi tahu, bahwa Yesus tidak pernah mendakwa anda. Jikalau Ia sendiri telah merelakan diri-Nya menanggung hukuman mati untuk segala dosamu, masakan Ia mendakwamu karena dosa-dosamu itu?

Sorot mata Allah tidak pernah berubah kepada anda, hal buruk apapun yang telanjur telah anda kerjakan. Dan sorot mata-Nya adalah sorot mata yang lemah lembut. Ia seolah-olah hanya berkata: “Okey, mari sama-sama memandang lagi pada salib-Ku, Nak.” Kuatlah kembali dan pandanglah juga wajah-Nya dengan lemah lembut. Dia itu Bapamu. Dia itu Ayahmu sendiri!

Selesaikan saja rasa bersalah anda: “Bapaku, aku menyesal tidak dapat mewujudkan segala komitmenku yang dulu itu. Terimakasih Yesus karena Engkau telah mati untuk mengampuni bukan saja dosa-dosaku, tapi juga segala kelemahanku. Engkaulah sumber keselamatanku, dan bukan kekuatan pribadiku. Sekarang, pimpinlah aku di dalam Terang-Mu. Amen.” Setelah itu, lepaskan diri anda dari semua tekanan rasa bersalah itu. Iblis selalu akan berkata: “Belum selesai! Tidak semudah itu!”. Tetapi ingatkah apa yang Yesus katakan di atas kayu salib: “Sudah selesai.” Tolak dakwaan iblis! Usir dia di dalam kuasa nama Yesus!    

Hari-hari ini ada begitu banyak pengajaran yang beredar, yang isinya terus menerus mendorong orang masuk ke dalam perasaan bersalah, menekan hati nurani jemaat, dengan mengungkit-ungkit segala dosa dan kelemahan mereka, dengan tujuan supaya mereka merasa tidak layak di hadapan Allah, merasa belum selamat, dan karenanya, iman jemaat melemah. Mereka berada dalam atmosfir yang penuh tekanan, intimidatif, sehingga hari ke sehari yang dapat mereka lakukan ialah tertunduk ketakutan dalam perasaan bersalah. Bagaimana anda bisa menikmati suatu hubungan anak dengan Bapa dalam atmosfir seperti itu? Dimana manifestasi kedudukan anda sebagai pemenang di dalam Kristus? Apakah seorang pemenang diliputi sukacita atau dirantai rasa bersalah? Bagaimana anda bisa memiliki iman yang memindahkan gunung? Bagaimana anda bisa mengusir setan dan menghadirkan mukjizat kesembuhan dengan roh terintimidasi seperti itu? Jagalah iman anda, sebab iblis sedang berusaha mencurinya dengan segala cara!

Anda tahu bahwa dalam mengikut Tuhan, kita harus seimbang di dalam menyadari kasih karunia, serta ketaatan kepada seluruh firman. Jikalau salah satunya terhilang dari pengajaran, itu penyesatan. Orang-orang liberal berupaya menyesatkan anda melalui pintu kasih karunia dan menghilangkan ketaatan, tetapi orang-orang Farisi yang gencar itu berjuang gigih masuk dari pintu ketaatan untuk menyesatkan anda, dengan menghilangkan kasih karunia. Mereka membawa anda kepada injil perbuatan, yang sebenarnya bukan Injil. 

Galatia 1 : 6-8
Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

Dengan bahasa yang keras maupun lembut, pengajar-pengajar agamawi ini terus menerus mengungkit segala kelemahanmu sehingga anda menjadi “sadar” bahwa anda masih jauh dari selamat. Setelah anda “sadar diri” seperti itu, lalu mereka menuntut anda untuk melakukan ini dan itu, ibadah ini itu, perayaan ini itu, supaya anda bisa sampai ke sorga Bapa. Mereka menekan anda supaya mau mengikuti doktrin mereka. Jika anda tidak mengikuti mereka, mereka menuding anda akan binasa, mereka mengutuk anda. Jauhilah pengajar-pengajar seperti itu. 

Anda tahu apa yang tidak mereka ajarkan, atau kalaupun mereka sebut, sedikit sekali mereka bicarakan? Yaitu bahwa Yesuslah keselamatan anda, bukan ketaatan dan kesalehanmu. Mereka mengurangi kemutlakan salib Yesus. Mereka menutupi kasih karunia Allah. Mereka tidak mengajarkan bahwa Yesus telah menanggung semua hukumanmu karena dosa-dosa dan kelemahan. Mereka menutupinya!

Para pengusung roh Farisi ini belakangan semakin membesar ke seluruh dunia. Kenalilah mereka, supaya anda tidak dipedaya oleh pesonanya. Mereka sangat militan, penuh disiplin, sangat anti dosa dan terlihat sangat kudus, itulah beberapa pesona mereka. Anda harus tahu, semua pesona itu memang ciri atau jubah anak-anak Allah, yaitu kita, sehingga oleh jubah itu mereka terlihat seperti domba yang asli. Tetapi lidah mereka penuh dakwaan dan penghakiman terhadap anak-anak Allah. Sorot mata mereka keras, kepribadiannya intimidatif, sehingga orang-orang biasa akan kikuk untuk duduk di dekatnya. Mereka jijik pada orang berdosa –semua orang yang tidak menerima teologia mereka dianggap berdosa. Jadi sesungguhnya mereka adalah srigala berbulu domba.

Persis seperti orang-orang Farisi di masa lalu, mereka ini suka berbicara pemisahan diri, akan tetapi dengan pola mencibir sinis pada orang-orang lain. Mereka mengartikan ajaran “jauhilah dunia” dengan perbuatan eksklusivisme fisik yang anti bergaul dengan orang yang bukan satu kelompoknya, serta menghina-dinakan orang yang berbeda dengan mereka, persis seperti kaum Islam garis keras.

Kalau anda memperhatikan barisan orang-orang Farisi ini, semakin tinggi pangkatnya, semakin keras orangnya. Setiap kader mereka yang paling fanatik dan berlidah tajam, semakin berpotensi untuk dipromosikan. Bawahan rohani tidak boleh menentang atasan rohani, walau sekedar pendapat akan soal-soal biasa. Benteng perlindungan mereka adalah rasa takut dari bawahan. Untuk menjamin rasa takut itu, pemimpin-pemimpin mereka ini kerap bernubuat palsu. Metode nubuat yang paling mereka sukai adalah metode orang pertama. Maksudnya, Tuhan sendirilah yang berbicara, contohnya seperti ini: “AKU, YESUS, ALLAHMU. DENGARLAH HAMBA-KU INI, SEBAB IA BERBICARA ATAS NAMA-KU. BARANGSIAPA MENENTANG HAMBA-KU, MEREKA SEDANG MENENTANG-KU SENDIRI.” Dengan nubuat seperti ini, siapakah bawahan rohani yang masih berani berbeda pendapat?

Mereka merasa benar mengutuki atau memaki orang berdosa dari atas mimbar, karena menurut mereka, mereka meneladani Yesus ketika Ia berkali-kali menghardik keras orang-orang Farisi dengan sebutan “ular beludak!”. Kesalahannya, mereka lupa bahwa hardikan itu Yesus tujukan justru pada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Di dalam Injil, Yesus tidak pernah bicara kejam pada orang-orang berdosa, melainkan kepada orang-orang Farisi, si kudus yang angkuh.

Kelompok-kelompok Kristen Farisi ini menyerukan orang supaya bertobat, tetapi bukan kepada kasih karunia Kristus, melainkan kepada ajaran buta mereka. Cara mereka menginjil adalah Injil Pengancaman dan Pengutukan, yang sebenarnya bukan Injil. Tidak ada kasih dan belas kasihan di hati mereka akan orang-orang berdosa yang mereka injili. Mereka tidak tertarik bicara mendalam tentang salib Yesus, bahkan banyak dari mereka yang marah jika engkau terlalu semangat berbicara tentang berita pengampunan salib di tengah-tengah mereka.

Tolaklah semua itu. Yesus memang membenci dosa, tapi Ia sangat mengasihi anak-anak manusia. Ia tidak akan mau menjadi manusia dan mati bagi dosa kita jika Ia tidak mengasihi kita begitu dalam. Yesus berbelas kasihan pada mereka yang berdosa, itulah sebabnya Ia rela mati di kayu salib dan mengundang mereka untuk datang kepada-Nya. Yesus itulah Keselamatan. Hukumanmu sudah dijalani-Nya. Jika anda datang kepada-Nya dan menerima Dia, anda sudah selamat.

Jadi pengajaran Injil kasih karunia ini perlu anda ketahui dan tanamkan ke pikiran anda, supaya anda kuat menangkis segala upaya roh pendakwa. Pengetahuan ini adalah salah satu senjata perlengkapan Allah, yaitu ketopong keselamatan.

Efesus 6 : 17
dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah

Ketopong adalah topi baja yang dahulu menjadi perlengkapan serdadu militer. Topi ini menutupi seluruh kepala dan sebagian muka, gunanya untuk melindungi kepala dari serangan musuh. Jadi ketopong keselamatan adalah pengetahuan kasih karunia dan firman Allah, yang tertanam di pikiran anda, sehingga serangan musuh yang mencoba mendakwa-dakwa pikiran anda, menghasut anda, menuduh anda, tidak berhasil dalam serangannya. Sebab di dalam pikiran anda telah tertanam “iman yang meyelamatkan”, yaitu iman akan kasih karunia Kristus Yesus.

10.    STATUS ANDA KARENA KASIH KARUNIA: ANAK-ANAK ALLAH!

Kasih karunia Allah tidak berhenti pada penebusan hukuman anda, tetapi ketika anda menerima Yesus, anda juga dijadikan anak Allah.

II Korintus 5:17
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Ketika anda telah bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, anda seketika itu dilahirkan kembali. Itu artinya roh anda telah dikuduskan dan dimeteraikan dengan Roh Kudus-Nya. Roh anda bukan lagi roh yang mati karena kutuk dosa, tapi roh yang telah dialiri oleh Roh Allah sendiri. Bapa dan Yesus telah tinggal di dalam engkau melalui Roh-Nya. Inilah janji kasih karunia yang amat besar itu, yang telah direncanakan Allah sejak dari masa Perjanjian Lama.
;
Yoel 2:28
Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.

Perbedaan terbesar antara zaman Perjanjian Lama dengan zaman kasih karunia (Perjanjian Baru) adalah mengenai keberadaan Roh Allah di dalam manusia. Di masa Perjanjian Lama, Roh Allah belum dicurahkan. Jadi zaman itu, Roh Allah sifatnya hanyalah hinggap pada orang-orang yang menjadi hamba-Nya. Namanya hinggap, maka Roh Kudus itu pun akan diambil kembali apabila orang itu telah berbalik dari Allah. Kita lihat beberapa contoh di bawah ini:

Hakim-hakim 11:29
Lalu Roh TUHAN menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon.

I Samuel 16:14
Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.

Dari kedua ayat itu dan masih begitu banyak lagi yang lain, jelaslah bahwa di masa Perjanjian Lama, Roh Allah tidak secara permanen tinggal di dalam manusia, melainkan Ia keluar masuk. Ia hinggap seperti burung dan tinggal sementara selama orang itu tidak berbuat dosa. Jika dikatakan hinggap, berarti Roh Allah tidak menyatu dengan roh manusia itu.

Demikianlah anda harus tahu bahwa karya penyelamatan Allah, yang digenapi di dalam Yesus Kristus, adalah rancangan yang bukan main-main. Itu adalah rencana tebesar yang pernah dimiliki oleh Allah kita. Anda lihat, janji Allah di dalam Yoel 2 : 28 itu berasal dari zaman Perjanjian Lama. Jadi rencana pencurahan Roh Kudus itu sudah sejak semula Allah tetapkan, tetapi baru akan terjadi setelah pekerjaan Yesus Kristus di dunia selesai.

Pekerjaan Yesus selesai di bumi ditandai dengan Ia terangkat ke sorga. Jadi sebelum itu terjadi, Roh Allah belum dicurahkan ke atas dunia. Kehadiran Roh Allah masih merupakan “dihinggapi Roh Kudus” yang sifatnya tidak permanen dan hanya kepada orang-orang tertentu. Begitu pula saat Yesus MASIH bekerja di bumi, pencurahan itu belum terjadi. Itulah sebabnya Yesus sendiri masih mengalami penghinggapan Roh, dan kemudian ketika Ia meregang nyawa di kayu salib, Roh Kudus itu diambil daripada-Nya, sebab saat itu Ia tengah menanggung dosa seluruh dunia.

Matius 3 : 16
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya

Matius 27 : 46
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Akan tetapi selama Ia bekerja di bumi saat itu, Yesus sendiri telah berulang-ulang menjanjikan akan mencurahkan Roh Kudus yang telah diracangkan sejak zaman nenek moyang itu, apabila Ia telah meninggalkan bumi. Ia akan menggenapi Janji Agung itu apabila Ia sudah terangkat ke sorga.

Yohanes 14 : 25-26
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, YANG AKAN  diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu

Perhatikan kata YANG AKAN yang sengaja saya buat huruf besar pada ayat tersebut. Kata itu secara tegas menerangkan bahwa Pencurahan Roh Kudus belum terjadi pada saat Yesus berkata-kata ketika itu. Ia memakai kalimat YANG AKAN karena memang pencurahan agung tersebut baru akan dilakukan nanti, setelah Ia meninggalkan bumi. Demikian pula pada hari Ia terangkat ke sorga, Ia sekali lagi memastikan kepada murid-murid-Nya bahwa Roh Kudus yang telah dijanjikan itu akan segera  dicurahkan dari sorga. Itu artinya, sampai saat itu, Roh Kudus belum juga dicurahkan ke bumi.

Kisah Para Rasul 1 : 4
Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku
Janji Bapa yang Ia maksudkan disitu ialah Janji Agung: Pencurahan Roh Allah, sebagaimana yang telah dijanjikan pula di Kitab Yoel. Dan Janji Agung Bapa itu akhirnya dilaksanakan, tepat pada hari raya Pentakosta, beberapa hari setelah Yesus terangkat ke sorga. Ini adalah peristiwa yang maha dasyat, yang membuat Injil Yesus Kristus dapat sampai ke seluruh dunia hingga hari ini dengan penuh kuat kuasa. Saya tidak ingin anda melewatkan peristiwa yang sangat bersejarah itu. Mari kita baca:

Kisah Para Rasul 2:1-4
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Oh, selamat datang Roh Kudus!

Saudara, peristiwa itu membuat heboh kota Yerusalem ketika itu. Mereka terheran-heran dan tidak tahu apa yang sedang terjadi. Sekarang, mari kita dengarkan penjelasan Petrus kepada mereka:

Kisah Para Rasul 2:14-18
Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,
tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoël:
Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.

Lihat, Petrus –yang dikuasai Roh Allah- memastikan dengan tegas bahwa Yoel 2 : 28 seperti yang telah kita kutip di atas, telah digenapi pada hari itu. Petrus menjelaskan: “Inilah hari penggenapan dari Janji Agung itu! Janji Pencurahan Roh Kudus! Yaitu Janji Immanuel: Penyertaan Allah!”

Saya ingin anda memegang teguh kebenaran ini, sebab hari-hari ini banyak sekali pengajar dan pengkhotbah dengan sembrono berkata seolah-olah Yoel 2 : 28 baru atau sedang digenapi pada tahun-tahun terakhir ini, di zaman kita.  Yoel 2 : 28 telah digenapi sejak zaman para rasul, dan kita masih hidup di dalamnya sampai akhir zaman nanti. Alkitab telah memeteraikannya melalui mulut Petrus. Jangan melenceng dari situ supaya anda tidak mudah diombang-ambingkan rupa-rupa pengajaran.
Apa artinya pencurahan Roh Kudus? Itu artinya pemeteraian zaman kasih karunia, meneruskan pekerjaan Tuhan Yesus. Itulah sebabnya Roh Kudus disebut juga Roh kasih karunia.

Ibrani 10 : 29
Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?

Dengan dicurahkannya Roh Kudus ke dunia, maka dimungkinkanlah pembaptisan Roh, yang menjadi awal dari kelahiran baru seseorang di dalam Tuhan.

Jadi pencurahan Roh Kudus berkaitan dengan kelahiran baru. Di atas sudah saya ulas, kelahiran baru adalah peristiwa dimana roh manusia kita dibaptiskan atau diselamkan ke dalam Roh Kudus ketika kita menyerahkan diri pada Yesus Kristus, dan setelahnya roh manusia kita itu berubah drastis. Roh manusia kita telah dilahirkan dari Roh Allah, sehingga “gen” yang mengalir di dalam roh kita sekarang adalah “gen” yang berasal dari Allah. Roh anda telah mewarisi karakter dan sifat-sifat Allah, telah kembali segambar dengan Allah, yang sempurna, yang dahulu terputus karena dosa Adam. Roh anda tidak dapat berbuat dosa lagi karena di dalam roh yang telah sempurna itu tidak terdapat lagi kehendak dosa sedikitpun.  Inilah kelahiran baru, yaitu kelahiran baru roh kita!

I Yohanes 3 : 9
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Dengan kelahiran baru itu, maka benarlah firman Tuhan yang berkata bahwa kita, yaitu roh kita, telah menjadi anak-anak Allah. Kita bukan lagi berasal dari dunia ini, tetapi dari sorga kekal.

Roma 8:16
Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Dengan kelahiran baru itu, maka Roh Kudus tinggal permanen di dalam roh anda. Inilah yang membedakan takdir kita dengan orang-orang dari zaman Perjanjian Lama. Jika mereka dihinggapi Roh, kita dilahirkan dari Roh. Ya, mereka tidak lahir baru, tetapi kita lahir baru. Pada mereka, Roh Kudus tidak menyatu dengan roh mereka. Pada kita, gen Roh Kudus mengaliri roh kita. Kita menjadi satu roh dengan Tuhan.

I Korintus 6 : 17
Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.

Mungkin ada yang akan marah jika saya bandingkan anda dengan Raja Daud. Jiwa agamawi mereka akan mendakwa: memangnya siapa kamu, siapa dia, siapa saya, sehingga berani membanding-bandingkan dengan Raja Daud? Kau tidak ada apa-apanya dibandingkan Daud!

Tentu saja kita tidak ada apa-apanya dibandingkan segala perbuatan besar Daud. Tetapi itulah sebabnya dikatakan bahwa kita menerima semua itu bukan karena kuat gagah kita sedikit pun, tetapi semata-mata karena kasih karunia Allah. Kita jauh lebih beruntung daripada Daud. Kita hidup setelah kasih karunia dinyatakan, melalui kelahiran Yesus Kristus. Daud dan semua orang kudus dari masa lampau tentu hanya dapat menahan cemburu karena ia tidak hidup di zaman kita. Mereka ingin sekali mengenal Mesias mereka itu, Yesus Kristus, penggenapan janji kasih karunia Allah itu, tetapi sayangnya mereka hidup jauh sebelum Yesus lahir sebagai manusia.

Matius 13 : 17
Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.

Karena roh kita telah lahir dari Roh, maka hadirat Roh itu mengaliri roh kita selama kita ada di bumi ini, sebab sekali anda lahir baru dari Roh, kelahiran baru itu tidak mungkin menjadi batal kembali. Jadi bersukacitalah dan terimalah janji Tuhan kita ini:

Yohanes 14 : 16
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya

Matius 28 : 20b
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman

II Timotius 4 : 22
Tuhan menyertai rohmu. Kasih karunia-Nya menyertai kamu!

Pegang dan percayailah janji-Nya itu dengan teguh. Ia tidak akan meninggalkanmu apapun yang terjadi. Roh Kudus tidak hinggap padamu ketika engkau kudus, lalu terbang lagi ketika engkau cemar. Ia ada untukmu setiap waktu, apapun keadaanmu, karena kelahiran barumu telah terjadi. Sebab Ia dinamai IMMANUEL. Benar, Yesus menyertai seumur hidup kita melalui Roh Kudus. Coba perhatikan, saat anda jatuh dalam kecemaran, lalu dari dalam hatimu anda mendengar teguran lembut, itulah buktinya Ia tetap ada disana, tidak pergi keluar. Turutilah teguran kasih-Nya itu.

Roh Kudus itulah jaminan bahwa anda milik Allah. Bersama Yesus, jadilah tenang dan jangan ketakutan lagi seolah-olah anda belum masuk di Negeri Yang Aman: Negeri Keselamatan. Anda sudah ada disana karena belas kasihan Allah. Yang perlu anda lakukan ialah senantiasa mengucap syukur atas kemurahan-Nya itu, menikmati kelegaan dan tinggal tenang di dalamnya, sambil mendisiplinkan hidup supaya kaki tidak kegatalan melangkah keluar. Kegentaran adalah bagi orang-orang yang masih berjuang masuk ke dalamnya, tetapi perjuangan kita adalah berjuang untuk tidak tergoda berbuat dosa, dengan tetap berjalan di dalam kasih dan Terang Roh Kudus. Jika anda sudah menangkap kebenaran ini, anda pasti dapat menelanjangi setiap ajaran kaum agamawi yang mendorong anda berpikir bahwa anda masih tergolong orang di luar sekalipun telah datang pada Yesus. Mereka ditipu oleh si raja penipu, lalu hendak menipu anda juga. Tujuannya untuk memfasilitasi si raja penipu itu mencuri iman dan menanamkan roh ketakutan pada anda.

Dengan adanya Roh Allah di dalam anda melalui kelahiran baru, maka anda sesungguhnya memiliki kuasa untuk hidup sebagai anak-anak Allah yang berkemenangan. Anda berkuasa di dalam nama Yesus untuk menolak dosa, mengusir roh-roh jahat, roh-roh pendakwa di udara, bahkan pula memanifestasikan kesembuhan mukjizat di dalam nama-Nya.

Mengapa kuasa Allah ada pada anda? Sebab Roh Allah yang maha kuasa telah tinggal di dalam anda. Roh Kudus tidak datang ke satu tempat sementara segala apa yang terkandung di dalam-Nya Ia tinggalkan di sorga. Apa yang terkandung di dalam Roh Allah? Ini: kuasa ilahi, kemenangan, penyertaan Tuhan,  jawaban doa, kasih Bapa, kasih karunia-Nya, kekudusan, karakter Yesus (buah Roh), pertolongan, berkat melimpah, keberhasilan, kesembuhan, keselamatan, dan begitu banyak lagi. Jikalau Roh Kudus sudah ada di dalam saudara, maka semua yang terkandung di dalam-Nya itu pun ada di dalam saudara. Anda hanya membutuhkan iman yang teguh di dalam nama Yesus, serta penyangkalan diri agar kandungan apapun yang anda perlukan dari-Nya boleh memancar keluar dan termanifestasi secara nampak mata.

Lihat, betapa berbedanya engkau dengan caramu memandang dirimu sendiri selama ini. Selama ini engkau memandang dirimu orang yang hina dan penuh dosa di hadapan Allah. Faktanya, anda adalah rumah kediaman bagi Roh Allah. Roh Allah yang maha kuasa itu, Pencipta segala sesuatu, bermukim di dalam anda. Mengapa hari ini anda tidak mulai tercengang: “Apa..? Roh Allah ada di dalam sini?” (sambil menunjuk dada anda). Ya, Roh Allah yang dasyat itu ada disitu.




11.    ANDA DIKASIHI DAN DIMILIKI

Perasaan yang paling merusak iman dan paling banyak melemahkan orang kristen adalah perasaan bahwa “Yesus tidak menyukai saya lagi” atau “Yesus sudah muak pada saya”  karena kelemahan-kelemahan diri. Ini timbul dari roh-roh pendakwa yang tak pernah berhenti menghakimi kita dari alam roh, dan ironisnya, roh-roh pendakwa ini juga acap kali bekerja melalui saudara-saudara kita sendiri yang merasa hidupnya jauh lebih kudus. Hasilnya, ia tidak pernah dapat menikmati hadirat Allah yang lembut dan memerdekakan ketika ia berdoa. Sebaliknya, ketika ia memejamkan mata untuk berdoa, ia segera merasa gelisah, sebab ada roh ketakutan di dalam dirinya.

Memang kesempatan bekerjanya roh-roh pendakwa ini sangat besar, sebab dari Alkitab kita tahu betapa kudusnya kita harus hidup, sementara fakta yang ada: kita sering kali bertindak di bawah standar firman. Pada saat seperti itulah roh-roh pencemooh ini bekerja di alam roh.

Akan tetapi saya mau beritahu anda bahwa Yesus tidak pernah menghakimi anda, bahkan ketika anda jatuh dalam dosa. Tidak pula Ia menitipkan wahyu penghakiman itu kepada siapapun. Yesus tidak pernah mendorong siapapun untuk menghakimi orang lain. Jika Ia tidak melakukannya, maka Ia pun tidak akan menyuruh orang lain untuk melakukannya. Firman-Nya justru dipenuhi larangan bagi orang yang gemar menghakimi.

Yesus tidak mengintip-intip anda berbuat dosa lalu setelah itu mendakwa, menuduh, mengintimidasi, menertawakan anda dari sorga. Mari kita lihat pada Adam. Ketika ia berbuat dosa, ia merasa ditertawakan dan dituduh-tuduh, itulah sebabnya ia lari bersembunyi ketika Tuhan datang. Tetapi lihat apa yang dilakukan Tuhan. Apakah Ia mendakwanya? Menolaknya? Meninggalkannya? Menuduh-nuduhnya? Sebaliknya, Tuhan justru datang pada Adam. Sayangnya Adam tidak bersedia mengakui kesalahan, melainkan mencari kambing hitam dan membela diri.

Kejadian 3:8-9
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?”

Mari kita ungkit kembali: bukankah Yesus sudah menjadi tumbal bagi segala dosa anda, sehingga anda boleh merdeka dan tidak perlu menjalani hukuman mati lagi atas dosa itu jika anda datang pada Yesus? Jikalau Ia telah menjadi tumbal bagi dosa anda, masakan Ia pula yang menghakimi anda ketika anda jatuh dalam dosa? Ketika anda merasa tertuduh karena dosa, Tuhan justru tempat bagi anda memperoleh pertolongan, agar Ia membebaskan anda dari dosa dan segala pendakwaan itu. 

Jika anda yang menebus anak remaja anda dari kantor polisi karena tertangkap main judi, masakan anda pula yang mengejeknya, menertawainya, menggosipinya kemana-mana, bahkan mengadukannya ke polisi dengan berkata: “orang ini berdosa!” Logikanya dimana? Yang benar adalah bahwa anda, sebagai ayah, menjadi juruselamat bagi anak anda itu. Ketika dia ditangkap polisi, satu-satunya yang terpikir di hatinya adalah cepat-cepat menghubungi anda: “Pa, aku ditangkap polisi, tolong aku Papa...” Mengapa? Karena ia tahu bahwa hanya andalah yang dapat melepaskannya dari tahanan itu. Dan tentu saja anda akan segera meluncur kesana, menghadapi komandan polisi dan memperjuangkan anak anda supaya bebas. Dan ketika ia bebas, sudah jelas hal pertama yang anda lakukan adalah memeluknya. Mengapa anda menebusnya? Apakah karena anda setuju pada perbuatannya? Tentu saja tidak. Tetapi itu anda lakukan karena rasa kepemilikan. Anak itu milik anda, dan anda mengasihinya. Tentu setelah menebusnya, anda akan mendidiknya supaya ia boleh berubah.

Itulah yang Yesus lakukan pada anda ketika anda terjerumus lagi dalam dosa. Apakah itu artinya? Artinya adalah bahwa Yesus mengasihi anda, apapun ceritanya. Betapapun banyak saudara mencibir dan menutup hidung pada anda, bergosip-gosip di belakang sana karena kegagalan dan dosa anda, Yesus tetap mengasihi anda dengan sungguh. Ia telah menebus anda dari api neraka karena dosa itu. Yang perlu anda lakukan hanyalah memanggil Yesus. Ia akan membebaskan anda dari segala serangan penghakiman roh-roh pendakwa. Ia tidak menghakimi anda, tetapi memelukmu, memulihkanmu dan kemudian mengajarmu dengan lembut supaya hidup sebagai mempelai-Nya yang setia.

Saya pun harus memberitahu bahwa Yesus itu juga menegur kita. Tetapi teguran Tuhan tidaklah sama dengan intimidasi roh pendakwa. Ketika anda ditegur oleh Tuhan, anda justru akan merasakan kasih-Nya, merasakan damai sejahtera-Nya. Ini berbeda dengan dampak yang ditimbulkan penghakiman, sebab penghakiman itu menimbulkan ketakutan dan perasaan dibenci Allah. Muncullah rasa “Yesus tidak menyukai saya lagi” di dalam jiwa anda, yang akan membuat anda pada akhirnya tawar hati akan Tuhan. Sebaliknya Yesus menegur kita untuk hidup sungguh-sungguh di dalam Dia. Jadi anda harus bijaksana juga. Jangan anda mudah menuduh teguran sebagai penghakiman.

Anda harus bisa membedakan penghakiman dengan peneguran. Penghakiman bertujuan supaya anda merasa terejek atau ditertawakan di hadapan Allah oleh alam roh atau manusia dengan cara menunjuk-nunjuk dosamu, yang tujuan akhirnya ialah anda menjadi malu dan merasa tidak layak di hadapan-Nya. Dampak lanjutannya ialah anda menjadi enggan untuk berdoa, bersembunyi dari Dia, tawar hati dan bahkan menyimpan kecewa pada Tuhan, dimana anda mulai percaya bahwa: “Dia tidak menyukaiku lagi, Dia sudah bosan kepadaku, Dia sudah meninggalkanku, Roh Kudus-Nya sudah diambil dariku...” Tidakkah anda berulang-ulang didekati oleh perasaan-perasaan tertolak seperti itu? Itu buktinya bahwa setan tidak pernah bosan berusaha merenggut anda.

Ketika anda menemukan seseorang kristen yang menyebut dirinya: “Tuhan sudah meninggalkanku...”, sesungguhnya dia adalah korban dari penghakiman dan permainan licik iblis yang meracuni pikirannya. Anda harus teguh percaya bahwa Yesus diutus lahir untuk mencanangkan “tahun  rahmat Tuhan”. Yesaya 61 adalah intisari dari tugas pelayanan dan maksud kedatangan Yesus Kristus. Kita kutipkan sebagian:

Yesaya 61:1-3
1 Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
2 untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,
3 untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala (mahkota/keselamatan -pen.) ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.

Nubuat di atas bukanlah tentang tugas pelayanan Yesaya, meskipun ia menulis dengan kata “Aku”, melainkan tentang Yesus Kristus yang lahir ratusan tahun kemudian setelah Yesaya. Yesaya bukanlah penyampai KABAR BAIK, atau pembawa PEMBEBASAN, serta pemberita TAHUN RAHMAT TUHAN, atau orang yang MENGARUNIAKAN MAHKOTA KESELAMATAN. Semua itu adalah muatan dari Injil Yesus. Semua itu adalah pekerjaan Kristus.

Oleh karena itu, Yesus adalah kegenapan dari “tahun atau zaman rahmat TUHAN”, yaitu Immanuel. Immanuel itu artinya penyertaan Tuhan. Penyertaan Tuhan itu artinya anda tidak lagi ditinggalkan. Sekali engkau menjadi umat-Nya, lalu suatu hari jatuh dalam dosa, Allah tidak meninggalkanmu lagi. Lupakan kisah Saul yang ditinggalkan Tuhan. Saul tidak hidup di zaman rahmat TUHAN. Tetapi inilah bagian kita yang harus anda ingat: Perumpamaan Yesus tentang domba yang hilang.

Jika saat ini anda adalah domba yang hilang itu, yang dicari-cari itu, yang perlu anda lakukan ketika mendengar suara Gembalamu itu memanggil-manggil namamu, bukanlah bersembunyi di dalam gelap atau di balik pohon dengan diam sambil menahan nafas seperti Adam dan istrinya, melainkan berseru dengan penuh pengharapan: “Ini aku! Ini aku, Tuhan! Tolong bebaskan aku!”

Jadi, jika penghakiman berakhir dengan anda bersembunyi dari Allah karena merasa tertuduh di alam roh ketika hendak berdoa, maka teguran bertujuan supaya anda tersadar dari suatu kesalahan yang selama ini tidak anda sadari atau anda sembunyikan, dan mengubahnya. Dalam teguran, dosa kita biasanya juga disingkapkan, tapi bukan untuk ditertawakan atau dicibir  supaya kita “sadar diri” bahwa kita tidak berharga di mata Tuhan, melainkan supaya kita bertobat dan bangkit.

Kita ditegur ketika kita mengeraskan hati. Memang terkadang, kita mengeraskan hati dan tidak merasa berdosa meski ada firman Yesus yang kita langgar, sementara Tuhan berharap kita senantiasa merendahkan ego di hadapan firman-Nya dan mau mengakui kesalahan itu. Kondisi seperti inilah yang dapat membuat Ia terpaksa menegur kita, supaya kita mau mengoreksi diri. Tuhan jarang langsung menegur anak-anak-Nya dengan keras. Mula-mula Ia akan menegur kita dengan lembut, misalnya melalui mimpi, atau melalui sebuah peristiwa yang diperkenankan terjadi di depan kita, ataupun menggerakkan seorang anak-Nya yang lain untuk menyampaikan pesan teguran-Nya secara halus. Jika cara-cara lembut-Nya itu tak juga kita dengarkan,  sering kita dapati Yesus Sang Gembala kita memakai cara teguran yang keras. Ia bahkan kerap menyingkapkannya di hadapan jemaat, melalui pewahyuan Roh. Sering terjadi ketika dalam ibadah, Roh Kudus memberitahu pengkhotbah bahwa itu, orang yang duduk disana itu, pakai jimat di pinggangnya, misalnya. Tuhan menyingkapkan itu dengan maksud supaya pengkhotbah itu menegur mereka secara terbuka. Itu persis seperti cara Tuhan menegur dosa Raja Daud melalui Nabi Natan. Itu memang cara Bapa yang agak keras. Tapi itu Ia lakukan karena teguran-teguran lembut sudah berulang-ulang Ia berikan namun anak-Nya itu tetap saja mengeraskan hati.

Masih banyak lagi cara Tuhan menegur kita, yang bisa kita temukan dalam kisah-kisah dalam Alkitab maupun kesaksian anak-anak Tuhan. Tetapi semua teguran Tuhan berasal dari kasih-Nya. Yang Ia kehendaki bukanlah supaya kita menyadari betapa jahatnya kita kepada-Nya oleh dosa itu, tetapi supaya kita kembali ke dalam kemuliaan Kerajaan-Nya. Ia mengingatkan kita pada kemuliaan kita di dalam Dia, bukan pada rasa sakit hati-Nya kepada kita.

Jadi intisari teguran Tuhan tidak begini: “Kau kejam sekali pada-Ku. Kau sudah menyakiti hati-Ku”, lalu kita minta-minta maaf  kepada-Nya seolah-olah hendak mengambil hati-Nya lagi. Bukan begitu. Intisari teguran Tuhan kira-kira begini: “Hei, Nak. Kau ini anak Raja segala raja. Perbuatan itu tidak pantas bagimu.” Allah kita bukan si miskin yang cengeng. Allah kita Raja Besar!

Ketika teguran keras tetap saja kita abaikan, sering kali Tuhan Yesus terpaksa merotan kita, biasanya melalui sakit penyakit maupun izin kecelakaan.

Banyak faktor penyebab seorang anak Tuhan jatuh sakit, bisa karena cuaca, pola makan atau pola hidup tidak sehat, tapi banyak juga karena sedang ditegor. Faktor terakhir ini biasanya tidak dapat disembuhkan melalui kuasa iman meski didoakan hamba Allah kaliber manapun, kecuali ia mengakui dosanya. Tegoran jenis ini memang keras, tapi Yesus melakukannya karena kasih. Sama seperti seorang gembala yang akan memukul kerbaunya yang suka liar dan keras kepala, bukanlah supaya kerbau itu mati, tapi supaya tidak liar lagi, supaya tidak jatuh ke jurang dan diterkam buaya. Demikianlah yang Yesus maksudkan adalah supaya anak-Nya itu disiplin dan bertobat. Yesus membutuhkan hati yang lembut dari kita, karena Ia ingin terus menjalin hubungan mesra dengan kita. Hati yang keras menyulitkan-Nya memberkati dan memimpin kita.

Akan tetapi ketika anda ditegur Tuhan, yang akan anda rasakan ialah getaran kasih-Nya. Pada awalnya, anda mungkin akan terkejut juga oleh rotan itu, tapi pada akhirnya anda akan memahaminya, ketika anda terbiasa merendahkan diri. Anda tiba-tiba disadarkan bahwa ternyata Yesus mengasihi anda. Saya berkali-kali telah ditegur Tuhan karena kesalahan, dan satu dua kali ditegur dengan rotan karena mengeraskan hati. Tetapi ajaibnya, dampak yang timbul di hati saya selalu tersadar bahwa ternyata Ia sangat mengasihi saya, dan saya dapat berbalik kembali kepada-Nya. Saya yakin, hal itu terjadi karena Roh Kudus di dalam kita menenangkan hati nurani kita. Ketahuilah, ketika TUHAN menegurmu, itu berarti anda berharga di mata-Nya.

Boleh kita bandingkan hal itu dengan teguran ibu kandung kita. Mungkin ada di antara anda yang pernah ditegur keras oleh ibu anda, bahkan sampai ia menampar anda. Tetapi umumnya yang terjadi adalah kita tersadar oleh tamparan keras itu. Dan ajaibnya, meski tamparan itu keras, kita sama sekali tidak merasa terintimidasi oleh ibu, tapi justru merasakan kasihnya. Mengapa justru dampak itu yang terjadi? Itu karena ada ikatan batin kita dengan ibu, ada perasaan dimiliki oleh ibu, dan juga karena kita mengenal hatinya yang mengasihi kita.

Demikianlah gambaran teguran bahkan rotan Tuhan. Itu adalah bagian dari rasa memiliki Yesus terhadap anda. Jika anda bukan milik-Nya, Ia tidak akan melakukannya, sama seperti anda tidak akan tertarik merotan anak tetangga bagaimanapun badungnya. Anda akan merasa dikasihi, merasa diperhatikan, merasa dilindungi, merasa dimiliki, sebab anda dengan Dia telah terikat oleh Roh yang sama. Hal berbeda akan anda rasakan ketika yang menerpa anda ialah penghakiman. Anda akan merasa dibenci, merasa tidak dicintai, merasa tidak berharga di mata Tuhan, merasa tidak diinginkan Allah. Jadi dengar, jika hari ini anda merasa tidak disukai Tuhan, perasaan itu bukanlah dari Tuhan, melainkan karena roh-roh pendakwa di alam roh. Pengetahuan anda akan kebenaran ini akan memerdekakan dan membuka mata anda.

Ibrani 12:7
Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?

Juga kepada anda yang gemar menegur sana sini di dalam gereja, dengar dan perhatikanlah baik-baik. Jika teguran anda bersumber dari kesan seolah-olah Tuhan tidak suka pada orang itu, atau Ia sudah meninggalkan orang itu, waspadalah sebab anda sedang dihinggapi roh Farisi. Bertobatlah segera ke dalam kasih karunia Allah. Yesus membenci dosa, tetapi Ia mengasihi setiap jiwa. Tegorlah saudaramu yang melenceng dari firman, tetapi sadari sepenuhnya bahwa Yesus tetap mengasihi dia sampai nafasnya yang terakhir. Milikilah terlebih dahulu kasih akan orang itu, supaya ketika engkau menegur dosanya, kasih itu terlihat di dalamnya.

Jadi pengetahuan ini penting bagi anda. Ketahuilah, sejak anda menerima Yesus, anda adalah milik Yesus. Tuhan memakai banyak tipe hubungan untuk menggambarkan hubungan-Nya dengan anda. Bapa dengan anak, Guru dengan murid, Tuan dengan hamba, Gembala dengan domba, Sahabat dengan sahabat, serta beberapa lagi yang lain, terlebih lagi Mempelai Pria dan mempelai wanita.

Anda tentu tahu, mempelai artinya pasangan yang akan segera bersatu dalam perkawinan. Dalam hal ini, pesta perkawinan kita dengan Yesus akan berlangsung ketika kelak kita diangkat dari dunia ini...tidak lama lagi. Jadi kita sekarang sedang menunggu-nunggu Hari Perkawinan itu.

Engkau adalah mempelai wanita dari Kristus Yesus, mempelai yang sah. Kapan anda dipinang oleh Yesus, dan kapan anda memutuskan menerima pinangan itu? Saudaraku, Yesus meminangmu dari Kalvari. Dengan Ia menyerahkan diri-Nya disalibkan untuk anda, Ia sesungguhnya sedang berkata kepadamu: “Aku mengasihimu... maukah engkau menjadi milik-Ku..?”

Dan anda akhirnya memutuskan menerima pinangan-Nya ketika anda bertobat. Saat mengucapkan doa pertobatan, anda sesungguhnya sedang berkata: “Ya, Tuhan Yesus... aku menerima cinta-Mu.”

Tahukah anda sejak kapan sepasang muda resmi menjadi kekasih? Apakah sejak si pemuda menyatakan cintanya atau yang disebut “menembak”? Tentu tidak, melainkan sejak si gadis berkata: “ya.” Sepanjang si gadis belum berkata begitu, belum ada hubungan kekasih di antara keduanya. Tetapi ketika si gadis sudah berkata “ya”, maka sejak itulah mereka disebut pasangan kekasih yang resmi. Rasa saling memiliki akan memenuhi hati mereka masing-masing.

Demikianlah hubungan Yesus dengan anda resmi berlaku, terhitung sejak anda bertobat dan menerima Yesus. Anda sudah melakukannya, bukan? Dan sejak itu hingga sekarang, anda telah menjadi milik Yesus, dan Dia menjadi milik anda. Sebagai tanda kepemilikan-Nya itu, Ia memeteraikan anda dengan “cincin pertunangan”, yaitu Roh-Nya sendiri. Roh Kudus itulah tanda yang membedakan anda dengan orang lain di dunia ini, bahwa anda telah menjadi milik Allah.

II Korintus 1 : 22
memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.

Jadi ketahuilah, anda ini adalah kekasih milik Yesus, dan Yesus adalah milik anda. Jika boleh memakai istilah anak muda: anda adalah pacarnya Yesus, dan Dia adalah Pacarmu. Resapilah perasaan dimiliki itu sejak hari ini, karena Yesus dipenuhi perasaan memiliki anda. Ketika perasaan dimiliki oleh Tuhan telah tumbuh mekar di dalam anda, anda akan dilegakan dari segala ketakutan, dari segala perasaan tertuduh seolah-olah Ia tidak menyukaimu, dan anda akan mengerti bahwa anda ini sudah berbeda dengan orang-orang di sekitarmu. Cintamu akan Dia akan mulai meluap. Anda tidak akan takut-takut lagi untuk berdoa kepada-Nya, melainkan dengan sepenuh sukacita dan rasa memiliki. Biarlah sekarang perasaan dimiliki itu merasuk ke dalam jiwa anda.

Ijinkan saya berdoa untuk anda: “Tuhan Yesus, biarkanlah perasaan dimiliki oleh-Mu itu mengalir deras memenuhi jiwa setiap orang yang membaca tulisan ini, supaya mereka menjadi kuat dan sadar, bahwa Engkau sangat mengasihi mereka. Amen.”

Saudara...
Saya sedang menerangkan yang sesungguhnya kepada anda, sesuatu yang selama ini mungkin belum anda ketahui, bahwa perasaan Yesus kepadamu adalah perasaan memiliki. Mulailah terima kenyataan ini. Rasakan sukacita itu sekarang mengalir ke hatimu.

Juga anda harus tahu, Yesus itu adalah Kekasih yang sangat setia. Ia penyabar dan tidak kehilangan rasa sayang padamu. Ia tidak sama dengan kekasih-kekasih lain di dunia ini. Ia tidak sama dengan kita. Yesus tidak mengenal istilah “Loe, gue, end!”. Tidak ada istilah “putus” dalam kamus cinta Yesus kepadamu. Sekalipun engkau mengkhianati-Nya, sekalipun engkau jatuh ke jurang yang nista, Ia akan tetap mengejarmu. Ia akan tetap berjuang membawamu kembali ke pelukan-Nya. Sekalipun engkau kecewa lalu menutup pintu, sampai nafasmu yang terakhir, Ia akan tetap mengetuk-ngetuk pintumu, dan jika engkau membukanya, satu-satunya yang ingin Ia lakukan ialah memelukmu erat-erat dan menyatakan cinta-Nya. Cinta-Nya padamu cinta mati, kawan.

Engkau dikasihi bukan karena engkau sudah sempurna. Engkau dikasihi bukan karena sudah tidak punya kelemahan lagi. Engkau dikasihi karena engkau sudah menjadi milik-Nya.

Sekarang, jika ada yang mengajarkan doktrin di gereja seolah-olah Yesus membencimu, tutuplah telingamu. Orang itu tidak sedang menceritakan Yesus, tapi menceritakan egonya yang keras dan jiwanya yang pendakwa. Dia membutuhkan pertobatan dari kebutaannya. Akan tetapi engkau sendiri, bertumbuhlah menjadi kekasih yang setia dan semakin setia bagi Kristus.

Kepada semuanya, beritahukan kepada dirimu sendiri sekarang, dan biarkan telingamu mendengar suaramu: “Yesus memiliki aku. Aku ini milik Yesus, dan Dia sangat mengasihi aku! Amen!”


12. JAUHILAH KEDAGINGAN

Saudaraku dalam kasih karunia Yesus Kristus...

Anda telah mendapatkan penjelasan cukup panjang lebar, dan semoga anda diberkati oleh semua penjelasan ini. Biarlah rohmu berkobar-kobar sekarang!

Jadi, berjalanlah di bumi ini di dalam kesadaran bahwa anda ini anak Allah. Sadarilah setiap saat bahwa anda ini berasal dari sorga, bahwa anda milik Yesus, bahwa hubungan anda dengan Yesus adalah resmi dan sedang menunggu-nunggu Hari Perkawinan. Bahwa anda sudah berbeda dengan orang-orang dunia. Kagumilah Dia, naikkan segala tempik sorak kepada-Nya, kumpulkanlah sebanyak-banyaknya hormat dan pemuliaan dari manusia akan Dia. Rindukanlah orang-orang datang memuji-muji Bapamu. Mestinya anda rindu semua orang yang anda kenal mau datang pada Bapamu yang mengagumkan itu.

Selanjutnya marilah hidup dengan tekun di dalam kasih karunia Bapa kita itu, dengan berfokus kepada-Nya dan bukan kepada upaya-upaya kita. Allah mengasihimu. Yesus mengasihimu. Seluruh sorga mengasihimu. Sekali pun engkau miskin, atau tidak berpendidikan, atau cacat, atau tidak dianggap penting di sekitarmu, tetapi seluruh sorga mencintaimu dengan hangat. Seluruh sorga menghitungmu sebagai bagian dari mereka. Engkau ini anak Raja mereka, yaitu Bapa kita. Terimalah cinta Bapa kita yang luar biasa itu karena imanmu di dalam Yesus, dan milikilah damai sejahtera di dalam kasih karunia-Nya.

II Timotius 2:1
Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.

Jangan pusingkan apapun di dunia ini. Percayalah, engkau ini dikasihi Yesus. Engkau tidak perlu kuatirkan apa-apa. Engkau ini telah menjadi anak Allah karena imanmu di dalam Yesus. Engkau ini dilindungi dan dijagai. Engkau ini disertai dan tidak ditinggalkan. Engkau ini dicintai dan dimiliki. Percayalah akan hal itu. Engkau memperolehnya bukan karena kebaikanmu, tapi karena nama Yesus.

Galatia 3:26
Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.

Hiduplah untuk Tuhan. Taklukkanlah dagingmu. Dalam daging kita ini masih bermukim segala kehendak cemar, keinginan-keinginan akan nikmatnya dunia ini, dan dalam egomu masih bermukim hasrat-hasrat kesombongan atau pemegahan diri. Sangkal semua itu. Kita melangkah keluar dari kasih karunia jika kita menuruti kehendak cemar daging ini, dan bagi orang kristen yang mati dalam keadaan demikian, ia akan binasa juga. Sebab memang, setiap orang masih dapat meninggalkan kasih karunia itu. Semua orang masih dapat meninggalkan Yesus dan tidak mau membuka pintu lagi.
Ibrani  12 : 15
Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

Cara menaklukkan naluri-naluri cemar daging ialah dengan bertekun dalam ibadah, dengan menjauhi suasana-suasana duniawi yang menggoda daging kita, dengan berpuasa dan dengan mendisiplinkan hidup, serta dengan menyangkal diri senantiasa di hadapan Allah sehingga kita memiliki alasan setiap saat untuk bersyukur. Akan tetapi semua itu anda lakukan bukan dalam rangka mencari belas kasihan Allah lagi, melainkan untuk memperkuat manusia rohmu. Manakala manusia rohanimu kuat, kehendak dagingmu akan lemah. Begitu sebaliknya.

Kita semua yang tinggal dalam daging, memiliki pergumulan yang sama, termasuk itu rasul-rasul sekalipun. Coba baca apa yang tokoh sebesar Paulus lakukan atas dagingnya:

I Korintus 9 : 27
Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Secara tersirat, Rasul Paulus pun mengakui bahwa ia tetap bergumul melawan dagingnya sama seperti yang kita alami sehari-hari, dan begitulah dia menaklukkan semua itu, yaitu melalui pendisiplinan tubuh. Pendisiplinan tubuh tentu disana tercakup juga menaklukkan segala kehendak daging, menolak memanjakan daging, menggunakannya untuk beribadah dan mempermuliakan Allah, dan lain sebagainya.

Lebih lagi kita yang hidup di tahun-tahun terakhir dari akhir zaman ini, kita hidup di dalam dunia yang mencapai puncak kecemarannya. Dahulu tidak ada TV, sekarang terdapat begitu banyak channel, dan semuanya dipenuhi acara-acara yang mengumbar kedagingan, entah budaya hedon dan konsumerisme, okultisme, lebih lagi acara-acara yang membangkitkan hasrat seksual. Dulu tidak ada handpone, tetapi generasi kita hidup dimana orang bisa diam-diam bertelepon “sayang-sayang” dengan sembarang orang, sekalipun itu awalnya orang yang salah sambung. Dulu orang hanya bisa bicara dengan tatap muka, sehingga satu sama lain masih kuat rasa sungkannya. Sekarang anak-anak muda memiliki facebook dan media-media online lainnya, dimana mereka bisa mengobrol sesuka-sukanya tanpa rasa sungkan dari tempat yang paling tersembunyi, kamar tidur.

Dulu hiburan-hiburan mesum hanya bisa dinikmati apabila orang mengunjungi tempat hiburan itu dengan membayar mahal ditambah pula harus menanggung tatapan mata pemghukuman dari masyarakat. Sekarang dengan sekeping VCD yang sangat murah, orang-orang yang tersopan sekalipun bisa menikmati hiburan yang paling cabul di kamar tidurnya tanpa harus kemana-mana dan tanpa diketahui siapa-siapa.

Semakin ke kota, semakin maraklah kecemaran terlihat, semakin bobroklah nilai-nilai moral, semakin bebaslah orang menjalankan hidup, semakin cueklah orang pada orang di sebelahnya, sehingga semakin beranilah setiap orang berekspresi liar. Jauh lebih beruntung mereka yang tinggal di pedesaan, meskipun pada faktanya kecemaran-kecemaran kota tetap juga masuk ke sana.

Jika saya harus gambarkan betapa bobroknya dunia saat ini, lebih-lebih lagi di negara-negara Barat yang dahulunya dikenal sebagai dunia kristen, tidak cukuplah halaman buku kecil ini. Akan tetapi anda pun sudah melihatnya sendiri, bahkan pula menghadapi tantangan-tantangan itu setiap hari. Sungguh, betapa mudahnya dosa menguasai kita di zaman ini jika kita tidak mau mengambil langkah-langkah tegas untuk mulai menjauhi semua itu.

Jadi anda perlu mendisiplinkan diri anda sendiri. Mulailah mensiplinkan lidah anda,  juga hati anda. Disiplinkan mata anda, dan tegaslah menolak segala tontonan vulgar yang memancing dagingmu. Jauhilah pergaulan yang buruk, yang berpotensi memberi sandungan bagi hubunganmu dengan Allah, sekalipun anda harus kehilangan banyak teman karenanya. Tegaslah pada dirimu sendiri!

Kemajuan teknologi dan berbagai industri dunia, menciptakan begitu banyak produk yang inovatif dan menarik hati. Handphone yang semakin pintar dan canggih, android, tablet, mobil-mobil yang makin anggun dan murah, hiburan-hiburan baru yang semakin memikat, model-model rambut atau pakaian terbaru yang lagi in di kalangan artis, tren pergaulan yang teknologis dan online ke seluruh dunia, lagu-lagu terbaru dari band-band idola –umumnya masalah kaum muda- yang lagi hits dimana-mana, dan lain sebagainya, semua itu memikat hati kita. Semua itu memanggil-manggil kita untuk menikmatinya. Ketika kita menatap kepada mereka, kita merasakan tangan kita gemetar ingin memilikinya. Kadang-kadang ada malah yang sampai menangis karena begitu besar keinginannya memiliki tetapi tidak kesampaian. Bahasa Batak memiliki istilah yang sangat tepat menggambarkannya:tarhirim. Tetapi jika kita tidak mengerem ketertarikan-ketertarikan itu karena Kristus, kita dapat tersedot ke dalam dunia ini dan terpisah dari kemuliaan Allah serta ditimpa berbagai-bagai masalah. Ada banyak pertengkaran suami istri, atau antar saudara, karena semua itu.

Banyak sekali orang kristen mengira bahwa keadaan baik-baik saja apabila ia larut dalam suatu keasyikan atau terpikat oleh pesona dari dunia ini. Olehnya, rohani mereka suam-suam kuku. Dan tanpa mereka tahu, mereka sedang melangkah manis menuju neraka. Tentulah anda harus tahu bahwa mengikut Tuhan tidak dapat kita lakukan dengan bermain-main. Dengar, sebagai anak-anak Allah, itu semua bukan lagi untuk kita. Anda harus rela meredam semua godaan ketertarikan itu sejak dini. Jadilah manusia yang menyadari dirinya berasal dari sorga!

I Yohanes 2:15
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Bagi anda yang baru saja bertobat atau sedang bergumul dengan keterikatan pada kecanduan tertentu seperti rokok, narkoba, pornografi, chatting mesum, seks menyimpang, kasmaran pada istri atau suami orang, judi, alkohol dan lain-lain yang merusak tubuh dan kekudusan pikiran, saya menganjurkan anda untuk berpuasa selama beberapa hari, sampai candu kedagingan itu melemah dan lenyap.

Kurangilah keasyikan-keasyikan sekuler yang berlebihan seperti games, sepakbola, menonton TV, film, shopping-shopping, online, musik pop dan lain sebagainya. Saya tidak mengatakan itu dosa, supaya jangan anda berpikir ketika anda menyalakan TV atau mendengarkan musik di radio, anda sudah berdosa. Sepanjang tidak ada unsur cemar di hati anda saat melakukannya, itu bukan dosa. Dengar, ketika anda hanya tersenyum saja, tetapi di bilik hati anda ada unsur cemar yang melatarbelakangi, senyuman itu adalah dosa! Lalu mengapa kita mengurangi bahkan menjauhi hiburan sekuler? Sebab di dalam setiap hiburan sekuler pasti ada nilai-nilai duniawi yang bertentangan dengan firman Allah. Nilai-nilai itu misalnya pembalasan, kepuasan atas kekalahan orang lain, tumpulnya belas kasihan, kekerasan, keangkuhan, kemarahan, kata-kata kotor, egoisme, sensasi seksual, penghinaan, penghakiman, ketakutan pada setan –padahal dia telah dikalahkan-, keputusasaan, pandangan-pandangan yang salah menyikapi suatu persoalan, dan lain-lain. Kita tidak ingin benih nilai-nilai itu tertanam dalam jiwa kita. Jadi kalaupun anda hendak bersantai sejenak dengan hiburan, pilih-pilihlah yang paling sedikit ‘sampah’nya, dan jangan larut. Lagipula hiburan-hiburan itu juga dapat menyeret kita ke dalam dosa keterikatan. Terikat artinya susah meninggalkan.Banyak orang kristen lebih memilih tidak pergi ibadah karena siaran langsung sepakbola tim kesukaannya. Ini sebuah tanda ikatan. Lihat, hiburan-hiburan sekuler adalah pintu-pintu masuk menuju kerohanian yang suam-suam kuku, apabila kita semakin lama semakin sibuk di dalamnya. Tuhan mengatakan, Ia akan memuntahkan mereka yang suam-suam kuku. Jadi yang terpenting adalah menjaga api roh kita tetap menyala. Dan nyala api itu tidak dapat kita temukan di dalam keasyikan dunia ini, melainkan di dalam hadirat Allah kita.

I Yohanes 2:16-17
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Ketika anda tetap berdiri di dalam kasih karunia-Nya, anda akan tahu bagaimana anda harus hidup. Anda tahu apa yang harus anda lakukan ketika iblis mencoba menggodai daging anda. Ketika panggilan dari sorga menggema di relung-relung hatimu, anda tidak berdiri lagi dalam perdebatan agamawi: ini boleh atau tidak, haram atau halal, dosa atau tidak dosa; melainkan semua yang dari dunia ini akan terlihat begitu rendahan dan malang, buatan umat manusia yang terhilang, yang tidak mengenal Allah. Ketika gema kasih karunia itu membahana di dadamu, jangankan hiburan sekuler, bahkan membaca koran atau mengikuti perdebatan politikpun anda tidak akan berminat. Bukan karena hukum agama: boleh atau tidak, tetapi karena anda tidak berminat. Minat anda ialah Bapa, kasih-Nya, panggilan-Nya atas pertobatan dunia.

Berdirilah di dalam getaran kasih karunia itu, yang mengingatkan anda senantiasa bahwa anda berasal dari luar dunia ini: dari sorga Allah. 


13.    MENYANGKAL DIRI

Saya harus membuat sub judul ini, karena ini sangat penting untuk anda ketahui dan lakukan setiap waktu. Sebab Yesus telah berkata, bahwa apabila kita tidak menyangkal diri kita, kita tidak dapat mengikuti Dia.

Lukas 9:23
Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”

Banyak orang bingung dengan firman ini: apa maksudnya menyangkal diri?

Yang dimaksud dengan diri disini adalah ego. Ego adalah diri, yaitu yang memenuhi hati dan pikiran kita. Di atas, saya sudah singgung bahwa kita ini terdiri dari tiga unsur dalam satu kesatuan, yaitu roh, jiwa dan tubuh. Ketika kita telah lahir baru di dalam Roh Kudus, hanya rohlah yang lahir baru, sementara jiwa dan tubuh tetap stok lama.

Jiwa kita, yaitu hati dan pikiran, adalah pusat kehendak diri, pengambil keputusan. Pikiran kita dipenuhi rupa-rupa kecerdasan intelektual, tergantung dari berapa banyak informasi yang kita santap. Hati dipenuhi motif-motif, niat-niat, perasaan-perasaan, yang menjadi alasan dari setiap perbuatan kita. Keseluruhan itulah yang membentuk karakter perwatakan kita masing-masing. Kita menjadi orang baik-baik dan bermoral, atau menjadi orang jahat, orang licik, orang periang dan tukang ketawa, atau pribadi yang pendiam, semua itu tergantung dari pribadi jiwa kita.

Dengan bahasa sederhana, penyangkalan diri adalah tindakan menundukkan diri kita ini pada tuntunan Roh Kudus. Kita menolak memakai pikiran sendiri, menolak memakai isi hati sendiri, tetapi memakai pikiran dan hati Tuhan.

Galatia 5 : 16
Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.

Ego kita bersifat menuntut. Ia ingin dipuji, ia bangga akan apa yang dicapainya, ia memuji dirinya, ia ingin disanjung, ingin dibujuk, ingin dianggap penting, ingin dilayani, ingin menjadi yang tertinggi dari yang lain. Ia haus dalam soal-soal prestasi duniawi (harta, jabatan, gelar, pangkat, popularitas). Ia ingin menjadi pusat perhatian, ia ingin disebut-sebut, dielu-elukan. Ia membayangkan dirinya yang hebat-hebat. Jika ia tidak dihormati, ia sakit. Jika hak-haknya ditahan, ia terluka. Jika harga dirinya dipermalukan, ia murka.

Ia cemburu ketika orang lain lebih baik, lebih lagi orang lain itu dahulu ada di belakangnya. Ia tidak gembira melihat orang lain tiba-tiba memiliki apa yang masih ia impi-impikan. Ia membungkus dirinya dengan segala kemegahan dunia, yaitu macam-macam gelar, tanda-tanda jasa, piagam-piagam penghargaan; ia bangga dengan semua itu. Ia memperjuangkan semua itu. Ia tersinggung ketika dunia tidak memperlakukan dirinya setara dengan kehormatan yang dimilikinya. Ia ingin tempat duduknya di di tempat mulia. Ia mengejar segala hal yang disebut banyak orang kristen sebagai berkat, yaitu uang, promosi jabatan, popularitas, kehormatan dan sebagainya. Ia fokus kepada semua itu, ia fokus pada dirinya sendiri dan segala kemegahan manusia di dunia ini.

Ego kita marah jika hak-hak kita diambil. Ego kita tidak ingin mengampuni, melainkan membalas. Kita tidak suka diri kita dihina dan disepelekan, dan akan menjadi sangat tersinggung bila kita diludahi. Sudah pasti ego kita akan begitu gusar di dalam diri, menyala-nyala penuh kemarahan. Rasanya ingin menendang dia, ingin memperlihatkan bahwa kita sanggup menghabisinya, bahwa kita bukan orang tolol seperti perlakuannya. Ego kita bersifat mempermuliakan diri. Sifat naturalnya adalah mencari untung, bukan untuk berkorban. Panggilan ego kita ialah melayani dirinya sendiri, bukan untuk melayani orang lain.

Itulah ego manusia. Jika kita definisikan lagi, bisa sangat panjang, tetapi anda sudah mengerti maksud saya. Kita semua memiliki ego. Anda memiliki ego, saya juga. Ego ini akan selalu ada dalam kita. Ia akan selalu berteriak-teriak di dalam kita ketika ia terusik: “Jangan bodoh! Balas! Balas! Kau di pihak yang benar! Kau berhak atas semua itu!”

Suara-suara ego inilah yang Tuhan maksudkan untuk kita sangkal. Mengingat ego itu adalah diri kita sendiri, yang tidak mungkin kita usir atau bisa lenyap selama kita masih hidup di dalam daging ini, maka itu artinya peperangan kita melawan ego sendiri akan berlangsung seumur hidup kita juga. Juga ego inilah penyebabnya mengapa seorang hamba Tuhan yang sudah melayani berpuluh-puluh tahun dengan berkemenangan dan kuat kuasa, masih bisa jatuh ke dalam dosa kesesatan atau kesombongan/pengultusan diri. Sungguh benar, ego harus setiap hari kita sangkal.

Mengapa ego harus kita sangkal? Karena ego itulah rintangan yang menghalangi buah Roh Kudus dapat memancar keluar. Ego adalah penghalang terbesar bagi aliran kasih sorgawi mengalir keluar dari hidup anda. Egolah yang menghalang-halangi anda untuk mengampuni, egolah yang menghalang-halangi anda untuk memberi, untuk bersabar, untuk merendahkan diri, untuk mengakui kesalahan, untuk berkorban, untuk rela memikul salib. Egolah yang bahkan selalu membuat akal sehat kita menjadi keruh.

Egolah yang membuat anda dicemooh sebagai sebagai kristen munafik, yang pandai berkhotbah firman Tuhan, tapi kelakuan hidup anda sendiri sama buruknya atau lebih buruk dari orang yang tidak mengenal Tuhan. Ego kitalah yang menyebabkan nama Yesus sering dihujat di luar sana.

Egolah yang memunculkan ajaran-ajaran sesat dan jiwa Farisi. Anda tahu, ketika seorang pendeta mengerti kebenaran, tetapi kebenaran itu bercampur dengan egonya, maka yang keluar darinya adalah ajaran-ajaran kemarahan, penghakiman, intimidasi, tekanan, pengultusan diri. Ia tidak berbelas kasihan, ia menyembunyikan belas kasihan di dalam dirinya, ia menyangkali belas kasihannya. Jika ia adalah seorang yang gemar bernubuat, maka nubuatannya adalah firman Tuhan bercampur ego manusia, yang membuat nubuatannya menjadi palsu. Kerjanya adalah menghamburkan ancaman-ancaman kepada jemaat yang tidak disukainya atau yang terlihat melawan, dengan memakai nama Tuhan.

Betapa gereja rusak dimana-mana oleh karena para pemimpin yang tidak menyangkal egonya setiap hari. Mereka memakai ukuran-ukuran manusia untuk mengukur diri mereka dan orang lain: perbedaan jumlah kekayaan, pengaruh, popularitas, senioritas, jabatan, bahkan jumlah jemaat. Tak jarang ketika para pemimpin gereja bertemu, mereka akan tersedot ke dalam ukuran-ukuran ini dalam pertemuan itu. Siapa pendeta dari gereja besar, akan terlihat mendominasi pertemuan itu. Sedangkan pendeta-pendeta dari gereja-gereja kecil, dari kampung pedalaman, yang tidak memiliki mobil, yang gedung gerejanya dari papan tua yang reot, akan tertekan sebagai kaum inferior dalam suasana itu. Tidak ada penyangkalan diri yang saling berlutut bergandengan tangan di hadapan Bapa. Hal yang sama dengan mudah terlihat di dalam memperlakukan jemaat di dalam gereja, dimana-mana. Jemaat yang kaya, berkuasa, atau terkenal di dalam kota, akan mendapatkan perlakuan istimewa, sementara jemaat biasa yang miskin dan kurang berpendidikan tidak akan terlalu diperhatikan. Gejala-gejala ini berbahaya.

Lebih jauh lagi, banyak pula para pemimpin jemaat menjalankan tugas pelayanan tanpa kelemah-lembutan dan belas kasihan. Kelemah-lembutan bagi mereka adalah sampah yang tidak berguna. Belas kasihan bagi mereka adalah penghalang kemajuan. Mereka melayani kemarahan mereka, dan berpikir bahwa mereka sedang menumpahkan kemarahan Yesus. Mereka berkutat di seputar pola pikir: “Saya berhak melakukan ini, karena saya memang benar, saya Alkitabiah, dan dia memang  salah!”, hak saya, hak saya, hak saya.... hak saya sebagai bapa rohani, hak saya sebagai gembala, hak saya sebagai pemimpin, hak saya sebagai utusan Allah. Mengapa mereka tidak berpikir bahwa Yesus berhak mencabut nyawa mereka karena pemberontakan dosa, tetapi Yesus malah datang untuk disalibkan? Mengapa mereka tidak merenungkan bahwa Yesus datang membawa Injil Pengampunan dan bukan Injil Api Murka Allah? Dengan bertamengkan penegakan disiplin gereja, mereka menghakimi segala kelemahan orang. Mereka berfokus pada selumbar di bola mata saudaranya, dan tidak menyadari bahwa karena sifar-sifatnya yang pendakwa itu, ada balok di matanya sendiri. Mereka arogan. Mereka tidak menyalibkan diri mereka. Mereka tidak meruntuhkan dirinya di hadapan Tuhan, tidak merendahkan dirinya sampai menjadi nol. Jika itu adalah anda, menangislah mengaku salah di hadapan Allah yang penuh belas kasihan itu.

Selalu saja peristiwa dimana Yesus menunggangbalikkan meja-meja para pedagang di Bait Suci dijadikan pelayan-pelayan ego sebagai alasan pembenar bagi penumpahan kemarahan dan arogansi mereka. Mereka menganggap peristiwa itu adalah kemarahan ego Yesus. Itu salah. Itu adalah kemarahan kasih. Sama seperti seorang ayah yang suatu hari memeriksa kamar tidur anaknya yang remaja, lalu menemukan berbagai majalah dan piringan-piringan VCD porno disana. Sudah pasti ia akan marah melihat semua itu, lalu mengambil sapu, mengambil semua benda-benda cabul itu dan membakarnya. Tidak ada sumpah serapah disana. Tidak ada kutuk atau penghinaan. Ia melakukannya karena ia takut akan Tuhan dan tidak sanggup melihat anaknya yang ia kasihi justru berbuat sebaliknya. Rotan seorang ayah yang mengasihi anak, berbeda dengan rotan seorang Satpol PP. Rotan seorang ayah adalah rotan kasih yang bertujuan menyadarkan, rotan Satpol PP bertujuan mengusir dan merendahkan. Rotan kasih melayani Allah, rotan arogansi melayani ego manusia.
Jadi bukan berarti kita tidak boleh memberi disiplin pada murid atau orang yang kita bimbing, tetapi pertama-tama, di dasar hati kita harus terbukti bahwa kita benar-benar mengasihi mereka.

Jadi, ego ini adalah pohon yang buruk, manusia lama kita. Tidak ada kebaikan di dalamnya, sebab kehendak-kehendaknya adalah untuk berbuat dosa, memuaskan amarah dan segala rasa tidak suka. Bila naluri-naluri daging menghendaki kehidupan yang cemar dan kotor, maka naluri ego ialah melakukan dosa rohani: kesombongan, keangkuhan, penghakiman, pengultusan diri, pemecahbelahan, perselisihan, penyerangan, penuntutan, pembalasan,  kekeruhan suasana, dan lain sebagainya.

Saudaraku, jangan mengira karena kita sudah pendeta atau pelayan penting di gereja, kita sudah aman dari kemungkinan maut. Apapun kehormatan kita di dunia ini sama sekali tidak dapat menyelamatkan. Allah tidak terkesan dengan jabatan kita, pangkat, atau popularitas kita di mata umat. Ia mencari kerendahan hati. Maka sangkallah egomu sepanjang hari. Ketika ia berteriak-teriak di dalam dadamu, hardik dan suruh dia diam. Dengan begitu, anda tidak terfokus lagi kepada diri sendiri, melainkan kepada Tuhan. Kerendahan hati Tuhan akan memancar dari kepribadianmu.

Latihlah dirimu untuk berlutut di hadapan Bapa dan berkata: “Bapa, tanpa Engkau, aku bukanlah siapa-siapa. Engkaulah yang menjadikan semuanya baik dan berhasil. Bukan kehebatanku, bukan karena kepandaianku, tapi karena penyertaan-Mulah semua ini jadi. Bapa, aku ini anak-Mu, karena kasih karunia-Mu sendiri. Semua itu kuterima dari-Mu bukan karena kelayakanku memperolehnya, tetapi semata-mata karena belas kasihan-Mu atasku. Bagi-Mulah segala hormat dan kemuliaan. Aku tidak layak dipuji, sebab hanya Engkau saja yang layak menerima semua itu. Di dalam nama Yesus. Amen.”

Hanya dengan menyangkal egolah anda dapat menikmati hubungan kekasih yang intim dengan Yesus Kristus. Hanya dengan menyangkal egolah anda dapat mengerti sepenuhnya kerendahan hati Tuhan, kasih Bapa, kelemahlembutan, dan belas kasihan Yesus atas semua orang. Hanya dengan menyangkal ego anda mampu untuk bersabar, untuk mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali, untuk melepaskan hak-hak di dunia ini, untuk memberi pipi kiri saat pipi kanan ditampar, untuk merelakan jubah saat baju kita diambil orang.

Dengan terbiasa menyangkal diri, anda juga mudah menerima tegoran Tuhan, seperti pribadi seorang Raja Daud saat ia ditegor. Dengan terbiasa menyangkal diri di hadapan Allah, anda juga tidak akan mengukur diri anda sendiri maupun orang lain dengan ukuran-ukuran manusia seperti perbedaan jumlah kekayaan, pengaruh sosial, tingkat pendidikan, jabatan di lingkungan sekuler maupun dalam jemaat, popularitas, dan perbedaan status. Anda mengukur dengan ukuran Tuhan, yaitu kedalaman kasih akan Tuhan, serta kasih Tuhan yang tak terbatas akan semua orang. Hanya dengan menyangkal egolah anda dapat hidup benar di dalam kasih karunia, jika tidak, anda akan menipu diri anda sendiri dengan memperalat kasih karunia itu untuk hidup bebas di dunia.

Hanya dengan menyangkal egolah anda dapat merasakan dengan kuat apa itu artinya anak Allah, milik Yesus, ditentukan untuk menang di dalam Dia, bersekutu dengan Dia dan hidup untuk Dia.

14.    TINGGAL DI DALAM YESUS

Ada satu pertanyaan yang mendasar: jika sudah lahir baru, masih mungkinkah orang jatuh ke neraka? Beberapa orang mengajarkan: “Tidak mungkin lagi. Sebab sekali selamat, selamanya selamat!” Itu artinya: sekali anda bertobat dan memberi diri dibaptis, anda sudah pasti akan ke sorga, apapun yang anda lakukan dalam sisa hidup anda. Dengar, ajaran ini salah. Yang benar adalah, kita masih dapat berbuat dosa, yaitu diri (jiwa/ego) kita, dan ketika itu terjadi, itu artinya kita sedang melarikan diri dari Yesus Kristus, meski raga dan pikiran kita tetap aktif di gereja. Ketika ada dosa yang tidak diselesaikan dibawa mati, maut akan menerkamnya oleh dosa yang sebiji itu.

Beberapa kesaksian anak-anak Tuhan yang pernah diperlihatkan neraka (alam maut) menulis betapa banyaknya jemaat berpengaruh, para pendeta dan para hamba Tuhan yang berada di neraka. Mereka umumnya ada disana hanya karena menolak mengakui satu atau dua dosa saja, umumnya kesombongan, pengultusan diri, cinta uang, atau yang lain. Begitu pula saksi-saksi ini menceritakan bagaimana Yesus tetap menangis karena belas kasih-Nya melihat jiwa-jiwa yang tersiksa di neraka. Kasih Yesus tidak berkesudahan. Tetapi kitalah yang menentukan keputusan untuk diri kita sendiri.

Jadi, setialah di dalam Kristus. Dengan senantiasa menyadari bahwa engkau ini anak Allah, dengan sendirinya anda akan merasa satu hati dengan Tuhan. Ada perasaan ikatan antara anda dengan Yesus yang sangat kuat tumbuh di hati anda, dan itu sangat penting untuk anda miliki. Semakin
kuat rasa ikatan itu memenuhi kesadaranmu, anda dengan sendirinya akan semakin mengasihi Bapa, semakin bangga dengan Dia.

Ketika kasih akan Allah ini bertumbuh subur di dalam hati anda, anda akan berjalan di dalam terang-Nya. Dengan sendirinya anda akan mampu menolak dosa. Anda akan tahu dan semakin mempelajari mana yang berkenan kepada Bapa, mana yang tidak. Anda akan sadar bahwa hidupmu bukan milikmu lagi, tetapi Tuhan. Anda juga akan mampu berkata tidak pada daging. Anda akan sanggup mendaki gunung tinggi, menyeberangi lautan buas, menerobos setiap rintangan untuk meninggikan nama Yesus. Jutaan orang kristen dengan semangat menyala telah pergi ke ujung-ujung bumi bahkan ke negeri-negeri terganas untuk memberitakan kabar salib Yesus Kristus. Beribu-ribu orang telah mati di RRC, Iran, Arabia, Afrika dan tempat-tempat lainnya di dunia ini untuk Tuhan. Jika bukan karena kasih yang berkobar-kobar akan Bapamu di sorga, tidak ada yang akan terpanggil untuk melakukannya.

Jadi pandanglah senantiasa kepada Bapa. Tataplah senantiasa kepada wajah Kristus Yesus. Serahkan dirimu sepenuhnya kepada-Nya. Serahkan seluruh masalahmu, seluruh deritamu, seluruh beban pikiranmu, seluruh kebingungan dan pergumulanmu, seluruh orang terkasih bahkan harta benda serta pekerjaanmu. Nikmatilah hadirat-Nya dimanapun anda berada, bahkan saat anda bekerja di kantor. Dengan memandang terus kepada Tuhan, anda akan terus teringat bahwa anda berasal dari sorga. Engkau akan menjalani hidup yang kudus dan penuh belas kasihan. Dengan sendirinya engkau akan memiliki kemauan yang besar untuk menjauhi segala kecemaran, kebiasaan-kebiasaan buruk, serta menjauhi situasi-situasi atau pergaulan-pergaulan yang tidak pantas bagimu sebagai anak Allah.

Engkau tidak akan mencari atau mengimpi-impikan kepuasan apa-apa lagi di dunia ini. Kepuasanmu yang paling hakiki ialah apabila orang-orang datang kepada Bapamu dan mengelu-elukan nama-Nya. Engkau akan jauh sekali dari daging.

Saya mohon, jangan simpan dosa, saudaraku. Jangan pertahankan. Jika anda melakukan satu hal yang anda tahu adalah pelanggaran firman, jangan bersikeras bahwa engkau benar. Kerendahan hati dan penyangkalan diri sangat diperlukan dalam mengikut Tuhan. Jika anda melakukan suatu hal yang anda bingung itu dosa atau tidak, datang saja pada Yesus Kristus, ceritakan kepada-Nya dan akui. Tetapi selanjutnya, bertekunlah di dalam menyelidiki Alkitab, supaya anda semakin mengerti firman.

II Petrus 3:18
Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.

Jadi bertumbuhlah juga dalam mengetahui kehendak-kehendak Allah, supaya anda tidak terjerambab ke dalam jurang antinomianisme yang liberal.  Antinomianisme adalah ajaran-ajaran yang memandang tidak perlu taat lagi pada perintah-perintah Allah karena kasih karunia. Orang-orang seperti ini tidak benar-benar mencintai Allah. Mereka mencintai diri mereka sendiri dan memperlakukan Allah sebagai asisten bagi impian-impian mereka akan dunia ini.

Saudaraku, anda perlu tahu, dosa itu bukan hanya yang bersifat kedagingan atau kejahatan. Ada juga pelanggaran akan ketentuan-ketentuan kekal Tuhan kita, yang meski secara manusiawi tidak terlihat jahat, tetapi di mata Bapa adalah dosa. Ketahuilah, bahwa apa-apa yang terlarang oleh Tuhan di dalam Alkitab, benar-benar terlarang di sorga sampai selama-lamanya. Jangan melanggar satu pun larangan Allah, itu akan membunuhmu secara kekal dan membuat semua ibadah serta pelayananmu selama di bumi berakhir sia-sia.

Makan darah hewan itu hal biasa di masyarakat kita, entah dicampurkan ke dalam masakan, entah yang diteguk seperti yang dijual tukang-tukang jamu sekarang ini, tapi itu tetap dosa di mata Tuhan. Jadi jangan anda menyantapnya. Dalam mengikut Yesus, sangat diperlukan ketaatan pada setiap firman-Nya tanpa mendebatnya. Menentang firman dengan alasan rasional apapun tetaplah  sebuah dosa.

Kisah Para Rasul 15:20
 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekikdan dari darah.

Tidak membayar perpuluhan adalah hal biasa di mata kita, sama sekali tidak terlihat jahat. Tetapi di mata Allah, itu perbuatan menipu Dia. Percayalah, Yesus tetap menghendaki kita membayar persepuluhan.

Mengenai persepuluhan ini, mungkin membutuhkan penjelasan lebih panjang. Di buku kecil ini barangkali tidak usah dibicarakan panjang lebar dulu, biarlah hal itu anda ketahui secara mendalam dari khotbah hamba-hamba Tuhan. Yang  pasti, pemahaman yang benar tentang persepuluhan adalah melihat kepada tujuannya.

Tujuan persepuluhan itu adalah supaya ada dana yang cukup bagi gereja Kristus mengembangkan pelayanan dan pengutusan Injil. Jadi jangan memahaminya secara legalistik seperti orang-orang Farisi, yang membayarnya untuk memperlihatkan bahwa mereka orang yang saleh dan layak dipuji. Juga jangan mengerjakannya sebagai orang mengerjakan Taurat. Dahulu kala, ketika kasih karunia belum dinyatakan, orang membayar perpuluhan karena perintah Taurat. Tujuannya fokus pada diri kita sendiri, bagian dari upaya mengejar keselamatan, supaya kita tidak dipandang berdosa, melainkan diberkati.  Tetapi setelah kasih karunia dinyatakan, lewat kehadiran dan karya Kristus di dunia, keselamatan kita tidak lagi bersumber dari Taurat, melainkan iman percaya kita di dalam Yesus. Jadi fokus tujuan kita dalam membayar persepuluhan bukan lagi kepentingan diri sendiri, tetapi karena gairah dan keterpanggilan kasih akan Kerajaan Allah.

Sebagai anak-anak Allah, kesadaran kita haruslah berakar dan berangkat dari dalam rumah Allah yang memandang keluar. Maksud saya, kita memandang dari rumah Allah yang penuh kemuliaan itu, kepada dunia, kepada bangsa-bangsa, kota-kota, desa-desa, yang terhilang. Kita melihat begitu banyak orang-orang buta disana, besar kecil, tua muda, kaya miskin, yang dituntun oleh kegelapan dan penipuan. Mereka tidak mengenal Terang, padahal Yesus mati untuk mereka juga. Alangkah baiknya jika mereka bisa berkumpul di dalam kemuliaan rumah Allah kita, dimana terdapat Terang yang mereka cari. Lalu oleh kerinduan itu, kita menyadari betapa perlunya gerakan-gerakan penginjilan, dan betapa perlunya gereja-gereja diperlengkapi untuk bisa terjun menjangkau jiwa, memuridkan sebanyak-banyaknya dan membantu jemaat-jemaat miskin. Semua itu membutuhkan dana besar. Dan itulah alasan kita memberikan persepuluhan. Jadi janganlah kita memandang itu sebagai bukti dari kebaikan dan kesalehan kita. Kita memberinya sebagai bentuk rasa syukur. Kita berterimakasih tanpa akhir kepada Allah yang telah mempermuliakan kita di dalam kasih karunia-Nya. Sesungguhnya, seluruh hartapun kita persembahkan, itu tidak cukup melunasi pengorbanan Yesus di kayu salib!  

Persembahan untuk Kerajaan Bapa ini tidak harus kita salurkan lewat organisasi gereja kita sendiri. Anda juga dapat memberikannya kepada lembaga-lembaga pelayanan yang lain, asalkan anda tahu lembaga itu melayani di ladang Tuhan. Hanya saja, seturut hikmat, tetaplah utamakan gerejamu.

Sebenarnya tidak mesti namanya persepuluhan. Beberapa gereja menerima persembahan tertentu dari jemaat, tetapi namanya tidak disebut persepuluhan, meski jumlahnya sama atau lebih besar dari persepuluhan. Ini hanya persoalan nama. Anda tahu, jemaat mula-mula sendiri tidak memakai istilah “persepuluhan”. Akan tetapi bukan saja sepuluh persen, banyak dari mereka justru mempersembahkan seluruhnya.

Kisah Para Rasul 2:45
dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

Kisah Para Rasul  4:37
Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

Jadi, persembahkanlah sebanyak-banyaknya tanpa terpaku pada nama persembahan itu serta jumlah harfiahnya. Kita bukan penganut agamawi yang kesalehannya pada hal-hal lahiriah. Jangan terpaku pada “10 persen”. Allah sendiri sudah berjanji untuk memberkati kita. Jadi persembahkanlah sebanyak-banyaknya kepada Allah, dan jangan pernah kuatirkan kebutuhan hidupmu. Kita tidak memberikan persepuluhan itu kepada seorang tua yang bangkrut. Kita mempersembahkannya kepada Allah. Anda mengerti maksud saya.

Allah kita juga tetap menghendaki kita mempersembahkan Sabat, bukan menurut cara Farisi atau rincian-rincian Taurat lagi, tapi  menurut cara yang Tuhan Yesus ajarkan. Jangan anggap ringan hal ini, meskipun secara manusia hal ini terlihat tidak jahat, sebab Sabat adalah kehendak Bapa. Tutuplah tokomu, jangan mencari nafkah dan beristirahatlah bersama Yesus sepanjang hari itu.

Mengenai Sabat, suatu ketika Tuhan telah nyatakan hal  itu secara pribadi kepada saya, dan saya akan menuliskannya kepada anda secara lengkap di lain hari jika ada kesempatan. Tetapi sekilas dapat saya singkapkan, arti dari Sabat ialah Beristirahat. Jadi Sabat sesungguhnya tidak berbicara mengenai Hari Sabtu, tetapi Beristirahat di dalam Tuhan. Artinya, bukan harinya yang menjadi fokus Allah, tetapi momen dimana kita beristirahat di dalam Dia itulah yang Ia inginkan.

Jadi di dalam pemahaman Sabat, kita tidak mengultuskan hari tertentu dan menjadikan hari itu terlihat seperti sesuatu yang berdaulat atas kita sebagaimana pemahaman orang Farisi di masa silam, tetapi menyediakan suatu hari dari milik kita untuk bersekutu dengan Tuhan. Bukan hari yang memiliki kita, tapi kitalah yang memiliki hari atau waktu, lalu waktu itu kita persembahkan. Apabila pemahamannya terbalik, kita akan terjebak ke dalam pola pikir Farisi.

Karena sejak gereja mula-mula, mereka Beristirahat dalam Tuhan (ber-Sabat) pada hari minggu, maka baiklah kita pun mengikuti kebiasaan mereka saja. Tapi jika ada yang hendak kembali ke hari Sabtu seperti tradisi Yahudi, atau bahkan Jumat, itu sama sekali tidak masalah. Semua hari sama.

Berbulan-bulan lamanya saya berdoa dan berdoa, mencari pewahyuan Allah mengenai Sabat, sebab saya sendiri sebelumnya tidak mengindahkannya dan tetap membuka toko di hari minggu, sampai suatu hari, di saat saya berlutut kepada-Nya kembali mengenai itu, akhirnya Roh Kudus  berbicara kepada saya. Ia berkata: “Nak, Sabat itu adalah bayangan sorga Bapa.” Awalnya saya tak mengerti, lalu Ia membukakan pikiran saya. Di sorga, kita tidak perlu lagi berjuang dan bergumul untuk hidup kita. Di sorga, kita tidak lagi perlu merisaukan atau memperjuangkan masa depan kita, masa depan anak-anak kita, atau masa depan siapapun yang kita tanggung. Di sorga, kita berhenti dari segala perjuangan hidup. Di sorga, setiap hari yang kita kerjakan ialah bersukacita dalam Tuhan, memuji, bersorak-sorai, beristirahat, melayani dan bersekutu dengan Dia. Jadi Sabat kita di bumi, adalah bayangan dari Sabat kita yang sejati, bersatu dengan Yesus dalam kekekalan sorga.

Ayat berikut ini menyiratkan bagaimana kebiasaan jemaat mula-mula pada hari pertemuan mereka.

Kisah Para Rasul 20 : 7
Pada hari pertama (hari Minggu) dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara (jemaat) di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam.

Ayat ini secara jelas menyiratkan bahwa jemaat mula-mula, yang memilih berkumpul pada hari Minggu, seharian itu tidak memikirkan atau memperjuangkan kepentingan hidup jasmaninya di bumi ini, melainkan terbiasa berkumpul sampai malam.

Jadi entahkah kita di rumah, atau di perjalanan, atau di pertemuan ibadah sampai malam, atau di suatu tempat peristirahatan, atau bersantai di tepi pantai, atau tidur siang sekalipun, baiklah hati ini kita istirahatkan dari merisaukan hidup, untuk menikmati keintiman dengan Yesus.

Tetapi apakah itu maksudnya tidak boleh melakukan aktivitas apa-apa seperti kata kaum Farisi? Tuhan tidaklah mencari peristirahatan tubuh, tetapi hati. Allah tidak mencari Sabat. Ia tidak kekurangan Sabat. Allah mencari kita. Ia merindukan kita. Ia telah mempermuliakan kita dalam kasih karunia-Nya. Ia ingin kita merindukan jam demi jam bersekutu dengan Dia, sebagaimana Ia sangat merindukan kita siang dan malam.

Tuhan tidak terkesan dengan ketaatan seremonial, yang tidak lahir dari hati. Jadi, Beristirahat dalam Tuhan bukanlah soal boleh atau tidak membuka toko, melainkan berhenti merisaukan kepentingan hidup duniawi kita untuk menghabiskan waktu dalam keintiman dengan Bapa. Artinya apa? Artinya yang Bapa rindukan ialah hati dan pikiran kita tertuju kepada-Nya. Tentu jika kita sibuk dengan berbagai hal yang membutuhkan konsentrasi, kita tidak dapat lagi mengarahkan hati dan pikiran kepada-Nya. Lihat, bukan toko tutup atau buka yang Allah persoalkan, melainkan apakah hati kita tertuju pada-Nya atau tidak.  Jadi ada kalanya toko kita buka sejenak karena alasan menolong orang yang benar-benar membutuhkan suatu benda yang kita jual, obat-obatan misalnya, dan lain-lain, sebab Tuhan berkata bahwa kita boleh berbuat baik pada hari Sabat.

Ada beberapa profesi yang akrab dengan situasi seperti itu, misalnya polisi, pembantu rumah tangga, pegawai rumah sakit, bidan, dokter, apalagi dokter bedah, atau pun situasi-situasi yang memaksa kita terlihat memperjuangkan hidup pada hari itu seperti bencana alam, perang, dan lain sebagainya. Jangan merasa terhakimi ketika anda terpaksa “bekerja” pada hari itu. Percaya saja, Tuhan melihat motif  hati kita, apapun yang sedang kita kerjakan. Lagi pula, sudah dikatakan: Yesus itulah perhentian kita. Dan anda tahu, cara masuk ke dalam perkenanan Tuhan Yesus adalah dengan hati.

Jadi kita sudah melihat perbedaannya. Sabat Yahudi adalah pemenuhan tuntutan hukum Taurat, sebuah peraturan agama, yang berdosa bila tidak dilakukan. Sabat yang Tuhan Yesus ajarkan dalam kasih karunia-Nya ialah persekutuan keintiman kasih dengan Dia. Ini bukan tentang sebuah peraturan hukum yang dingin, tapi sebuah “panggilan kencan surgawi”. Kita tidak ditolak ketika di suatu hari berhalangan istirahat di hari minggu. Kita ditolak ketika kita tidak mengasihi Yesus.

Jadi bagaimana kita menikmati Hari Istirahat itu? Selain berkumpul di gereja tentu saja, isilah hari itu dengan membaca Alkitab, buku-buku rohani, lagu-lagu rohani jika anda sendirian. Atau jika anda berkumpul dengan seseorang, kenapa tidak mengobrol-ngobrol tentang firman Tuhan saja? Sebagai anak-anak Allah, ada banyak hal di seputar kehidupan kita yang tidak sempat kita obrol-obrolkan di hari-hari sibuk dengan keluarga. Sambil bersantai di rumah atau suatu tempat, mari kita arahkan minat kita kepada firman Kristus, sebagaimana setiap hari kita melakukannya. Saya sendiri menjadikan hari minggu sebagai hari keluarga, dimana kami menikmati kasih dan kerukunan, di dalam ingatan akan Tuhan.

Perihal banyak orang kristen tidak pernah lagi berpuasa, tidak mau membayar persepuluhan, atau menguduskan Sabat, itu menunjukkan sejauh mana Ia mengasihi Tuhan, sekaligus juga membuktikan bahwa mereka membutuhkan pengajaran dan pemuridan.

Juga Yesus memberikan beberapa larangan dalam hal perkawinan. Selidikilah Alkitabmu mengenai ketetapan-ketetapan-Nya soal ini. Jika anda membaca suatu larangan, jangan lakukan. Kumpul kebo itu dilarang, bercerai dilarang, juga ada beberapa lainnya soal perkawinan yang terlarang. Saya berbicara pada saudara-saudaraku orang Batak yang menikah dengan cara apa yang disebut “pasu-pasu raja”, yaitu menikah di bawah tangan seorang tua adat, pernikahan itu tidak benar di mata Tuhan. Pergilah ke gereja dan mintalah hamba-Nya untuk meneguhkan perkawinan anda di dalam nama Yesus Kristus. Juga kepada sahabat-sahabat yang memalsukan akte nikahnya, kukuhkanlah perkawinan anda juga di hadapan Tuhan. Jika perempuan atau laki-laki yang di rumahmu itu bukanlah istri atau suamimu yang sah menurut kemutlakan firman Allah, tinggalkanlah dia, tak peduli berapa tahun anda dan dia telah hidup seatap. Lebih baik anda hidup tanpa campur  badan di bumi ini daripada binasa selama-lamanya. Satu saja dosa pada kita yang tidak kita bereskan, kita berakhir di neraka. Ini bukan sebuah main-main, dan ini saya tegaskan: Ia tidak pandang mukamu siapapun engkau.

Lainnya lagi, pergi berobat ke dukun bukanlah hal yang jahat di mata masyarakat, itu sudah sangat biasa, tetapi itu dosa di mata Tuhan. Jadi janganlah pergi ke dukun, paranormal, “orang pintar”, alternatif, peramal, atau apapun istilahnya. Juga jangan memakai produk apapun yang mereka berikan, apakah itu dinamai obat, jimat, jaga badan, pelaris usaha, susuk, pembuka aura, atau apapun itu, baik yang dimakan, diminum, dilekatkan di badan, di tanam di pekarangan, atau di gantung di rumah atau toko. Sebagai anak-anak Allah, itu semua tidak pantas untuk kita. Kita, perantau-perantau yang berasal dari sorga, lahir ke dunia ini untuk mempermuliakan Allah, Bapa kita yang mengagumkan, bukannya malah mengikatkan diri dengan iblis.  Jika sekarang masih ada padamu, panggillah pelayan Tuhan dan bersama-sama dengan dia, bakarlah benda-benda itu di dalam nama Yesus. Atau anda sendiri pun bisa membakarnya, di dalam perlindungan nama Tuhan.

Hari-hari ini dimana-mana kita sering menerima brosur-brosur pengobatan alternatif yang katanya bisa mengobati segala penyakit. Jangan pergi kesana. Jauhi jugalah setiap praktek yoga, praktek berkomunikasi dengan orang mati, memberi sesajian di kuburan ataupun tempat-tempat yang dipercaya ada penunggunya,  ilmu-ilmu bela diri, maupun tenaga dalam, atau yang sekarang disebut energi prana. Jangan percayai mereka, meskipun terlihat sifatnya menolong, sebab sekalipun terbukti mereka sakti, semua kemampuan itu mereka terima dari setan-setan di alam roh yang tidak mereka lihat, entah mereka mengerti itu atau tidak. Orang-orang yang datang pada pertolongan setan, akan ditandai oleh setan sebagai miliknya. Jangan jual jiwa anda pada iblis.

Setiap hubungan yang pernah terjalin dengan iblis, haruslah dihancurkan sampai ke akar-akarnya. Orang-orang yang pernah dipersembahkan kepada setan, atau mengikat perjanjian dengan iblis melalui dukun dan mediator lainnya, membutuhkan pelayanan khusus lebih daripada sekedar mempertobatkan orang berdosa, yang disebut pelayanan pelepasan. Dari pengalaman, tanpa pelepasan, umumnya mereka sulit sekali berubah, meskipun mungkin tidak semuanya begitu.

Jangan menyimpan benda-benda yang disebut keramat atau bertuah, entah tempaan alam seperti batu, entah tempaan manusia seperti patung, kain, tongkat, cincin dan lain sebagainya. Setiap benda yang dipercayai memiliki kekuatan atau wibawa roh, berarti itu berhala. Ada banyak pertanyaan mengenai ulos Batak,  juga mengenai gambar atau patung Yesus atau replika salib. Jika anda percaya benda itu ada wibawa rohnya, atau sahala dalam bahasa Batak, berarti itu berhala.

Allah tidak menciptakan benda mati lalu memberinya kekuatan roh (sahala). Jikalau ada benda yang benar-benar “bertuah”, berarti ada mahluk roh yang menunggu di dalamnya. Buang benda-benda seperti itu dari rumahmu dan bertobatlah sebab itu kejijikan di mata Allah. Tidak peduli bagaimana baiknya anda hidup sebagai seorang warga gerejamu,  jikalau anda mati dalam dosa seperti itu, anda berakhir di neraka yang menyala-nyala. Dan sekali lagi saya ingatkan: Tuhan tidak memandang muka, siapapun engkau, atau siapapun orang itu menurut sangkamu.

Jangan mempercayai takhyul-takhyul. Ini memang harus ditekankan disini, sebab kita –umat kristen di Indonesia- lahir dan besar dalam masyarakat Timur yang dipenuhi takhyul. Dalam budaya takhyul Indonesia, begitu banyak larangan yang disertai ancaman kutuk bagi yang melanggar, mulai dari hal-hal yang sepele maupun penting. Ada takhyul berkata: jangan menyapu rumah di malam hari, nanti kena sial, dan lain sebagainya. Ramalan nasib, feng shui, juga perbintangan (astrologi) adalah bagian dari takhyul. Takhyul-takhyul seperti ini diilhamkan oleh kebudayaan yang dikuasai kegelapan, bagian dari upaya iblis menciptakan agama-agama palsu di berbagai pelosok dunia, untuk mengendalikan cara berpikir dan ketundukan suku-suku bangsa.

Jangan berdoa pada Bunda Maria atau rasul-rasul, atau kepada siapapun manusia. Kita berdoa kepada Yesus karena Dia adalah Allah itu sendiri, Tuhan yang maha hadir. Orang-orang yang sudah mati, entah mereka sekarang berada di sorga atau di neraka, tidak bisa mendengar anda lagi. Mereka tidak tahu apa-apa lagi soal bumi. Mereka tidak maha tahu, tidak maha mendengar, tidak maha hadir. Jangan berpikir orang-orang yang sudah mati lantas menjadi dasyat seperti Tuhan. Maria itu manusia dan sudah mati. Rasul-rasul juga manusia dan sudah mati. Apalagi almarhum ompung kita yang mantan dukun itu, misalnya, sudah pasti dia ada di neraka karena tidak mengenal Yesus. Jika ada orang berdoa atau berbicara atau minta tolong kepada orang-orang yang sudah mati, mereka telah menista Tuhan.

Orang-orang Batak punya banyak kebiasaan kafir, salah satunya saat ziarah ke kuburan mereka suka bicara pada anggota keluarganya yang mati itu. Itu kejijikan di mata Tuhan. Jangan lakukan itu. Saling mengingatkanlah anda dan keluarga akan hal itu. Jangan anda ziarah karena nasehat dukun, atau orang-orang yang mempercayai dunia mistik dan mencari pernasiban, atau mimpi dipanggil-panggil orang yang mati itu. Jikapun anda ziarah, bersihkanlah kuburan itu dari rumput-rumput, atau hiasi seperti orang menghias taman, setelah itu pulanglah dari sana seperti orang pulang dari sebuah pekarangan biasa.

Mungkin anda pernah melihat orang kesurupan, dan roh yang menyurup itu mengaku kakek atau leluhur anda dengan memperlihatkan berbagai bukti yang cukup meyakinkan? Jangan percayai itu, sebab itu roh setan yang menyamar dan berpura-pura. Sebagai mahluk roh, setan punya kemampuan-kemampuan supranatural tertentu yang kebanyakan anda belum paham, kecuali anda memiliki pengalaman-pengalaman alam roh bersama Kristus yang terus menerus meningkat dalam hal itu.

Selain semua itu, ada juga dosa hati, yaitu kecemaran atau kejahatan yang kita simpan dalam hati, misalnya dendam, sakit hati, kepahitan, dimana kita tidak mau mengampuni. Kemudian niat curang, rencana menipu, motif dusta, motif memperdaya, motif mempermainkan perasaan orang, motif seksual, motif kesombongan atau pemegahan diri, dan lain sebagainya.

Menyimpan dendam, luka hati, sakit hati serta tidak bersedia mengampuni kesalahan orang adalah hal yang biasa di mata masyarakat. Asalkan tidak berbuat kejahatan dan mampu menahan diri, itu bukan dosa, demikian pendapat umum. Akan tetapi semua itu adalah dosa di mata Allah kita. Kita harus mengampuni, dan tidak boleh ada sakit hati atau kepahitan yang tersimpan di hati kita. Hati kita harus suci bersih dari segala kotoran jika kita memang ingin bertemu Tuhan kelak. Mintalah setiap hari Yesus membasuh hatimu dengan darah-Nya dari segala akar kecemaran.

Matius 5:8
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Itu semua kehendak kekal Allah. Jangan satu pun anda anggap enteng, sebab Allah tidak pernah menganggap satu pun firman-Nya sepele. Banyak pengajar telah mengajarkan hal yang salah tentang beberapa hal. Hati-hatilah. Memang Allah memandang kita dari kasih karunia-Nya, akan tetapi jangan kita lupa bahwa kasih karunia itu membawa kita masuk sebagai putera dan puteri ke dalam suatu Kerajaan Mulia, bukan ke dalam perkumpulan koboi.
Selidikilah ketentuan-ketentuan Tuhan Yesus di dalam Alkitab, lalu lihat ke diri anda, jika jalan hidup anda ternyata melanggar salah satu ketentuan-Nya, ketahuilah dengan pasti tanpa mengeraskan hati bahwa anda sedang berada dalam dosa. Bertobat dan akhirilah pemberontakan itu. Yesus telah mengampuni semua itu, dan kita tinggal berbalik saja kepada-Nya.

Hari-hari ini tak terbilang banyaknya orang kristen di seluruh dunia, dari semua denominasi, yang hidupnya sopan, terhormat, baik hati, aktif di gereja, sosok penting di berbagai kegiatan pelayanan, bahkan menduduki posisi-posisi penatua jemaat, akan tetapi menyembunyikan satu atau dua dosa –mungkin tidak mau mengampuni, mungkin berobat ke “orang pintar”, kesombongan, kebencian pada seseorang, dosa seksual, cinta uang, atau yang lain- dan tidak mau mengakuinya sebagai kesalahan di mata Allah. Itu amatlah menyedihkan, sebab segala pelayanan dan pengorbanan mereka akan berakhir sia-sia. Sekali lagi, amat banyak pendeta, penatua, dermawan-dermawan dan orang-orang percaya yang dikenal baik hati oleh umum berakhir di neraka, karena satu dosa saja.

Yesus memang tidak meninggalkan siapapun domba-Nya yang jatuh dalam dosa. Ia mengasihi kita selama-lamanya dan telah tersalib untuk semua dosa itu. Ia akan tetap berusaha keras supaya kita mau melepaskan dosa itu. Sampai nafas kita yang terakhir, Ia akan terus mengetok pintu kita. Dengan segala cara yang layak Ia lakukan sebagai Bapa Kekasih, Ia akan berusaha menyadarkan kita. Akan tetapi sekali lagi saya nyatakan: Ia membutuhkan kemauan kita untuk membuka pintu. Ia tidak akan pernah mendobraknya dengan paksa, sebab Allah menghormati kebebasan manusia untuk memilih. Dan jika kita mati tanpa menyerahkan dosa itu pada-Nya, menangislah Ia begitu pilunya sebab satu lagi anak-Nya harus jatuh ke neraka karena kebodohan dan kekeras-hatian.

Jadi jika anda menyimpan suatu dosa, atau terjerat lagi kepada gelap, segeralah berpaling kembali kepada Yesus Kristus tanpa mengeraskan hati. Jangan mau didakwa oleh iblis, yang berusaha membuat kita begitu malu di hadapan Bapa sehingga semakin menjauh. Terimalah kembali kasih karunia pengampunan-Nya itu, sebagaimana yang saya terangkan panjang lebar dalam buku ini.

I Yohanes 2 : 1-2
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

I Yohanes 1 : 9
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Saudara...
Tangkaplah kebenaran dalam analogi ini: bayangkanlah dalam suatu pulau, semua penduduk telah tertular virus mematikan. Tetapi ternyata ada satu obat yang sangat mujarab, sehingga siapa yang makan obat itu, ia sembuh total. Tentu setelah sembuh, orang itu menjaga kesehatannya baik-baik dengan menjauhi segala sesuatu yang dapat membuatnya tertular kembali. Tetapi manakala ia tertular lagi, haruslah ia minum kembali obat itu. Bahaya hanya akan terjadi manakala ia enggan meminumnya lagi. 

Yesuslah obat yang menyelamatkan itu, dan virus itu ialah dosa, sedangkan menjaga kesehatan, itulah ketaatan pada firman Tuhan. Jadi jangan berpikir kita dituntun menjadi pelaku firman supaya selamat, tetapi karena kita telah diselamatkan dan kita memelihara keselamatan itu.

Mintalah Ia membasuh anda dengan darah-Nya setiap hari. Tetaplah fokus kepada-Nya. Jangan pikirkan dan jangan ingat-ingat dosa masa lalumu yang buruk, karena semua itu telah berlalu.

Filipi 3 : 13-14
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus

Tinggalkan dan lupakan saja masa lalumu, dosamu dan segala kesalahanmu. Tak usah panik dan bermohon-mohon penuh ketakutan kepada Allah supaya mau mengampuni dosa-dosamu. Jangan berpikir karena dosamu itu besar atau mengerikan, berzinah misalnya, homoseksual misalnya, menggorok leher misalnya, Allah perlu waktu mempertimbangkan permohonanmu, atau membutuhkan jerit pertobatan yang lebih menggetarkan hati. Hei, engkau tidak sedang melobi Allah saat engkau mengaku dosa. Ia sudah melakukannya lewat salib Yesus dua ribu tahun lalu. Sejak Yesus disalibkan, satu-satunya yang harus engkau lakukan ialah berbalik kepada-Nya. Berserulah kepada Yesus, maka dosa itu selesai.

Jadi janganlah hakimi dirimu, seolah-olah engkau tidak berharga di mata Allah karena terlalu banyak dosa di masa lalu. Jangan pula hakimi saudaramu karena dosa-dosanya. Jangan lihat-lihat ke belakangmu, jangan pula lihat-lihat ke belakang orang lain. Di belakang saya ada banyak semak duri, ada banyak kejijikan, atau ketidaksempurnaan, dan jika anda mengorek-ngoreknya, anda bisa saja menganggap saya tidak benar hamba Tuhan. Di belakang dia juga pasti ada dosa, dan rasanya di belakang anda juga. Tetapi semua itu sudah berlalu ketika kita datang pada Yesus.

Tidak ada yang sempurna. Selalu ada catatan gelap di hari kemarin setiap kita. Tetapi kita tidak perlu bicara apapun lagi soal kemarin --sebab ketika hari kemarin telah kita serahkan pada Yesus, itu sudah selesai--, melainkan bagaimana kita merespon panggilan Allah dari depan sana.

Sesungguhnya karena kasih karunia, fokus pembicaran kita mestinya bukan lagi tentang dosa, sebab setiap dosa adalah masa lalu yang telah diselesaikan Yesus, tapi tentang menjalani hidup dalam kasih-Nya sejak hari ini, hidup di dalam urapan Roh Allah. Roh-Nya dari dalam anda akan mengajar dan menuntun anda pada seluruh kebenaran firman Tuhan. Mestinya, pembicaraan “Jangan berbuat dosa lagi” adalah mata pelajaran di kelas dasar kekristenan, yaitu kepada orang-orang yang baru saja bertobat. Kita lihat, bahwa topik ini juga yang Yesus berikan kepada setiap orang yang baru saja menerima pengampunan-Nya.

Yohanes 8:11
Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Sayangnya, untuk mata pelajaran dasar ini saja, kebanyakan orang yang telah menjadi kristen selama puluhan tahun, belum lulus-lulus juga, sehingga mata pelajaran ini mau tidak mau harus terus diajarkan berulang-ulang pula. Akan tetapi panggilan sorgawi bagi anda jauh lebih besar daripada itu. Ia memanggil anda untuk menjadi rekan sekerja Allah! Allah memanggil anda untuk menjadi sekutu-Nya, menjadi sahabat-Nya.

Masuklah ke dalam panggilan kerajaan-Nya itu, sebab Ia memanggil kita untuk melayani Dia. Kita akan menemukan talenta kita, dan menyaksikan karunia-karunia Roh tertentu diberikan kepada kita. Beberapa dari kita akan diberi karunia rasul, karunia nabi, karunia pengajar, dan lain-lain. Rasul adalah utusan-utusan Injil untuk bangsa-bangsa, nabi adalah para pelihat dan yang menerima nubuat, pengajar adalah mereka-mereka yang dikarunia dengan hikmat Roh untuk menjelaskan rahasia-rahasia firman, begitu pula gembala-gembala adalah jawatan untuk memimpin umat Allah. Semua itu dari Roh Allah, diberikan sebagai modal kita untuk melayani Dia dan membangun jemaat-Nya, untuk kemuliaan-Nya, bukan untuk kita selewengkan dengan  menjadikan diri kita kultus yang ditakuti anak-anak Allah.

Peliharalah kasih itu, kasih akan Tuhan. Mintalah di dalam doamu supaya agape itu dilimpahkan dalam hatimu. Banyak pemberian di ‘keranjang’ Allah, tetapi yang harusnya paling anda minta ialah agar bejana hatimu dipenuhi kasih, sehingga anda hidup sehari-hari dengan memancarkan kasih itu. Sebab dibandingkan berkat yang lain, kasih itulah kekuatan kita dalam mengikut Tuhan.

Bapa memimpin kita sebagai Ayah, dan kita melayani Kerajaan-Nya sebagai anak. Melalui kesadaran rohani ini, seolah-olah Bapa berkata kepada kita: “Nak, mari kita bekerja sama memperbesar Kerajaan ini. Akulah yang memilikinya, dan telah mewariskannya kepadamu.”

Lukas 12:32
Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.

Demikian pula kesadaran yang kuat bahwa kita ini telah memiliki hubungan yang sah dengan Yesus, akan membuat kita senantiasa menyala-nyala dan tidak kehabisan rasa cinta kepada-Nya. Saat hatimu menyadari bahwa engkau ini milik Yesus, engkau akan berani untuk berdoa kepada-Nya kapan saja, dengan bahasa yang natural dan apa adanya, dan hatimu tidak akan merasa terintimidasi, melainkan engkau dapat menikmati kehidupan doa yang intim dan mesra. Damai sejahtera-Nya benar-benar akan engkau rasakan di dalam jiwamu.

I Yohanes 3 : 21-22
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.

Percayalah penuh, Allah mengasihimu. Dan ini tidak sama dengan pernyataan: ayahmu yang di kampung itu mengasihimu. Tidak. Sebab Yesus mengasihimu dengan cara menyertaimu setiap waktu. Yesus ada di setiap detikmu. Engkau sesungguhnya tidak pernah sendirian.


15.    JAUHILAH AJARAN ANTINOMIAN

II Korintus 11:3
Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

Roh Kudus mendorong saya untuk berbicara juga pada anda yang menganut antinomianisme: pandangan anda salah, segeralah tinggalkan pandangan itu. Mungkin anda kurang paham arti istilah itu. Baik, saya jelaskan. Antinomianisme adalah rumpun teologia liberal yang menjadikan kasih karunia Allah sebagai alasan untuk tidak perlu menaati kehendak-kehendak Allah. Anda percaya bahwa anda selamat karena kasih karunia Kristus, bukan karena perbuatan: itu benar. Tapi anda salah ketika mengartikan firman itu: Saya tidak perlu menaati perintah-perintah Tuhan untuk hidup kudus dan lain sebagainya, karena toh saya sudah selamat. Jadi karena itu, anda tidak merasa ada yang salah jika anda terikat rokok, atau alkohol, rupa-rupa kedagingan, atau tidak mengampuni, atau memburuk-burukkan orang lain, atau sombong, atau berhubungan dengan arwah orang mati, atau memakai benda-benda “bertuah”, atau tidak tunduk pada kehendak-kehendak kekal Allah. Lihat, betapa anda dan keluarga anda hidup nyaman di luar kehendak-kehendak Allah karena teologia ini. Anda harus tahu bahwa anda dipanggil oleh kasih karunia untuk hidup bagi Allah, di dalam kekudusan oleh tuntunan Roh-Nya, bukan untuk diri anda sendiri lagi.

Di akhir zaman ini, mayoritas gereja telah ditelan oleh kesesatan teologia antinomianisme. Kerusakan yang ditimbulkan teologia ini jauh lebih besar daripada yang ditimbulkan kelompok teologia legalisme Farisi. Dari apa yang saya peroleh, inilah yang meniupkan roh “jemaat Laodikia” seperti yang disingkapkan Tuhan di kitab Wahyu 3:14-22, yaitu roh suam-suam kuku. Sama seperti daya hancur teologia legalisme, roh antinomianisme yang liberal ini juga muncul dari lapisan kepemimpinan gereja, mengalir ke bawah kepada jemaat melalui doktrin yang dianut.

Cukup mudah mengetahui apakah suatu doktrin itu antinomian atau bukan. Yesus berkata dari buahnya kita dapat mengenali pohonnya. Dan buah dari suatu teologia antinomian adalah sama:membolehkan orang melanggar firman.

Saya banyak bertemu dengan tulisan-tulisan teologis yang dialiri roh antinomianisme, yang ditulis oleh sarjana-sarjana teologia. Mereka membuat penjelasan-penjelasan teologis yang panjang lebar, kuat dan berwibawa, berdiri di atas ajaran kasih karunia dipadu dengan apa yang mereka sebut logika, akan tetapi kesimpulan dari semua tulisan itu ialah melanggar firman, menurut kepentingan masing-masing: ada yang menulis aborsi itu boleh, cerai itu boleh, tidak ada yang salah dengan kecanduan rokok, makan darah itu boleh, berobat ke “orang pintar” itu bagian dari hikmat, sihir itu karunia Roh Kudus, berdoa kepada Maria itu boleh, menyembah patung Yesus itu boleh, tinggal serumah tanpa pernikahan resmi itu bukan masalah, dan lain sebagainya, dan yang terakhir ini mengacaubalaukan gereja di Barat adalah persetujuan gereja pada perkawinan homoseksual.

Makan darah, misalnya, telah terang-terangan di dalam Kisah Para Rasul 15 ditegaskan bahwa itu tidak boleh. Akan tetapi suatu hari saya mendapatkan tulisan seorang pakar teologia yang tampak berwibawa, yang tersebar luas di internet, menulis soal itu dan memberikan kesimpulan yang berbeda. Ia memulai rangkaian penjelasannya dengan mengutip berbagai kebenaran firman Tuhan: kita tidak hidup di bawah hukum Taurat, kita selamat karena percaya kepada Yesus oleh kasih karunia-Nya, Kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman, bukan apa yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang melainkan apa yang keluar dari mulutnya, apa yang masuk ke dalam mulut jatuhnya ke jamban, Allah mengasihi kita bukan karena perbuatan-perbuatan agamawi, dan lain sebagainya. Rangkaian kutipan yang benar itu disempurnakannya dengan berbagai istilah Yunani untuk menambahkan wibawa tulisannya, membuat pembaca awam tidak percaya diri untuk menolaknya, dan diakhir dari semua penjelasannya itu ialah kesimpulan ini: sebenarnya makan darah itu boleh, tidak apa-apa, bukan dosa.

Dengan metode yang sama, saya juga pernah membaca tulisan ahli teologia mengenai larangan bercerai, dimana kesimpulan akhir tulisannya itu adalah: bercerai itu tidak apa-apa. Jikalau orang-orang ini benar, bukankah itu berarti Allah telah memakai cara bohong pada kita? Di Alkitab-Nya, Dia melarang kita makan darah atau bercerai, padahal sebenarnya Dia bolehkan? Akan tetapi pendeta-pendeta hebat dan petinggi-petinggi gereja ini justru mengingatkan saya pada cara iblis menipudaya Hawa, dan juga Adam, di masa lalu untuk memakan buah larangan itu. “Allah mengasihimu”, kata iblis, “kau tidak benar akan mati, Dia hanya berbohong kepadamu”. Dan keluarga manusia pertama itu pun jatuh dalam dosa. Siapakah di alam roh yang mengilhami para guru teologia yang terhormat ini? Karena keengganan untuk taat, kasih Allah telah diperalat sebagai alasan untuk melanggar ketetapan Allah!

Ya, inilah roh antinomianisme itu. Nyaris semua denominasi gereja telah dirambahnya, menyeret demikian banyak anak-anak Allah keluar dari kehendak-kehendak Allah. Orang-orang kristen dimana-mana berbuat atau menyetujui dosa dengan rasa nyaman dan tidak mengakuinya lagi sebagai dosa dengan membelenggu kasih karunia Tuhan sebagai alasannya. Dari rumpun inilah keluar pernyataan: “Sekali selamat selamanya selamat.” Inilah roh gereja Laodikia!

Waspadalah dari segala kesesatan. Selidikilah gereja yang engkau ikuti, apakah gereja itu penganut antimonianisme atau tidak? Jika ternyata iya, tolaklah ajaran mereka yang salah itu di dalam imanmu, atau mulailah memikirkan langkah-langkah meraih kemerdekaanmu dari kesesatan. Anutlah dengan tegas, bahwa ketika suatu hal dilarangkan oleh Tuhan Yesus termasuk melalui surat para rasul, maka selamanya itu terlarang di hadapan-Nya.

Salah satu penyebab utama mengapa ajaran bersifat antinomian berkembang subur di gereja-gereja ialah keengganan jemaat kehilangan kenyamanan akan sesuatu yang disenanginya dari dunia ini. Hatinya, cintanya, rasa bangganya, terikat pada sesuatu itu, sementara di sisi lain dia ingin tetap disebut orang percaya. Lalu mulailah timbul niat di dasar hati untuk mempertahankan sesuatu itu dengan mencari-cari ayat Alkitab yang tampak mendukung. Orang kita Batak, misalnya, sangat terikat cinta dan rasa bangga pada adat istiadat dan segenap ritual animismenya yang diwariskan para leluhur, seolah-olah tidak percaya bahwa Si Raja Batak dan segenap yang kita namai “Ompu Si Jolo-jolo Tubu” hari ini ada di neraka tersiksa selama-lamanya. Kita mengira orang bisa berada di sorga karena reputasinya besar atau karena kita bangga padanya. Lalu mereka yang duduk di kursi-kursi kepemimpinan gereja yang sama terikatnya dengan rasa itu, mencari-cari dalih di Alkitab yang seolah-olah membenarkannya. Dalih itu kemudian diturunkan ke jemaat di bawah, dan muncullah ajaran antinomian tersebut yang dianut jutaan orang. Mengerikan!

Bila kita kurang mengasihi Tuhan, segala firman-Nya akan terasa sebagai hukum-hukum yang memberatkan. Ciri orang kristen yang kurang mengasihi Tuhan adalah mereka akan mendebat firman yang dirasa menentang kesenangan atau kebanggaan mereka. Bila ia cukup terdidik secara agama atau dekat dengan Alkitab, ia akan memelintir ayat-ayat Alkitab tertentu sebagai alasannya. Bila engkau menyuruhnya berhenti merokok karena itu mengotori tubuh, ia akan membantah: “Tidak ada larangan merokok dalam Alkitab!” Bila engkau mengajaknya ke gereja dan bangkit dari tempat tidurnya, dia mungkin berkata: “Bukan gereja yang menyelamatkan!”

O, saudara. Anda harus rela melepaskan segala hal yang anda sukai atau banggakan di dunia ini, yang bersifat duniawi, kedagingan, cinta uang, yang tidak kudus, yang tidak jujur dan bersifat tipu, yang akar-akarnya berasal dari si jahat, atau yang bersifat kepuasan dan kebanggaan diri, supaya hati anda tidak terikat kepadanya lalu pada waktunya disesatkan oleh ajaran-ajaran antinomianisme. Hati kita hanya boleh terikat dengan nama Tuhan. Menyerah penuhlah pada wibawa kasih-Nya.

Lukas 14 : 33
Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.

Penganut-penganut antinomian percaya bahwa mereka ada di dalam Yesus Kristus, percaya pada kasih karunia, menyebut salib Kristus, sementara mereka enggan menaati firman Yesus tertentu yang dianggap merugikan dan menghalangi kepentingan egonya, dan merasa benar dalam hal itu.

Akan tetapi, setiap orang yang mengasihi Tuhan, menuruti perkataan-Nya. Dan bila ia berhadapan dengan suatu perkara yang ia masih ragu apakah salah atau benar, ia akan mencari suara Tuhan terlebih dahulu akan masalah itu. Barangsiapa mengaku percaya Yesus tapi tidak menuruti firman-Nya, Tuhan berkata bahwa dia adalah seorang pendusta. Berjaga-jagalah.

I Yohanes 2 : 4
Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.

Kalau anda mau mengakui, lihatlah ada jutaan orang kristen di sekitar anda hidup sebagai pendusta di hadapan Allah. Percayalah, meski ini sangat memilukan hati: bersama-sama dengan milyaran jiwa lainnya yang menolak Yesus, beratus-ratus juta umat kristen berjalan menuju kebinasaan. Mereka akan ada disana karena di hari terakhir, Tuhan menolak mereka.

Matius 7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Bukan berarti kita selamat karena menaati perintah-perintah Allah. Ingatlah analogi penduduk pulau yang terinveksi virus itu. Keselamatan itu telah selesai dikerjakan Yesus di atas salib. Jadi barangsiapa ingin selamat, ia tinggal datang pada Yesus. Tetapi setelah “obat itu menyembuhkan kita”, kita harus bekerja keras “menjaga kesehatan”. Itu artinya, kita harus menaati kehendak Bapa.

Sesungguhnya Yesus sudah memberikan pengampunan secara cuma-cuma atas segala dosa, dosa apapun dan berapapun besarnya. Akan tetapi anda sudah tahu, kasih karunia itu tidak dapat menghapuskan dosa yang dipertahankan, apalagi dosa yang dianggap benar.

Ia tidak ingin menolak siapapun. Ia ingin semua milik-Nya benar-benar terkumpul bersama-Nya. Ia sangat merisaukan anak-anak-Nya yang terjebak dalam pemahaman antinomian. Jika itu anda, berbaliklah pada Yesus dengan segenap penyangkalan diri, apapun harga yang harus anda bayar. Tinggalkan segala kesesatan yang bermula dari keengganan kehilangan kenyamanan itu. Yesus mendorong saya untuk menuliskan ini: Ia sangat mengasihi anda, dan Ia memanggil anda untuk tinggal di dalam Dia. Kasih-Nya akan Ia berikan di hatimu, sehingga engkau sanggup mengasihi Dia dengan sungguh. Ia menolong kita dengan memberi kita Roh-Nya. Roh Kudus itulah yang memampukan kita untuk hidup taat oleh iman di dalam Yesus Kristus.


16.    YESUS CUKUP BAGIMU

Saudara....
Dunia ini bukanlah tempat yang cocok untuk kita. Dunia ini penuh dengan kutuk dosa. Dunia ini hitam, gelap, kotor, keras, jahat, penuh cobaan hidup.

Perlu saya ingatkan, Yesus tidak pernah menjanjikan dunia yang tanpa badai kepada kita. Sebagai orang yang juga tinggal di dalam dunia, jangan heran bila sewaktu-waktu, anda pun dapat diterpa berbagai masalah. Ketidakadilankah itu, fitnahkah, aniayakah, pertengkarankah, percekcokan rumah tanggakah, godaan perzinahankah, hantaman kritikkah, tekanankah, intimidasikah, penipuankah, sakit penyakitkah, kehabisan uangkah, perlakuan kasarkah, kehilangan orang tercintakah, dan lain sebagainya. Semua itu pasti terasa tidak enak, bahkan menyakitkan sekali, serta kerap menimbulkan rasa putus asa dan kekecewaan mendalam.

Saya banyak mendengar penderitaan-penderitaan hidup yang amat memilukan dari saudara-saudara yang pernah konseling kepada saya maupun dari tempat lain. Anak yang terbuang, istri-istri yang dikhianati suami atau diusir keluarga mertuanya, wanita-wanita yang dipisahkan dari bayinya secara paksa, suami-suami yang diperlakukan rendah karena penghasilan kecil atau sakit penyakit, anak-anak perempuan yang diperkosa, pembantu yang ditindas tuannya yang ia hormati, dan lain sebagainya. Itu semua cobaan yang sangat berat, yang dapat juga menimpa orang-orang percaya.

Ada waktunya anda akan sesak di dada, merasa betapa beratnya hidup di dunia ini. Ada waktunya anda menangis tertekan batin. Tetapi Tuhan berjanji satu hal: Ia tidak akan pernah meninggalkan anda. Ia menyertai dan menolong anda.

Ibrani 13:5b
Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Berharap dan percayalah kepada kasih Yesus akan engkau, sambil senantiasa meluruskan jalan hidupmu kepada firman-Nya.

Letakkanlah balok es di bawah terik matahari, tepat pada waktunya, es itu akan habis mencair. Seperti itulah, bahkan jauh lebih pasti, pertolongan Tuhan. Setiap masalah seberat apapun itu, apabila engkau bawa ke hadapan Yesus, akan selesai dan berakhir indah tepat pada waktunya. Yang anda perlukan hanyalah bersabar, tabah dan tetap percaya. Ingat pula syaratnya: di dalam Yesus, sehingga anda tidak memakai pula hikmat-hikmat dunia yang gelap seperti ke dukun dan sebagainya setelah berseru memohon pertolongan-Nya.

Juga saat berdoa, janganlah berprilaku seolah-olah engkau ini sedang berbicara pada Allah yang miskin, Allah yang kalah, yang malang, yang memiliki saingan berat. Begitu engkau memejamkan mata dan mengangkat tangan, sadarilah bahwa engkau sedang berhadap-hadapan muka dengan Raja segala raja, yang maha dasyat itu, yang kemuliaan-Nya memenuhi seluruh alam ini, yang tak tertandingi dan –lebih lagi- yang adalah Bapamu sendiri.

Jadi meski badai itu datang, Tuhan lebih berharap kita menanggapinya bukan dengan jeritan minta tolong, melainkan dengan reaksi seorang anak dari Allah Yang Maha Tinggi, yang tetap berdiri kokoh dalam iman. Mari membuang sifat-sifat pecundang dari kepribadian kita, dan belajar menghayati kedudukan kita sebagai pemenang di dalam kasih karunia-Nya. Jangan memandang kepada badai masalah di hadapanmu, tetapi memandanglah kepada kedasyatan tangan Allah yang tersedia bagimu. Di dalam kasih karunia Allah, engkau telah memperoleh segala sesuatu yang anda perlukan. Kemahadasyatan Yesus cukup bagimu dalam segala hal, ketika engkau percaya.

Roma 8:31
Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

Yesus cukup bagimu. Bahkan lebih dari cukup. Engkau boleh miskin di bumi, tetapi kekayaan sorga yang tak terukur itu lebih dari segalanya yang ada di bumi ini. Tidak tahukah engkau bahwa karena namamu terdaftar di sorga oleh iman, engkau ini lebih daripada konglomerat-konglomerat terkaya di dunia ini? Engkau boleh diabaikan, dipandang remeh dan dipinggirkan di bumi, tetapi tidak tahukah engkau bahwa karena Yesus, Allah sendiri mengenalmu?

Lupakan dunia ini, saudara. Tidak usah terobsesi untuk berkuasa dan kaya raya di dunia ini. Waspadalah terhadap pengajar-pengajar yang mengalihkan minat jemaat dari hal-hal sorgawi kepada perlombaan mengejar kelimpahan berkat-berkat di dunia. Tidak salah menjadi kaya, atau menjadi artis populer, atau punya gelar sarjana segudang. Tetapi ingatlah, dimana hartamu berada, disitu hatimu berada. Syukuri saja apa yang ada padamu dengan rasa cukup. Jalankan pekerjaan atau usahamu dengan baik-baik sesuai prinsip-prinsip Tuhan. Dia pasti memberkatimu. Ubah doamu, dari meminta Tuhan memberkatimu, menjadi berterimakasih atas segala berkat yang telah Ia sediakan bagimu hari itu. Meminta Tuhan memberkati terkesan kita merisaukan kepentingan diri kita. Berterimakasih atas segala hal yang telah Ia sediakan, mencerminkan kita tidak kuatir tetapi percaya penuh kepada pemeliharaan-Nya yang berkelimpahan.

Dunia ini dan segala isinya akan binasa. Bila engkau kelak diambil dari sini, jangankan tumpukan perhiasan emas yang engkau sembunyikan itu, bahkan debu di ujung kakimu pun tidak akan engkau bawa. Memandanglah ke sorga yang penuh kemuliaan itu, darimana engkau berasal. Berjalanlah di dunia ini sebagai perantau-perantau dari sorga.

I Petrus 2:11
Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.

Hal lainnya yang ingin saya tuliskan, ialah kuasa yang ada padamu sebagai anak-anak Allah. Jangan mempercayai bahwa engkau adalah orang-orang lemah di dunia yang ganas. Dunia memang ganas, tetapi engkau anak Allah!

Padamu ada kuasa. Ibaratnya, kuasa yang ada padamu itu adalah senapan otomat yang paling canggih dan mematikan, sedangkan iblis dan segala teror persoalan yang ditimbulkannya tak lebih dari preman ompong yang hanya memiliki gertak sambal. Todongkan senjata dasyat itu ke jidatnya tanpa takut, ia pasti akan lari terkecing-kencing. Senjata itu ialah: Nama Yesus!

Yesus berkata:
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. (Matius 18:18).

Itu firman yang dasyat. Hei, apa yang engkau perintahkan terikat di bumi, terikat di sorga! Lihat, betapa mulianya engkau ini di dalam Yesus! Perintahmu diakui Allah! Perintahmu direstui! Engkau benar-benar anak dari Sang Maha Pencipta!

Markus 16:17-18
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.

Ia telah memberikan kita otoritas atas semua itu. Otoritas artinya kewenangan yang sah memberi perintah. Kedudukan kita jauh lebih mulia daripada setan-setan, roh-roh jahat, sakit penyakit, kutuk-kutuk, penghalang-penghalang di alam roh, badai topan, dan lain sebagainya. Mengapa anda tidak belajar mempergunakan otoritas itu? Perintahkan semua itu lenyap di dalam nama Yesus!

Juga lepaskan ke atas hidupmu dan ke atas hidup saudaramu berkat kerukunan, damai sejahtera, pertolongan Tuhan, kemenangan, dan segala kebaikan yang diperlukan. Segala perkataanmu itu pasti jadi, karena iman akan nama Tuhan.

Istri saya tergolong jemaat awam saja. Tetapi didorong belas kasihan, suatu hari ia berkata kepada seorang namboru saya yang petani, yang hasil panennya buruk:
“Namboru, nanti engkau akan memanen melimpah ruah, sampai engkau kelelahan.” Itu dikatakannya dengan iman. Dan apa yang terjadi? Ketika panen berikutnya tiba, namboru kami itu menghasilkan padi yang melimpah ruah, sampai ia terheran-heran sendiri dan teringat pada perkataan istri saya itu dengan penuh sukacita.

Perkataanmu berkuasa bukan karena padamu ada sihir seperti pikiran kelompok-kelompok agamawi, tapi karena engkau anak Allah yang percaya kepada nama Yesus.

       
17.    ANDA MEMILIKI HARTA YANG TAK TERBILANG MAHALNYA

Matius 13:44
Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.

Saudara yang sangat dikasihi Tuhan...
Satu hal yang Tuhan ingin anda sadari senantiasa adalah bahwa apa yang telah Ia berikan kepadamu sungguh amat teramat mahal harganya. Pertahankanlah itu sekuat tenaga, berapapun harga yang harus anda korbankan di dunia ini.

Yesus seperti berbicara mendesak-desak di hati saya untuk menuliskan bagian ini. Sebab banyak sekali orang kristen yang menganggap sepele iman mereka dan lebih memilih bersenang-senang di kemanjaan dunia, atau meninggalkan Tuhan sama sekali demi karirnya di dunia ini.

Saudaraku, anda tidak dapat menjangkau sorga, bagaimanapun usahamu untuk itu. Mustahil bagi manusia sampai ke sorga dengan mengandalkan kekuatannya sendiri. Sorga itu terlalu tinggi untuk bisa kita terbang kesana dengan pesawat jet super canggih sekalipun. Sorga itu terlalu maha kudus untuk bisa orang penuhi syarat-syaratnya. Kita tidak tahu di langit sebelah mana sorga itu berada. Sekalipun seorang bos besar memiliki ribuan astronot untuk mencari-cari sorga, mereka tidak akan menemukannya. Kalau dia mati, tak seorang pun dari astronot itu yang bisa mengantarnya kesana.

Sekalipun kita orang terkaya di Sibolga, atau di Jakarta, atau di Indonesia; sekalipun kita pemilik pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke; sekalipun kita pemilik Eropa, Amerika, bahkan seluruh bumi ini –lengkap dengan bulan sekaligus, semua itu tidak cukup untuk membeli satu tempat terendah sekalipun di sorga. Sorga itu amat, amat, amat, amat mahal!

Tetapi Yesus telah memberikannya dengan gratis kepada anda. Siapa engkau sehingga engkau layak menerimanya? Apa yang telah engkau kerjakan bagi Allah sehingga Dia harus membayar semahal itu kepadamu? Justru kita selama ini tiada henti-hentinya berbuat ceroboh. Banyak hal memalukan telah dikerjakan tangan kita. Pikiran kita kebanyakan buta dan bebal. Sungguh, kita sangat tidak layak menerimanya: tetapi Dia telah menganugrahkannya kepada kita!

Mengapa anda tidak bersukacita? Tidakkah mestinya anda menar-nari melompat sepenuh tenaga memuji nama-Nya? Mengapa sekedar bertepuk tangan pun untuk-Nya anda gengsi? Itu karena selama ini anda tidak tahu seberapa mahal yang telah diberikan padamu itu. Sekarang anda sudah tahu betapa besarnya yang telah Yesus berikan itu bagi kita. Yesus ingin anda tersenyum sekarang. Ia ingin anda mulai tertawa sukacita sekarang. “Ayo, anak-Ku. Bergiranglah bersama-Ku. Aku memberinya karena Aku ini sangat mengasihimu!”

Firman Tuhan berkata:
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. (I Tesalonika 5:18)

Dulu saya berpikir orang yang bisa mengucap syukur dalam segala hal adalah orang yang luar biasa sekali kerendahan hatinya. Sekarang, setelah saya mengerti semahal apa yang telah kita peroleh secara cuma-cuma dalam Yesus, mengucap syukur dalam segala hal ternyata adalah hal yang sudah seharusnya dilakukan semua orang percaya. Orang yang tidak melakukannya justru terlihat tak lebih dari seorang buta. Syukurlah, Yesus kita Tuhan yang sabar terhadap segenap kebutaan kita.

Saya belum berhenti. Tuhan masih menyingkapkan hal lain pada saya. Dengarkan Yesus berkata:

Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. (Lukas 12:8)

Coba renungkan ayat itu. Siapakah Yesus di sorga? Apakah Dia hanya tetangga biasa? Bukan! Dialah Raja segala raja. Dialah pusat dari seluruh kemegahan sorga yang tiada taranya itu. Seluruh sistem alam semesta yang teramat rumit ini, mempermuliakan Yesus. Seluruh tatanan sorga yang tersusun sempurna, yang maha luas, serta seluruh bala malaikat yang teramat guruh gemuruh itu bersorak sorai dan bekerja untuk mengelu-elukan nama-Nya. Jika demikian, dapatkah engkau membayangkan ketika Yesus Raja Alam Semesta itu berbicara sepenuh gairah tentang engkau kepada seluruh malaikat yang bermilyar-milyar banyaknya itu? Satu malaikat sajakah yang mendengar? Tidak! Dari ujung ke ujung, seluruh sorga maha luas itu akan mendengar tentang engkau! Oleh Yesus, namamu dikenal di sorga. Sadarkah engkau sekarang, bahwa di dalam Yesus, betapa mulia dan berharganya engkau itu? Maukah engkau mulai hari ini menerima kenyataan itu?

Oh, betapa ajaib dan dasyat kasih karunia Allah kita itu!

Saudara...
Mari mempertahankan harta yang teramat mahal itu, apapun pengorbanan yang harus kita tanggung. Mungkin kita harus meninggalkan banyak hal yang kita sukai di dunia ini untuk menaati Tuhan; mungkin kita dipermalukan dan harus menanggung cemoohan orang-orang banyak karena nama Yesus; mungkin kita harus kehilangan jabatan, karir meredup, karena kesetiaan kita pada firman-Nya; mungkin kita kehilangan orang-orang terkasih karena mengikut Dia; mungkin hujan badai harus kita terobos demi melayani Dia; atau teror dan santet-santet ditujukan pada kita karena mengabarkan Injil Allah; mungkin uang kita harus kita serahkan banyak untuk menopang Ladang Bapa kita; mungkin aniaya, mungkin harta benda kita dirampas, atau kita diisolasi oleh penguasa. Biarlah kita rela memikul semua itu tanpa kehilangan sukacita, karena kita sudah tahu sedasyat dan semahal apa kemuliaan yang telah Yesus berikan kepada kita.


18.    MASUKLAH KE DALAM PENGGEMBALAAN KRISTUS

Yohanes 10:14
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

Saudaraku kekasih dalam nama Yesus...
Dari bab-bab terdahulu, anda sudah tahu bahwa oleh iman, anda telah mempunyai hubungan yang sah dengan Yesus. Anda telah menjadi milik-Nya. Hubungan ini tidak tergoyahkan, serta tidak tergantung pada baik tidaknya kondisi emosi atau rohanimu saat ini. Ia mengasihimu dan tidak akan menyia-nyiakanmu. Tidak ada istilah putus atau cerai dalam kamus percintaan-Nya kepadamu.

Selanjutnya, setelah anda menerima Dia, anda haruslah masuk ke dalam penggembalaan-Nya. Dengan begitu, kita hidup di dalam Dia. Yesus mengumpamakan kita sebagai domba-domba-Nya, dan Dia adalah Gembala kita. Salah satu pewahyuan besar dari gambaran penggembalaan ini ialah bahwa Gembala hidup bersama sehari-hari dengan dombanya.

Saya sedang menyingkapkan kepada anda suatu kabar sukacita, yaitu bahwa Tuhan yang dasyat itu tinggal setiap hari bersama-sama anda. Yesus bukanlah seperti polisi lalu lintas yang razia mendadak, mengejutkan para pengendara sepeda motor, menilang mereka yang tidak pakai helm, kemudian pulang ke markas. Atau, Ia  bukanlah seperti bos koperasi simpan pinjam yang muncul ke kantor di sore hari, memintai laporan satu persatu dari para juru tagihnya, lalu meninggalkan mereka lagi. Selama belum tiba Hari Penghakiman oleh-Nya, tidak seperti itu. Yang benar ialah, Ia tinggal bersama-sama dengan anda. Ketika anda pergi ke kantor, Ia ikut bersamamu. Ketika pulang ke rumah, Ia juga ikut bersamamu. Engkau menjalani hidupmu bersama-sama dengan Yesus. Inilah yang Ia maksudkan ketika Ia memperkenalkan diri-Nya: “Akulah Gembalamu.”

Yesaya 40:11
Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

Saya pernah melihat gembala kerbau yang baik di padang dan menyaksikan bagaimana mereka menyertai hidup ternak mereka. Tidak sepotong pun kejadian dalam hidup ternaknya itu dimana si gembala tidak hadir atau terlibat. Ketika si kerbau terjerumus dalam lumpur, si gembala ada disitu dan menarik keras kerbau itu keluar. Ketika ada kerbau yang menyimpang ke kebun singkong orang, si gembala ada dan menghajarnya sampai kerbau itu masuk lagi ke kumpulan. Ketika ada kerbau yang melahirkan, si gembala ada disitu dan ikut bergembira. Ia bercanda dengan kerbau-kerbaunya itu, berbicara seolah-olah binatang-binatang itu mengerti apa yang ia katakan. Bahkan ketika kerbau-kerbau itu telah masuk kandang di petang hari, gembala-gembala itu membuatkan api dan memastikan kerbau-kerbau itu terikat kokoh serta kandang mereka aman.

Banyak orang kristen sepulang ibadah minggu yang penuh urapan, dengan mudahnya berprilaku maupun berkata-kata tidak layak di rumah. Itu prilaku yang dimaksud Rasul Yakobus ketika ia menulis:Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya  (Yakobus 1:23-24). Semua itu bisa terjadi karena kita tidak sadar bahwa Yesus masih saja bersama kita. Kita merasa sudah berpisah dengan-Nya usai ibadah, untuk bertemu lagi minggu depan.

Saudara....
Dengan menyingkapkan pada anda bahwa Dia adalah Gembalamu, Dia sedang berkata bahwa Dia turun ke lapangan bersamamu. Ingat-ingatlah ini. Ia tidak hanya ada di gereja. Dimana engkau ada, disitu Dia ada. Jika anda supir angkot, Dia ada di angkot anda. Dia memberimu pengarahan: “Masuklah ke simpang sana, disitu banyak penumpang. Awas, di depan sana ada lubang!”

Yohanes 21:6
Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Anda digembalakan dan disertai kemana-mana karena Dia tidak ingin kehilangan anda. Dia sangat mengasihimu. Kehilanganmu adalah satu dukacita besar bagi Yesus. Sebab Dia tahu, jika hidupmu terpisah dengan-Nya, engkau akan binasa juga.

Ia menggembalakan kita dari dalam. Ia, yaitu Roh-Nya, tinggal di dalam kita sepanjang waktu dan berbicara kepada hati kita. Akan tetapi Ia juga memakai unsur-unsur dari luar untuk pekerjaan-Nya itu. Ia memakai Alkitab-Nya sebagai pedoman utama, memakai khotbah hamba-hamba-Nya, buku-buku rohani, kesaksian-kesaksian, lagu-lagu pujian, nasehat saudara seiman, bahkan melalui peristiwa-peristiwa baik maupun buruk, dan lain sebagainya. Kita melihat, merasakan dan mengalami sesuatu, hal-hal itu pun dipakai Tuhan untuk mengajar kita kepada kebenaran-Nya.

Satu-satunya yang harus kita lakukan ialah bersedia, rela, untuk digembalakan-Nya. Bahkan beranjaklah ke dalam kesadaran yang lebih sempurna, dengan menyadari itu sebagai sebuah kemuliaan dan sukacita besar. Siapa anda sehingga anda berada dalam kumpulan domba Allah Yang Maha Tinggi? Tetapi oleh kasih karunia, itulah kenyataannya: anda berada disitu, di tempat yang maha mulia, dan dikasihi. Itu kegembiraan besar!

I Petrus 2:9
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib

Kita adalah orang-orang yang tidak sempurna, yang digembalakan Orang yang Sempurna. Oleh kelahiran baru, roh kita memang telah menjadi sempurna, yang terlahir dari benih Allah. Akan tetapi maksud saya, kita adalah orang-orang yang belum sempurna di dalam emosi, pikiran dan perilaku sehari-hari. Kita dulunya berasal dari kegelapan rohani, sehingga tentu ada banyak pikiran, pandangan serta pemahaman-pemahaman yang salah di dalam kita. Bahkan sekalipun kita sudah cukup dewasa dalam kebenaran, selalu ada saat-saat terjadinya kesalahan perilaku.

Oleh karena Ia yang menggembalakan kita sempurna, Ia menggembalakan kita ke arah kesempurnaan. Itulah standar-Nya. Mustahil Ia dapat melentur. Yesus tidak dapat menjadi moderat dalam hal itu. Sebagaimana seorang raja tak bisa menerima titahnya tidak berlaku, demikianlah Ia yang sempurna tidak dapat mengangguk setuju pada ketidaksempurnaan.

Matius 5:48
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.

Sempurna maksudnya hati kita tidak mengandung kerutan, motif kita jujur dan murni, tidak ada tindakan melanggar firman, tidak ada dosa yang tersimpan di hidup kita. Bukan kita sempurna dulu baru Allah mengasihi kita. Bukan. Nanti anda ketakutan jika berpikir begitu. Yang benar, Ia menuntun langkah kita kesana dengan kasih setia-Nya, dan kita tinggal menurut dengan gembira. Jadi sempurna tidak mengacu kepada berapa banyak hasil kerja kita, tetapi kepada kebenaran dari suatu perbuatan.
Kita digembalakan di dalam kasih karunia-Nya, bukan di dalam sistem nilai yang lain. Ia akan mengingatkan bahwa engkau sudah selamat di dalam Dia, sehingga tuduhan iblis tidak akan berhasil meruntuhkanmu. Ia akan mengingatkan bahwa engkau adalah anak-Nya, yang telah dipilih dan diurapi untuk kemuliaan Allah. Ia akan mengingatkan bahwa di dalam engkau Ia berdiam, yaitu Roh Kudus-Nya, sehingga engkau menyadari betapa berbedanya engkau dengan orang yang tidak mengenal Allah. Ia telah mati sekali untuk membenarkanmu seumur hidupmu, sehingga meski ada kesalahan-kesalahan di tengah jalan, engkau tidak dituduh-Nya jahat, melainkan diampuni dan dipulihkan. Engkau tidak sedang menghancurkan hati Allah ketika engkau terantuk atau terjerumus. Ia menegur dengan cara mengingatkanmu akan salib-Nya. Sama seperti Ia menegur kepengecutan Elia yang lari ketakutan, Ia menegurmu dengan intisari yang sama: “Nak, apa kerjamu disini? Ayo bangkit! Tempatmu bukan disini. Engkau itu milik-Ku!”

I Raja-raja 19:9
Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?

Kita digembalakan ke dalam segala kebenaran firman dan kasih, dan nilai-nilai yang dikandung kasih itu. Ia menggembalakan kita kepada ketaatan, kesabaran, kemurahan hati, kebaikan, kejujuran, belas kasihan, pengampunan, kelemahlembutan, kerendahan hati, kesetian, dan lain-lain. Ia menasehati dan mengingatkan kita akan segala firman-Nya yang telah pernah kita dengar.

Suatu hari, saya begitu cemburu pada seorang rekan di kantor karena perlakuan yang tidak adil dari pimpinan. Saya tidak berbicara apa-apa, tapi seharian itu saya kehilangan sukacita dan dipenuhi sungut-sungut di dalam dada. Tetapi Tuhan menegur saya dari dalam hati ini dengan mengingatkan firman-Nya tentang kasih. Keesokan harinya, saya telah menyesali amarah itu di hadapan Tuhan. Puji Tuhan, Ia justru menghibur saya dengan cara ajaib hari itu juga.

Maksud saya, karena beberapa kelemahan, ada kalanya kita bereaksi salah ketika sesuatu yang tidak enak menimpa. Kita meledak, kehilangan sabar, emosian, tersinggung, membalas kata-kata menyerang, dan lain sebagainya. Sebagai Tuhan yang sempurna, Yesus tidak dapat menyetujui kesalahan itu. Ia pasti akan berbicara “empat mata” dengan kita, di hati nurani kita sendiri. Persoalannya tinggal pada anda, mendengarkan teguran itu atau mengeraskan hati.

Mazmur  95:7-8
Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun

Kita juga harus bertumbuh di dalam kedewasaan rohani setahap demi setahap, supaya kita tidak mudah tersinggung atau sakit hati, dan supaya nyata bahwa penggembalaan Tuhan atas kita berhasil mendewasakan kita dan menghasilkan buah. Ini artinya, kemauan untuk berubah itu harus ada pada kita.

Saudara...
Engkau digembalakan karena engkau bukan domba liar. Engkau ada yang punya: Bapa Sorgawi. Kita tidak berasal dari dunia yang gelap dan rendahan ini, tetapi dari Kota Kudus, yang penuh kemuliaan. Sembari menunggu hari dimana kita dibawa pulang ke sorga, maka kita disertai atau digembalakan. Di dalam penggembalaan-Nya akan kita, kita akan dihibur-Nya di kala susah hati, dipulihkan di kala terluka, didampingi di kala terusir karena nama-Nya, dikuatkan di kala lemah, diyakinkan di kala takut, juga ditegur di kala menyimpang, atau dipukul di kala membuta dan mengeraskan hati. Ia punya rencana-rencana  besar atas kita masing-masing. Ia akan mengajarmu kehendak-Nya dan misi Kerajaan yang ada di pundakmu sebagai perantau di bumi.

Menjadi terang dan garam bagi dunia, menceritakan Kabar Baik dari salib Kristus kepada orang-orang terhilang, serta membagikan kasih kepada setiap orang di sekitarmu, apakah itu keluarga, tetangga-tetanggamu, anak-anak terlantar, dan semua orang. Haruslah mereka merasakan kepribadianmu penuh kasih dan rendah hati. Jika ternyata engkau justru mereka kenal sebagai sosok yang sombong dan memandang rendah mereka yang tidak mengenal Tuhan, sesungguhnya engkau sendiri pun belum mengenal Tuhan meski engkau ini pelayan penting di gerejamu.

Saudaraku...
Mulai hari ini, sadarilah bahwa Yesus ada di sampingmu senantiasa, 24 jam dalam satu hari. Engkau ini milik-Nya dan Dia milikmu. Saat engkau duduk di meja kantormu, Gembalamu ada di situ. Saat engkau di rumah makan, Yesus ada di situ. Saat engkau di perjalanan, di trotoar, di perpustakaan, di bawah jembatan, di dalam hutan, atau dimanapun, Yesus ada disitu. Saat engkau beristirahat, Yesus ada di situ. Saat engkau dalam masalah, Yesus ada disitu. Saat engkau ada dalam pengucilan, pengusiran, penjara, Yesus juga ada di situ bersamamu. Yaitu Yesus yang rendah hati dan lemah lembut, yang mengasihimu dengan sangat. Ia hadir bukan setelah engkau berdoa mengundang-Nya, tetapi karena kehendak-Nya sendiri, oleh kesetiaan-Nya padamu. Kita berdoa hanya supaya kita merasakan hadirat-Nya. Bergaul intimlah dengan Tuhan. Berbincang-bincanglah kepada-Nya, entah untuk perkara besar, entah untuk urusan-urusan kecil; entah untuk segala kegembiraan, entah untuk rasa sesak di hatimu.

Saat memulai aktivitas hidup, saya tak lagi berdoa meminta penyertaan Tuhan, tetapi mengucap syukur karena Dia menyertai saya senantiasa. Cobalah anda praktekkan hal itu, anda pasti akan merasakan perbedaannya.

Juga Ia tidak hanya peduli pada urusan-urusan rohani: tentang apa lagu pujian yang akan kita nyanyikan, apa judul khotbah, dan lain sebagainya. Ia peduli pada segala sesuatu di dalam hidupmu. Ia peduli pada pekerjaanmu, makananmu, pakaianmu, dan semua keadaanmu. Ia memliharamu, tidak ada yang perlu engkau kuatirkan. Gembalamu melihat semuanya, Ia ada bersamamu, dan Ia memiliki rencana-rencana yang luar biasa bagimu. Ia membelamu, Ia menggendongmu, Ia memelukmu.

Mulai hari ini kasihi dan banggakanlah Dia, sebab Yesus mengasihimu dengan kasih yang kekal, yang tak berkesudahan, yang tidak dapat berkurang oleh apapun juga. Haleluyah!


19.    KABARKANLAH INJIL

 Saudaraku dalam Yesus Kristus...

Kita telah berada di tahun-tahun terakhir dari akhir zaman. Pesan-pesan Tuhan telah berdatangan dari seluruh penjuru dunia, bukan hanya dari pendeta-pendeta yang dinamai gembala, tapi juga dari kaum ibu, kaum bapak, kaum muda, hingga anak-anak, bahwa waktu yang tersisa sudah sangat sedikit.

Saya tidak tahu berapa lama lagi waktu yang tersisa, mungkin tahunan, mungkin bulanan, tapi bisa pula sudah masuk hitungan mingguan. Tuhan tidak akan pernah memberitahu kita secara terbuka. Sebab yang Ia kehendaki adalah supaya semua orang senantiasa berjaga-jaga setiap waktu, dan mengumpulkan upah sebanyak-banyaknya di sorga kekal. Sebab alangkah hancurnya Kerajaan-Nya, jika manusia diizinkan tahu tahun, atau bulan dan harinya. Berbondong-bondong manusia akan meninggalkan gereja dan menjadi liar, lalu sehari sebelum tahun itu, atau bulan itu, atau hari itu, mereka semua balik lagi kepada Tuhan. Allah kita yang penuh hikmat, tidak mengijinkan itu terjadi. Ya, Ia ingin kita bersiap-siap setiap hari. Dan pula, Ia mengijinkan kita untuk mengetahui tanda-tandanya. Kita sudah melihat begitu banyak tanda, dan tanda itu berarti semuanya sudah sangat dekat.

Sepertinya kita semua sudah sangat dekat dengan suatu ledakan besar. Ledakan besar ini berbeda dari yang sebelum-sebelumnya. Ledakan yang melibatkan Israel dan musuh-musuhnya.

Dampak dari ledakan besar ini ialah seluruh sistem dunia akan ambruk. Dunia tanpa pengharapan. Dan disaat seperti itu, tampillah para sutradara yang selama ini bersembunyi di balik layar, ditopang oleh negara-negara kuat. Perjanjian damai berhasil didorongkan kepada Israel dan musuh-musuhnya. Mereka menawarkan tatanan dunia baru kepada bangsa-bangsa, negara tunggal dunia, dibawah PBB yang baru. Mereka akan berhasil. Dan dunia akan menjadi baru sama sekali.

Kita tidak tahu kapan persisnya semua itu terjadi, tetapi terasa, semuanya sudah begitu dekat dengan rumah kita. berdoalah senantiasa. Hiduplah kudus. Bertekunlah dalam kasih dan penggembalaan Tuhan. Satu hal yang melegakan kita, kita akan diangkat dari bumi ini dan diluputkan dari segala kengerian, asal saja saat itu kita kedapatan tinggal di dalam Yesus Kristus.

I Tesalonika 4:16-17
Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan

Ya, kita sedang dalam penantian akan pengangkatan dari dunia ini. Saat itu, ketika tanda diberi, domba-domba-Nya yang setia dalam firman-Nya akan diangkat dari dunia ini secepat kilat, untuk bertemu Yesus Kristus. Setelah itu, dunia yang tertinggal akan jatuh dalam kengerian dasyat. Yang ada ialah pembantaian demi pembantaian, teror demi teror, aniaya demi aniaya, dari Si Pembinasa Keji, Antikristus. Sungguh, orang-orang kristen yang tertinggal itu akan meraung-raung dalam penyesalan akan kekerashatian mereka selama ini, akan keengganan mereka meninggalkan kehidupan duniawi, akan kesepelean mereka terhadap firman Yesus Kristus. Tetapi saat itu, semuanya sudah terlambat. Berjuanglah keras agar anda ikut dalam pengangkatan itu. Sebab itulah hari keselamatan yang ditunggu-tunggu itu. Berjaga-jagalah dalam pertobatan dan kekudusan.

Dengar, barang siapa datang pada Yesus, dia telah datang pada keselamatan kekal. Barang siapa tinggal setia di dalam Yesus, dia sudah tinggal dalam keselamatan kekal. Sebab anda tak dapat menemukan satu pun cara lain untuk selamat selain di dalam Yesus Kristus. Anugrah keselamatan untuk setiap orang  sudah selesai, ketika Yesus menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib. Tidak ada hal yang perlu ditambahkan lagi untuk merampungkannya. Tinggal orang itu menerima, dengan percaya dan menyerahkan hidupnya pada Yesus. Betapa dekatnya keselamatan itu bagi semua orang. Betapa orang tinggal berbalik saja pada Yesus, maka semuanya selesai.

Sayangnya, masih terlalu sedikit orang yang melakukannya. Jika anda pergi ke pasar, memperhatikan orang-orang ramai yang ada disana dengan kesibukan dan ekspresi masing-masing, anda akan menyadari bahwa hampir semua dari mereka belum mengenal Tuhan. Mungkin banyak dari mereka beragama kristen, yang tiap hari minggu pergi ke gereja, tetapi mereka juga pergi ke dukun saat dalam masalah, atau larut dalam berbagai kecemaran daging dan hidup mengejar dunia. Mereka tidak hidup di dalam Tuhan. Jika anda berbicara tentang panggilan Yesus pada mereka, mereka akan menganggap anda orang aneh. Inilah dunia di akhir zaman, dimana kita tinggal.

Anda harus mulai sadar bahwa mereka membutuhkan Yesus, yaitu Dia yang sangat mengasihi mereka. Sama seperti dahulu Yesus menangisi Yerusalem yang tidak mau menerima-Nya, padahal hanya di dalam Dia orang bisa diselamatkan, demikianlah Yesus sampai hari ini menangisi kebebalan dunia. Ia menilik bangsa-bangsa, meninjau kota-kota dan desa-desa, dan menemukan hampir semua orang tidak peduli kepada-Nya, atau hidup di luar Dia. Mereka berjalan di dunia ini mengejar kemauan dagingnya sendiri di bawah pengaruh roh-roh cemar. Dan ketika Yesus menilik gereja-Nya, Ia melihat kita malas untuk memikul salib bagi Injil. Terlalu sedikit yang mau memberitakan Injil. Kebanyakan kita lebih tertarik mengejar berkat di dunia ini dan tidak ingin kenyamanan kita terganggu. Mari bertobat, saudara. Yesus berharap kepada kita. Ia mengasihi kita, Ia mengasihi semua orang. Ia tidak pernah lupa pada tangan-Nya yang berlubang paku. Ia telah mengampuni dosa dunia. Ia ingin kasih-Nya itu diberitakan!

Ceritakanlah Injil kasih karunia seperti yang anda terima dalam tulisan ini kepada lebih banyak orang, kepada teman-teman, tetangga, kenalan, lebih lagi kepada orang-orang yang anda kasihi. Di sekitar anda banyak sekali orang yang masih belum menyerahkan dirinya kepada kasih karunia Tuhan. Jangan tunggu keluarga yang engkau kasihi itu meninggal dulu baru engkau menangisinya dengan sangat menyesal. Beranilah memulai berbicara kepadanya tentang kasih Yesus.

Menginjil bukanlah mendampingi orang itu membujuk-bujuk Allah agar mau mengampuninya. Bukan. Menginjil adalah membujuk orang itu untuk mau menerima pengampunan Allah. Intisari berita Injil itu ialah kabar keselamatan. Anda bisa mengatakannya dengan intisari kira-kira begini: “Yesus sangat mengasihimu. Mungkin engkau berpikir bahwa dosamu banyak, tetapi dengarlah, Ia sudah mengampunimu. Ya, Ia telah menyerahkan diri-Nya disalibkan untuk semua itu. Engkau tinggal menerima pengampunan itu. Maukah engkau menerimanya dan menyerahkan dirimu kepada-Nya? Kalau engkau mau menerima-Nya, engkau selamat.”

Jika dia mau mendengar, tuntunlah dia dengan doa pendamaian. Setelah itu, ajarlah mereka supaya hidup setia di dalam firman Tuhan, sebagai anak-anak Allah, atau bawa dia ke kumpulan orang-orang percaya yang takut akan Tuhan. Ingat, jangan salah pendekatan. Banyak pendeta mengajar orang-orang untuk hidup taat pada firman Tuhan, tetapi mereka tidak mengajarkan kasih karunia terlebih dahulu, sehingga yang terbentuk adalah jiwa Farisi: berlelah-lelah mengejar keselamatan. Itu salah. Terangkan dahulu kepada mereka kasih karunia Allah, teguhkan dulu iman mereka bahwa di dalam Yesus mereka adalah anak-anak Allah sendiri, dan mereka sudah aman dari bayang-bayang kematian kekal. Kasih karunia itu memerdekakan dari segala ketakutan, jadi anda dan mereka membutuhkan hikmat Roh ini. Di dalam Yesus ada kelegaan besar!

Ketika kesadaran sebagai milik Yesus semakin teguh di dalam mereka, dengan sendirinya mereka akan rindu untuk setia dan melayani Tuhan dengan kemauan sendiri. Jika kemauan sendiri itu telah tumbuh, anda tinggal mengajarkan apa-apa saja yang dikehendaki Tuhan, maka mereka akan mengerjakannya.

Tapi jika anda tidak pintar menceritakan ini dengan bahasa anda sendiri, kenapa anda tidak memfotokopi buku ini dengan berkorban beberapa ribu rupiah dan memberikan kepada mereka untuk dibaca? Tuhan akan menyadarkan mereka bahwa mereka tidak dapat selamat tanpa menyerahkan diri pada Yesus. Mereka akan bertobat dan memberi diri mereka dibabtis sebagai tanda pertobatan itu.

Saya menyediakan buku ini sebagai bahan anda menginjili dan mengajar saudara-saudaramu. Ini gratis, saya tak kutip bayaran apa-apa dari anda. Saya menerima hikmat ini dari Roh, dan semua itu cuma-cuma, sehingga saya bagikan juga secara cuma-cuma. Upah saya ada di sorga. Hanya satu yang saya mintakan sebagai balasannya dari anda, perbanyaklah buku ini dengan uang anda sendiri dan bagi-bagikan kepada mereka. Saya kira jika anda memfotokopinya, tidak lebih dari Rp. 5.000,- perak per eksamplar, sementara isi buku ini demikian penting bagi mereka. Saya sendiri akan melakukan hal yang sama juga. Saya bermaksud memperbanyak buku ini dan membagi-bagikannya kepada orang-orang terkasih. Mari kita semua terbeban untuk menginjil. Itulah tugas kita sebagai anak-anak Allah. Sungguh, dunia ini akan segera berakhir! Yesus akan segera datang!

Sebab tanpa Yesus, tidak seorang pun akan sampai kepada Bapa. Karena Dia sajalah JALAN dan KEBENARAN dan HIDUP.

MARANATHA

Sumber : http://baopanigoran.blogspot.com/2013/09/memahami-kasih-karunia-allah-edisi-2013_17.html

0 komentar:

Posting Komentar

leave a comment gan...