SELAMAT DATANG DI BLOGNYA HENGKOO >> See and Read, Think and Share it....>>>

RENUNGAN ROHANI KRISTEN : TEGUH BERPEGANG PADA PENGAKUAN IMAN

Bacaan : Ibrani  4 : 12 – 16

Kalau kita memperhatikan sebuah pohon atau tanaman, kira2 bagian mana atau organ tanaman yang mana yang menurut kalian yang paling penting ?? apa alasannya ??
Saya kira semua organ pada tanaman itu penting, karena saling terkait satu dengan yang lain..

Nah, Kira2 apa yang terjadi bila ada pohon yang tidak punya akar / diambili akarnya ??
-          Tanaman /pohon akan layu dan mati (tidak bertumbuh)
-          Mudah jatuh saat ditiup angin kencang

Apa pengakuan Iman kita sebagai orang kristen ??
Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat. Bahwa keselamatan yang kita peroleh adalah anugerah dari Allah melalui pegorbanan Yesus di kayu salib.

Mengapa kita perlu menjaga iman kita, berpegang teguh pada iman kita ??
Sama seperti perumpamaan pohon tadi,  semua pohon / tanaman sangat memerlukan akar. Semakin kuat akarnya maka tanaman akan semakin kuat berdiri kokoh, semakin kuat menahan tiupan angin sehingga tidak mudah roboh. Coba mi bandingkan bagaimana akar pohon kelapa dengan akar pohon pepaya.
Demikian juga dengan kita sebagai orang kristen ,semakin kuat seseorang berakar dalam imannya, maka semakin tidak mudah digoyang oleh angin pengajaran sesat. Semakin kuat menghadapi cobaan-cobaan dalam kehidupan.

Apalagi dalam masa muda yang identik dengan masa pencarian jati diri, masa dimana seseorang mudah untuk terpengaruh dengan kondisi lingkungan disekitarnya. Yah orang mengatakan masa muda, masa yang masih labil.

Salah satu hal yang banyak terjadi dalam kehidupan pemuda sekarang ini yang ada hubungannya dengan tema kita adalah berpindah keyakinan, berpindah agama.  Dan kebanyakan yang terjadi  orang meninggalkan imannya bukan karena keinginan  setelah mendapat “hidayah”, tetapi karena suatu kondisi yang “memaksa” meninggalkan imannya.   
Meninggalkan imannya karena mengikuti kepercayaan sang pacar atau suami, istri.
Orang dengan mudahnya meninggalkan iman kepercayaannya hanya karena keinginan diri semata (dengan alasan karena sudah sangat mencintai). Rela menjual imannya dengan sesuatu hal yang bersifat sementara seperti ketampanan, kecantikan dan kekayaan.

Untuk itulah mengapa sangat dilarang bagi kita khususnya kaum muda untuk berpacaran dengan orang yang tidak seiman dengan kita. Apalagi bagi rekan pemuda yang sudah mulai memasuki masa pacaran yang lebih serius untuk mencari pasangan hidup. Jangan kemudian masalah beda keyakinan dikesampingkan karena sang pacar yang mungkin gagah/cantik, baik/kenawwang, sudah punya perkerjaan, orang kaya, 3 motorna, dll... Banyak anak muda beralasan, ah tidak apa2, toh masih sebatas pacaran ji.. Hal ini jangan dianggap sepele, sudah banyak kejadian yang terjadi, semula berawal dari pacaran, lama kelamaan dan karena sudah bertindak terlalu jauh, akhirnya berpindah keyakinan mengikuti keyakinan pacar..

Banyak pula yang nekat menikah dengan orang yang beda keyakinan dengan alasan, nanti saya akan memperkenalkannya dengan Kristus. Tapi apa, akhirnya lama kelamaan banyak pula yang akhirnya menginggalkan keimanannya.
Coba baca, 2 Korintus 6 : 14
pesan ayat ini jelas, bahwa dalam memilih pasangan hidup, kita harus memiliki pasangan yang satu iman. Satu iman disini maksudnya ialah satu iman dalam Yesus Kristus, iman yang percaya bahwa Yesus Kristus itulah Tuhan dan Juruselamat. Selain dari pada itu berarti tidak satu iman.

Anggapan yang berkembang dalam masyarakat saat ini bahwa “semua agama sama, hanya cara beribadahnya yang beda”. Yah, hati-hati dengan pernyataan ini.  Yah kalau dibilang “semua agama sama2 mngajarkan kebaikan” yang benar, tetapi  anggapan “semua agama sama, hanya cara beribadahnya yang beda” adalah pernyataan yang keliru. Anggapan ini mengaburkan keimanan pemuda sebagai seorang kristen, yang didalamnya kita percaya bahwa Yesus Kristus itu Tuhan dan Juruselamat.
Agama lain tidak demikian. Kalau dalam agama Islam misalnya, memang mereka mengakui keberadaan Isa Almasih / Yesus Kristus, tetapi mereka tidak mempercayai Yesus Kristus itu Tuhan dan Juruselamat manusia. Mereka menganggap bahwa keselamatan manusia diperoleh dari usaha manusia itu sendiri lewat amalan dan pahala. Hal ini jelas-jelas bertentangan dengan pengakuan iman kita bahwa pengampunan dan penebusan dosa yang kita terima bukan dari hasil usaha manusia akan tetapi semata-mata karena anugerah Allah yang ada dalam Yesus Kristus lewat pengorbanannya di kayu salib.
Jadi sekali lagi, jangan kita beranggapan bahwa semua agama sama, yang kemudian menjadikan kita gampang untuk meninggalkan keyakinan iman kita.

Jangan kita seperti Esau yang rela menjual hak kesulungannya dengan semangkuk kacang merah, atau seperti Yudas Iskariot yang rela menjual Yesus dengan harta (30 keping perak). Kita menjual keminanan kita dengan kesenangan duniawi.

Rekan2 pemuda yang terkasih, Banyak hal lain dalam kehidupan kita yang kadang membuat Iman kita goyah.  Termasuk ketika kita mengalami pergumulan dalam hidup. Ada istilah yang mengatakan bahwa kita harus memiliki “Iman Amphibi”.Iman yang sanggup hadir dalam situasi senang maupun dalam situasi yang buruk .
Iman yang bertahan di dua situasi yang dapat berubah kapan saja.
Kita bisa belajar dari sosok Ayub.

Keteguhan Iman (percaya dan taat) menjadi syarat untuk masuk ke dalam perhentian kekal. Menjadi syarat untuk masuk dalam Kerajaan Allah yang kekal pada saat hari penghakiman.
Pada Ibrani 4 : 6 disitu menegaskan bahwa akan ada sekelompok orang yang tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah yang walaupun mereka terlebih dahulu mendengar firman tetapi mereka tidak taat. Dan pada Ibrani 4 : 11 dikatakan setiap orang percaya yang telah mendengarkan firman didorong untuk tetap hidup dalam ketaatan agar nantinya dapat  masuk kedalam perhentian yang Tuhan tetapkan.
Jadi disini jelas bahwa orang yang meninggalkan Imannya dan berpaling dari Yesus Kristus tidak akan masuk kedalam kerajaan sorga.  Jadi sangat disayangkan jika orang rela menukar keselamatan yang bersifat kekal dengan hal duniawi yang hanya bersifat smentara.  Ketampanan/kecantikan, harta, kemapanan hidup itu akan hilang, hanya sementara saja kita nikmati, tetapi keselamatan dalam kerajaan sorga akan kita nikmati selama-lamanya..

Bagaimana supaya bisa kuat berpegang pada iman kita?
Sama seperti perumpamaan pohon tadi,  semua pohon / tanaman hidup dan bertumbuh karena adanya akar.  Karena adanya akar maka tanaman bisa menyerap sumber makanan dari dalam tanah. Demikian juga dengan kita sebagai orang kristen, sumber pertumbuhan iman kita adalah firman Tuhan.  Iman yang sejati hanya dapat dibangun di atas landasan firman Tuhan.

Coba baca, Roma 10 : 17
Rasul Paulus mengatakan : “Jadi, Iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh Firman Kristus”
Jadi disini jelas bahwa melalui firman Tuhan iman kita semakin dikuatkan.

Firman Tuhan yang kita dengar lewat ibadah ibadah, persekutuan, kebaktian ataupun melalui saat teduh secara pribadi dirumah. Biasa ji baca Alkitab dirumah setiap hari?? Saya yakin diantara kita ini banyak yang membaca Alkitab hanya pada saat hari Minggu atau kebaktian saja. Sekarang juga sedang diprogramkan Gerakan Cinta Alkitab.

Kondisi persekutuan khususnya dikalangan pemuda saat ini cukup memprihatinkan. Kita sebagai pengurus jemaat biasa saling cerita mengenai kondisi persekutuan dimasing2 jemaat. Dilingkungan klasis bone-bone masih ada beberapa jemaat yang sangat sedikit anggota pemudanya yang hadir pada saat kumpulan/kebaktian. Ada yang bahkan mungkin tidak sampai 50%nya. Kita bersyukur di jemaat salubua masih cukup banyak yang hadir, meskipun yah masih ada beberapa orang yang masih sering menjauhkan diri dari persekutuan.
Itulah kondisi umum dalam persekutuan pemuda saat ini. Kurangnya kehadiran dalam persekutuan membuat kurangnya pemahaman yang mendalam akan firman, yang kemudian berdampak pada pengakuan iman pemuda, membuat banyak orang muda yang gampang dipengaruhi oleh berbagai hal yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Tetapi persoalan lainnya adalah bagaimana kita akan memiliki iman yang kuat, jika didalam Gereja kita hanya berbincang-bincang dengan teman, hanya bermain-main dengan orang di samping kita, sibuk menggunakan HP, atau justru malah tiduran dan tidak memperhatikan apa yang di khotbahkan oleh Hamba Tuhan. Akhirnya banyak orang yang ke Gereja, tetapi sepulang dari Gereja mereka tidak mengerti apa yang telah dikatakan oleh pengkhotbah.
Karena itu, mulai sekarang  kita harus merubah sikap kita untuk lebih memperhatikan firman Tuhan.

Rekan2 pemuda yg terkasih, mari kita belajar dari Timotius.
Timotius, masih muda namun mendapat kepercayaan luar biasa untuk melayani Tuhan. Dalam kemudaan, ia menghadapi persoalan yang cukup berat terutama dari pengaruh pengajar-pengajar sesat yang menekan orang Kristen pada masa itu. Karena itulah Paulus memberikan nasihat kepada Timotius, bahwa tidak ada jalan lain untuk menghadapi segala tekanan, apapun itu bentuknya, baik penyesatan maupun yang lain, selain dengan tetap berpegang teguh pada Alkitab. Sebab Alkitab bukanlah buku bacaan biasa melainkan firman Allah yang diilhamkan langsung dari Allah kepada para penulisnya.
Dari nasihat Paulus kepada Timotius ini, kita diingatkan pentingnya Alkitab bagi orang Kristen, yaitu untuk:
Mengajar , Menyatakan kesalahan  (dari Firman Allah dalam Alkitab orang akan mengerti tindakannya salah atau tidak), Memperbaiki kelakuan  (Alkitab tidak hanya menujukkan kesalahan manusia, tetapi juga membawa manusia itu kembali pada jalan kebenaran sesuai dengan kebenaran Alkitab)

Oleh karena itu, rekan2 pemuda yang terkasih jangan pernah bosan untuk mengikuti  ibadah / kebaktian dan membaca Alkitab, karena lewat firman yang kita dengarkan, Allah menyatakan kepada kita untuk berbuat dan bertindak sesuai dengan kehendakNya. Firman itu berkuasa membedakan hal yang benar dan tidak benar dari kehidupan kita. Dan melalui itulah iman kita semakin dikuatkan.


Kiranya Roh kudus memampukan kita untuk terus berpegang teguh pada Iman kita dalam menghadapi persoalan dan cobaan hidup khususnya dalam kehidupan kita sebagai seorang pemuda. Amin.... #Hengko