Efesus 2 : 8-9
Sebab karena
kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi
pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang
memegahkan diri.
Saudaraku dalam
kasih Yesus Kristus...
Keselamatan adalah
puncak dari segala pencarian manusia yang telah mengerti bahwa ada kehidupan
setelah kematian tubuh, yaitu kehidupan kekal, yang tidak akan berkesudahan.
Orang-orang yang selamat, akan berada di sorga, sedangkan mereka yang tidak
selamat akan terjerumus selama-lamanya di dalam neraka.
Akan tetapi
kebanyakan orang tidak tahu akan kemana ia setelah mati. Suatu hari, saya
bertanya kepada seorang gadis remaja perempuan yang baik hati: apakah kamu tahu
bahwa kalau sudah mati, kamu akan ke sorga atau ke neraka? Dia menjawab tidak
tahu: itu takdir Allah, dan saya pasrah saja pada keputusan-Nya, sahutnya. Ia
ingin berada di sorga dan bisa luput dari siksaan kekal mengerikan di neraka.
Tapi menurutnya, itu bukan keputusannya, melainkan keputusan Allah. Hal yang
sama saya tanyakan pada seorang remaja laki-laki, apakah ia yakin akan pergi ke
surga. Jawaban yang sama dengan kalimat berbeda keluar dari mulutnya.
Sebagian orang
tidak percaya ada sorga dan neraka. Sebagian lagi bebal, percaya tapi tidak
terlalu peduli, seolah-olah berkata: Itu bukan urusanku! Sedangkan orang-orang
yang mengerti betapa ngerinya neraka kekal itu dan tidak ingin masuk kesana,
akan berkata: “Siapa yang sanggup mengerjakan semua perintah Kitab Suci? Itu
sangat sulit. Tapi saya akan berusaha hidup baik-baik, supaya mudah-mudahan
saya bisa masuk ke sorga.” Mudah-mudahan, itulah pengharapan kebanyakan orang.
Mudah-mudahan artinya ia sangat berharap, tetapi tidak bisa memastikan. Apakah
anda salah seorang dari mereka? Setelah membaca buku ini, anda akan berubah,
mata anda terbuka dari kebutaan rohani, dan hati anda akan dipenuhi sukacita
yang meluap-luap.
Buku ini bukan
hanya untuk orang-orang yang belum pernah mendengar Injil. Bahkan saya lebih
menujukan buku ini kepada orang-orang kristen sendiri, termasuk kepada
pengerja-pengerja di dalam gereja, sebab kebanyakan orang kristen sendiri tidak
paham benar arti kasih karunia. Istilah itu umumnya masih istilah tanpa arti
apa-apa di pikiran kita. Pengetahuan kita hambar, dan kita tidak bergetar saat
mendengarnya. Padahal anda harus tahu, anda selamat karena kasih karunia!
Dalam tulisan ini,
saudara akan mengerti siapa Yesus dan siapa saudara setelah menerima Dia.
Saudara akan sangat dikuatkan dan menjadi jauh lebih mengerti bahwa saudara
selamat bukan karena kesempurnaan kesalehan anda, tetapi karena kasih karunia
Allah yang anda terima oleh iman di dalam nama Yesus Kristus.
Betapa perlunya
pengajaran ini anda terima, sebab hari-hari ini ada begitu banyak pengajaran
yang mengusung jiwa agamawi sedang melanda umat Allah. Ada banyak tulisan yang
beredar luas di internet, maupun para pengajar yang berkeliling kota-kota
memasuki gereja-gereja, yang mengajarkan tuntutan-tuntutan perbuatan untuk
mengejar keselamatan. Dengan demikian, mereka memperkokoh persepsi orang-orang
awam yang mengira bahwa mereka hanya bisa selamat melalui perbuatan-perbuatan
saleh. Pengajar-pengajar ini menaburkan ketakutan dan kebutaan rohani yang
lebih parah. Iman jemaat menjadi tergerus, berganti oleh pengejaran
kesalehan-kesalehan, untuk mencoba memastikan bahwa dia akan selamat. Pun
setelah si jemaat melakukan semua perbuatan, tetap saja ia tidak yakin akan
keselamatannya. Ia hidup di dalam teror rohani, bukan karakter anak Allah.
Pengaruh kelompok ini semakin lama semakin membesar, bahkan sudah banyak hamba
Tuhan yang tulus hatinya termakan dan terjerumus ke dalamnya.
Kasih karunia Allah
adalah dasar dari kekristenan kita, saudara-saudaraku. Bukan
perbuatan-perbuatan saleh kita. Oleh kasih Allah yang begitu besar pada anda,
Ia telah mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk mati bagi segala dosa anda.
Berakarlah kuat di dalam kasih karunia itu, saudaraku. Injil Tuhan Yesus adalah
Injil Kasih Karunia.
Kisah Para Rasul 20
: 24
Tetapi aku tidak
menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan
menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi
kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
Akan
tetapi di dalam buku ini anda juga akan dibuat mengerti apa dan bagaimana anda
harus hidup setelah menerima kasih karunia itu.
1. ANDA
YANG MESTINYA MATI, TELAH DIBENARKAN
Saudaraku
kekasih....
Anda sudah tahu,
bahwa hanya dua tempat bagi orang-orang yang telah meninggal dunia. Jika tidak
di sorga bersama Allah, sudah pasti dia tengah menderita untuk selama-lamanya
di neraka.
Neraka itu adalah
satu tempat yang sangat mengerikan. Suatu tempat dimana tidak ada belas kasihan
sama sekali. Segagah-gagahnya orang sewaktu hidup, ia hanya akan bisa menjerit
melolong-lolong penuh siksaan dan ketakutan ketika berada di neraka, sepanjang
hari. Dibakar api yang panasnya amat dasyat, ditambah dengan berbagai siksaan
yang amat mengerikan. Dan sekalipun begitu perihnya siksaan itu, orang tidak
dapat mati lagi. Ia akan merasakan setiap rincian dari siksaan bengis itu,
selama-lamanya... tanpa berakhir... ya, selama-lamanya!
Siapakah di antara
anda yang ingin masuk neraka? Saya percaya tentu tidak ada. Bukan cuma anda,
bahkan bila kita jelaskan secara lengkap lalu bertanya, semua orang di luar
sana pun pasti tidak ingin masuk ke neraka. Semua orang ingin masuk sorga. Anda
pasti ingin ada di sorga, demikian pula saya dan semua orang.
Lalu karena itu,
orang-orang yang ingin masuk sorga, yang takut akan berakhir di neraka, melakukan
upaya-upaya keras, menciptakan agama-agama, ajaran-ajaran saleh, dengan cara
beribadah ini itu, sembahyang ini itu, berpuasa satu bulan penuh, melakukan ini
itu, berusaha hidup baik-baik, hidup alim, dalam kesalehan dan rupa-rupa
perbuatan agamawi lainnya. Semua itu dilakukannya karena dia berharap dapat
luput dari neraka.
Tapi siapakah yang
dapat menjangkau sorga? Adakah yang tahu dimana letak sorga? Bila anda menatap
ke langit malam, ke taburan bintang-bintang, di sebelah manakah sorga itu?
Adakah yang tahu? Hanya Orang yang datang dari sorga yang dapat membawa
orang ke sorga.
Dan juga
ketahuilah, sorga itu adalah tempat yang maha kudus, sebab disanalah Allah Yang
Maha Kudus bertahta. Tempat yang maha kudus artinya tak boleh ada satu pun dosa
bisa masuk. Jika anda punya satu dosa saja, anda akan ditolak di sana,
tidak peduli anda seorang kristen baik-baik. Nah, jika satu dosa saja
ditolak, bagaimana bila dosanya bertimbun-timbun? Faktanya ialah: semua manusia
memiliki dosa, dan banyak! Dan upah dosa ialah maut: kematian kekal!
Roma 6 : 23a
Sebab upah dosa
ialah maut;
Anda pernah berbuat
dosa, saya juga, begitu pula semua orang. Jadi tak seorang pun di antara kita
ini yang layak masuk sorga. Kita semua mestinya akan mati, mestinya akan
berakhir di neraka, karena dosa-dosa kita. Sebab ketika dikatakan: upah dosa
ialah maut, itu artinya setiap dosa harus dibayar dengan maut, kematian
kekal. Jadi lihat, tidak ada bedanya memiliki satu dosa dengan sejuta
dosa. Sama-sama harus menanggung akibat dosanya itu di dalam maut. Neraka
tidak hanya dipenuhi orang-orang jahat yang banyak dosanya, tapi juga disesaki
orang-orang baik hati yang seumur hidupnya hanya memiliki satu atau dua
kesalahan dosa saja. Betapa kudus dan tak terjangkaunya sorga oleh manusia.
Adakah harapan bagi manusia untuk lolos dari kebinasaan api neraka? Sementara
manusia adalah lemah dan mudah tergoda? Akan tetapi puji syukur kepada Allah,
Yesus telah mati untuk kita, dengan menanggung segala penghukuman dosa kita,
supaya kita boleh hidup terus.
Anda kurang
mengerti? Bacalah perbandingan ini:
Bayangkanlah engkau
ini telah membunuh orang, lalu ditangkap polisi. Semua bukti-bukti dan
saksi-saksi berhasil dikumpulkan, lalu anda diseret ke pengadilan. Tak ada
keraguan lagi, semua terungkap dengan jelas di depan hakim: anda benar-benar
pelaku pembunuhan itu. Oleh karena hukum telah mengatur, maka anda akhirnya
dijatuhi hukuman mati.
Karena kematian itu
mengerikan, anda berusaha keras menyelamatkan nyawa anda, dengan mencoba
banding. Tetapi karena anda benar-benar terbukti, hakim banding pun tetap
memvonis anda hukuman mati. Dan pada tingkat terakhir, yakni kasasi, anda pun
tetap dinyatakan bersalah dan divonis mati. Hari pemancungan leher anda telah
ditentukan!
Tidak ada yang
dapat anda lakukan lagi sekarang. Anda sama sekali tidak memiliki harapan. Jam
demi jam berlalu, anda tinggal menunggu mati. Lalu waktunya tiba. Anda sekarang
digiring ke lokasi eksekusi, dimana leher anda akan dipancung sampai putus...
Lalu tiba-tiba,
disaat-saat yang mengerikan itu, muncul seseorang ke depan, berbicara kepada
hakim: “Tuan Hakim, saya sangat kasihan kepadanya. Bebaskanlah dia, dan biar
saya saja yang menanggung hukumannya.” Hakim heran dan bertanya: “Engkau
serius mau menggantikan penjahat ini dipancung?” Dia menjawab pasti: “Saya
bersedia!”
Maka ditangkaplah
orang itu, dirantai, lalu digiring ke pemancungan. Tak lama kemudian, leher
orang itu putus dimakan alat pemancung. Darahnya tertumpah membanjir.
Mayatnya terjatuh ke tanah.
Pertanyaan saya:
setelah orang itu dipancung menggantikan anda, masihkah anda akan dipancung
juga oleh hakim? Tentu saja tidak, bila anda tidak menolak pengorbanannya itu.
Begitu orang itu mati, hakim akan langsung melepaskan anda. “Pergi sana. Kamu
sekarang orang merdeka!” Jadi sekalipun anda benar-benar terbukti bersalah,
anda telah dibenarkan! Anda bebas! Anda tidak dihukum lagi!
Demikianlah Yesus
telah menggantikan anda untuk menjalani hukuman maut atas dosa-dosamu. Anda
yang mestinya harus mati dan masuk alam maut (neraka), telah dibebaskan dari
segala hukuman. Karena Yesus telah menjalani hukuman anda dengan menyerahkan
nyawa-Nya di kayu salib, dan turun ke dunia maut menggantikan anda. Itulah
kasih karunia. Ia sangat mengasihi dan berbelas kasihan kepadamu.
Maka milikilah Yesus,
percayailah Yesus, peganglah Yesus. Janganlah anda menolak Yesus, jangan anda
meninggalkan-Nya. Sebab sekalipun Yesus telah mati untuk dosa setiap orang,
akan tetapi barangsiapa menolak Dia, kematian Yesus sia-sia baginya.
Kita teruskan
perumpamaan tadi.
Setelah hakim
membebaskan anda, anda datang lagi pada si hakim dan berkata: “Pak Hakim,
memang tadi orang itu sudah mati menanggung hukuman saya. Tapi setelah saya
pikir-pikir, saya menolak orang itu. Saya menolak pengorbanannya.” Hakim
tentulah kaget: “Hei, hukumanmu sudah dijalankan orang itu, pergi sana dan
terima kemurahan hatinya itu!” Tetapi anda bersikeras: “Tidak Pak Hakim. Saya
menolaknya. Saya tidak terima kebaikannya itu. Itu tidak berlaku bagi saya!”
Menurut anda, apa
yang akan dilakukan Pak Hakim atas keputusan anda itu? Tentu saja jelas:
kematian sukarelawan itu menjadi sia-sia bagi anda. Jadi anda harus menjalankan
sendiri hukuman anda. Anda akan ditangkap lagi, diikat, dan diseret ke
pemancungan.
Bukankah itu sangat
bodoh? Dan sebodoh itulah persis orang-orang yang menolak Yesus!
Jadi terimalah
Yesus. Sebab karena Yesus, anda sekarang telah bebas. Yesus Kristus mati supaya
anda bisa hidup terus, hidup selama-lamanya. Karena Yesus, anda tidak lagi
dipandang bersalah oleh sorga. Anda sekarang layak masuk ke sorga, karena semua
hukumanmu sudah dibayar lunas. Sorga tidak lagi memiliki alasan apa-apa untuk
melarang anda masuk. Sebab Yesus adalah Raja di sorga. Anda selamat oleh Yesus!
Karena karya salib-Nya! Bersukacitalah!
I Korintus 7 : 23
Kamu telah
dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi
hamba manusia.
I Petrus 1 : 18-19
Sebab kamu tahu,
bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari
nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau
emas,
melainkan dengan
darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang
tak bernoda dan tak bercacat
Dan setelah Yesus
mati menggantikanmu, Ia kemudian bangkit pada hari yang ketiga, supaya engkau
boleh percaya, bahwa Ia telah mengalahkan maut. Ia telah menang, dan
kebangkitan-Nya membuktikan semua itu!
Roma 6 : 9
Karena kita
tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati
lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
2. MAUT
TIDAK DAPAT MENJANGKAUMU
Saudaraku
kekasih....
Mari kita baca dulu
ayat di bawah ini:
I Petrus 3:18
Sebab juga
Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk
orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang
telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan
menurut Roh
Saudaraku dalam
Yesus Kristus....
Membaca ayat di
atas, hati saya terlalu meluap sekarang, dan saya tidak tahu kalimat pertama
apa
yang harus saya
tuliskan kepada saudara. Perhatikan kalimat pertama ayat itu: Yesus
telah mati
sekali untuk
segala dosa kita. Apakah
anda sudah bergetar membacanya? Belum? Ah... coba renungkan dalam-dalam sekali
lagi. Hei kawan, Yesus telah mati bukan hanya untuk sebiji dosamu, tapi untuk
semua dosamu...! Engkau yang berdosa banyak, tidakkah anda bergetar sekarang..?
Saya bergetar...!
Baik, mari kita
masuki penjelasannya.
Tentu ada
pertanyaan: Yesus mati untuk menebus dosaku yang mana? Dan banyak yang
menjawab: dosa anda yang lalu, maupun dosa yang akan datang. Dari sisi
kronologi waktu, jawaban ini benar. Memang demikian adanya. Tetapi dari sisi
hakekat, jawaban itu kurang tepat. Anda dan saya tidak memiliki dosa yang akan
datang. Semua dosa adalah YANG LALU. Semua dosa ADA DI BELAKANG, tidak satu pun
di depan.
Anda hari ini tidak
dapat ditilang polisi, hanya karena kemungkinan akan melanggar lalu lintas
tahun depan. Kalau kita sudah dipenjara duluan karena dikuatirkan akan membunuh
di masa depan, alangkah konyolnya itu. Lebih baik semua anak-anak dibasmi atau
dipasung saja hari ini sebelum mereka besar, kalau memakai logika seperti itu.
Tetapi Tuhan tidak memakai logika itu. Dia tahu kita sangat mungkin jatuh tahun
depan, tapi Dia tidak lantas mencabut nyawa kita hari ini hanya untuk mencegah
hal itu jangan terjadi.
Kemungkinan berbuat
dosa di masa depan memang ada. Tetapi karena belum terjadi, itu belum menjadi
dosa. Dosa hanya dapat disebut dosa, jika kita SUDAH MELAKUKAN-nya. Dan jika
sudah dilakukan, itu berarti YANG SUDAH LALU. Jadi dosa hanya ada di masa lalu
kita. Dan Yesus mati sekali untuk menjadi tumbal bagi semua itu.
Roma 3 : 23-24
Karena semua
orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih
karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus
Anda sudah tahu,
Hukum kekal Allah berkata: “upah dosa ialah maut”. Akan tetapi maut itu telah
ditanggung oleh Yesus untuk semua dosa, dan pula Yesus telah menang mengalahkan
maut, sehingga jika orang itu datang atau kembali kepada Yesus, upah dosa itu
(maut) tidak akan dapat menjangkaunya lagi.
Roma 6 : 23
Sebab upah dosa
ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita.
Tubuh memang akan
binasa dan kembali ke tanah, tetapi Maut tidak dapat menjangkau siapapun yang
berada di dalam Yesus Kristus! Seribu kali pun barisan Kerajaan Maut
berseru-seru: “Dia orang berdosa, dia sudah melakukan banyak dosa! Dia sudah
banyak membunuh, dia penipu di kantornya! Dia penindas, dia banyak menelan
milik orang-orang miskin! Puluhan gadis muda telah diperdayainya! Sudah
beratus-ratus kali dia tidur dengan perempuan-perempuan jalang! Dia milikku!”
Tetapi Yesus akan berkata: “Hai Maut, dimana sengatmu? Coba tunjukkan kepada-Ku
kalau engkau sanggup mengambilnya dari-Ku!”
I Korintus 15 : 55
Hai maut di
manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?
Dan Maut tidak akan
dapat menjangkau saudara, karena anda telah berada di dalam Kristus. Di dalam
Yesus, anda aman, anda selamat, dan anda akan bertemu muka dengan-Nya kelak, di
sorga kekal, sebab Dia telah mengalahkan Maut. Itulah kasih karunia!
Bersukacitalah!
Roma 5 : 2
Oleh Dia kita
juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih
karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima
kemuliaan Allah.
Jadi di dalam kasih
karunia Tuhan, panggilan kita bukanlah untuk merancang dosa di masa nanti
dengan menuruti pikiran iblis, melainkan untuk hidup di dalam kebenaran-Nya
menuruti pikiran Kristus. Di depan kita adalah panggilan tugas dari Ladang
Allah. Tetapi kalaupun di tengah jalan anda tersandung juga, anda sudah tahu
bahwa Yesus telah mati untuk dosa itu, sehingga anda semestinya segera bangkit
kembali dalam pertobatan.
3. TAURAT
ITU APA
Kelahiran,
kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus Kristus telah menjadi tonggak
dimulainya zaman kasih karunia, yaitu zaman pengampunan, zaman Perjanjian Baru
Allah. Jadi anda dan saya lahir di zaman kasih karunia Allah, bukan lagi di
zaman Taurat. Dengan demikian, kita tidak lagi berada di bawah tuntunan Taurat.
Tetapi meskipun
kita tidak lagi berada di bawah tuntunan Taurat, kita tidak boleh lupa bahwa
Taurat berasal dari Bapa kita juga. Jadi Taurat itu kudus dan suci. Kita tidak
hidup di bawah hukum Tuntutan Persyaratan Taurat, tetapi di bawah hukum
Pengampunan Yesus Kristus. Jiwa hukum tuntutan persyaratan ialah: “Penuhi dulu
semua persyaratan ini, maka kamu lulus.” Berbeda dengan jiwa hukum Pengampunan
ialah: “Terimalah pengampunan ini, maka kamu lulus.”
Allah kita memang
merancang hukum Taurat dengan jiwa Tuntutan Persyaratan: kita harus memenuhi
semua tuntutan yang terdapat di dalamnya supaya kita beroleh keselamatan. Dan
anda harus tahu mengapa demikian. Pertama-tama, karena Allah kita maha kudus.
Tidak boleh ada sebiji pun dosa di hadapan-Nya. Kedua, karena hukum-Nya: upah
dosa ialah maut, api murka Allah. Dengar, setiap dosa mendatangkan murka Allah,
dan murka Allah ialah maut yang kekal.
Kedua kondisi itu
membuat orang harus tidak memiliki dosa, supaya ia boleh lolos dari penghukuman
murka Allah, dan boleh bertemu dengan Allah di sorga kekal. Untuk tujuan itu,
tentu saja Allah harus memberitahu umat-Nya apa-apa saja perbuatan dosa. Dan
Allah menyingkapkan semua itu di dalam Taurat. Jadi Taurat dipenuhi daftar
perbuatan dosa. Ini dosa, ini juga, ini, ini, ini dan ini. Daftar itu dibuat
supaya mereka jangan melanggarnya, supaya mereka tidak binasa. Sebab itu tadi,
upah dosa ialah maut.
Jadi Taurat itu
pada hakekatnya terdiri dari dua unsur. Pertama, penyingkapan tentang apa-apa
saja itu dosa menurut Allah kita, seperti yang saya sebutkan tadi. Untuk
membantu, kita namai saja unsur ini “Pengumuman Dosa.” Kedua, daftar perbuatan
yang harus dilakukan untuk menghindari dosa, atau menahirkan diri dari dosa,
juga daftar ibadah lahiriah yang harus dilakukan untuk menghindarkan
penghukuman atau mencari perkenanan Allah. Unsur yang kedua ini biasa disebut
aturan-aturan imamat, atau untuk mempermudah, kita namai saja disini “Tuntunan
Taurat”.
Di dalam hukum upah
dosa ialah maut, maka disingkapkan dengan jelas bahwa semua orang yang berbuat
dosa pasti binasa. Setiap orang akan menjadi tumbal bagi dosanya.
Akan tetapi karena
manusia itu penuh dengan kelemahan, ditambah lagi kenyataan bahwa dunia ini
juga telah menjadi bagian dari kediaman kerajaan iblis, maka sekalipun
orang-orang Israel kala itu mencoba berbuat sekuat tenaga mereka, tetap saja
mereka gagal untuk hidup tanpa melanggar Taurat. Mereka tak berdaya
menghindarkan dosa. Semua orang Israel tetap saja dicemari dosa, sama seperti
semua bangsa di dunia. Singkatnya, tak seorang pun berhasil menjalankan Taurat
secara sempurna. Dengan demikian, Taurat tidak menyelamatkan seorang pun.
Galatia 3 : 11
Dan bahwa tidak
ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah
jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."
Sebenarnya sejak
awal, tepatnya sejak Adam jatuh dalam dosa, Allah kita sudah merancang zaman
kasih karunia. Itu karena Ia sesungguhnya sangat mengasihi umat manusia. Ia
sesungguhnya tidak ingin umat manusia ini binasa.
Tetapi karena zaman
itu belum tiba saatnya untuk berlaku, Allah memberikan Taurat. Dan Taurat itu,
seperti kita bahas di atas, adalah rambu-rambu yang menjelaskan apa-apa saja
yang disebut dosa oleh Allah, dan apa-apa saja yang harus diperbuat
supaya manusia menghindarkan diri dari semua itu, supaya mereka tidak
binasa. Jadi Taurat itu semacam pengisi masa transisi, supaya umat pilihan-Nya
itu tidak menjadi liar sebagaimana bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Galatia 3 : 23-25
Sebelum iman itu
datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman
itu telah dinyatakan.Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus
datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah
datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.
Dan Rancangan Agung
Allah kita itu akhirnya tiba saatnya untuk berlaku, ketika Kristus Yesus lahir
ke bumi, mati bagi dosa dunia, bangkit untuk menyatakan kemenangan-Nya atas
maut, dan naik ke sorga untuk memerintah kita, sampai kelak Ia datang lagi
menegakkan Kerajaan-Nya atas dunia ini. Kasih karunia Allah genap di dalam
Yesus Kristus. Dan di dalam Dialah berlaku Hukum Pengampunan itu: “Barangsiapa
menerima-Nya, yaitu menerima pengampunan itu, ia diselamatkan.”
Jadi perbedaan
mendasar dari Taurat dan kasih karunia adalah perihal pengampunan dosa atau
keselamatan. Yesus belum lahir sebagai manusia dan belum tersalib ketika Taurat
diberikan kepada Musa. Supaya orang bisa selamat atau diampuni dari segala
dosa, dia harus melakukan dulu secara sempurna seluruh Taurat. Jadi keselamatan
yang dijanjikan Taurat disandarkan pada perbuatan-perbuatan manusia. Pada
kekuatan manusia. Karenanya, jiwa Taurat adalah agamawi.
Akan tetapi kasih
karunia di dalam Yesus artinya anda sudah diampuni sebelum anda berbuat dosa.
Yang tinggal anda lakukan ialah menerima pengampunan itu dan tinggal di
dalamnya. Keselamatan itu hanya ada di dalam Yesus, karena Yesus telah mengampuni
seluruh dosa dunia dan menang mengalahkan maut. Jadi jika anda mau menerima
Yesus dan tinggal tetap di dalam Dia, anda sudah selamat. Perhatikan: jadi
keselamatan yang dijanjikan Injil disandarkan pada iman dan kemauan kita untuk
datang pada Yesus, bukan lagi disandarkan pada perbuatan-perbuatan manusia
kita.
Jadi apakah kasih
karunia telah membatalkan Hukum Allah? Apakah Hukum Dosa sudah tidak ada lagi?
Disinilah terjadi kebingungan yang melanda banyak sekali umat kristen, dan
hasilnya ialah kemunculan ajaran-ajaran yang salah.
“Pengumuman Dosa”
masih ada, dan berlaku kekal. Di dalam Taurat, Allah memberitahukan kita
apa-apa saja itu dosa, yaitu semua yang terkandung di dalam Sepuluh Perintah.
Jadi siapa melanggar salah satu dari Sepuluh Perintah itu, ia berdosa.
Matius 5 : 18
Karena Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu
iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi.
Bahkan
detail-detail hukum dosa itu lebih diperinci lagi panjang lebar oleh Yesus dan
rasul-rasul di Perjanjian Baru. Itu artinya, masih ada bahaya dosa, dan kita
semua masih mungkin untuk berbuat dosa, sampai hari ini. Justru karena dosa
masih mungkin terjadi maka kasih karunia Allah itu berguna. Jika saya tidak
mungkin lagi berbuat dosa, dan meski saya membunuh atau berzinah dengan banyak
perempuan, akan tetapi jika semua itu tidak lagi disebut dosa, maka sudah tentu
saya tak membutuhkan kasih karunia sedikitpun. Kasih karunia itu berbicara tentang
pengampunan. Untuk apa pengampunan ditawarkan jika tidak ada yang
membutuhkannya lagi?
Jadi karena dosa
masih mungkin kita lakukan di depan sana, maka kasih karunia itu berguna benar
bagi kita, seumur hidup kita.
Roma 5 : 20
Tetapi hukum
Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa
bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah
Roma 6 : 1
Jika demikian,
apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya
semakin bertambah kasih karunia itu?
Tentu saja
jawabannya tidak.
4. YESUS
ADALAH ALLAH ITU SENDIRI
Yohanes 1:1 &
14
Pada mulanya
adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah.
Firman itu telah
menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya,
yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh
kasih karunia dan kebenaran.
Saudara....
Serangan yang
paling sering dilakukan penganut agama-agama palsu terhadap kita ialah menghina
dan menertawakan iman kita akan Allah Tritunggal, yang percaya –sebagaimana
Injil Yohanes di atas berkata- bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri. Mereka
bersikeras bahwa Yesus hanyalah manusia, sama seperti semua orang, dengan
mengumbar-umbarkan sisi kemanusiaan-Nya: bagaimana Ia lahir, besar, makan,
minum, berjalan, tidur, haus, bahkan akhirnya mati dibunuh secara hina.
Sebagai orang
kristen yang tinggal di tengah-tengah mayoritas penganut agama palsu, anda
pasti sering mendengar cemoohan-cemoohan terhadap kebenaran Ilahi tersebut.
Banyak di antara orang-orang kristen yang terpengaruh pada pandangan mereka dan
mulai meragukan ke-Allah-an Yesus bahkan sampai berpindah ke agama palsu
tersebut. Jika anda salah satu dari mereka, saya berharap sub judul ini dapat
membantu anda.
Sungguh, Yesus
adalah sandungan terbesar bagi dunia yang akan binasa. Tetapi berbahagialah
orang yang percaya kepada-Nya. Alkitab sendiri sudah menubuatkannya ribuan
tahun lalu.
Roma 9 : 33
seperti ada
tertulis: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan
sebuah batu sandungan, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan
dipermalukan."
Kepercayaan kita
bukanlah kepercayaan yang membabibuta. Alkitablah yang mengatakan bahwa Yesus
itu Allah sendiri, yang dinyatakan ratusan tahun sebelum Yesus lahir sebagai
manusia.
Yesaya 9:5
Sebab seorang
anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang
pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Lebih spesifik lagi
King James Version berkata: ... and his name shall be
called Wonderful, Counsellor, The mighty God, The everlasting
Father, The Prince of Peace. Kata “shall be called” dapat juga
diterjemahkan “haruslah disebut”.
Lihat, Allah
menubuatkan bahwa nama Anak yang dilahirkan itu akan atau harus disebut
Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Ini
dituliskan sekitar 700 tahun sebelum Yesus lahir. Nama Anak yang lahir itu
adalah Yesus, atau Yeshua dalam tradisi Aram dan Ibrani, yang
disebut Kristus. Dan hari ini, nubuat itu telah genap. Semua orang yang percaya
kepada-Nya menyebut: Yesus Sang Penasehat Ajaib, Yesus Allahku yang Perkasa,
Yesus Bapaku yang Kekal, Yesus Raja Damai.
Mengapa Allah dalam
firman-Nya itu menyebut Yesus: Allah? Bukankah hanya ada satu Allah yaitu
diri-Nya sendiri? Jadi tidak lain tidak bukan, itu artinya Dia sendirilah itu.
Allah itulah Yesus, dan Yesus itulah Allah.
Namun orang-orang
yang membutakan dirinya membantah: tetapi di dalam Injil, Yesus berdoa
kepada Allah, yang
Ia sebut Bapa. “Kalau begitu, Yesus bukan Allah!”, seru mereka. Mungkin buku
ini sekarang berada di tangan salah seorang dari mereka yang meragukan Yesus.
Jika anda adalah dia, mari kita merenung sebentar dengan logika juga.
Adakah yang
mustahil bagi Allah? Tentu anda sepakat dengan saya: tidak ada. Jika demikian,
baiklah saya bertanya dengan pertanyaan logika juga: Bayangkanlah anda
ini seorang yang maha kuasa, dimana tak ada yang mustahil bagi anda, lalu
jawablah ini: dapatkah anda sekarang juga berada di bulan dan di saat yang
sama, anda tetap ada di tempat duduk anda sekarang? Karena tidak ada yang
mustahil bagi anda, jelas jawabannya: dapat. Pertanyaan berikutnya?
Siapakah yang di bulan itu? Andakah itu atau sekedar tiruan anda? Kalau itu
hanya tiruan anda, berarti itu bukan anda, jadi anda tidak benar-benar
berada di bulan dan tidak benar maha kuasa. Jadi logika kemahakuasaan
memastikan: itu adalah anda sendiri.
Sekarang, kita
masuk ke tujuan anda pergi ke bulan. Bayangkanlah disana ada sekelompok mahluk
bulan –anggaplah mereka sejenis semut- yang selama ini berdoa kepada anda,
tetapi karena mereka tidak mengenal anda, mereka tersesat. Jadi anda pergi ke
bulan untuk memperkenalkan diri anda yang sebenarnya pada mereka. Itulah tujuan
anda. Pertanyaan saya, apa yang akan anda lakukan supaya anda bisa diterima di
tengah-tengah mereka dan bahasa anda dimengerti? Sudah pasti anda akan
mengambil rupa mereka dan berbicara dalam bahasa mereka. Itu artinya, secara
fisik, anda yang di bulan itu adalah semut dan berbahasa semut.
Apa yang
dilakukan anda yang di bulan dalam rupa semut itu? Sudah pasti dia
akan berbicara semua hal tentang anda –anda yang duduk di kursimu sekarang-
supaya mereka semua semakin mengenal anda, sebagaimana tujuannya ada disana.
Jadi sudah pasti dia yang di bulan itu akan menyebut anda yang di
bumi sebagai “darimana aku berasal”, “aku dan dia adalah satu”. Selama disana,
dia tentu menjadi hamba bagi tujuan anda –anda yang ada di tempat
dudukmu sekarang. Dan sebagai hamba bagimu, dia juga akan berdoa kepadamu –yang
ada di kursi.
Ketika semut-semut
bulan itu bertanya: “Jadi dimana dia? Kami ingin melihat dia!” Sudah pasti anda
di bulan itu akan berkata: “Kamu sudah melihat dia, sebab akulah dia. Kalau
kamu percaya kepadaku, kamu sudah percaya kepadanya, dan kalau kamu menerima
aku, kamu sudah menerima dia.” Anda di bulan itu melakukan beberapa keajaiban
yang tidak dapat dikerjakan semut-semut biasa, supaya mereka bisa percaya pada
kesaksian anda di bulan itu. Tetapi tentu sebagian semut itu tidak akan percaya
dan menolaknya dengan berkata: “Kau sudah gila! Kau pendusta! Kau hanya semut
biasa seperti kami, bapakmu saja kami kenal, tapi kau mengaku adalah dia yang
kami sembah itu! Kau sangat kurang ajar! Kau menghujatnya!”
Itu hanyalah
sedikit perbandingan tentang kemahakuasaan yang dapat anda terima dengan
logika, jika anda jujur di dalam hatimu.
Demikianlah juga
kedatangan Yesus ke dunia ini dua ribu tahun yang lalu, adalah untuk
memperkenalkan Allah pada umat manusia yang buta, supaya kita semua
mengenal-Nya. Allah yang maha kuasa itu datang ke dunia untuk tujuan-Nya, dan
di saat bersamaan Ia tetap ada di Takhta Sorga. Tentu saja oleh
karenanya, Allah yang datang itu harus mengambil rupa manusia dan
berbahasa manusia, supaya Ia dapat dimengerti. Jadi dari sisi fisik, Yesus
–waktu itu- adalah benar-benar manusia. Ia lapar, haus, merasakan sakit,
mengantuk, beristirahat, dan sebagainya. Akan tetapi Ia yang tinggal dalam
fisik manusia itu, adalah pribadi Allah sendiri, Allah yang datang ke
dunia.
Itulah sebabnya
suatu hari murid-murid -diwakili Filipus- bertanya kepada Yesus: “Tunjukkanlah
kepada kami Allah, Bapa-Mu itu”. Apa jawaban Yesus?
Yohanes 14:9
Kata Yesus
kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau
tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa;
bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
Manusia tidak dapat
melihat Allah. Tetapi Dia telah datang ke dunia ini dalam rupa manusia supaya
Ia dapat terlihat dan dikenali manusia, yaitu Yesus Kristus. Sehingga
barangsiapa bertemu Yesus, dia telah bertemu Allah yang tidak kelihatan itu.
Itulah kasih karunia, yaitu Allah berkenan datang kepada kita, umat manusia
yang berdosa ini, untuk menyelamatkan kita, karena Ia begitu mengasihi engkau
dan saya.
Yesus berkata:
Dan barangsiapa
melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku. (Yohanes 12:45)
Ini bukanlah
pengakuan yang berasal dari manusia. Tidak satupun manusia berani membuat
pernyataan sedasyat itu. Beranikah anda berkata begitu, yaitu barangsiapa
melihat anda, dia telah melihat Allah Yang Maha Tinggi, Pencipta langit dan
bumi? Tetapi Yesus menyatakannya dengan tegas. Di Perjanjian Lama, secara
tersirat Allah menyatakan bahwa Anak Manusia yang akan datang itu adalah
diri-Nya sendiri. Di Perjanjian Baru, secara tersirat Yesus menyatakan bahwa
diri-Nya adalah Allah itu sendiri. Jikalau anda tetap tidak mau mengakui betapa
kuatnya pengakuan-pengakuan Ilahi ini saling menggenapi, maka anda memang orang
yang harus binasa.
Karena yang datang
itu adalah Yesus, maka Yesuslah yang disebut yang datang dari Bapa, dan
tidak dapat dikatakan Bapa datang dari Yesus. Itulah sebabnya Ia menyebut
diri-Nya Anak, dan Ia yang duduk di takhta dikenalkan-Nya sebagai Bapa.
Yohanes 8:42
Kata Yesus
kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku,
sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku
sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”
Jika Ia hanya
manusia biasa, bagaimana mungkin kematian-Nya yang satu kali itu cukup untuk
segala dosa generasi demi generasi seluruh bangsa di bumi? Itu tidak mungkin.
Jika Ia manusia biasa, mestinya Ia hanya dapat menjadi tumbal bagi satu dosa
dari satu manusia saja. Tetapi karena Ia adalah Allah sendiri, kuasa dan
otoritas-Nya melingkupi segala bangsa dan segala generasi dan segala zaman.
Maka kematian-Nya yang satu kali itu pun cukup untuk seluruh manusia sampai
selama-lamanya, untuk segala dosa.
Yohanes 3:17
Sebab Allah
mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya oleh Dia.
Dengarlah, misi
terbesar Yesus ketika datang sebagai manusia ialah untuk mati
terhukum bagimu, bagiku, dan bagi semua orang. Tanpa kematian
Kristus, tidak ada harapan keselamatan bagi siapa pun. Tetapi lihat apa yang
dilakukan iblis. Ia berusaha keras menutup-nutupi berita salib itu. Anda tahu,
sebuah agama palsu besar, mengakui Yesus sebagai nabi, bahkan mengakui-Nya naik
ke sorga. Akan tetapi agama palsu ini membantah bahwa Ia telah mati di kayu
salib dan menyebut yang tersalib itu hanyalah salah seorang murid-Nya. Ini
penipuan terbesar dari iblis, yang berada di balik agama palsu itu. Mengapa?
Sebab salib Yesus, yang dilanjutkan dengan kebangkitan-Nya, adalah sumber
kekalahan kerajaan iblis. Oleh peristiwa salib, iblis dan kerajaannya telah
dilucuti! Dipermalukan! Dijadikan tontonan umum dalam keadaan dirantai dan
ditelanjangi!
Kolose 2 : 14-15
dengan
menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan
mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
Ia telah
melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka
tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka
Sungguh, salib
Yesus adalah peristiwa yang paling traumatis dan memuakkan bagi kerajaan iblis,
dan tentu saja bagi umat manusia yang dikontrolnya. Begitu banyak olok-olok dan
caci maki orang-orang binasa di seluruh dunia terhadap berita salib Yesus.
Iblis yang telah ompong itulah yang menipu dan mengeraskan hati mereka semua,
supaya Injil Keselamatan itu tidak bisa mereka terima. Mereka tidak tahu justru
peristiwa di Bukit Golgota itulah satu-satunya sumber pengharapan bagi mereka
untuk selamat. Sebab di atas salib itulah Yesus –Allah sendiri yang datang
dalam rupa manusia- melunasi setiap hukuman kita karena dosa-dosa. Ironisnya,
malah banyak pula orang kristen yang malu karena Yesus –Tuhannya- harus
tersalib dengan gambaran begitu hina. Mereka mengiranya hal yang memalukan,
suatu kegagalan dan kekalahan. Mereka ini pun orang-orang yang buta, tak kalah
sesatnya.
I Korintus 1:18
Sebab
pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa,
tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Sahabat...
Bola sekarang ada
di tanganmu, untuk mau percaya dan menerima pengampunan-Nya itu atau
menolak-Nya dan memilih binasa dalam neraka yang menyala-nyala. Saya tak
mungkin memaksa anda. Andalah yang harus memutuskan sendiri bagian yang akan
anda terima di masa kekal nanti.
Saudaraku kekasih,
anak-anak Allah...
Jadi janganlah anda
termakan oleh permainan logika rendahan yang kerap dilontarkan
penghujat-penghujat Kristus. Mereka menghujat Allah sendiri ketika mereka
menghujat Yesus. Ya, dengar sekali lagi: setiap orang yang menghujat Yesus
adalah penghujat Allah! Orang-orang yang menertawakan Yesus, mempermainkan nama
Yesus di lidah mereka, sedang menertawakan Allah!
Orang tidak dapat
menemukan sedikit pun hadirat Allah di luar Yesus. Jadi jika orang masih hendak
mencari Allah tetapi menolak Yesus, itu artinya mereka menolak Allah yang
mereka cari itu. Sebab Yesus dan Bapa adalah satu, sebagaimana Ia nyatakan
sendiri.
Yohanes 10:30
Aku dan Bapa
adalah satu.
Dialah Raja segala
raja, Allah Yang Maha Tinggi, yang bertahta di sorga.
5. DIAMPUNI
SEBELUM BERTOBAT
Saudara...
Di atas, anda sudah
tahu bahwa Yesus sudah mati untuk SELURUH dosa anda. Anda yang mestinya masuk
neraka untuk semua dosa anda, telah diluputkan dari sana karena Yesus telah
menggantikanmu. Juga anda sudah tahu bahwa Yesus sudah menang mengalahkan maut,
sehingga di dalam Dia anda aman dari jangkauan maut.
Sekarang saya mau
bicara tentang pertobatan. Apa yang dimaksud dengan bertobat? Bagaimana cara
bertobat?
Di dalam
ajaran-ajaran agama dunia, pertobatan adalah upaya manusia untuk memohonkan
pengampunan dari Allah atas dosa-dosanya. Ada ritual-ritual tertentu, lengkap
dengan detail dari rangkaian-rangkaian prosedur agamawi yang harus dilalui,
supaya ia beroleh pengampunan. Mari kita bandingkan dengan budaya nenek moyang
kita, etnis Batak.
Di zaman dulu –dan
mungkin masih ada yang memelihara sampai sekarang- ada yang disebut ritual
“Manguras Huta”, artinya “Mengurapi/Mentahirkan Kampung”. Ritual ini
dituntutkan kepada orang-orang yang ketahuan berbuat dosa di kampung itu,
misalnya berzinah dengan istri orang. “Manguras Huta” adalah upacara pertobatan
orang berdosa itu, dimana dia meminta maaf kepada seluruh warga kampung dengan
cara perjamuan makan raya. Biasanya seekor kerbau disembelih menjadi kurban
penebus dosanya dan disantap bersama-sama orang sekampung. Dengan ritual itu,
maka legalah orang sekampung dan mereka percaya bahwa Dewata telah mengampuni
dosa orang itu. Kampung mereka tidak akan ditimpa kutuk lagi.
Beginilah pola
pikir pertobatan di dalam agama-agama dunia: anda memohonkan pengampunan kepada
Allah, melakukan beberapa ritual atau perbuatan-perbuatan saleh untuk
membuktikan betapa anda benar menyesal, barulah anda akan diampuni Allah.
Pola itulah yang
terjadi di zaman Perjanjian Lama. Karena kala itu Yesus belum lahir dan
disalibkan untuk dosa dunia, maka pengampunan hanya akan diberikan jikalau
pertobatan ada. Anda bertobat dulu, dari segenap hatimu, barulah Allah mengampunimu.
Itulah sebabnya di dalam Perjanjian Lama, kita menemukan bahwa cara orang
Israel bertobat adalah dengan menangis, berseru-seru memohon ampunan, dengan
mengoyak jubah, dengan masuk ke dalam debu, dengan berpuasa, dengan menyembelih
kurban, dengan mengikuti upacara-upacara pentahiran, untuk mengharapkan belas
kasihan Allah. Jikalau Allah telah melihat semua itu, barulah Ia memberi
pengampunan. Mari kita lihat salah satu kasus di Perjanjian Lama:
II Samuel 24 : 17
Dan berkatalah
Daud kepada TUHAN, ketika dilihatnya malaikat yang tengah memusnahkan bangsa
itu, demikian: "Sesungguhnya, aku telah berdosa, dan aku telah membuat
kesalahan, tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? Biarlah
kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku.
(Disini, Daud
bertobat dari dosanya yang telah mendatangkan murka Allah karena telah
menghitung jumlah orang Israel untuk kesombongannya. Pada ayat-ayat berikutnya,
Allah melalui Nabi Gad, menyuruh Daud mendirikan mezbah sebagai bentuk
pertobatannya. Dan kita baca hasil perbuatan Daud tersebut:)
II Samuel 24 : 25
Lalu Daud
mendirikan di sana mezbah bagi TUHAN dan mempersembahkan korban bakaran dan
korban keselamatan. Maka TUHAN mengabulkan doa untuk negeri itu, dan tulah itu
berhenti menimpa orang Israel
Allah memberi
pengampunan SETELAH Daud bertobat dan berbuat sesuatu (mendirikan mezbah dan
memberikan korban bakaran), sebagai bukti pertobatannya. Jadi anda
memperjuangkan pengampunan Allah. Akan tetapi di dalam kasih karunia Allah,
anda sudah lebih dulu diampuni sebelum anda bertobat.
Mohon serap
penjelasan ini.
Tahukah anda
bagaimana cara Allah mengampuni semua dosamu? Ya, anda benar.. melalui kematian
Yesus di kayu salib. Pertanyaan kedua saya: Tolong renungkan dalam-dalam,
menurut anda, apakah Allah punya cara lain mengampuni dosa-dosamu? Jawabannya:
Tidak ada cara lain. Kematian Yesus di kayu salib, itulah satu-satunya cara
Allah mengampuni dosa-dosamu. Pertanyaan berikutnya: Tahun berapa anda lahir?
Katakanlah tahun 1967. Pertanyaan berikutnya: Tahun berapa Yesus mati di kayu
salib? Dua ribu tahun yang lalu...
Tahukah anda apa
artinya itu? Itu artinya: Semua dosamu sudah diampuni jauuuuh sebelum engkau
lahir...!
Efesus 1:7
Sebab di dalam
Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut
kekayaan kasih karunia-Nya
Kapan anda terakhir
jatuh dalam dosa? Tadi pagi? Sejam yang lalu? Dengar: Untuk dosa itu pun, anda
sudah diampuni!
Salib Yesus! Salib
Yesus! Dua ribu tahun yang lalu. Inilah kasih karunia Allah yang luar biasa
itu.
6. ANDA
HARUS MENERIMA PENGAMPUNAN ITU
Persoalannya
tinggal pada kehendak bebas anda: maukah anda menerima ampunan itu sekarang?
Baik, saya tanya sekali lagi: maukah engkau mendapatkan ampunan untuk
dosa-dosamu itu? Jika mau, terimalah, sebab engkau sudah diampuni terlebih
dahulu!
Jadi dengar baik:
di dalam kasih karunia Allah, pertobatan bukanlah upaya anda memohon-mohon
belas kasihan dan pengampunan Allah seperti zaman Daud, sebab Ia sudah
mengampuni anda lebih dulu sebelum anda memohon ampunan itu. Pertobatan adalah
tindakan anda untuk menerima pengampunan itu di dalam Yesus, dari segenap
hatimu. Catatlah ini dan ajarkanlah seluas-luasnya.
Roma 5 : 8
Akan tetapi
Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk
kita, ketika kita masih berdosa.
Pertobatan yang
benar adalah berpaling kepada Yesus. Itu tok. Anda tidak perlu
berguling-guling, tidak perlu harap-harap cemas seolah-olah anda terlalu jahat
untuk diampuni. Kalau doa penyesalan itu membuat air mata anda berhamburan,
biarkan itu berhamburan, sebab setiap air mata di dalam Tuhan ditampung di
surga. Jika penyesalan itu hanya membuat anda menghela nafas berkali-kali
karena anda terlalu maskulin untuk bisa menangis, tidak masalah, asalkan setiap
penyesalan itu berasal dari hati yang tulus. Tuhan melihat hati, bukan dramatis
tidaknya ekspresi pertobatan.
Memang sudah
menjadi kebiasaan umum ketika orang bertobat, mereka memohon ampunan Tuhan.
Demikian pula saat kita bertobat di hadapan Yesus, kita terbiasa juga untuk berkata:
“Ampunilah aku Tuhan.” Itu bukan masalah. Pernyataan itu hanyalah ungkapan dari
penyesalan. Ketika kita berkata: “Yesus, ampunilah aku”, kita sebenarnya sedang
berkata: “Yesus, aku menyesali dosaku itu.” Masalah hanya akan timbul apabila
kita berpikir bahwa Allah mengampuni kita setelah kita minta ampun lebih dulu.
Ini kebutaan dari pengetahuan akan kasih karunia Allah. Kita bisa dilanda
ketakutan jangan-jangan Allah tidak bersedia lagi mengampuni kita. Kita menjadi
agamawi lagi. Kita kembali kepada prinsip dasar pra-salib Yesus jika berpikir
seperti itu. Padahal Firman telah berkata: “Sudah dibayar lunas! Oleh darah
yang mahal!”
Melalui buku ini,
anda sudah tahu bahwa anda telah diampuni lebih dulu, dua ribu tahun sebelum
anda bertobat. Pengakuan dosa atau pertobatan bukanlah dalam rangka
memohon-mohon pengampunan Allah lagi, tetapi dalam rangka menerima dan
mengizinkan pengampunan yang telah ada itu masuk dan bekerja menyucikan kita
dari dosa, serta mengambil komitmen untuk hidup dalam terang-Nya. Pertobatan
adalah tindakan membuka pintu bagi Yesus, bukan tindakan mengetok pintu belas
kasihan-Nya. Bukan kita yang mengetok pintu Tuhan, tapi Tuhan yang mengetok
pintu kita, dan kita tinggal membukanya saja. Itulah kasih karunia.
Wahyu 3 : 20
Lihat, Aku
berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku
dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama
dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Jadi jika anda
melihat Injil, anda akan menemukan contoh-contoh pertobatan yang sama sekali
jauh dari dramatis. Mari kita lihat beberapa contohnya.
Lukas 23 : 42-43
Lalu ia berkata:
"Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata
Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau
akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
(kisah pertobatan
orang yang tersalib di sebelah kanan Yesus. Sama sekali tidak dramatis, tidak
mengharukan, tidak ada air mata yang membanjir).
Kisah Para Rasul 8
: 35-37
Maka mulailah Filipus
berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.
Mereka
melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata
sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku
dibaptis?"
[Sahut
Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya:
"Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah."
(Kisah pertobatan
sida-sida dari Etiopia. Bahkan sama sekali tidak ada doa permohonan apa-apa.
Hanya keputusan MENERIMA pengampunan Yesus, keputusan membuka pintu. Meski
demikian, menurut hemat saya tetap lebih baik bila kita mendorong orang yang
kita layani untuk berdoa memohon ampun).
Kisah Para Rasul 11
: 20-21
Akan tetapi di
antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia
dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa
Yesus adalah Tuhan.
Dan tangan Tuhan
menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada
Tuhan.
(Pertobatan
orang-orang di Antiokhia, dengan percaya dan berbalik pada Yesus. Sama sekali
tidak dramatis).
Kisah Para Rasul 16
: 30-33
Ia mengantar
mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat,
supaya aku selamat?" Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus
Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
Lalu mereka
memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di
rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh
bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
(kisah pertobatan
kepala penjara dimana Paulus dan Silas ditahan).
Anda sudah
diampuni, apapun pendapat anda tentang kejahatan anda. Tinggal anda mau
atau tidak menerimanya. Jika anda menerimanya, anda kudus dan bersih, jika anda
tidak mau menerimanya, pengorbanan Yesus sia-sia bagimu. Tidak ada cara lain
agar dosa bisa copot dari manusia selain menerima kasih karunia Yesus.
Pertobatan adalah berbalik pada Yesus dan menghentikan kehidupan yang lama,
entah dilakukan dengan tangisan pilu ataupun tanpa air mata sama sekali dan
hanya keputusan bulat dari hati. Jika itu adalah pertobatan pertama anda,
berilah dirimu dibaptis, jangan tunda terlalu lama, kecuali engkau berada dalam
keadaan yang tidak mampu lagi mengerjakannya.
Kisah Para Rasul 13
: 38-39
Jadi ketahuilah,
hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu
pengampunan dosa.
Dan di dalam
Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang
tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa
Hanya di dalam Dia.
Ah, berpalinglah kepada Yesus. Sesali dan akuilah dosa anda. Lepaskanlah dosa
itu. Hanya dengan doa seperti ini: “Yesus, aku menyesali dosa yang kulakukan
barusan tadi itu. Aku mengakui bahwa aku salah, bahwa itu melanggar firman-Mu.
Terimakasih Engkau telah mengampuni aku dengan darah-Mu yang tertumpah di kayu
salib. Aku lepaskan dosa itu dari hidupku, dan aku berpaling kepada-Mu,
Tuhanku. Di dalam nama Yesus.”
Jikalau anda
benar-benar mengucapkannya dari kemauan sendiri, dari kemurnian dan kedalaman
hati anda, anda sudah aman dari tuntutan maut atas dosa itu. Jangan ingat-ingat
lagi, supaya iblis tidak melemahkan imanmu seolah-olah dosa itu belum diampuni
Tuhan. Ingat terus: sebelum anda lahir, setiap dosa itu telah diampuni dua ribu
tahun yang lalu. Anda hanya bertindak dengan kehendak bebas anda untuk menerima
ampunan itu, yang keluar dari segenap hati anda.
Lihat, ajaran yang
berkata bahwa: “tidak cukup pengakuan lewat mulut, tapi engkau juga
harus membuktikan lewat hidup sehari-hari pertobatan anda, barulah Allah
akan mengampuni anda”adalah ajaran yang tidak berasal dari Injil Yesus. Itu
agamawi, menyangkal kasih karunia. Buanglah itu dari pikiran anda.
Galatia 5 : 4
Kamu lepas dari
Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di
luar kasih karunia.
Pertobatan adalah
anda memutuskan menerima pengampunan Yesus, yang telah mati dua ribu tahun
yang lalu menanggung maut untuk setiap dosa yang anda perbuat, supaya anda
dapat luput dari api neraka akibat dosa anda itu, sebuah keputusan yang berasal
dari hati yang hancur, yang dinyatakan lewat mulut. Dan tentu saja setelah itu,
anda harus menjaga supaya tidak melakukan dosa lagi, melainkan tetap tinggal di
dalam Dia.
7. KESELAMATAN
KITA DI DALAM YESUS ADALAH PASTI
Tidak ada orang
yang berpaling kepada Yesus dapat dijangkau oleh maut lagi. Maut tidak dapat
menyentuh orang-orang yang datang pada Yesus. Jika Yesus sudah mengampuni,
masihkah maut bisa mendakwamu bersalah? Bersukacitalah.
Roma 10 : 13
Sebab,
barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
Itu memang
sederhana sekali. Kadang-kadang, pikiran agamawi kita membantah: “Tidak mungkin
sesederhana itu! Itu terlalu murahan! Allah tidak semurahan itu! Kamu perlu
membuktikan dulu! Kalau sudah terbukti, barulah Allah akan mengampunimu!”
Saudaraku...
Pengampunan Tuhan
bukanlah soal murahan atau tidak murahan. Yang benar ialah: pengampunan itu
gratis! Cuma-cuma! Saya tidak tahu apakah gratis itu artinya murahan. Tetapi
saya tahu, pengampunan itu sudah diberikan dua ribu tahun yang lalu, dan
gratis. Bukan murah, tapi gratis! Gratis! Gratis!
Roma 3 : 24
Dan oleh kasih
karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Gratis artinya
orang dapat menerimanya kapan saja dan dimana saja, termasuk di rumah atau pun
lapangan KKR, tanpa perlu harus membuktikan dulu lewat perbuatan-perbuatan
baik. Memang setelah anda bertobat, anda harus berusaha untuk tidak
melakukannya lagi, melainkan bertekun di dalam Dia dalam cara hidup yang baru.
Tetapi Tuhan tidak membutuhkan waktu berhari-hari untuk memantau-mantau anda,
agar Ia bisa memutuskan mengampuni anda atau tidak. Sebab Ia memutuskannya dua
ribu tahun yang lewat, bukan selepas doa tobat anda!
Yohanes 10:28
dan Aku
memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa
sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Jadi terimalah
kebenaran ini: sebegitu anda berseru kepada Yesus, sebegitulah anda memperoleh
pengampunan. Sebab pengampunan itu bukanlah buah dari pertobatanmu, atau
diberikan setelah Yesus melihat air mata pertobatanmu yang mengharukan itu,
atau setelah engkau bisa membuktikan kesalehan, tetapi pengampunan itu telah
lebih dulu ada dan tersedia, lalu anda terima melalui pertobatan. Catatlah ini
juga.
Persoalan banyak
orang kristen adalah keterbelengguan pikirannya pada dosa-dosanya yang lalu. Ia
terus mengingat-ingat dosanya itu sekalipun ia sudah puluhan kali meminta ampun
untuk itu dan telah sungguh-sungguh setia di dalam Yesus. Dan karena
ingatan-ingatan yang tak juga lepas itu, ia terus menerus dilemahkan dan merasa
tidak layak di hadapan Allah. Orang seperti ini, jika tidak segera memahami
kasih karunia Allah, pada akhirnya akan menyerah mengikut Tuhan di dalam rasa
frustrasi, atau bisa juga jatuh dalam terkaman para penyesat.
Suatu kali kami
melayani seorang ibu yang dibelenggu dakwaan dari alam roh seperti itu. Dia
telah bertobat dan berseru kepada Yesus. Tetapi di rumah, pikirannya terus
menerus diganggu oleh rasa bersalah yang hebat. Dia terus menerus berdoa tobat
dalam rasa frustrasi. Tapi semakin ia berdoa, semakin ia merasa tidak diampuni
dan tertekan, sampai akhirnya roh jahat itu beroleh jalan masuk ke dalam
jiwanya dan membuatnya kadang-kadang mengalami apa yang oleh orang awam disebut
“kesurupan” apabila roh itu bermanifestasi. Lalu suatu hari, seorang ibu,
jemaat kami, membawanya ke gereja.
Begitu tiba, wanita
itu langsung menangis meraung-raung di kaki pendeta, memintanya turut membujuk
Yesus agar mau mengampuninya. Lalu kami mulai melayani dia, dengan mengusir
segala roh jahat, dan seketika kesadaran manusianya berganti oleh roh jahat
yang menguasainya dan kembali bermanifestasi. Dengan congkaknya roh yang
menumpang itu mendakwa-dakwa perempuan itu dan menyebutkan dosa-dosanya. Lalu
di dalam nama Yesus, kami perintahkan roh jahat itu diam, sehingga wanita itu
siuman kembali dengan kesadarannya. Saya mulai mengerti apa yang terjadi,
ketika wanita itu kembali meraung-raung memohon kami agar mau membujuk-bujuk
TUHAN supaya mengampuni dia. Seketika saya mendengar suara lembut Yesus di
telinga saya dengan sangat pasti: “Beritahukan padanya, Aku sudah
mengampuninya.”
Hal itu saya
beritahukan pada wanita itu, kurang lebih saya katakan: “Ibu, dengar baik-baik.
Yesus bilang ke saya, Ia sudah mengampunimu. Jadi terimalah pengampunan-Nya itu
dan legalah sekarang.” Hal yang kami saksikan setelah itu ialah seketika air
muka wanita ini berubah bercahaya. Bola matanya berbinar. Ada sukacita terlihat
jelas di dalam rohnya. Ia dipulihkan dan roh jahat yang tak tahu diri itu lari
sepenuh malu tanpa harus diusir lagi.
Kali pertama wanita
itu bertobat, sebenarnya Yesus sudah mengampuni dia, atau tepatnya, dia sudah
beroleh pengampunan yang telah lama tersedia itu. Tetapi wanita ini tidak
memahami kasih karunia Allah, sehingga dia merasa belum diampuni. Dia belum
memiliki iman akan salib Yesus –yaitu pengampunan Allah, sehingga iblis dengan
mudah mempermainkan perasaannya. Betapa kasih karunia itu perlu diajarkan
kepada anak-anak Allah, sebab sangat banyak orang kristen yang awam dalam hal
itu dan menjadi mangsa empuk bagi tipu muslihat musuh. Iman kita dalam Yesus
akan kasih karunia Allah adalah senjata yang sangat kuat menelanjangi akal bulus
iblis.
Efesus 6 : 16
dalam segala
keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat
memadamkan semua panah api dari si jahat
Jadi jikalau anda
tiba-tiba teringat kembali pada dosa-dosa anda dan mulai digelisahkan, daripada
anda mulai terjebak pada tujuan setan yang sedang berusaha membuatmu frustrasi,
lebih baik anda menghalau dakwaan itu dari pikiranmu dan mengucap syukur pada
Tuhan atas karya salib-Nya.
Bukan karena kita
tidak pernah tersandung dalam dosa maka kita selamat, tapi karena kita
datang pada Yesus yang telah mengampuni kita. Hanya, tentu anda sudah
tahu, tersandung itu meletihkan jiwa, membuat kita terus menerus bergumul dalam
perasaan bersalah dan pikiran-pikiran ketakutan. Jadi setelah anda berbalik
pada Yesus, berusahalah dengan keras agar anda tidak tersandung lagi. Artinya,
setelah itu anda membutuhkan ketekunan dalam kasih karunia Tuhan. Anda
membutuhkan persekutuan yang intim dengan Roh Kudus. Jauhilah segala hal yang
berpotensi membuatmu tersandung dalam dosa, entah dosa kecemaran atau
kedagingan, dosa lidah, kesombongan, kepahitan, kekecewaan, sakit hati, dan
sebagainya. Belajarlah menjalani hidup dengan berfokus pada hubunganmu dengan
Yesus.
8. KARYA
SALIB YESUS TERSEDIA SEUMUR HIDUPMU
Mungkin ada juga
pertanyaan: “sampai kapan Yesus bersedia mengulurkan tangan pengampunan-Nya
atas dosa saya yang itu-itu juga? Saya kira, Dia pada akhirnya akan menarik
tangan-Nya dan menggeleng-geleng pada saya, karena saya jatuh lagi dan lagi ke
dosa yang sama. Dia pasti akan bosan pada waktunya dan saya tidak akan memiliki
pengharapan apa-apa lagi.”
Terhadap pertanyaan
di atas, saya tahu ada banyak yang berpikir demikian dan mengalami depresi
berkelanjutan. Cukup banyak orang yang terus menerus mengatai atau mengeluhkan
dirinya sendiri karena selalu gagal menyenangkan hati Tuhan. Mereka
berkata: “Saya memang tidak pantas... saya mungkin ditakdirkan untuk masuk
neraka... saya selalu gagal lagi... saya sudah mencoba ikut firman-Nya... tapi
gagal lagi dan lagi... mungkin memang saya tidak bisa selamat...”
Tetapi itu juga
lahir dari pola pikir agamawi, pola pikir yang didasarkan pada upaya-upayanya
mengejar keselamatan; ia berfokus pada upaya-upaya. Iblislah yang terus menerus
berusaha menyembunyikan atau mencuri pemahaman kasih karunia dari anak-anak
Tuhan. Iblis tidak pernah berhenti mencoba membutakan kita dari kasih karunia
Allah, untuk mencuri iman kita. Iblis berusaha mendorong kita melangkah di atas
upaya kesalehan kita sendiri untuk selamat, sebab ia tahu kita akan gagal, dan
pada saat itu, ia akan dengan mudah mendakwa kita lebih hebat lagi.
Saudaraku...
Jawabannya adalah:
Tidak ada hubungan sedikitpun antara dosa yang itu-itu juga dengan rasa bosan
Tuhan mengampunimu. Salib Yesus sudah terjadi, dan salib itu tidak mungkin
dibatalkan lagi karena bosan pada anda. Ingat terus, anda diampuni bukan
setelah anda bertobat, tapi karena Yesus sudah disalibkan.
Ketika anda
bertobat, memohon ampunan dosa, tidak ada sedikitpun rapat apa-apa di sorga
untuk membahas permohonanmu itu. Coba lihat drama pertobatan di bawah ini:
Anda di bumi
menangis: “Bapa, ampunilah aku.. aku sangat menyesal... aku
bersalah... aku sudah menyakitimu, berulang-ulang... ampunilah aku kembali..
tolonglah Tuhan...”
Bapa di sorga:
“Bagaimana, Anak-Ku, Yesus? Apakah dia Kita ampuni?”
Yesus di
sebelah-Nya: “Bapa, ampuni sajalah.
Kasihan dia. Lihatlah air matanya sudah sangat banyak, dia nampaknya sudah
benar-benar menyesal”
Anda di bumi:
(Belum juga merasa lega, mulai memukul-mukul dada, terduduk lemah dan terus
terisak-isak): “Tolonglah Bapa, kasihanilah aku... aku tahu dosaku ini
sudah sering kali kulakukan, berulang-ulang, jatuh bangun terus... aku tahu
itu, aku tahu aku sudah menyakiti-Mu, aku tahu itu Tuhan... tapi tolong Bapa...
tolong aku.... huuu..uuuu..... kasihani aku Tuhan! Ampunilah aku kembali!
Tolonglah...!”
Bapa di
sorga:
“Ya sudahlah. Aku kasihan kepadanya. Hati-Ku sudah tergerak oleh tangisannya.
Baiklah, nak, Aku mengampunimu, legalah sekarang.”
Saudara, tidak ada
gambaran seperti itu lagi. Tidak ada perundingan apa-apa lagi di sorga
menanggapi doa pertobatan kita. Sama sekali tidak. Keputusan sudah diambil
dua ribu tahun lalu, dan tidak ada keputusan yang baru lagi. Bertobat
adalah berbalik pada firman Yesus dan berhenti melakukan dosa yang anda sesali
itu. Doa pertobatan adalah menyatakan kepada Allah bahwa anda mengakui
kesalahan itu, melepaskannya, menyerahkannya pada Yesus, dan mengucap syukur
atas pengorbanan Yesus yang telah merelakan diri-Nya sebagai tumbal
dosa-dosamu. Dirimu, hatimu, dagingmulah yang perlu anda taklukkan, bukan lagi
memikir-mikirkan usaha membujuk Allah.
Jadi gambaran yang
benar adalah kira-kira seperti ini:
Anda di bumi:
“Bapa, ampunilah aku.. sekarang aku mengakui bahwa aku bersalah, aku sangat
menyesal... terimakasih atas salib-Mu Yesus, Engkau telah menyerahkan nyawa-Mu
supaya upah dosa itu tidak perlu kutanggung lagi. Dan karena salib-Mu itu,
Engkau telah membebaskan aku dari segala tuntutan. Aku berhenti dari
melakukannya. Bantulah aku supaya aku mampu menaklukkan diriku kepada-Mu setiap
waktu. Aku terima pengampunan Tuhan. Engkau sangat baik bagiku!” (sambil air
mata anda menetes ataupun tidak).
Bapa dan Yesus di
sorga: “Lihat, inilah anak-Ku yang kusayangi. Dia mengambil keputusan yang
tepat. Dia sudah kembali kepada-Ku!”
(malaikat bertempik sorak atas keputusan anda itu)
Keselamatan anda
bukanlah hasil dari perbuatan anda, apapun itu. Bukan karena kekuatanmu, bukan
buah dari kesalehanmu, bukan hadiah atas prestasimu. Anda selamat karena anda
datang pada Yesus.Yesus itulah Keselamatan, dan tidak ada cara lain untuk
memperolehnya di luar Dia. Dalam istilah sederhana, Yesus telah memborong semua
cara untuk sampai ke sorga. Jadi yang tersisa tinggallah satu cara: datang pada
Yesus!
Yohanes 14 : 6
Kata Yesus
kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”.
Memang kemungkinan
untuk jatuh dalam dosa lagi selalu ada. Akan tetapi meskipun itu terjadi,
janganlah anda frustrasi. Anda harus dengan teguh percaya bahwa Yesus telah
mengampuni anda dari segala dosa. Beberapa ayat dibawah ini menggambarkan bahwa
kita atau saudara kita masih bisa jatuh dalam dosa, serta apa yang harus
dilakukan bila itu terjadi: berbalik kepada Tuhan.
Matius 18 : 15
Apabila
saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan
nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.
II Korintus 3:16-17
Tetapi apabila
hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan
Yakobus
5:19-20
Saudara-saudaraku,
jika ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran dan ada seorang yang
membuat dia berbalik, ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa
berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari
maut dan menutupi banyak dosa
Dosa mungkin masih
akan terus terjadi selama kita hidup, tetapi pengampunan salib tidak dapat
berhenti memancarkan pembebasan. Sebagai anak Tuhan, kita dapat menghindarkan
dosa-dosa besar. Tetapi kelemahan yang masih ada pada kita, selalu saja menjadi
sumber dosa, khususnya dosa kecil. Bersungut-sungut saja dosa, begitu pula
berbohong, menggosip, mengkhayal mesum, sengaja melanggar rambu lalu lintas,
memetik sebiji jambu tanpa izin pemiliknya, marah-marah, omong jorok,
berserapah (mis: menyebut seseorang sebagai binatang tertentu), menertawakan
kelemahan orang, tidak menolong orang yang minta tolong, dan berbagai prilaku
buruk kecil-kecilan lainnya yang acap juga terjadi pada anak-anak Allah. Itu
semua adalah gambaran betapa maha kudusnya sorga, sekaligus betapa mustahilnya
manusia bisa masuk kesana jika mengandalkan kekuatan sendiri. Tetapi salib
Yesus adalah seperti matahari yang menerangi setiap kegelapan. Jadi
sekalipun itu semua adalah dosa, tetapi di dalam Yesus, itu semua TELAH
diampuni!
Jika anda ingin sebatang
kawat dialiri listrik, maka hubungkanlah kawat itu dengan sumber listrik. Jika
anda menghubungkan diri anda dengan Yesus, anda dialiri keselamatan. Ketika
kita melangkah dengan memandang pada Yesus, kita melangkah di dalam
pengampunan. Ketika kesalahan terjadi oleh tanganmu, iblis melihat pada
kesalahan itu, tetapi Allah melihat kepada salib Yesus. Dengar baik-baik,
hal yang paling Yesus ingat selama-lamanya ialah ketika Ia tersiksa begitu
perihnya di Golgota untuk menebusmu dan saya. Suatu pagi, ketika saya sedang
berdoa, saya mendengar nyanyian di dalam jiwa saya. Roh Kuduslah yang menyanyi
itu, karena saya sendiri sedang konsentrasi merangkai kata-kata doa di pikiran.
Sebuah lagu bahasa Inggris yang sering saya dengar, tapi hampir tak pernah saya
nyanyikan seumur hidup, karena saya tak hafal syairnya. Dan betapa
terperanjatnya saya setelah menyadari makna lagu itu. Sejak pagi itu, saya
berpikir, mungkin lagu itu salah satu ciptaan anak-anak-Nya yang paling disukai
Tuhan kita. Lagu tentang kasih karunia-Nya yang besar, yang membuat air mata
saya menetes mendengarnya. Lewat menyanyikan lagu itu, seolah-olah Tuhan Yesus
hendak memberitahu saya, bahwa hal yang paling Ia ingat-ingat adalah salib
kasih karunia-Nya. Lagu itu berjudul: “Amazing Grace.”
Maksud saya, ketika
engkau berbuat dosa, Ia tidak memandang kepada betapa mengecewakannya engkau,
tetapi betapa Ia telah menanggung penderitaan yang begitu hebat untuk menebusmu
dari maut. Ketika seorang bayi lahir cacat, siapakah yang paling habis-habisan
membela dan paling tidak rela bila bayi itu dibuang? Bukankah si ibu yang telah
menanggung penderitaan hebat untuk melahirkannya? Mengertikah engkau sekarang
pembelaan Yesus akan engkau setiap hari? Ia akan tetap mempertahankanmu sekuat
tenaga. Kawan, ada lubang bekas paku di tangan-Nya untukmu.
Jadi lihat, ketika
anda lebih menghayati dosamu, bahwa betapa anda telah berkhianat lagi pada
Tuhan, suara iblislah yang akan anda dengar, yang akan membuat anda begitu
terpojok, tertekan dan ketakutan. Andalah itu yang akan mengata-ngatai dirinya:
“Mungkin saya memang ditakdirkan untuk masuk neraka...”.
Tetapi apabila
engkau lebih menghayati salib Yesus ketika kesalahan terjadi, engkau memilih
fokus yang sama dengan Allah sendiri. Hatimu akan tentram. Salib itulah titik
perdamaian kita dengan Allah. Ketika kita berbuat salah, Bapa memandang ke arah
salib, dan manakala kita juga memandang kesana, kita akan bertemu pandang
dengan-Nya, dalam tatapan saling mengasihi dan saling menginginkan pelukan.
Kita menginginkan pelukan pengampunan dari-Nya, Ia menginginkan pelukan
penyesalan dari kita. Oleh salib, kedua keinginan itu berjodoh. Persoalan
hanya akan terjadi apabila kita melarikan diri dan berpura-pura tidak salah.
Itu persis pilihan Adam di masa purba dulu. Jadi, ketika anda terlanjur
berbohong, misalnya, hanya sebuah ungkapan dari hati: “Bapa, aku menyesal.”
Anda pasti akan merasakan pelukan dan pembelaan-Nya. Setelah itu lupakan dan
kembalilah ceria, supaya iblis tidak ambil kesempatan menakut-nakutimu.
Saudara, jangan
ingat dosa-dosamu sememalukan apapun itu. Fokuslah kepada Yesus, sebab Dia
sudah mati sebagai tumbal bagi semua itu. Sebab di dalam Yesus, dosa itu luruh
lenyap. Begitu anda berpaling pada Yesus, dosa anda lenyap. Semudah
itulah Dia melenyapkan dosa anda. Sebab Dia adalah Terang Yang Gilang Gemilang,
yang sebegitu cepatnya melenyapkan segala kegelapanmu begitu anda berpaling
pada-Nya. Asalkan, ya, asalkan tidak ada yang anda tutupi. Jika anda
menutupi sesuatu dan tidak mengakui di hadapan-Nya, itu berarti anda
mempertahankan dosa itu. Kita benar-benar harus jujur terbuka di hadapan Yesus.
Dia melihat semuanya.
I Yohanes 1 : 9
Jika kita
mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Sulitkah datang
pada Yesus bagimu? Datang berdoa, mengucapkan syukur, atau mengakui dosa yang
terlanjur terjadi? Sulitkah semua itu? Tidak tahukah anda bahwa anda tidak
dapat menemukan keselamatan selain datang pada Dia? Sulitkah bagimu bersukacita
dan mencintai Yesus? Jika sulit, anda memang tidak punya pengharapan apapun
lagi di kolong langit ini.
Kisah Para Rasul 4
: 12
Dan keselamatan
tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong
langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita
dapat diselamatkan.
Sekarang, terimalah
kebenaran ini, dan ini akan memerdekakan anda dari segala tipu daya si
pendakwa. Catatlah kembali: Yesus mengulurkan tangan pengampunan-Nya satu kali
saja, melalui salib, dan itu berlaku sampai akhir zaman. Salib-Nya sudah
terjadi. Tidak mungkin dibatalkan lagi. Itu artinya, engkau sudah diampuni
untuk segala dosamu di seumur hidupmu. Sampai hela nafasmu yang terakhir di
bumi ini, Dia akan tetap memanggilmu datang kepada pengampunan-Nya itu.
Terimalah Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu dan berilah dirimu dibabtis sebagai
tanda pertobatanmu, maka Dia akan memeteraikanmu sebagai milik-Nya, dengan Roh
Kudus-Nya. Anda belum memiliki hubungan dengan Yesus jika anda belum melakukan
perjumpaan secara pribadi dengan-Nya. Maksudnya, bukan karena anda lahir dan
besar di lingkungan keluarga kristen, hidup sopan, pergi ke gereja dan turut
merayakan Natal, maka anda sudah pasti seorang kristen di hadapan sorga. Anda
harus membuka hubungan pribadi dengan Yesus, bukan karena ikut-ikutan atau
karena didorong-dorong. Bila anda telah menjalin hubungan pribadi dengan Dia,
oleh Roh-Nya, maka engkau telah dilahirkan kembali.
Jika anda adalah
orang yang telah lahir baru tetapi diperhamba dosa kembali, jangan takut untuk
kembali pada Yesus. Tulisan ini untuk anda. Berpalinglah kepada-Nya kembali,
maka dosa-dosa anda dibasuh.
9. APA
MANFAATNYA ANDA MEMAHAMI SEMUA INI
Saya tidak sedang
berusaha menyenangkan telinga anda dengan menceritakan semua ini. Saya
menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, yang berasal dari Alkitab. Saya
sedang menceritakan Injil yang benar, yang selama ini kurang sekali dimengerti
oleh kebanyakan orang kristen sendiri.
Anda perlu tahu
semua ini, supaya anda dibebaskan dari segala tuduhan. Sebab di dalam Kristus
ada kemerdekaan dari segala tuduhan. Di dalam Yesus yang ada ialah damai
sejahtera, bukan intimidasi.
II Korintus 3 : 17
Sebab Tuhan
adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
Yohanes 8 :
32
dan kamu akan
mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.
Anda, sebagaimana
saya sendiri, pasti memiliki banyak kegagalan. Anda mungkin pernah membuat
janji kepada Tuhan, dan janji itu sampai sekarang belum anda genapi. Anda
mungkin berdoa waktu itu: “Tuhan, aku akan berdoa setiap pagi kepada-Mu”, atau
“Tuhan, bulan depan aku akan pergi ke rumah mertuaku itu dan menceritakan
Injil-Mu,” atau “Tuhan, tolonglah aku sekali ini saja dan aku akan
bersungguh-sungguh mengikut Engkau,” dan lain sebagainya, akan tetapi semua itu
tidak terlaksana dengan baik. Dan anda tahu apa yang terjadi. Anda segera
diliputi rasa bersalah, depresi, frustrasi. Anda takut berdoa lagi, anda takut
mengangkat wajah anda lagi kepada Tuhan. Anda merasa tertuduh, dan memang anda
sedang berada dalam pendakwaan. O, roh-roh pendakwa di udara tidak pernah lalai
mengintip setiap kesempatan terkecil sekalipun untuk mendakwa kita. Ia ingin
kita terpuruk dan iman kita melemah. Saat iman kita lemah, ia akan mudah menipu
dan menyesatkan kita.
Akan tetapi hari
ini anda telah menjadi tahu, bahwa Yesus tidak pernah mendakwa anda. Jikalau Ia
sendiri telah merelakan diri-Nya menanggung hukuman mati untuk segala dosamu,
masakan Ia mendakwamu karena dosa-dosamu itu?
Sorot mata Allah
tidak pernah berubah kepada anda, hal buruk apapun yang telanjur telah anda
kerjakan. Dan sorot mata-Nya adalah sorot mata yang lemah lembut. Ia
seolah-olah hanya berkata: “Okey, mari sama-sama memandang lagi pada salib-Ku,
Nak.” Kuatlah kembali dan pandanglah juga wajah-Nya dengan lemah lembut. Dia
itu Bapamu. Dia itu Ayahmu sendiri!
Selesaikan saja
rasa bersalah anda: “Bapaku, aku menyesal tidak dapat mewujudkan segala
komitmenku yang dulu itu. Terimakasih Yesus karena Engkau telah mati untuk
mengampuni bukan saja dosa-dosaku, tapi juga segala kelemahanku. Engkaulah
sumber keselamatanku, dan bukan kekuatan pribadiku. Sekarang, pimpinlah aku di
dalam Terang-Mu. Amen.” Setelah itu, lepaskan diri anda dari semua tekanan rasa
bersalah itu. Iblis selalu akan berkata: “Belum selesai! Tidak semudah itu!”.
Tetapi ingatkah apa yang Yesus katakan di atas kayu salib: “Sudah selesai.”
Tolak dakwaan iblis! Usir dia di dalam kuasa nama Yesus!
Hari-hari
ini ada begitu banyak pengajaran yang beredar, yang isinya terus menerus
mendorong orang masuk ke dalam perasaan bersalah, menekan hati nurani jemaat,
dengan mengungkit-ungkit segala dosa dan kelemahan mereka, dengan tujuan supaya
mereka merasa tidak layak di hadapan Allah, merasa belum selamat, dan
karenanya, iman jemaat melemah. Mereka berada dalam atmosfir yang penuh
tekanan, intimidatif, sehingga hari ke sehari yang dapat mereka lakukan ialah
tertunduk ketakutan dalam perasaan bersalah. Bagaimana anda bisa menikmati
suatu hubungan anak dengan Bapa dalam atmosfir seperti itu? Dimana manifestasi
kedudukan anda sebagai pemenang di dalam Kristus? Apakah seorang pemenang
diliputi sukacita atau dirantai rasa bersalah? Bagaimana anda bisa memiliki
iman yang memindahkan gunung? Bagaimana anda bisa mengusir setan dan
menghadirkan mukjizat kesembuhan dengan roh terintimidasi seperti itu? Jagalah
iman anda, sebab iblis sedang berusaha mencurinya dengan segala cara!
Anda
tahu bahwa dalam mengikut Tuhan, kita harus seimbang di dalam menyadari kasih
karunia, serta ketaatan kepada seluruh firman. Jikalau salah satunya terhilang
dari pengajaran, itu penyesatan. Orang-orang liberal berupaya menyesatkan anda
melalui pintu kasih karunia dan menghilangkan ketaatan, tetapi orang-orang
Farisi yang gencar itu berjuang gigih masuk dari pintu ketaatan untuk
menyesatkan anda, dengan menghilangkan kasih karunia. Mereka membawa anda
kepada injil perbuatan, yang sebenarnya bukan Injil.
Galatia 1 : 6-8
Aku heran, bahwa
kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah
memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil.
Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan
Injil Kristus.
Tetapi sekalipun
kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil
yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Dengan
bahasa yang keras maupun lembut, pengajar-pengajar agamawi ini terus menerus
mengungkit segala kelemahanmu sehingga anda menjadi “sadar” bahwa anda masih
jauh dari selamat. Setelah anda “sadar diri” seperti itu, lalu mereka menuntut
anda untuk melakukan ini dan itu, ibadah ini itu, perayaan ini itu, supaya anda
bisa sampai ke sorga Bapa. Mereka menekan anda supaya mau mengikuti doktrin
mereka. Jika anda tidak mengikuti mereka, mereka menuding anda akan binasa,
mereka mengutuk anda. Jauhilah pengajar-pengajar seperti itu.
Anda tahu apa yang
tidak mereka ajarkan, atau kalaupun mereka sebut, sedikit sekali mereka
bicarakan? Yaitu bahwa Yesuslah keselamatan anda, bukan ketaatan dan
kesalehanmu. Mereka mengurangi kemutlakan salib Yesus. Mereka menutupi kasih
karunia Allah. Mereka tidak mengajarkan bahwa Yesus telah menanggung semua
hukumanmu karena dosa-dosa dan kelemahan. Mereka menutupinya!
Para
pengusung roh Farisi ini belakangan semakin membesar ke seluruh dunia.
Kenalilah mereka, supaya anda tidak dipedaya oleh pesonanya. Mereka sangat
militan, penuh disiplin, sangat anti dosa dan terlihat sangat kudus, itulah
beberapa pesona mereka. Anda harus tahu, semua pesona itu memang ciri atau
jubah anak-anak Allah, yaitu kita, sehingga oleh jubah itu mereka terlihat
seperti domba yang asli. Tetapi lidah mereka penuh dakwaan dan penghakiman
terhadap anak-anak Allah. Sorot mata mereka keras, kepribadiannya intimidatif,
sehingga orang-orang biasa akan kikuk untuk duduk di dekatnya. Mereka jijik
pada orang berdosa –semua orang yang tidak menerima teologia mereka dianggap
berdosa. Jadi sesungguhnya mereka adalah srigala berbulu domba.
Persis
seperti orang-orang Farisi di masa lalu, mereka ini suka berbicara pemisahan
diri, akan tetapi dengan pola mencibir sinis pada orang-orang lain. Mereka
mengartikan ajaran “jauhilah dunia” dengan perbuatan eksklusivisme fisik yang
anti bergaul dengan orang yang bukan satu kelompoknya, serta menghina-dinakan
orang yang berbeda dengan mereka, persis seperti kaum Islam garis keras.
Kalau
anda memperhatikan barisan orang-orang Farisi ini, semakin tinggi pangkatnya,
semakin keras orangnya. Setiap kader mereka yang paling fanatik dan berlidah
tajam, semakin berpotensi untuk dipromosikan. Bawahan rohani tidak boleh
menentang atasan rohani, walau sekedar pendapat akan soal-soal biasa. Benteng
perlindungan mereka adalah rasa takut dari bawahan. Untuk menjamin rasa takut
itu, pemimpin-pemimpin mereka ini kerap bernubuat palsu. Metode nubuat yang
paling mereka sukai adalah metode orang pertama. Maksudnya, Tuhan sendirilah
yang berbicara, contohnya seperti ini: “AKU, YESUS, ALLAHMU. DENGARLAH HAMBA-KU
INI, SEBAB IA BERBICARA ATAS NAMA-KU. BARANGSIAPA MENENTANG HAMBA-KU, MEREKA
SEDANG MENENTANG-KU SENDIRI.” Dengan nubuat seperti ini, siapakah bawahan
rohani yang masih berani berbeda pendapat?
Mereka
merasa benar mengutuki atau memaki orang berdosa dari atas mimbar, karena
menurut mereka, mereka meneladani Yesus ketika Ia berkali-kali menghardik keras
orang-orang Farisi dengan sebutan “ular beludak!”. Kesalahannya, mereka lupa
bahwa hardikan itu Yesus tujukan justru pada orang-orang Farisi dan ahli-ahli
Taurat. Di dalam Injil, Yesus tidak pernah bicara kejam pada orang-orang
berdosa, melainkan kepada orang-orang Farisi, si kudus yang angkuh.
Kelompok-kelompok
Kristen Farisi ini menyerukan orang supaya bertobat, tetapi bukan kepada kasih
karunia Kristus, melainkan kepada ajaran buta mereka. Cara mereka menginjil
adalah Injil Pengancaman dan Pengutukan, yang sebenarnya bukan Injil. Tidak ada
kasih dan belas kasihan di hati mereka akan orang-orang berdosa yang mereka
injili. Mereka tidak tertarik bicara mendalam tentang salib Yesus, bahkan
banyak dari mereka yang marah jika engkau terlalu semangat berbicara tentang
berita pengampunan salib di tengah-tengah mereka.
Tolaklah
semua itu. Yesus memang membenci dosa, tapi Ia sangat mengasihi anak-anak
manusia. Ia tidak akan mau menjadi manusia dan mati bagi dosa kita jika Ia
tidak mengasihi kita begitu dalam. Yesus berbelas kasihan pada mereka yang
berdosa, itulah sebabnya Ia rela mati di kayu salib dan mengundang mereka untuk
datang kepada-Nya. Yesus
itulah Keselamatan. Hukumanmu sudah dijalani-Nya. Jika anda datang kepada-Nya
dan menerima Dia, anda sudah selamat.
Jadi pengajaran
Injil kasih karunia ini perlu anda ketahui dan tanamkan ke pikiran anda, supaya
anda kuat menangkis segala upaya roh pendakwa. Pengetahuan ini adalah salah satu
senjata perlengkapan Allah, yaitu ketopong keselamatan.
Efesus 6 : 17
dan terimalah
ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah
Ketopong adalah
topi baja yang dahulu menjadi perlengkapan serdadu militer. Topi ini menutupi
seluruh kepala dan sebagian muka, gunanya untuk melindungi kepala dari serangan
musuh. Jadi ketopong keselamatan adalah pengetahuan kasih karunia dan firman
Allah, yang tertanam di pikiran anda, sehingga serangan musuh yang mencoba
mendakwa-dakwa pikiran anda, menghasut anda, menuduh anda, tidak berhasil dalam
serangannya. Sebab di dalam pikiran anda telah tertanam “iman yang
meyelamatkan”, yaitu iman akan kasih karunia Kristus Yesus.
10. STATUS
ANDA KARENA KASIH KARUNIA: ANAK-ANAK ALLAH!
Kasih karunia Allah
tidak berhenti pada penebusan hukuman anda, tetapi ketika anda menerima Yesus,
anda juga dijadikan anak Allah.
II Korintus 5:17
Jadi siapa yang
ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang.
Ketika anda telah
bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, anda
seketika itu dilahirkan kembali. Itu artinya roh anda telah dikuduskan dan
dimeteraikan dengan Roh Kudus-Nya. Roh anda bukan lagi roh yang mati karena
kutuk dosa, tapi roh yang telah dialiri oleh Roh Allah sendiri. Bapa dan Yesus
telah tinggal di dalam engkau melalui Roh-Nya. Inilah janji kasih karunia yang
amat besar itu, yang telah direncanakan Allah sejak dari masa Perjanjian Lama.
;
Yoel 2:28
Kemudian dari
pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia,
maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua
akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.
Perbedaan terbesar
antara zaman Perjanjian Lama dengan zaman kasih karunia (Perjanjian Baru)
adalah mengenai keberadaan Roh Allah di dalam manusia. Di masa Perjanjian Lama,
Roh Allah belum dicurahkan. Jadi zaman itu, Roh Allah sifatnya hanyalah hinggap
pada orang-orang yang menjadi hamba-Nya. Namanya hinggap, maka Roh Kudus itu
pun akan diambil kembali apabila orang itu telah berbalik dari Allah. Kita
lihat beberapa contoh di bawah ini:
Hakim-hakim 11:29
Lalu Roh TUHAN
menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye,
kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke
daerah bani Amon.
I Samuel 16:14
Tetapi Roh TUHAN
telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari
pada TUHAN.
Dari kedua ayat itu
dan masih begitu banyak lagi yang lain, jelaslah bahwa di masa Perjanjian Lama,
Roh Allah tidak secara permanen tinggal di dalam manusia, melainkan Ia keluar
masuk. Ia hinggap seperti burung dan tinggal sementara selama orang itu tidak
berbuat dosa. Jika dikatakan hinggap, berarti Roh Allah tidak menyatu dengan
roh manusia itu.
Demikianlah anda
harus tahu bahwa karya penyelamatan Allah, yang digenapi di dalam Yesus
Kristus, adalah rancangan yang bukan main-main. Itu adalah rencana tebesar yang
pernah dimiliki oleh Allah kita. Anda lihat, janji Allah di dalam Yoel 2 : 28
itu berasal dari zaman Perjanjian Lama. Jadi rencana pencurahan Roh Kudus itu
sudah sejak semula Allah tetapkan, tetapi baru akan terjadi setelah pekerjaan
Yesus Kristus di dunia selesai.
Pekerjaan Yesus
selesai di bumi ditandai dengan Ia terangkat ke sorga. Jadi sebelum itu
terjadi, Roh Allah belum dicurahkan ke atas dunia. Kehadiran Roh Allah masih
merupakan “dihinggapi Roh Kudus” yang sifatnya tidak permanen dan hanya kepada
orang-orang tertentu. Begitu pula saat Yesus MASIH bekerja di bumi, pencurahan
itu belum terjadi. Itulah sebabnya Yesus sendiri masih mengalami penghinggapan
Roh, dan kemudian ketika Ia meregang nyawa di kayu salib, Roh Kudus itu diambil
daripada-Nya, sebab saat itu Ia tengah menanggung dosa seluruh dunia.
Matius 3 : 16
Sesudah
dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka
dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya
Matius 27 : 46
Kira-kira jam
tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama
sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Akan tetapi selama
Ia bekerja di bumi saat itu, Yesus sendiri telah berulang-ulang menjanjikan
akan mencurahkan Roh Kudus yang telah diracangkan sejak zaman nenek moyang itu,
apabila Ia telah meninggalkan bumi. Ia akan menggenapi Janji Agung itu apabila
Ia sudah terangkat ke sorga.
Yohanes 14 : 25-26
Semuanya itu
Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;
tetapi
Penghibur, yaitu Roh Kudus, YANG AKAN diutus oleh Bapa dalam
nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan
mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu
Perhatikan kata
YANG AKAN yang sengaja saya buat huruf besar pada ayat tersebut. Kata itu
secara tegas menerangkan bahwa Pencurahan Roh Kudus belum terjadi pada saat
Yesus berkata-kata ketika itu. Ia memakai kalimat YANG AKAN karena memang
pencurahan agung tersebut baru akan dilakukan nanti, setelah Ia meninggalkan
bumi. Demikian pula pada hari Ia terangkat ke sorga, Ia sekali lagi memastikan
kepada murid-murid-Nya bahwa Roh Kudus yang telah dijanjikan itu akan
segera dicurahkan dari sorga. Itu artinya, sampai saat itu, Roh Kudus
belum juga dicurahkan ke bumi.
Kisah Para Rasul 1
: 4
Pada suatu hari
ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan
Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang
-- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku
Janji Bapa yang Ia
maksudkan disitu ialah Janji Agung: Pencurahan Roh Allah, sebagaimana yang
telah dijanjikan pula di Kitab Yoel. Dan Janji Agung Bapa itu akhirnya
dilaksanakan, tepat pada hari raya Pentakosta, beberapa hari setelah Yesus
terangkat ke sorga. Ini adalah peristiwa yang maha dasyat, yang membuat Injil
Yesus Kristus dapat sampai ke seluruh dunia hingga hari ini dengan penuh kuat
kuasa. Saya tidak ingin anda melewatkan peristiwa yang sangat bersejarah itu.
Mari kita baca:
Kisah Para Rasul
2:1-4
Ketika tiba hari
Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
Tiba-tiba
turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi
seluruh rumah, di mana mereka duduk;
dan tampaklah
kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka
masing-masing.
Maka penuhlah
mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa
lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Oh, selamat datang
Roh Kudus!
Saudara, peristiwa
itu membuat heboh kota Yerusalem ketika itu. Mereka terheran-heran dan tidak
tahu apa yang sedang terjadi. Sekarang, mari kita dengarkan penjelasan Petrus
kepada mereka:
Kisah Para Rasul
2:14-18
Maka bangkitlah
Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata
kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di
Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
Orang-orang ini
tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,
tetapi itulah
yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoël:
Akan terjadi
pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan
mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan
perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan,
dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Juga ke atas
hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari
itu dan mereka akan bernubuat.
Lihat, Petrus –yang
dikuasai Roh Allah- memastikan dengan tegas bahwa Yoel 2 : 28 seperti yang
telah kita kutip di atas, telah digenapi pada hari itu. Petrus menjelaskan:
“Inilah hari penggenapan dari Janji Agung itu! Janji Pencurahan Roh Kudus!
Yaitu Janji Immanuel: Penyertaan Allah!”
Saya ingin anda
memegang teguh kebenaran ini, sebab hari-hari ini banyak sekali pengajar dan
pengkhotbah dengan sembrono berkata seolah-olah Yoel 2 : 28 baru atau sedang
digenapi pada tahun-tahun terakhir ini, di zaman kita. Yoel 2 : 28 telah
digenapi sejak zaman para rasul, dan kita masih hidup di dalamnya sampai akhir
zaman nanti. Alkitab telah memeteraikannya melalui mulut Petrus. Jangan
melenceng dari situ supaya anda tidak mudah diombang-ambingkan rupa-rupa
pengajaran.
Apa artinya
pencurahan Roh Kudus? Itu artinya pemeteraian zaman kasih karunia, meneruskan
pekerjaan Tuhan Yesus. Itulah sebabnya Roh Kudus disebut juga Roh kasih
karunia.
Ibrani 10 : 29
Betapa lebih
beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak
Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang
menghina Roh kasih karunia?
Dengan
dicurahkannya Roh Kudus ke dunia, maka dimungkinkanlah pembaptisan Roh, yang
menjadi awal dari kelahiran baru seseorang di dalam Tuhan.
Jadi pencurahan Roh
Kudus berkaitan dengan kelahiran baru. Di atas sudah saya ulas, kelahiran baru
adalah peristiwa dimana roh manusia kita dibaptiskan atau diselamkan ke dalam
Roh Kudus ketika kita menyerahkan diri pada Yesus Kristus, dan setelahnya roh
manusia kita itu berubah drastis. Roh manusia kita telah dilahirkan dari Roh
Allah, sehingga “gen” yang mengalir di dalam roh kita sekarang adalah “gen”
yang berasal dari Allah. Roh anda telah mewarisi karakter dan sifat-sifat
Allah, telah kembali segambar dengan Allah, yang sempurna, yang dahulu terputus
karena dosa Adam. Roh anda tidak dapat berbuat dosa lagi karena di dalam roh
yang telah sempurna itu tidak terdapat lagi kehendak dosa sedikitpun.
Inilah kelahiran baru, yaitu kelahiran baru roh kita!
I Yohanes 3 : 9
Setiap orang
yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap
ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari
Allah.
Dengan kelahiran
baru itu, maka benarlah firman Tuhan yang berkata bahwa kita, yaitu roh kita,
telah menjadi anak-anak Allah. Kita bukan lagi berasal dari dunia ini, tetapi
dari sorga kekal.
Roma 8:16
Roh itu bersaksi
bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Dengan kelahiran
baru itu, maka Roh Kudus tinggal permanen di dalam roh anda. Inilah yang membedakan
takdir kita dengan orang-orang dari zaman Perjanjian Lama. Jika mereka
dihinggapi Roh, kita dilahirkan dari Roh. Ya, mereka tidak lahir baru, tetapi
kita lahir baru. Pada mereka, Roh Kudus tidak menyatu dengan roh mereka. Pada
kita, gen Roh Kudus mengaliri roh kita. Kita menjadi satu roh dengan Tuhan.
I Korintus 6 : 17
Tetapi siapa
yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
Mungkin ada yang
akan marah jika saya bandingkan anda dengan Raja Daud. Jiwa agamawi mereka akan
mendakwa: memangnya siapa kamu, siapa dia, siapa saya, sehingga berani
membanding-bandingkan dengan Raja Daud? Kau tidak ada apa-apanya dibandingkan
Daud!
Tentu saja kita
tidak ada apa-apanya dibandingkan segala perbuatan besar Daud. Tetapi itulah
sebabnya dikatakan bahwa kita menerima semua itu bukan karena kuat gagah kita
sedikit pun, tetapi semata-mata karena kasih karunia Allah. Kita jauh lebih
beruntung daripada Daud. Kita hidup setelah kasih karunia dinyatakan, melalui
kelahiran Yesus Kristus. Daud dan semua orang kudus dari masa lampau tentu
hanya dapat menahan cemburu karena ia tidak hidup di zaman kita. Mereka ingin
sekali mengenal Mesias mereka itu, Yesus Kristus, penggenapan janji kasih
karunia Allah itu, tetapi sayangnya mereka hidup jauh sebelum Yesus lahir
sebagai manusia.
Matius 13 : 17
Sebab Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa
yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu
dengar, tetapi tidak mendengarnya.
Karena roh kita
telah lahir dari Roh, maka hadirat Roh itu mengaliri roh kita selama kita ada
di bumi ini, sebab sekali anda lahir baru dari Roh, kelahiran baru itu tidak
mungkin menjadi batal kembali. Jadi bersukacitalah dan terimalah janji Tuhan
kita ini:
Yohanes 14 : 16
Aku akan minta
kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain,
supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya
Matius 28 : 20b
Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman
II Timotius 4 : 22
Tuhan menyertai
rohmu. Kasih karunia-Nya menyertai kamu!
Pegang dan
percayailah janji-Nya itu dengan teguh. Ia tidak akan meninggalkanmu apapun
yang terjadi. Roh Kudus tidak hinggap padamu ketika engkau kudus, lalu terbang
lagi ketika engkau cemar. Ia ada untukmu setiap waktu, apapun keadaanmu, karena
kelahiran barumu telah terjadi. Sebab Ia dinamai IMMANUEL. Benar, Yesus
menyertai seumur hidup kita melalui Roh Kudus. Coba perhatikan, saat anda jatuh
dalam kecemaran, lalu dari dalam hatimu anda mendengar teguran lembut, itulah
buktinya Ia tetap ada disana, tidak pergi keluar. Turutilah teguran kasih-Nya
itu.
Roh Kudus itulah
jaminan bahwa anda milik Allah. Bersama Yesus, jadilah tenang dan jangan
ketakutan lagi seolah-olah anda belum masuk di Negeri Yang Aman: Negeri Keselamatan.
Anda sudah ada disana karena belas kasihan Allah. Yang perlu anda lakukan ialah
senantiasa mengucap syukur atas kemurahan-Nya itu, menikmati kelegaan dan
tinggal tenang di dalamnya, sambil mendisiplinkan hidup supaya kaki tidak
kegatalan melangkah keluar. Kegentaran adalah bagi orang-orang yang masih
berjuang masuk ke dalamnya, tetapi perjuangan kita adalah berjuang untuk tidak
tergoda berbuat dosa, dengan tetap berjalan di dalam kasih dan Terang Roh
Kudus. Jika anda sudah menangkap kebenaran ini, anda pasti dapat menelanjangi
setiap ajaran kaum agamawi yang mendorong anda berpikir bahwa anda masih
tergolong orang di luar sekalipun telah datang pada Yesus. Mereka ditipu oleh
si raja penipu, lalu hendak menipu anda juga. Tujuannya untuk memfasilitasi si
raja penipu itu mencuri iman dan menanamkan roh ketakutan pada anda.
Dengan adanya Roh Allah di dalam anda melalui kelahiran baru, maka anda
sesungguhnya memiliki kuasa untuk hidup sebagai anak-anak Allah yang
berkemenangan. Anda berkuasa di dalam nama Yesus untuk menolak dosa, mengusir
roh-roh jahat, roh-roh pendakwa di udara, bahkan pula memanifestasikan
kesembuhan mukjizat di dalam nama-Nya.
Mengapa kuasa Allah
ada pada anda? Sebab Roh Allah yang maha kuasa telah tinggal di dalam anda. Roh
Kudus tidak datang ke satu tempat sementara segala apa yang terkandung di
dalam-Nya Ia tinggalkan di sorga. Apa yang terkandung di dalam Roh Allah? Ini:
kuasa ilahi, kemenangan, penyertaan Tuhan, jawaban doa, kasih Bapa, kasih
karunia-Nya, kekudusan, karakter Yesus (buah Roh), pertolongan, berkat
melimpah, keberhasilan, kesembuhan, keselamatan, dan begitu banyak lagi.
Jikalau Roh Kudus sudah ada di dalam saudara, maka semua yang terkandung di
dalam-Nya itu pun ada di dalam saudara. Anda hanya membutuhkan iman yang teguh
di dalam nama Yesus, serta penyangkalan diri agar kandungan apapun yang anda
perlukan dari-Nya boleh memancar keluar dan termanifestasi secara nampak mata.
Lihat, betapa
berbedanya engkau dengan caramu memandang dirimu sendiri selama ini. Selama ini
engkau memandang dirimu orang yang hina dan penuh dosa di hadapan Allah.
Faktanya, anda adalah rumah kediaman bagi Roh Allah. Roh Allah yang maha kuasa
itu, Pencipta segala sesuatu, bermukim di dalam anda. Mengapa hari ini anda
tidak mulai tercengang: “Apa..? Roh Allah ada di dalam sini?” (sambil menunjuk
dada anda). Ya, Roh Allah yang dasyat itu ada disitu.
11. ANDA
DIKASIHI DAN DIMILIKI
Perasaan yang
paling merusak iman dan paling banyak melemahkan orang kristen adalah perasaan
bahwa “Yesus tidak menyukai saya lagi” atau “Yesus sudah
muak pada saya” karena kelemahan-kelemahan diri. Ini timbul dari
roh-roh pendakwa yang tak pernah berhenti menghakimi kita dari alam roh, dan
ironisnya, roh-roh pendakwa ini juga acap kali bekerja melalui saudara-saudara
kita sendiri yang merasa hidupnya jauh lebih kudus. Hasilnya, ia tidak pernah
dapat menikmati hadirat Allah yang lembut dan memerdekakan ketika ia berdoa.
Sebaliknya, ketika ia memejamkan mata untuk berdoa, ia segera merasa gelisah,
sebab ada roh ketakutan di dalam dirinya.
Memang kesempatan
bekerjanya roh-roh pendakwa ini sangat besar, sebab dari Alkitab kita tahu
betapa kudusnya kita harus hidup, sementara fakta yang ada: kita sering kali
bertindak di bawah standar firman. Pada saat seperti itulah roh-roh pencemooh
ini bekerja di alam roh.
Akan tetapi saya
mau beritahu anda bahwa Yesus tidak pernah menghakimi anda, bahkan ketika anda
jatuh dalam dosa. Tidak pula Ia menitipkan wahyu penghakiman itu kepada
siapapun. Yesus tidak pernah mendorong siapapun untuk menghakimi orang lain.
Jika Ia tidak melakukannya, maka Ia pun tidak akan menyuruh orang lain untuk
melakukannya. Firman-Nya justru dipenuhi larangan bagi orang yang gemar
menghakimi.
Yesus tidak
mengintip-intip anda berbuat dosa lalu setelah itu mendakwa, menuduh,
mengintimidasi, menertawakan anda dari sorga. Mari kita lihat pada Adam. Ketika
ia berbuat dosa, ia merasa ditertawakan dan dituduh-tuduh, itulah sebabnya ia
lari bersembunyi ketika Tuhan datang. Tetapi lihat apa yang dilakukan Tuhan.
Apakah Ia mendakwanya? Menolaknya? Meninggalkannya? Menuduh-nuduhnya?
Sebaliknya, Tuhan justru datang pada Adam. Sayangnya Adam tidak bersedia
mengakui kesalahan, melainkan mencari kambing hitam dan membela diri.
Kejadian 3:8-9
Ketika mereka
mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada
waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah
di antara pohon-pohonan dalam taman.
Tetapi TUHAN
Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah
engkau?”
Mari kita ungkit
kembali: bukankah Yesus sudah menjadi tumbal bagi segala dosa anda, sehingga
anda boleh merdeka dan tidak perlu menjalani hukuman mati lagi atas dosa itu
jika anda datang pada Yesus? Jikalau Ia telah menjadi tumbal bagi dosa anda,
masakan Ia pula yang menghakimi anda ketika anda jatuh dalam dosa? Ketika anda
merasa tertuduh karena dosa, Tuhan justru tempat bagi anda memperoleh
pertolongan, agar Ia membebaskan anda dari dosa dan segala pendakwaan
itu.
Jika anda yang
menebus anak remaja anda dari kantor polisi karena tertangkap main judi,
masakan anda pula yang mengejeknya, menertawainya, menggosipinya kemana-mana,
bahkan mengadukannya ke polisi dengan berkata: “orang ini berdosa!” Logikanya
dimana? Yang benar adalah bahwa anda, sebagai ayah, menjadi juruselamat bagi
anak anda itu. Ketika dia ditangkap polisi, satu-satunya yang terpikir di
hatinya adalah cepat-cepat menghubungi anda: “Pa, aku ditangkap polisi, tolong
aku Papa...” Mengapa? Karena ia tahu bahwa hanya andalah yang dapat
melepaskannya dari tahanan itu. Dan tentu saja anda akan segera meluncur
kesana, menghadapi komandan polisi dan memperjuangkan anak anda supaya bebas.
Dan ketika ia bebas, sudah jelas hal pertama yang anda lakukan adalah
memeluknya. Mengapa anda menebusnya? Apakah karena anda setuju pada
perbuatannya? Tentu saja tidak. Tetapi itu anda lakukan karena rasa
kepemilikan. Anak itu milik anda, dan anda mengasihinya. Tentu setelah
menebusnya, anda akan mendidiknya supaya ia boleh berubah.
Itulah yang Yesus
lakukan pada anda ketika anda terjerumus lagi dalam dosa. Apakah itu artinya?
Artinya adalah bahwa Yesus mengasihi anda, apapun ceritanya. Betapapun banyak
saudara mencibir dan menutup hidung pada anda, bergosip-gosip di belakang sana
karena kegagalan dan dosa anda, Yesus tetap mengasihi anda dengan sungguh. Ia
telah menebus anda dari api neraka karena dosa itu. Yang perlu anda lakukan
hanyalah memanggil Yesus. Ia akan membebaskan anda dari segala serangan
penghakiman roh-roh pendakwa. Ia tidak menghakimi anda, tetapi memelukmu,
memulihkanmu dan kemudian mengajarmu dengan lembut supaya hidup sebagai
mempelai-Nya yang setia.
Saya pun harus
memberitahu bahwa Yesus itu juga menegur kita. Tetapi teguran Tuhan tidaklah
sama dengan intimidasi roh pendakwa. Ketika anda ditegur oleh Tuhan, anda
justru akan merasakan kasih-Nya, merasakan damai sejahtera-Nya. Ini berbeda
dengan dampak yang ditimbulkan penghakiman, sebab penghakiman itu menimbulkan
ketakutan dan perasaan dibenci Allah. Muncullah rasa “Yesus tidak menyukai
saya lagi” di dalam jiwa anda, yang akan membuat anda pada akhirnya
tawar hati akan Tuhan. Sebaliknya Yesus menegur kita untuk hidup
sungguh-sungguh di dalam Dia. Jadi anda harus bijaksana juga. Jangan anda mudah
menuduh teguran sebagai penghakiman.
Anda harus bisa
membedakan penghakiman dengan peneguran. Penghakiman bertujuan supaya anda
merasa terejek atau ditertawakan di hadapan Allah oleh alam roh atau manusia
dengan cara menunjuk-nunjuk dosamu, yang tujuan akhirnya ialah anda menjadi
malu dan merasa tidak layak di hadapan-Nya. Dampak lanjutannya ialah anda
menjadi enggan untuk berdoa, bersembunyi dari Dia, tawar hati dan bahkan
menyimpan kecewa pada Tuhan, dimana anda mulai percaya bahwa: “Dia tidak
menyukaiku lagi, Dia sudah bosan kepadaku, Dia sudah meninggalkanku, Roh
Kudus-Nya sudah diambil dariku...” Tidakkah anda berulang-ulang didekati oleh
perasaan-perasaan tertolak seperti itu? Itu buktinya bahwa setan tidak pernah
bosan berusaha merenggut anda.
Ketika anda
menemukan seseorang kristen yang menyebut dirinya: “Tuhan sudah
meninggalkanku...”, sesungguhnya dia adalah korban dari penghakiman dan
permainan licik iblis yang meracuni pikirannya. Anda harus teguh percaya bahwa
Yesus diutus lahir untuk mencanangkan “tahun rahmat Tuhan”. Yesaya 61
adalah intisari dari tugas pelayanan dan maksud kedatangan Yesus Kristus. Kita
kutipkan sebagian:
Yesaya 61:1-3
1 Roh Tuhan
ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan
merawat orang-orang yang remuk hati, untuk
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada
orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
2 untuk
memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk
menghibur semua orang berkabung,
3
untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala (mahkota/keselamatan -pen.) ganti abu,
minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang
pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran",
"tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.
Nubuat di atas
bukanlah tentang tugas pelayanan Yesaya, meskipun ia menulis dengan kata “Aku”,
melainkan tentang Yesus Kristus yang lahir ratusan tahun kemudian setelah
Yesaya. Yesaya bukanlah penyampai KABAR BAIK, atau pembawa PEMBEBASAN, serta
pemberita TAHUN RAHMAT TUHAN, atau orang yang MENGARUNIAKAN MAHKOTA
KESELAMATAN. Semua itu adalah muatan dari Injil Yesus. Semua itu adalah
pekerjaan Kristus.
Oleh karena itu,
Yesus adalah kegenapan dari “tahun atau zaman rahmat TUHAN”, yaitu Immanuel.
Immanuel itu artinya penyertaan Tuhan. Penyertaan Tuhan itu artinya anda tidak
lagi ditinggalkan. Sekali engkau menjadi umat-Nya, lalu suatu hari jatuh dalam
dosa, Allah tidak meninggalkanmu lagi. Lupakan kisah Saul yang ditinggalkan
Tuhan. Saul tidak hidup di zaman rahmat TUHAN. Tetapi inilah bagian kita yang
harus anda ingat: Perumpamaan Yesus tentang domba yang hilang.
Jika saat ini anda
adalah domba yang hilang itu, yang dicari-cari itu, yang perlu anda lakukan
ketika mendengar suara Gembalamu itu memanggil-manggil namamu, bukanlah
bersembunyi di dalam gelap atau di balik pohon dengan diam sambil menahan nafas
seperti Adam dan istrinya, melainkan berseru dengan penuh pengharapan: “Ini
aku! Ini aku, Tuhan! Tolong bebaskan aku!”
Jadi, jika
penghakiman berakhir dengan anda bersembunyi dari Allah karena merasa tertuduh
di alam roh ketika hendak berdoa, maka teguran bertujuan supaya anda tersadar
dari suatu kesalahan yang selama ini tidak anda sadari atau anda sembunyikan,
dan mengubahnya. Dalam teguran, dosa kita biasanya juga disingkapkan, tapi
bukan untuk ditertawakan atau dicibir supaya kita “sadar diri” bahwa kita
tidak berharga di mata Tuhan, melainkan supaya kita bertobat dan bangkit.
Kita ditegur ketika
kita mengeraskan hati. Memang terkadang, kita mengeraskan hati dan tidak merasa
berdosa meski ada firman Yesus yang kita langgar, sementara Tuhan berharap kita
senantiasa merendahkan ego di hadapan firman-Nya dan mau mengakui kesalahan
itu. Kondisi seperti inilah yang dapat membuat Ia terpaksa menegur kita, supaya
kita mau mengoreksi diri. Tuhan jarang langsung menegur anak-anak-Nya dengan
keras. Mula-mula Ia akan menegur kita dengan lembut, misalnya melalui mimpi,
atau melalui sebuah peristiwa yang diperkenankan terjadi di depan kita, ataupun
menggerakkan seorang anak-Nya yang lain untuk menyampaikan pesan teguran-Nya
secara halus. Jika cara-cara lembut-Nya itu tak juga kita dengarkan,
sering kita dapati Yesus Sang Gembala kita memakai cara teguran yang keras. Ia
bahkan kerap menyingkapkannya di hadapan jemaat, melalui pewahyuan Roh. Sering
terjadi ketika dalam ibadah, Roh Kudus memberitahu pengkhotbah bahwa itu, orang
yang duduk disana itu, pakai jimat di pinggangnya, misalnya. Tuhan
menyingkapkan itu dengan maksud supaya pengkhotbah itu menegur mereka secara
terbuka. Itu persis seperti cara Tuhan menegur dosa Raja Daud melalui Nabi
Natan. Itu memang cara Bapa yang agak keras. Tapi itu Ia lakukan karena
teguran-teguran lembut sudah berulang-ulang Ia berikan namun anak-Nya itu tetap
saja mengeraskan hati.
Masih banyak lagi
cara Tuhan menegur kita, yang bisa kita temukan dalam kisah-kisah dalam Alkitab
maupun kesaksian anak-anak Tuhan. Tetapi semua teguran Tuhan berasal dari
kasih-Nya. Yang Ia kehendaki bukanlah supaya kita menyadari betapa jahatnya
kita kepada-Nya oleh dosa itu, tetapi supaya kita kembali ke dalam kemuliaan
Kerajaan-Nya. Ia mengingatkan kita pada kemuliaan kita di dalam Dia, bukan pada
rasa sakit hati-Nya kepada kita.
Jadi intisari teguran
Tuhan tidak begini: “Kau kejam sekali pada-Ku. Kau sudah menyakiti hati-Ku”,
lalu kita minta-minta maaf kepada-Nya seolah-olah hendak mengambil
hati-Nya lagi. Bukan begitu. Intisari teguran Tuhan kira-kira begini: “Hei,
Nak. Kau ini anak Raja segala raja. Perbuatan itu tidak pantas bagimu.” Allah
kita bukan si miskin yang cengeng. Allah kita Raja Besar!
Ketika teguran
keras tetap saja kita abaikan, sering kali Tuhan Yesus terpaksa merotan kita,
biasanya melalui sakit penyakit maupun izin kecelakaan.
Banyak faktor
penyebab seorang anak Tuhan jatuh sakit, bisa karena cuaca, pola makan atau
pola hidup tidak sehat, tapi banyak juga karena sedang ditegor. Faktor terakhir
ini biasanya tidak dapat disembuhkan melalui kuasa iman meski didoakan hamba
Allah kaliber manapun, kecuali ia mengakui dosanya. Tegoran jenis ini memang
keras, tapi Yesus melakukannya karena kasih. Sama seperti seorang gembala yang
akan memukul kerbaunya yang suka liar dan keras kepala, bukanlah supaya kerbau
itu mati, tapi supaya tidak liar lagi, supaya tidak jatuh ke jurang dan
diterkam buaya. Demikianlah yang Yesus maksudkan adalah supaya anak-Nya itu
disiplin dan bertobat. Yesus membutuhkan hati yang lembut dari kita, karena Ia
ingin terus menjalin hubungan mesra dengan kita. Hati yang keras
menyulitkan-Nya memberkati dan memimpin kita.
Akan tetapi ketika
anda ditegur Tuhan, yang akan anda rasakan ialah getaran kasih-Nya. Pada
awalnya, anda mungkin akan terkejut juga oleh rotan itu, tapi pada akhirnya
anda akan memahaminya, ketika anda terbiasa merendahkan diri. Anda tiba-tiba
disadarkan bahwa ternyata Yesus mengasihi anda. Saya berkali-kali telah ditegur
Tuhan karena kesalahan, dan satu dua kali ditegur dengan rotan karena
mengeraskan hati. Tetapi ajaibnya, dampak yang timbul di hati saya selalu
tersadar bahwa ternyata Ia sangat mengasihi saya, dan saya dapat berbalik
kembali kepada-Nya. Saya yakin, hal itu terjadi karena Roh Kudus di dalam kita
menenangkan hati nurani kita. Ketahuilah, ketika TUHAN menegurmu, itu berarti
anda berharga di mata-Nya.
Boleh kita
bandingkan hal itu dengan teguran ibu kandung kita. Mungkin ada di antara anda
yang pernah ditegur keras oleh ibu anda, bahkan sampai ia menampar anda. Tetapi
umumnya yang terjadi adalah kita tersadar oleh tamparan keras itu. Dan ajaibnya,
meski tamparan itu keras, kita sama sekali tidak merasa terintimidasi oleh ibu,
tapi justru merasakan kasihnya. Mengapa justru dampak itu yang terjadi? Itu
karena ada ikatan batin kita dengan ibu, ada perasaan dimiliki oleh ibu, dan
juga karena kita mengenal hatinya yang mengasihi kita.
Demikianlah
gambaran teguran bahkan rotan Tuhan. Itu adalah bagian dari rasa memiliki Yesus
terhadap anda. Jika anda bukan milik-Nya, Ia tidak akan melakukannya, sama
seperti anda tidak akan tertarik merotan anak tetangga bagaimanapun badungnya.
Anda akan merasa dikasihi, merasa diperhatikan, merasa dilindungi, merasa
dimiliki, sebab anda dengan Dia telah terikat oleh Roh yang sama. Hal berbeda
akan anda rasakan ketika yang menerpa anda ialah penghakiman. Anda akan merasa
dibenci, merasa tidak dicintai, merasa tidak berharga di mata Tuhan, merasa
tidak diinginkan Allah. Jadi dengar, jika hari ini anda merasa tidak disukai
Tuhan, perasaan itu bukanlah dari Tuhan, melainkan karena roh-roh pendakwa di
alam roh. Pengetahuan anda akan kebenaran ini akan memerdekakan dan membuka
mata anda.
Ibrani 12:7
Jika kamu harus
menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat
anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
Juga kepada anda
yang gemar menegur sana sini di dalam gereja, dengar dan perhatikanlah
baik-baik. Jika teguran anda bersumber dari kesan seolah-olah Tuhan tidak suka
pada orang itu, atau Ia sudah meninggalkan orang itu, waspadalah sebab anda
sedang dihinggapi roh Farisi. Bertobatlah segera ke dalam kasih karunia Allah.
Yesus membenci dosa, tetapi Ia mengasihi setiap jiwa. Tegorlah saudaramu yang
melenceng dari firman, tetapi sadari sepenuhnya bahwa Yesus tetap mengasihi dia
sampai nafasnya yang terakhir. Milikilah terlebih dahulu kasih akan orang itu,
supaya ketika engkau menegur dosanya, kasih itu terlihat di dalamnya.
Jadi pengetahuan
ini penting bagi anda. Ketahuilah, sejak anda menerima Yesus, anda adalah milik
Yesus. Tuhan memakai banyak tipe hubungan untuk menggambarkan hubungan-Nya
dengan anda. Bapa dengan anak, Guru dengan murid, Tuan dengan hamba, Gembala
dengan domba, Sahabat dengan sahabat, serta beberapa lagi yang lain, terlebih
lagi Mempelai Pria dan mempelai wanita.
Anda tentu tahu,
mempelai artinya pasangan yang akan segera bersatu dalam perkawinan. Dalam hal
ini, pesta perkawinan kita dengan Yesus akan berlangsung ketika kelak kita
diangkat dari dunia ini...tidak lama lagi. Jadi kita sekarang sedang
menunggu-nunggu Hari Perkawinan itu.
Engkau adalah
mempelai wanita dari Kristus Yesus, mempelai yang sah. Kapan anda dipinang oleh
Yesus, dan kapan anda memutuskan menerima pinangan itu? Saudaraku, Yesus
meminangmu dari Kalvari. Dengan Ia menyerahkan diri-Nya disalibkan untuk anda,
Ia sesungguhnya sedang berkata kepadamu: “Aku mengasihimu... maukah engkau
menjadi milik-Ku..?”
Dan anda akhirnya
memutuskan menerima pinangan-Nya ketika anda bertobat. Saat mengucapkan doa
pertobatan, anda sesungguhnya sedang berkata: “Ya, Tuhan Yesus... aku menerima
cinta-Mu.”
Tahukah anda sejak
kapan sepasang muda resmi menjadi kekasih? Apakah sejak si pemuda menyatakan
cintanya atau yang disebut “menembak”? Tentu tidak, melainkan sejak si gadis
berkata: “ya.” Sepanjang si gadis belum berkata begitu, belum ada hubungan
kekasih di antara keduanya. Tetapi ketika si gadis sudah berkata “ya”, maka
sejak itulah mereka disebut pasangan kekasih yang resmi. Rasa saling memiliki
akan memenuhi hati mereka masing-masing.
Demikianlah
hubungan Yesus dengan anda resmi berlaku, terhitung sejak anda bertobat dan
menerima Yesus. Anda sudah melakukannya, bukan? Dan sejak itu hingga sekarang,
anda telah menjadi milik Yesus, dan Dia menjadi milik anda. Sebagai tanda
kepemilikan-Nya itu, Ia memeteraikan anda dengan “cincin pertunangan”, yaitu
Roh-Nya sendiri. Roh Kudus itulah tanda yang membedakan anda dengan orang lain
di dunia ini, bahwa anda telah menjadi milik Allah.
II Korintus 1 : 22
memeteraikan
tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita
sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.
Jadi ketahuilah,
anda ini adalah kekasih milik Yesus, dan Yesus adalah milik anda. Jika boleh
memakai istilah anak muda: anda adalah pacarnya Yesus, dan Dia adalah Pacarmu.
Resapilah perasaan dimiliki itu sejak hari ini, karena Yesus dipenuhi perasaan
memiliki anda. Ketika perasaan dimiliki oleh Tuhan telah tumbuh mekar di dalam
anda, anda akan dilegakan dari segala ketakutan, dari segala perasaan tertuduh
seolah-olah Ia tidak menyukaimu, dan anda akan mengerti bahwa anda ini sudah
berbeda dengan orang-orang di sekitarmu. Cintamu akan Dia akan mulai meluap.
Anda tidak akan takut-takut lagi untuk berdoa kepada-Nya, melainkan dengan
sepenuh sukacita dan rasa memiliki. Biarlah sekarang perasaan dimiliki itu
merasuk ke dalam jiwa anda.
Ijinkan saya berdoa
untuk anda: “Tuhan Yesus, biarkanlah perasaan dimiliki oleh-Mu itu mengalir
deras memenuhi jiwa setiap orang yang membaca tulisan ini, supaya mereka
menjadi kuat dan sadar, bahwa Engkau sangat mengasihi mereka. Amen.”
Saudara...
Saya sedang
menerangkan yang sesungguhnya kepada anda, sesuatu yang selama ini mungkin
belum anda ketahui, bahwa perasaan Yesus kepadamu adalah perasaan memiliki.
Mulailah terima kenyataan ini. Rasakan sukacita itu sekarang mengalir ke
hatimu.
Juga anda harus
tahu, Yesus itu adalah Kekasih yang sangat setia. Ia penyabar dan tidak
kehilangan rasa sayang padamu. Ia tidak sama dengan kekasih-kekasih lain di
dunia ini. Ia tidak sama dengan kita. Yesus tidak mengenal istilah “Loe, gue,
end!”. Tidak ada istilah “putus” dalam kamus cinta Yesus kepadamu. Sekalipun
engkau mengkhianati-Nya, sekalipun engkau jatuh ke jurang yang nista, Ia akan
tetap mengejarmu. Ia akan tetap berjuang membawamu kembali ke pelukan-Nya.
Sekalipun engkau kecewa lalu menutup pintu, sampai nafasmu yang terakhir, Ia
akan tetap mengetuk-ngetuk pintumu, dan jika engkau membukanya, satu-satunya
yang ingin Ia lakukan ialah memelukmu erat-erat dan menyatakan cinta-Nya.
Cinta-Nya padamu cinta mati, kawan.
Engkau dikasihi
bukan karena engkau sudah sempurna. Engkau dikasihi bukan karena sudah tidak
punya kelemahan lagi. Engkau dikasihi karena engkau sudah menjadi milik-Nya.
Sekarang, jika ada
yang mengajarkan doktrin di gereja seolah-olah Yesus membencimu, tutuplah
telingamu. Orang itu tidak sedang menceritakan Yesus, tapi menceritakan egonya
yang keras dan jiwanya yang pendakwa. Dia membutuhkan pertobatan dari
kebutaannya. Akan tetapi engkau sendiri, bertumbuhlah menjadi kekasih yang
setia dan semakin setia bagi Kristus.
Kepada semuanya,
beritahukan kepada dirimu sendiri sekarang, dan biarkan telingamu mendengar
suaramu: “Yesus memiliki aku. Aku ini milik Yesus, dan Dia sangat mengasihi
aku! Amen!”
12. JAUHILAH KEDAGINGAN
Saudaraku dalam
kasih karunia Yesus Kristus...
Anda telah
mendapatkan penjelasan cukup panjang lebar, dan semoga anda diberkati oleh
semua penjelasan ini. Biarlah rohmu berkobar-kobar sekarang!
Jadi, berjalanlah
di bumi ini di dalam kesadaran bahwa anda ini anak Allah. Sadarilah setiap saat
bahwa anda ini berasal dari sorga, bahwa anda milik Yesus, bahwa hubungan anda
dengan Yesus adalah resmi dan sedang menunggu-nunggu Hari Perkawinan. Bahwa
anda sudah berbeda dengan orang-orang dunia. Kagumilah Dia, naikkan segala
tempik sorak kepada-Nya, kumpulkanlah sebanyak-banyaknya hormat dan pemuliaan dari
manusia akan Dia. Rindukanlah orang-orang datang memuji-muji Bapamu. Mestinya
anda rindu semua orang yang anda kenal mau datang pada Bapamu yang mengagumkan
itu.
Selanjutnya marilah
hidup dengan tekun di dalam kasih karunia Bapa kita itu, dengan berfokus
kepada-Nya dan bukan kepada upaya-upaya kita. Allah mengasihimu. Yesus
mengasihimu. Seluruh sorga mengasihimu. Sekali pun engkau miskin, atau tidak
berpendidikan, atau cacat, atau tidak dianggap penting di sekitarmu, tetapi
seluruh sorga mencintaimu dengan hangat. Seluruh sorga menghitungmu sebagai
bagian dari mereka. Engkau ini anak Raja mereka, yaitu Bapa kita. Terimalah
cinta Bapa kita yang luar biasa itu karena imanmu di dalam Yesus, dan milikilah
damai sejahtera di dalam kasih karunia-Nya.
II Timotius 2:1
Sebab itu, hai
anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.
Jangan pusingkan
apapun di dunia ini. Percayalah, engkau ini dikasihi Yesus. Engkau tidak perlu
kuatirkan apa-apa. Engkau ini telah menjadi anak Allah karena imanmu di dalam
Yesus. Engkau ini dilindungi dan dijagai. Engkau ini disertai dan tidak
ditinggalkan. Engkau ini dicintai dan dimiliki. Percayalah akan hal itu. Engkau
memperolehnya bukan karena kebaikanmu, tapi karena nama Yesus.
Galatia 3:26
Sebab kamu semua
adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
Hiduplah untuk
Tuhan. Taklukkanlah dagingmu. Dalam daging kita ini masih bermukim segala
kehendak cemar, keinginan-keinginan akan nikmatnya dunia ini, dan dalam egomu
masih bermukim hasrat-hasrat kesombongan atau pemegahan diri. Sangkal semua
itu. Kita melangkah keluar dari kasih karunia jika kita menuruti kehendak cemar
daging ini, dan bagi orang kristen yang mati dalam keadaan demikian, ia akan
binasa juga. Sebab memang, setiap orang masih dapat meninggalkan kasih karunia
itu. Semua orang masih dapat meninggalkan Yesus dan tidak mau membuka pintu
lagi.
Ibrani 12 :
15
Jagalah supaya
jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan
tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak
orang.
Cara menaklukkan
naluri-naluri cemar daging ialah dengan bertekun dalam ibadah, dengan menjauhi
suasana-suasana duniawi yang menggoda daging kita, dengan berpuasa dan dengan
mendisiplinkan hidup, serta dengan menyangkal diri senantiasa di hadapan Allah
sehingga kita memiliki alasan setiap saat untuk bersyukur. Akan tetapi semua
itu anda lakukan bukan dalam rangka mencari belas kasihan Allah lagi, melainkan
untuk memperkuat manusia rohmu. Manakala manusia rohanimu kuat, kehendak
dagingmu akan lemah. Begitu sebaliknya.
Kita semua yang
tinggal dalam daging, memiliki pergumulan yang sama, termasuk itu rasul-rasul
sekalipun. Coba baca apa yang tokoh sebesar Paulus lakukan atas dagingnya:
I Korintus 9 : 27
Tetapi aku melatih
tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada
orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Secara tersirat,
Rasul Paulus pun mengakui bahwa ia tetap bergumul melawan dagingnya sama
seperti yang kita alami sehari-hari, dan begitulah dia menaklukkan semua itu,
yaitu melalui pendisiplinan tubuh. Pendisiplinan tubuh tentu disana tercakup
juga menaklukkan segala kehendak daging, menolak memanjakan daging,
menggunakannya untuk beribadah dan mempermuliakan Allah, dan lain sebagainya.
Lebih lagi kita
yang hidup di tahun-tahun terakhir dari akhir zaman ini, kita hidup di dalam
dunia yang mencapai puncak kecemarannya. Dahulu tidak ada TV, sekarang terdapat
begitu banyak channel, dan semuanya dipenuhi acara-acara yang mengumbar kedagingan,
entah budaya hedon dan konsumerisme, okultisme, lebih lagi acara-acara yang
membangkitkan hasrat seksual. Dulu tidak ada handpone, tetapi generasi kita
hidup dimana orang bisa diam-diam bertelepon “sayang-sayang” dengan sembarang
orang, sekalipun itu awalnya orang yang salah sambung. Dulu orang hanya bisa
bicara dengan tatap muka, sehingga satu sama lain masih kuat rasa sungkannya.
Sekarang anak-anak muda memiliki facebook dan media-media online lainnya,
dimana mereka bisa mengobrol sesuka-sukanya tanpa rasa sungkan dari tempat yang
paling tersembunyi, kamar tidur.
Dulu
hiburan-hiburan mesum hanya bisa dinikmati apabila orang mengunjungi tempat
hiburan itu dengan membayar mahal ditambah pula harus menanggung tatapan mata
pemghukuman dari masyarakat. Sekarang dengan sekeping VCD yang sangat murah,
orang-orang yang tersopan sekalipun bisa menikmati hiburan yang paling cabul di
kamar tidurnya tanpa harus kemana-mana dan tanpa diketahui siapa-siapa.
Semakin ke kota,
semakin maraklah kecemaran terlihat, semakin bobroklah nilai-nilai moral,
semakin bebaslah orang menjalankan hidup, semakin cueklah orang pada orang di
sebelahnya, sehingga semakin beranilah setiap orang berekspresi liar. Jauh
lebih beruntung mereka yang tinggal di pedesaan, meskipun pada faktanya
kecemaran-kecemaran kota tetap juga masuk ke sana.
Jika saya harus
gambarkan betapa bobroknya dunia saat ini, lebih-lebih lagi di negara-negara
Barat yang dahulunya dikenal sebagai dunia kristen, tidak cukuplah halaman buku
kecil ini. Akan tetapi anda pun sudah melihatnya sendiri, bahkan pula
menghadapi tantangan-tantangan itu setiap hari. Sungguh, betapa mudahnya dosa
menguasai kita di zaman ini jika kita tidak mau mengambil langkah-langkah tegas
untuk mulai menjauhi semua itu.
Jadi anda perlu
mendisiplinkan diri anda sendiri. Mulailah mensiplinkan lidah anda, juga
hati anda. Disiplinkan mata anda, dan tegaslah menolak segala tontonan vulgar
yang memancing dagingmu. Jauhilah pergaulan yang buruk, yang berpotensi memberi
sandungan bagi hubunganmu dengan Allah, sekalipun anda harus kehilangan banyak
teman karenanya. Tegaslah pada dirimu sendiri!
Kemajuan teknologi
dan berbagai industri dunia, menciptakan begitu banyak produk yang inovatif dan
menarik hati. Handphone yang semakin pintar dan canggih, android,
tablet, mobil-mobil yang makin anggun dan murah, hiburan-hiburan baru yang
semakin memikat, model-model rambut atau pakaian terbaru yang lagi in di
kalangan artis, tren pergaulan yang teknologis dan online ke seluruh dunia,
lagu-lagu terbaru dari band-band idola –umumnya masalah kaum muda- yang lagi
hits dimana-mana, dan lain sebagainya, semua itu memikat hati kita. Semua itu
memanggil-manggil kita untuk menikmatinya. Ketika kita menatap kepada mereka,
kita merasakan tangan kita gemetar ingin memilikinya. Kadang-kadang ada malah
yang sampai menangis karena begitu besar keinginannya memiliki tetapi tidak
kesampaian. Bahasa Batak memiliki istilah yang sangat tepat menggambarkannya:tarhirim. Tetapi
jika kita tidak mengerem ketertarikan-ketertarikan itu karena Kristus, kita
dapat tersedot ke dalam dunia ini dan terpisah dari kemuliaan Allah serta
ditimpa berbagai-bagai masalah. Ada banyak pertengkaran suami istri, atau antar
saudara, karena semua itu.
Banyak sekali orang
kristen mengira bahwa keadaan baik-baik saja apabila ia larut dalam suatu
keasyikan atau terpikat oleh pesona dari dunia ini. Olehnya, rohani mereka
suam-suam kuku. Dan tanpa mereka tahu, mereka sedang melangkah manis menuju
neraka. Tentulah anda harus tahu bahwa mengikut Tuhan tidak dapat kita lakukan
dengan bermain-main. Dengar, sebagai anak-anak Allah, itu semua bukan lagi
untuk kita. Anda harus rela meredam semua godaan ketertarikan itu sejak dini.
Jadilah manusia yang menyadari dirinya berasal dari sorga!
I Yohanes 2:15
Janganlah kamu
mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia,
maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Bagi anda yang baru
saja bertobat atau sedang bergumul dengan keterikatan pada kecanduan tertentu
seperti rokok, narkoba, pornografi, chatting mesum, seks
menyimpang, kasmaran pada istri atau suami orang, judi, alkohol dan lain-lain
yang merusak tubuh dan kekudusan pikiran, saya menganjurkan anda untuk berpuasa
selama beberapa hari, sampai candu kedagingan itu melemah dan lenyap.
Kurangilah
keasyikan-keasyikan sekuler yang berlebihan seperti games, sepakbola, menonton
TV, film, shopping-shopping, online, musik pop dan lain sebagainya.
Saya tidak mengatakan itu dosa, supaya jangan anda berpikir ketika anda
menyalakan TV atau mendengarkan musik di radio, anda sudah berdosa. Sepanjang
tidak ada unsur cemar di hati anda saat melakukannya, itu bukan dosa. Dengar,
ketika anda hanya tersenyum saja, tetapi di bilik hati anda ada unsur cemar
yang melatarbelakangi, senyuman itu adalah dosa! Lalu mengapa kita mengurangi
bahkan menjauhi hiburan sekuler? Sebab di dalam setiap hiburan sekuler pasti
ada nilai-nilai duniawi yang bertentangan dengan firman Allah. Nilai-nilai itu
misalnya pembalasan, kepuasan atas kekalahan orang lain, tumpulnya belas
kasihan, kekerasan, keangkuhan, kemarahan, kata-kata kotor, egoisme, sensasi
seksual, penghinaan, penghakiman, ketakutan pada setan –padahal dia telah
dikalahkan-, keputusasaan, pandangan-pandangan yang salah menyikapi suatu
persoalan, dan lain-lain. Kita tidak ingin benih nilai-nilai itu tertanam dalam
jiwa kita. Jadi kalaupun anda hendak bersantai sejenak dengan hiburan,
pilih-pilihlah yang paling sedikit ‘sampah’nya, dan jangan larut. Lagipula
hiburan-hiburan itu juga dapat menyeret kita ke dalam dosa
keterikatan. Terikat artinya susah meninggalkan.Banyak orang kristen lebih
memilih tidak pergi ibadah karena siaran langsung sepakbola tim kesukaannya.
Ini sebuah tanda ikatan. Lihat, hiburan-hiburan sekuler adalah pintu-pintu
masuk menuju kerohanian yang suam-suam kuku, apabila kita semakin lama semakin
sibuk di dalamnya. Tuhan mengatakan, Ia akan memuntahkan mereka yang suam-suam
kuku. Jadi yang terpenting adalah menjaga api roh kita tetap menyala. Dan nyala
api itu tidak dapat kita temukan di dalam keasyikan dunia ini, melainkan di
dalam hadirat Allah kita.
I Yohanes 2:16-17
Sebab semua yang
ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan
hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Dan dunia ini
sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak
Allah tetap hidup selama-lamanya.
Ketika anda tetap
berdiri di dalam kasih karunia-Nya, anda akan tahu bagaimana anda harus hidup.
Anda tahu apa yang harus anda lakukan ketika iblis mencoba menggodai daging
anda. Ketika panggilan dari sorga menggema di relung-relung hatimu, anda tidak
berdiri lagi dalam perdebatan agamawi: ini boleh atau tidak, haram atau halal,
dosa atau tidak dosa; melainkan semua yang dari dunia ini akan terlihat begitu rendahan
dan malang, buatan umat manusia yang terhilang, yang tidak mengenal Allah.
Ketika gema kasih karunia itu membahana di dadamu, jangankan hiburan sekuler,
bahkan membaca koran atau mengikuti perdebatan politikpun anda tidak akan
berminat. Bukan karena hukum agama: boleh atau tidak, tetapi karena anda tidak
berminat. Minat anda ialah Bapa, kasih-Nya, panggilan-Nya atas pertobatan
dunia.
Berdirilah di dalam
getaran kasih karunia itu, yang mengingatkan anda senantiasa bahwa anda berasal
dari luar dunia ini: dari sorga Allah.
13. MENYANGKAL
DIRI
Saya harus membuat
sub judul ini, karena ini sangat penting untuk anda ketahui dan lakukan setiap
waktu. Sebab Yesus telah berkata, bahwa apabila kita tidak menyangkal diri
kita, kita tidak dapat mengikuti Dia.
Lukas 9:23
Kata-Nya kepada
mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”
Banyak orang
bingung dengan firman ini: apa maksudnya menyangkal diri?
Yang dimaksud
dengan diri disini adalah ego. Ego adalah diri, yaitu yang memenuhi hati dan
pikiran kita. Di atas, saya sudah singgung bahwa kita ini terdiri dari tiga
unsur dalam satu kesatuan, yaitu roh, jiwa dan tubuh. Ketika kita telah lahir
baru di dalam Roh Kudus, hanya rohlah yang lahir baru, sementara jiwa dan tubuh
tetap stok lama.
Jiwa kita, yaitu
hati dan pikiran, adalah pusat kehendak diri, pengambil keputusan. Pikiran kita
dipenuhi rupa-rupa kecerdasan intelektual, tergantung dari berapa banyak
informasi yang kita santap. Hati dipenuhi motif-motif, niat-niat,
perasaan-perasaan, yang menjadi alasan dari setiap perbuatan kita. Keseluruhan
itulah yang membentuk karakter perwatakan kita masing-masing. Kita menjadi
orang baik-baik dan bermoral, atau menjadi orang jahat, orang licik, orang
periang dan tukang ketawa, atau pribadi yang pendiam, semua itu tergantung dari
pribadi jiwa kita.
Dengan bahasa
sederhana, penyangkalan diri adalah tindakan menundukkan diri kita ini pada
tuntunan Roh Kudus. Kita menolak memakai pikiran sendiri, menolak memakai isi
hati sendiri, tetapi memakai pikiran dan hati Tuhan.
Galatia 5 : 16
Maksudku ialah:
hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Ego kita bersifat
menuntut. Ia ingin dipuji, ia bangga akan apa yang dicapainya, ia memuji
dirinya, ia ingin disanjung, ingin dibujuk, ingin dianggap penting, ingin
dilayani, ingin menjadi yang tertinggi dari yang lain. Ia haus dalam soal-soal
prestasi duniawi (harta, jabatan, gelar, pangkat, popularitas). Ia ingin
menjadi pusat perhatian, ia ingin disebut-sebut, dielu-elukan. Ia membayangkan
dirinya yang hebat-hebat. Jika ia tidak dihormati, ia sakit. Jika hak-haknya
ditahan, ia terluka. Jika harga dirinya dipermalukan, ia murka.
Ia cemburu ketika
orang lain lebih baik, lebih lagi orang lain itu dahulu ada di belakangnya. Ia
tidak gembira melihat orang lain tiba-tiba memiliki apa yang masih ia
impi-impikan. Ia membungkus dirinya dengan segala kemegahan dunia, yaitu
macam-macam gelar, tanda-tanda jasa, piagam-piagam penghargaan; ia bangga
dengan semua itu. Ia memperjuangkan semua itu. Ia tersinggung ketika dunia
tidak memperlakukan dirinya setara dengan kehormatan yang dimilikinya. Ia ingin
tempat duduknya di di tempat mulia. Ia mengejar segala hal yang disebut banyak
orang kristen sebagai berkat, yaitu uang, promosi jabatan, popularitas,
kehormatan dan sebagainya. Ia fokus kepada semua itu, ia fokus pada dirinya
sendiri dan segala kemegahan manusia di dunia ini.
Ego kita marah jika
hak-hak kita diambil. Ego kita tidak ingin mengampuni, melainkan membalas. Kita
tidak suka diri kita dihina dan disepelekan, dan akan menjadi sangat
tersinggung bila kita diludahi. Sudah pasti ego kita akan begitu gusar di dalam
diri, menyala-nyala penuh kemarahan. Rasanya ingin menendang dia, ingin memperlihatkan
bahwa kita sanggup menghabisinya, bahwa kita bukan orang tolol seperti
perlakuannya. Ego kita bersifat mempermuliakan diri. Sifat naturalnya adalah
mencari untung, bukan untuk berkorban. Panggilan ego kita ialah melayani
dirinya sendiri, bukan untuk melayani orang lain.
Itulah ego manusia.
Jika kita definisikan lagi, bisa sangat panjang, tetapi anda sudah mengerti
maksud saya. Kita semua memiliki ego. Anda memiliki ego, saya juga. Ego ini
akan selalu ada dalam kita. Ia akan selalu berteriak-teriak di dalam kita
ketika ia terusik: “Jangan bodoh! Balas! Balas! Kau di pihak yang benar! Kau
berhak atas semua itu!”
Suara-suara ego
inilah yang Tuhan maksudkan untuk kita sangkal. Mengingat ego itu adalah diri
kita sendiri, yang tidak mungkin kita usir atau bisa lenyap selama kita masih
hidup di dalam daging ini, maka itu artinya peperangan kita melawan ego sendiri
akan berlangsung seumur hidup kita juga. Juga ego inilah penyebabnya mengapa
seorang hamba Tuhan yang sudah melayani berpuluh-puluh tahun dengan
berkemenangan dan kuat kuasa, masih bisa jatuh ke dalam dosa kesesatan atau
kesombongan/pengultusan diri. Sungguh benar, ego harus setiap hari kita
sangkal.
Mengapa ego harus
kita sangkal? Karena ego itulah rintangan yang menghalangi buah Roh Kudus dapat
memancar keluar. Ego adalah penghalang terbesar bagi aliran kasih sorgawi
mengalir keluar dari hidup anda. Egolah yang menghalang-halangi anda untuk
mengampuni, egolah yang menghalang-halangi anda untuk memberi, untuk bersabar,
untuk merendahkan diri, untuk mengakui kesalahan, untuk berkorban, untuk rela
memikul salib. Egolah yang bahkan selalu membuat akal sehat kita menjadi keruh.
Egolah yang membuat
anda dicemooh sebagai sebagai kristen munafik, yang pandai berkhotbah firman
Tuhan, tapi kelakuan hidup anda sendiri sama buruknya atau lebih buruk dari
orang yang tidak mengenal Tuhan. Ego kitalah yang menyebabkan nama Yesus sering
dihujat di luar sana.
Egolah yang
memunculkan ajaran-ajaran sesat dan jiwa Farisi. Anda tahu, ketika seorang pendeta
mengerti kebenaran, tetapi kebenaran itu bercampur dengan egonya, maka yang
keluar darinya adalah ajaran-ajaran kemarahan, penghakiman, intimidasi,
tekanan, pengultusan diri. Ia tidak berbelas kasihan, ia menyembunyikan belas
kasihan di dalam dirinya, ia menyangkali belas kasihannya. Jika ia adalah
seorang yang gemar bernubuat, maka nubuatannya adalah firman Tuhan bercampur
ego manusia, yang membuat nubuatannya menjadi palsu. Kerjanya adalah
menghamburkan ancaman-ancaman kepada jemaat yang tidak disukainya atau yang
terlihat melawan, dengan memakai nama Tuhan.
Betapa gereja rusak
dimana-mana oleh karena para pemimpin yang tidak menyangkal egonya setiap hari.
Mereka memakai ukuran-ukuran manusia untuk mengukur diri mereka dan orang lain:
perbedaan jumlah kekayaan, pengaruh, popularitas, senioritas, jabatan, bahkan
jumlah jemaat. Tak jarang ketika para pemimpin gereja bertemu, mereka akan
tersedot ke dalam ukuran-ukuran ini dalam pertemuan itu. Siapa pendeta dari
gereja besar, akan terlihat mendominasi pertemuan itu. Sedangkan
pendeta-pendeta dari gereja-gereja kecil, dari kampung pedalaman, yang tidak
memiliki mobil, yang gedung gerejanya dari papan tua yang reot, akan tertekan
sebagai kaum inferior dalam suasana itu. Tidak ada penyangkalan diri yang saling
berlutut bergandengan tangan di hadapan Bapa. Hal yang sama dengan mudah
terlihat di dalam memperlakukan jemaat di dalam gereja, dimana-mana. Jemaat
yang kaya, berkuasa, atau terkenal di dalam kota, akan mendapatkan perlakuan
istimewa, sementara jemaat biasa yang miskin dan kurang berpendidikan tidak
akan terlalu diperhatikan. Gejala-gejala ini berbahaya.
Lebih jauh lagi,
banyak pula para pemimpin jemaat menjalankan tugas pelayanan tanpa
kelemah-lembutan dan belas kasihan. Kelemah-lembutan bagi mereka adalah sampah
yang tidak berguna. Belas kasihan bagi mereka adalah penghalang kemajuan.
Mereka melayani kemarahan mereka, dan berpikir bahwa mereka sedang menumpahkan
kemarahan Yesus. Mereka berkutat di seputar pola pikir: “Saya berhak melakukan
ini, karena saya memang benar, saya Alkitabiah, dan dia memang salah!”,
hak saya, hak saya, hak saya.... hak saya sebagai bapa rohani, hak saya sebagai
gembala, hak saya sebagai pemimpin, hak saya sebagai utusan Allah. Mengapa
mereka tidak berpikir bahwa Yesus berhak mencabut nyawa mereka karena
pemberontakan dosa, tetapi Yesus malah datang untuk disalibkan? Mengapa mereka
tidak merenungkan bahwa Yesus datang membawa Injil Pengampunan dan bukan Injil
Api Murka Allah? Dengan bertamengkan penegakan disiplin gereja, mereka
menghakimi segala kelemahan orang. Mereka berfokus pada selumbar di bola mata
saudaranya, dan tidak menyadari bahwa karena sifar-sifatnya yang pendakwa itu,
ada balok di matanya sendiri. Mereka arogan. Mereka tidak menyalibkan diri
mereka. Mereka tidak meruntuhkan dirinya di hadapan Tuhan, tidak merendahkan
dirinya sampai menjadi nol. Jika itu adalah anda, menangislah mengaku salah di
hadapan Allah yang penuh belas kasihan itu.
Selalu saja
peristiwa dimana Yesus menunggangbalikkan meja-meja para pedagang di Bait Suci
dijadikan pelayan-pelayan ego sebagai alasan pembenar bagi penumpahan kemarahan
dan arogansi mereka. Mereka menganggap peristiwa itu adalah kemarahan ego
Yesus. Itu salah. Itu adalah kemarahan kasih. Sama seperti seorang ayah yang
suatu hari memeriksa kamar tidur anaknya yang remaja, lalu menemukan berbagai
majalah dan piringan-piringan VCD porno disana. Sudah pasti ia akan marah
melihat semua itu, lalu mengambil sapu, mengambil semua benda-benda cabul itu
dan membakarnya. Tidak ada sumpah serapah disana. Tidak ada kutuk atau
penghinaan. Ia melakukannya karena ia takut akan Tuhan dan tidak sanggup
melihat anaknya yang ia kasihi justru berbuat sebaliknya. Rotan seorang ayah
yang mengasihi anak, berbeda dengan rotan seorang Satpol PP. Rotan seorang ayah
adalah rotan kasih yang bertujuan menyadarkan, rotan Satpol PP bertujuan
mengusir dan merendahkan. Rotan kasih melayani Allah, rotan arogansi melayani
ego manusia.
Jadi bukan berarti
kita tidak boleh memberi disiplin pada murid atau orang yang kita bimbing,
tetapi pertama-tama, di dasar hati kita harus terbukti bahwa kita benar-benar
mengasihi mereka.
Jadi, ego ini
adalah pohon yang buruk, manusia lama kita. Tidak ada kebaikan di dalamnya,
sebab kehendak-kehendaknya adalah untuk berbuat dosa, memuaskan amarah dan
segala rasa tidak suka. Bila naluri-naluri daging menghendaki kehidupan yang
cemar dan kotor, maka naluri ego ialah melakukan dosa rohani: kesombongan,
keangkuhan, penghakiman, pengultusan diri, pemecahbelahan, perselisihan,
penyerangan, penuntutan, pembalasan, kekeruhan suasana, dan lain
sebagainya.
Saudaraku, jangan
mengira karena kita sudah pendeta atau pelayan penting di gereja, kita sudah
aman dari kemungkinan maut. Apapun kehormatan kita di dunia ini sama sekali
tidak dapat menyelamatkan. Allah tidak terkesan dengan jabatan kita, pangkat,
atau popularitas kita di mata umat. Ia mencari kerendahan hati. Maka sangkallah
egomu sepanjang hari. Ketika ia berteriak-teriak di dalam dadamu, hardik dan
suruh dia diam. Dengan begitu, anda tidak terfokus lagi kepada diri sendiri,
melainkan kepada Tuhan. Kerendahan hati Tuhan akan memancar dari kepribadianmu.
Latihlah dirimu
untuk berlutut di hadapan Bapa dan berkata: “Bapa, tanpa Engkau, aku bukanlah
siapa-siapa. Engkaulah yang menjadikan semuanya baik dan berhasil. Bukan
kehebatanku, bukan karena kepandaianku, tapi karena penyertaan-Mulah semua ini
jadi. Bapa, aku ini anak-Mu, karena kasih karunia-Mu sendiri. Semua itu
kuterima dari-Mu bukan karena kelayakanku memperolehnya, tetapi semata-mata
karena belas kasihan-Mu atasku. Bagi-Mulah segala hormat dan kemuliaan. Aku
tidak layak dipuji, sebab hanya Engkau saja yang layak menerima semua itu. Di
dalam nama Yesus. Amen.”
Hanya dengan
menyangkal egolah anda dapat menikmati hubungan kekasih yang intim dengan Yesus
Kristus. Hanya dengan menyangkal egolah anda dapat mengerti sepenuhnya
kerendahan hati Tuhan, kasih Bapa, kelemahlembutan, dan belas kasihan Yesus
atas semua orang. Hanya dengan menyangkal ego anda mampu untuk bersabar, untuk
mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali, untuk melepaskan hak-hak di dunia ini,
untuk memberi pipi kiri saat pipi kanan ditampar, untuk merelakan jubah saat
baju kita diambil orang.
Dengan terbiasa
menyangkal diri, anda juga mudah menerima tegoran Tuhan, seperti pribadi
seorang Raja Daud saat ia ditegor. Dengan terbiasa menyangkal diri di hadapan
Allah, anda juga tidak akan mengukur diri anda sendiri maupun orang lain dengan
ukuran-ukuran manusia seperti perbedaan jumlah kekayaan, pengaruh sosial,
tingkat pendidikan, jabatan di lingkungan sekuler maupun dalam jemaat,
popularitas, dan perbedaan status. Anda mengukur dengan ukuran Tuhan, yaitu
kedalaman kasih akan Tuhan, serta kasih Tuhan yang tak terbatas akan semua
orang. Hanya dengan menyangkal egolah anda dapat hidup benar di dalam kasih
karunia, jika tidak, anda akan menipu diri anda sendiri dengan memperalat kasih
karunia itu untuk hidup bebas di dunia.
Hanya dengan
menyangkal egolah anda dapat merasakan dengan kuat apa itu artinya anak Allah,
milik Yesus, ditentukan untuk menang di dalam Dia, bersekutu dengan Dia dan
hidup untuk Dia.
14. TINGGAL
DI DALAM YESUS
Ada satu pertanyaan
yang mendasar: jika sudah lahir baru, masih mungkinkah orang jatuh ke neraka?
Beberapa orang mengajarkan: “Tidak mungkin lagi. Sebab sekali selamat,
selamanya selamat!” Itu artinya: sekali anda bertobat dan memberi diri
dibaptis, anda sudah pasti akan ke sorga, apapun yang anda lakukan dalam sisa
hidup anda. Dengar, ajaran ini salah. Yang benar adalah, kita masih dapat berbuat
dosa, yaitu diri (jiwa/ego) kita, dan ketika itu terjadi, itu artinya kita
sedang melarikan diri dari Yesus Kristus, meski raga dan pikiran kita tetap
aktif di gereja. Ketika ada dosa yang tidak diselesaikan dibawa mati, maut akan
menerkamnya oleh dosa yang sebiji itu.
Beberapa kesaksian
anak-anak Tuhan yang pernah diperlihatkan neraka (alam maut) menulis betapa
banyaknya jemaat berpengaruh, para pendeta dan para hamba Tuhan yang berada di
neraka. Mereka umumnya ada disana hanya karena menolak mengakui satu atau dua
dosa saja, umumnya kesombongan, pengultusan diri, cinta uang, atau yang lain.
Begitu pula saksi-saksi ini menceritakan bagaimana Yesus tetap menangis karena
belas kasih-Nya melihat jiwa-jiwa yang tersiksa di neraka. Kasih Yesus tidak
berkesudahan. Tetapi kitalah yang menentukan keputusan untuk diri kita sendiri.
Jadi, setialah di
dalam Kristus. Dengan senantiasa menyadari bahwa engkau ini anak Allah, dengan
sendirinya anda akan merasa satu hati dengan Tuhan. Ada perasaan ikatan antara
anda dengan Yesus yang sangat kuat tumbuh di hati anda, dan itu sangat penting
untuk anda miliki. Semakin
kuat rasa ikatan
itu memenuhi kesadaranmu, anda dengan sendirinya akan semakin mengasihi Bapa,
semakin bangga dengan Dia.
Ketika kasih akan
Allah ini bertumbuh subur di dalam hati anda, anda akan berjalan di dalam
terang-Nya. Dengan sendirinya anda akan mampu menolak dosa. Anda akan tahu dan
semakin mempelajari mana yang berkenan kepada Bapa, mana yang tidak. Anda akan
sadar bahwa hidupmu bukan milikmu lagi, tetapi Tuhan. Anda juga akan mampu
berkata tidak pada daging. Anda akan sanggup mendaki gunung tinggi,
menyeberangi lautan buas, menerobos setiap rintangan untuk meninggikan nama
Yesus. Jutaan orang kristen dengan semangat menyala telah pergi ke ujung-ujung
bumi bahkan ke negeri-negeri terganas untuk memberitakan kabar salib Yesus
Kristus. Beribu-ribu orang telah mati di RRC, Iran, Arabia, Afrika dan
tempat-tempat lainnya di dunia ini untuk Tuhan. Jika bukan karena kasih yang
berkobar-kobar akan Bapamu di sorga, tidak ada yang akan terpanggil untuk
melakukannya.
Jadi pandanglah
senantiasa kepada Bapa. Tataplah senantiasa kepada wajah Kristus Yesus.
Serahkan dirimu sepenuhnya kepada-Nya. Serahkan seluruh masalahmu, seluruh
deritamu, seluruh beban pikiranmu, seluruh kebingungan dan pergumulanmu,
seluruh orang terkasih bahkan harta benda serta pekerjaanmu. Nikmatilah
hadirat-Nya dimanapun anda berada, bahkan saat anda bekerja di kantor. Dengan
memandang terus kepada Tuhan, anda akan terus teringat bahwa anda berasal dari
sorga. Engkau akan menjalani hidup yang kudus dan penuh belas kasihan. Dengan
sendirinya engkau akan memiliki kemauan yang besar untuk menjauhi segala
kecemaran, kebiasaan-kebiasaan buruk, serta menjauhi situasi-situasi atau
pergaulan-pergaulan yang tidak pantas bagimu sebagai anak Allah.
Engkau tidak akan
mencari atau mengimpi-impikan kepuasan apa-apa lagi di dunia ini. Kepuasanmu
yang paling hakiki ialah apabila orang-orang datang kepada Bapamu dan
mengelu-elukan nama-Nya. Engkau akan jauh sekali dari daging.
Saya mohon, jangan
simpan dosa, saudaraku. Jangan pertahankan. Jika anda melakukan satu hal yang
anda tahu adalah pelanggaran firman, jangan bersikeras bahwa engkau
benar. Kerendahan hati dan penyangkalan diri sangat diperlukan dalam mengikut
Tuhan. Jika anda melakukan suatu hal yang anda bingung itu dosa atau
tidak, datang saja pada Yesus Kristus, ceritakan kepada-Nya dan akui. Tetapi
selanjutnya, bertekunlah di dalam menyelidiki Alkitab, supaya anda semakin
mengerti firman.
II Petrus 3:18
Tetapi
bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan
Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai
selama-lamanya.
Jadi bertumbuhlah
juga dalam mengetahui kehendak-kehendak Allah, supaya anda tidak terjerambab ke
dalam jurang antinomianisme yang liberal. Antinomianisme adalah
ajaran-ajaran yang memandang tidak perlu taat lagi pada perintah-perintah Allah
karena kasih karunia. Orang-orang seperti ini tidak benar-benar mencintai
Allah. Mereka mencintai diri mereka sendiri dan memperlakukan Allah sebagai
asisten bagi impian-impian mereka akan dunia ini.
Saudaraku, anda
perlu tahu, dosa itu bukan hanya yang bersifat kedagingan atau kejahatan. Ada
juga pelanggaran akan ketentuan-ketentuan kekal Tuhan kita, yang meski secara
manusiawi tidak terlihat jahat, tetapi di mata Bapa adalah dosa. Ketahuilah,
bahwa apa-apa yang terlarang oleh Tuhan di dalam Alkitab, benar-benar terlarang
di sorga sampai selama-lamanya. Jangan melanggar satu pun larangan Allah, itu
akan membunuhmu secara kekal dan membuat semua ibadah serta pelayananmu selama
di bumi berakhir sia-sia.
Makan darah hewan
itu hal biasa di masyarakat kita, entah dicampurkan ke dalam masakan, entah
yang diteguk seperti yang dijual tukang-tukang jamu sekarang ini, tapi itu
tetap dosa di mata Tuhan. Jadi jangan anda menyantapnya. Dalam mengikut
Yesus, sangat diperlukan ketaatan pada setiap firman-Nya tanpa
mendebatnya. Menentang firman dengan alasan rasional apapun tetaplah
sebuah dosa.
Kisah Para Rasul
15:20
tetapi
kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari
makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging
binatang yang mati dicekikdan dari darah.
Tidak membayar
perpuluhan adalah hal biasa di mata kita, sama sekali tidak terlihat jahat.
Tetapi di mata Allah, itu perbuatan menipu Dia. Percayalah, Yesus tetap
menghendaki kita membayar persepuluhan.
Mengenai
persepuluhan ini, mungkin membutuhkan penjelasan lebih panjang. Di buku kecil
ini barangkali tidak usah dibicarakan panjang lebar dulu, biarlah hal itu anda
ketahui secara mendalam dari khotbah hamba-hamba Tuhan. Yang pasti,
pemahaman yang benar tentang persepuluhan adalah melihat kepada tujuannya.
Tujuan persepuluhan
itu adalah supaya ada dana yang cukup bagi gereja Kristus mengembangkan
pelayanan dan pengutusan Injil. Jadi jangan memahaminya secara legalistik
seperti orang-orang Farisi, yang membayarnya untuk memperlihatkan bahwa mereka
orang yang saleh dan layak dipuji. Juga jangan mengerjakannya sebagai orang
mengerjakan Taurat. Dahulu kala, ketika kasih karunia belum dinyatakan, orang
membayar perpuluhan karena perintah Taurat. Tujuannya fokus pada diri kita
sendiri, bagian dari upaya mengejar keselamatan, supaya kita tidak dipandang
berdosa, melainkan diberkati. Tetapi setelah kasih karunia dinyatakan,
lewat kehadiran dan karya Kristus di dunia, keselamatan kita tidak lagi
bersumber dari Taurat, melainkan iman percaya kita di dalam Yesus. Jadi fokus
tujuan kita dalam membayar persepuluhan bukan lagi kepentingan diri sendiri,
tetapi karena gairah dan keterpanggilan kasih akan Kerajaan Allah.
Sebagai anak-anak
Allah, kesadaran kita haruslah berakar dan berangkat dari dalam rumah Allah
yang memandang keluar. Maksud saya, kita memandang dari rumah Allah yang penuh
kemuliaan itu, kepada dunia, kepada bangsa-bangsa, kota-kota, desa-desa, yang
terhilang. Kita melihat begitu banyak orang-orang buta disana, besar kecil, tua
muda, kaya miskin, yang dituntun oleh kegelapan dan penipuan. Mereka tidak mengenal
Terang, padahal Yesus mati untuk mereka juga. Alangkah baiknya jika mereka bisa
berkumpul di dalam kemuliaan rumah Allah kita, dimana terdapat Terang yang
mereka cari. Lalu oleh kerinduan itu, kita menyadari betapa perlunya
gerakan-gerakan penginjilan, dan betapa perlunya gereja-gereja diperlengkapi
untuk bisa terjun menjangkau jiwa, memuridkan sebanyak-banyaknya dan membantu
jemaat-jemaat miskin. Semua itu membutuhkan dana besar. Dan itulah alasan kita
memberikan persepuluhan. Jadi janganlah kita memandang itu sebagai bukti dari
kebaikan dan kesalehan kita. Kita memberinya sebagai bentuk rasa syukur. Kita
berterimakasih tanpa akhir kepada Allah yang telah mempermuliakan kita di dalam
kasih karunia-Nya. Sesungguhnya, seluruh hartapun kita persembahkan, itu tidak
cukup melunasi pengorbanan Yesus di kayu salib!
Persembahan untuk
Kerajaan Bapa ini tidak harus kita salurkan lewat organisasi gereja kita
sendiri. Anda juga dapat memberikannya kepada lembaga-lembaga pelayanan yang
lain, asalkan anda tahu lembaga itu melayani di ladang Tuhan. Hanya saja,
seturut hikmat, tetaplah utamakan gerejamu.
Sebenarnya tidak
mesti namanya persepuluhan. Beberapa gereja menerima persembahan tertentu dari
jemaat, tetapi namanya tidak disebut persepuluhan, meski jumlahnya sama atau
lebih besar dari persepuluhan. Ini hanya persoalan nama. Anda tahu, jemaat
mula-mula sendiri tidak memakai istilah “persepuluhan”. Akan tetapi bukan saja
sepuluh persen, banyak dari mereka justru mempersembahkan seluruhnya.
Kisah Para Rasul
2:45
dan selalu ada
dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua
orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
Kisah Para
Rasul 4:37
Ia menjual
ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki
rasul-rasul.
Jadi,
persembahkanlah sebanyak-banyaknya tanpa terpaku pada nama persembahan itu
serta jumlah harfiahnya. Kita bukan penganut agamawi yang kesalehannya pada
hal-hal lahiriah. Jangan terpaku pada “10 persen”. Allah sendiri sudah berjanji
untuk memberkati kita. Jadi persembahkanlah sebanyak-banyaknya kepada Allah,
dan jangan pernah kuatirkan kebutuhan hidupmu. Kita tidak memberikan
persepuluhan itu kepada seorang tua yang bangkrut. Kita mempersembahkannya
kepada Allah. Anda mengerti maksud saya.
Allah kita juga
tetap menghendaki kita mempersembahkan Sabat, bukan menurut cara Farisi atau
rincian-rincian Taurat lagi, tapi menurut cara yang Tuhan Yesus ajarkan.
Jangan anggap ringan hal ini, meskipun secara manusia hal ini terlihat tidak
jahat, sebab Sabat adalah kehendak Bapa. Tutuplah tokomu, jangan mencari nafkah
dan beristirahatlah bersama Yesus sepanjang hari itu.
Mengenai Sabat,
suatu ketika Tuhan telah nyatakan hal itu secara pribadi kepada saya, dan
saya akan menuliskannya kepada anda secara lengkap di lain hari jika ada
kesempatan. Tetapi sekilas dapat saya singkapkan, arti dari Sabat ialah
Beristirahat. Jadi Sabat sesungguhnya tidak berbicara mengenai Hari Sabtu,
tetapi Beristirahat di dalam Tuhan. Artinya, bukan harinya yang menjadi fokus
Allah, tetapi momen dimana kita beristirahat di dalam Dia itulah yang Ia
inginkan.
Jadi di dalam
pemahaman Sabat, kita tidak mengultuskan hari tertentu dan menjadikan hari itu
terlihat seperti sesuatu yang berdaulat atas kita sebagaimana pemahaman orang
Farisi di masa silam, tetapi menyediakan suatu hari dari milik kita untuk
bersekutu dengan Tuhan. Bukan hari yang memiliki kita, tapi kitalah yang
memiliki hari atau waktu, lalu waktu itu kita persembahkan. Apabila
pemahamannya terbalik, kita akan terjebak ke dalam pola pikir Farisi.
Karena sejak gereja
mula-mula, mereka Beristirahat dalam Tuhan (ber-Sabat) pada hari
minggu, maka baiklah kita pun mengikuti kebiasaan mereka saja. Tapi jika ada
yang hendak kembali ke hari Sabtu seperti tradisi Yahudi, atau bahkan Jumat,
itu sama sekali tidak masalah. Semua hari sama.
Berbulan-bulan
lamanya saya berdoa dan berdoa, mencari pewahyuan Allah mengenai Sabat, sebab
saya sendiri sebelumnya tidak mengindahkannya dan tetap membuka toko di hari
minggu, sampai suatu hari, di saat saya berlutut kepada-Nya kembali mengenai
itu, akhirnya Roh Kudus berbicara kepada saya. Ia berkata: “Nak,
Sabat itu adalah bayangan sorga Bapa.” Awalnya saya tak mengerti, lalu
Ia membukakan pikiran saya. Di sorga, kita tidak perlu lagi berjuang dan bergumul
untuk hidup kita. Di sorga, kita tidak lagi perlu merisaukan atau
memperjuangkan masa depan kita, masa depan anak-anak kita, atau masa depan
siapapun yang kita tanggung. Di sorga, kita berhenti dari segala perjuangan
hidup. Di sorga, setiap hari yang kita kerjakan ialah bersukacita dalam Tuhan,
memuji, bersorak-sorai, beristirahat, melayani dan bersekutu dengan Dia. Jadi
Sabat kita di bumi, adalah bayangan dari Sabat kita yang sejati, bersatu dengan
Yesus dalam kekekalan sorga.
Ayat berikut ini menyiratkan
bagaimana kebiasaan jemaat mula-mula pada hari pertemuan mereka.
Kisah Para Rasul 20
: 7
Pada hari
pertama (hari Minggu) dalam
minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara
dengan saudara-saudara (jemaat) di situ, karena ia bermaksud
untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai
tengah malam.
Ayat ini secara
jelas menyiratkan bahwa jemaat mula-mula, yang memilih berkumpul pada hari
Minggu, seharian itu tidak memikirkan atau memperjuangkan kepentingan hidup
jasmaninya di bumi ini, melainkan terbiasa berkumpul sampai malam.
Jadi entahkah kita
di rumah, atau di perjalanan, atau di pertemuan ibadah sampai malam, atau di
suatu tempat peristirahatan, atau bersantai di tepi pantai, atau tidur siang
sekalipun, baiklah hati ini kita istirahatkan dari merisaukan hidup, untuk
menikmati keintiman dengan Yesus.
Tetapi apakah itu
maksudnya tidak boleh melakukan aktivitas apa-apa seperti kata kaum Farisi?
Tuhan tidaklah mencari peristirahatan tubuh, tetapi hati. Allah tidak mencari
Sabat. Ia tidak kekurangan Sabat. Allah mencari kita. Ia merindukan kita. Ia
telah mempermuliakan kita dalam kasih karunia-Nya. Ia ingin kita merindukan jam
demi jam bersekutu dengan Dia, sebagaimana Ia sangat merindukan kita siang dan
malam.
Tuhan tidak
terkesan dengan ketaatan seremonial, yang tidak lahir dari hati.
Jadi, Beristirahat dalam Tuhan bukanlah soal boleh atau tidak membuka
toko, melainkan berhenti merisaukan kepentingan hidup duniawi kita untuk
menghabiskan waktu dalam keintiman dengan Bapa. Artinya apa? Artinya yang Bapa
rindukan ialah hati dan pikiran kita tertuju kepada-Nya. Tentu jika kita sibuk
dengan berbagai hal yang membutuhkan konsentrasi, kita tidak dapat lagi
mengarahkan hati dan pikiran kepada-Nya. Lihat, bukan toko tutup atau buka yang
Allah persoalkan, melainkan apakah hati kita tertuju pada-Nya atau tidak.
Jadi ada kalanya toko kita buka sejenak karena alasan menolong orang yang
benar-benar membutuhkan suatu benda yang kita jual, obat-obatan misalnya, dan
lain-lain, sebab Tuhan berkata bahwa kita boleh berbuat baik pada hari Sabat.
Ada beberapa
profesi yang akrab dengan situasi seperti itu, misalnya polisi, pembantu rumah
tangga, pegawai rumah sakit, bidan, dokter, apalagi dokter bedah, atau pun
situasi-situasi yang memaksa kita terlihat memperjuangkan hidup pada hari itu
seperti bencana alam, perang, dan lain sebagainya. Jangan merasa terhakimi
ketika anda terpaksa “bekerja” pada hari itu. Percaya saja, Tuhan melihat
motif hati kita, apapun yang sedang kita kerjakan. Lagi pula, sudah
dikatakan: Yesus itulah perhentian kita. Dan anda tahu, cara masuk ke dalam
perkenanan Tuhan Yesus adalah dengan hati.
Jadi kita sudah
melihat perbedaannya. Sabat Yahudi adalah pemenuhan tuntutan hukum Taurat, sebuah
peraturan agama, yang berdosa bila tidak dilakukan. Sabat yang Tuhan Yesus
ajarkan dalam kasih karunia-Nya ialah persekutuan keintiman kasih dengan Dia.
Ini bukan tentang sebuah peraturan hukum yang dingin, tapi sebuah “panggilan
kencan surgawi”. Kita tidak ditolak ketika di suatu hari berhalangan istirahat
di hari minggu. Kita ditolak ketika kita tidak mengasihi Yesus.
Jadi bagaimana kita
menikmati Hari Istirahat itu? Selain berkumpul di gereja tentu saja, isilah
hari itu dengan membaca Alkitab, buku-buku rohani, lagu-lagu rohani jika anda
sendirian. Atau jika anda berkumpul dengan seseorang, kenapa tidak
mengobrol-ngobrol tentang firman Tuhan saja? Sebagai anak-anak Allah, ada
banyak hal di seputar kehidupan kita yang tidak sempat kita obrol-obrolkan di
hari-hari sibuk dengan keluarga. Sambil bersantai di rumah atau suatu tempat,
mari kita arahkan minat kita kepada firman Kristus, sebagaimana setiap hari
kita melakukannya. Saya sendiri menjadikan hari minggu sebagai hari keluarga,
dimana kami menikmati kasih dan kerukunan, di dalam ingatan akan Tuhan.
Perihal banyak
orang kristen tidak pernah lagi berpuasa, tidak mau membayar persepuluhan, atau
menguduskan Sabat, itu menunjukkan sejauh mana Ia mengasihi Tuhan, sekaligus
juga membuktikan bahwa mereka membutuhkan pengajaran dan pemuridan.
Juga Yesus
memberikan beberapa larangan dalam hal perkawinan. Selidikilah Alkitabmu
mengenai ketetapan-ketetapan-Nya soal ini. Jika anda membaca suatu larangan,
jangan lakukan. Kumpul kebo itu dilarang, bercerai dilarang, juga ada beberapa
lainnya soal perkawinan yang terlarang. Saya berbicara pada saudara-saudaraku
orang Batak yang menikah dengan cara apa yang disebut “pasu-pasu raja”,
yaitu menikah di bawah tangan seorang tua adat, pernikahan itu tidak benar di
mata Tuhan. Pergilah ke gereja dan mintalah hamba-Nya untuk meneguhkan
perkawinan anda di dalam nama Yesus Kristus. Juga kepada sahabat-sahabat yang
memalsukan akte nikahnya, kukuhkanlah perkawinan anda juga di hadapan Tuhan.
Jika perempuan atau laki-laki yang di rumahmu itu bukanlah istri atau suamimu
yang sah menurut kemutlakan firman Allah, tinggalkanlah dia, tak peduli berapa
tahun anda dan dia telah hidup seatap. Lebih baik anda hidup tanpa campur
badan di bumi ini daripada binasa selama-lamanya. Satu saja dosa pada kita yang
tidak kita bereskan, kita berakhir di neraka. Ini bukan sebuah main-main, dan
ini saya tegaskan: Ia tidak pandang mukamu siapapun engkau.
Lainnya lagi, pergi
berobat ke dukun bukanlah hal yang jahat di mata masyarakat, itu sudah sangat
biasa, tetapi itu dosa di mata Tuhan. Jadi janganlah pergi ke dukun,
paranormal, “orang pintar”, alternatif, peramal, atau apapun istilahnya. Juga
jangan memakai produk apapun yang mereka berikan, apakah itu dinamai obat,
jimat, jaga badan, pelaris usaha, susuk, pembuka aura, atau apapun itu, baik
yang dimakan, diminum, dilekatkan di badan, di tanam di pekarangan, atau di
gantung di rumah atau toko. Sebagai anak-anak Allah, itu semua tidak pantas
untuk kita. Kita, perantau-perantau yang berasal dari sorga, lahir ke dunia ini
untuk mempermuliakan Allah, Bapa kita yang mengagumkan, bukannya malah
mengikatkan diri dengan iblis. Jika sekarang masih ada padamu, panggillah
pelayan Tuhan dan bersama-sama dengan dia, bakarlah benda-benda itu di dalam
nama Yesus. Atau anda sendiri pun bisa membakarnya, di dalam perlindungan nama
Tuhan.
Hari-hari ini
dimana-mana kita sering menerima brosur-brosur pengobatan alternatif yang
katanya bisa mengobati segala penyakit. Jangan pergi kesana. Jauhi jugalah
setiap praktek yoga, praktek berkomunikasi dengan orang mati, memberi sesajian
di kuburan ataupun tempat-tempat yang dipercaya ada penunggunya,
ilmu-ilmu bela diri, maupun tenaga dalam, atau yang sekarang disebut
energi prana. Jangan percayai mereka, meskipun terlihat sifatnya menolong,
sebab sekalipun terbukti mereka sakti, semua kemampuan itu mereka terima dari
setan-setan di alam roh yang tidak mereka lihat, entah mereka mengerti itu atau
tidak. Orang-orang yang datang pada pertolongan setan, akan ditandai oleh setan
sebagai miliknya. Jangan jual jiwa anda pada iblis.
Setiap hubungan
yang pernah terjalin dengan iblis, haruslah dihancurkan sampai ke akar-akarnya.
Orang-orang yang pernah dipersembahkan kepada setan, atau mengikat perjanjian
dengan iblis melalui dukun dan mediator lainnya, membutuhkan pelayanan khusus
lebih daripada sekedar mempertobatkan orang berdosa, yang disebut pelayanan
pelepasan. Dari pengalaman, tanpa pelepasan, umumnya mereka sulit sekali
berubah, meskipun mungkin tidak semuanya begitu.
Jangan menyimpan
benda-benda yang disebut keramat atau bertuah, entah tempaan alam seperti batu,
entah tempaan manusia seperti patung, kain, tongkat, cincin dan lain
sebagainya. Setiap benda yang dipercayai memiliki kekuatan atau wibawa
roh, berarti itu berhala. Ada banyak pertanyaan mengenai ulos Batak,
juga mengenai gambar atau patung Yesus atau replika salib. Jika anda percaya
benda itu ada wibawa rohnya, atau sahala dalam bahasa Batak,
berarti itu berhala.
Allah tidak
menciptakan benda mati lalu memberinya kekuatan roh (sahala). Jikalau ada benda
yang benar-benar “bertuah”, berarti ada mahluk roh yang menunggu di dalamnya.
Buang benda-benda seperti itu dari rumahmu dan bertobatlah sebab itu kejijikan
di mata Allah. Tidak peduli bagaimana baiknya anda hidup sebagai seorang warga
gerejamu, jikalau anda mati dalam dosa seperti itu, anda berakhir di
neraka yang menyala-nyala. Dan sekali lagi saya ingatkan: Tuhan tidak memandang
muka, siapapun engkau, atau siapapun orang itu menurut sangkamu.
Jangan mempercayai
takhyul-takhyul. Ini memang harus ditekankan disini, sebab kita –umat kristen
di Indonesia- lahir dan besar dalam masyarakat Timur yang dipenuhi takhyul.
Dalam budaya takhyul Indonesia, begitu banyak larangan yang disertai ancaman
kutuk bagi yang melanggar, mulai dari hal-hal yang sepele maupun penting. Ada
takhyul berkata: jangan menyapu rumah di malam hari, nanti kena sial, dan lain
sebagainya. Ramalan nasib, feng shui, juga perbintangan (astrologi) adalah
bagian dari takhyul. Takhyul-takhyul seperti ini diilhamkan oleh kebudayaan
yang dikuasai kegelapan, bagian dari upaya iblis menciptakan agama-agama palsu
di berbagai pelosok dunia, untuk mengendalikan cara berpikir dan ketundukan
suku-suku bangsa.
Jangan berdoa pada
Bunda Maria atau rasul-rasul, atau kepada siapapun manusia. Kita berdoa kepada
Yesus karena Dia adalah Allah itu sendiri, Tuhan yang maha hadir. Orang-orang
yang sudah mati, entah mereka sekarang berada di sorga atau di neraka, tidak
bisa mendengar anda lagi. Mereka tidak tahu apa-apa lagi soal bumi. Mereka
tidak maha tahu, tidak maha mendengar, tidak maha hadir. Jangan berpikir
orang-orang yang sudah mati lantas menjadi dasyat seperti Tuhan. Maria itu
manusia dan sudah mati. Rasul-rasul juga manusia dan sudah mati. Apalagi
almarhum ompung kita yang mantan dukun itu, misalnya, sudah
pasti dia ada di neraka karena tidak mengenal Yesus. Jika ada orang berdoa atau
berbicara atau minta tolong kepada orang-orang yang sudah mati, mereka telah
menista Tuhan.
Orang-orang Batak
punya banyak kebiasaan kafir, salah satunya saat ziarah ke kuburan mereka suka
bicara pada anggota keluarganya yang mati itu. Itu kejijikan di mata Tuhan.
Jangan lakukan itu. Saling mengingatkanlah anda dan keluarga akan hal itu.
Jangan anda ziarah karena nasehat dukun, atau orang-orang yang mempercayai
dunia mistik dan mencari pernasiban, atau mimpi dipanggil-panggil orang yang
mati itu. Jikapun anda ziarah, bersihkanlah kuburan itu dari rumput-rumput,
atau hiasi seperti orang menghias taman, setelah itu pulanglah dari sana seperti
orang pulang dari sebuah pekarangan biasa.
Mungkin anda pernah
melihat orang kesurupan, dan roh yang menyurup itu mengaku kakek atau leluhur
anda dengan memperlihatkan berbagai bukti yang cukup meyakinkan? Jangan
percayai itu, sebab itu roh setan yang menyamar dan berpura-pura. Sebagai
mahluk roh, setan punya kemampuan-kemampuan supranatural tertentu yang
kebanyakan anda belum paham, kecuali anda memiliki pengalaman-pengalaman alam
roh bersama Kristus yang terus menerus meningkat dalam hal itu.
Selain semua itu,
ada juga dosa hati, yaitu kecemaran atau kejahatan yang kita simpan dalam hati,
misalnya dendam, sakit hati, kepahitan, dimana kita tidak mau mengampuni.
Kemudian niat curang, rencana menipu, motif dusta, motif memperdaya, motif
mempermainkan perasaan orang, motif seksual, motif kesombongan atau pemegahan
diri, dan lain sebagainya.
Menyimpan dendam,
luka hati, sakit hati serta tidak bersedia mengampuni kesalahan orang adalah
hal yang biasa di mata masyarakat. Asalkan tidak berbuat kejahatan dan mampu
menahan diri, itu bukan dosa, demikian pendapat umum. Akan tetapi semua itu
adalah dosa di mata Allah kita. Kita harus mengampuni, dan tidak boleh ada
sakit hati atau kepahitan yang tersimpan di hati kita. Hati kita harus suci
bersih dari segala kotoran jika kita memang ingin bertemu Tuhan
kelak. Mintalah setiap hari Yesus membasuh hatimu dengan darah-Nya dari
segala akar kecemaran.
Matius 5:8
Berbahagialah
orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Itu semua kehendak
kekal Allah. Jangan satu pun anda anggap enteng, sebab Allah tidak pernah
menganggap satu pun firman-Nya sepele. Banyak pengajar telah mengajarkan hal
yang salah tentang beberapa hal. Hati-hatilah. Memang Allah memandang kita dari
kasih karunia-Nya, akan tetapi jangan kita lupa bahwa kasih karunia itu membawa
kita masuk sebagai putera dan puteri ke dalam suatu Kerajaan Mulia, bukan ke
dalam perkumpulan koboi.
Selidikilah
ketentuan-ketentuan Tuhan Yesus di dalam Alkitab, lalu lihat ke diri anda, jika
jalan hidup anda ternyata melanggar salah satu ketentuan-Nya, ketahuilah dengan
pasti tanpa mengeraskan hati bahwa anda sedang berada dalam dosa. Bertobat dan
akhirilah pemberontakan itu. Yesus telah mengampuni semua itu, dan kita tinggal
berbalik saja kepada-Nya.
Hari-hari ini tak
terbilang banyaknya orang kristen di seluruh dunia, dari semua denominasi, yang
hidupnya sopan, terhormat, baik hati, aktif di gereja, sosok penting di
berbagai kegiatan pelayanan, bahkan menduduki posisi-posisi penatua jemaat,
akan tetapi menyembunyikan satu atau dua dosa –mungkin tidak mau mengampuni,
mungkin berobat ke “orang pintar”, kesombongan, kebencian pada seseorang, dosa
seksual, cinta uang, atau yang lain- dan tidak mau mengakuinya sebagai
kesalahan di mata Allah. Itu amatlah menyedihkan, sebab segala pelayanan dan
pengorbanan mereka akan berakhir sia-sia. Sekali lagi, amat banyak pendeta,
penatua, dermawan-dermawan dan orang-orang percaya yang dikenal baik hati oleh
umum berakhir di neraka, karena satu dosa saja.
Yesus memang tidak
meninggalkan siapapun domba-Nya yang jatuh dalam dosa. Ia mengasihi kita
selama-lamanya dan telah tersalib untuk semua dosa itu. Ia akan tetap berusaha
keras supaya kita mau melepaskan dosa itu. Sampai nafas kita yang terakhir, Ia
akan terus mengetok pintu kita. Dengan segala cara yang layak Ia lakukan
sebagai Bapa Kekasih, Ia akan berusaha menyadarkan kita. Akan tetapi sekali
lagi saya nyatakan: Ia membutuhkan kemauan kita untuk membuka pintu. Ia tidak
akan pernah mendobraknya dengan paksa, sebab Allah menghormati kebebasan
manusia untuk memilih. Dan jika kita mati tanpa menyerahkan dosa itu pada-Nya,
menangislah Ia begitu pilunya sebab satu lagi anak-Nya harus jatuh ke neraka
karena kebodohan dan kekeras-hatian.
Jadi jika anda
menyimpan suatu dosa, atau terjerat lagi kepada gelap, segeralah berpaling
kembali kepada Yesus Kristus tanpa mengeraskan hati. Jangan mau didakwa oleh
iblis, yang berusaha membuat kita begitu malu di hadapan Bapa sehingga semakin
menjauh. Terimalah kembali kasih karunia pengampunan-Nya itu, sebagaimana yang
saya terangkan panjang lebar dalam buku ini.
I Yohanes 2 : 1-2
Anak-anakku,
hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika
seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus,
yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk
dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
I Yohanes 1 : 9
Jika kita
mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Saudara...
Tangkaplah
kebenaran dalam analogi ini: bayangkanlah dalam suatu pulau, semua penduduk
telah tertular virus mematikan. Tetapi ternyata ada satu obat yang sangat
mujarab, sehingga siapa yang makan obat itu, ia sembuh total. Tentu setelah
sembuh, orang itu menjaga kesehatannya baik-baik dengan menjauhi segala sesuatu
yang dapat membuatnya tertular kembali. Tetapi manakala ia tertular lagi,
haruslah ia minum kembali obat itu. Bahaya hanya akan terjadi manakala ia
enggan meminumnya lagi.
Yesuslah obat yang
menyelamatkan itu, dan virus itu ialah dosa, sedangkan menjaga kesehatan,
itulah ketaatan pada firman Tuhan. Jadi jangan berpikir kita dituntun
menjadi pelaku firman supaya selamat, tetapi karena kita telah diselamatkan dan
kita memelihara keselamatan itu.
Mintalah Ia
membasuh anda dengan darah-Nya setiap hari. Tetaplah fokus kepada-Nya. Jangan
pikirkan dan jangan ingat-ingat dosa masa lalumu yang buruk, karena semua itu
telah berlalu.
Filipi 3 : 13-14
Saudara-saudara,
aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang
kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri
kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh
hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus
Tinggalkan dan
lupakan saja masa lalumu, dosamu dan segala kesalahanmu. Tak usah panik dan
bermohon-mohon penuh ketakutan kepada Allah supaya mau mengampuni dosa-dosamu.
Jangan berpikir karena dosamu itu besar atau mengerikan, berzinah misalnya,
homoseksual misalnya, menggorok leher misalnya, Allah perlu waktu
mempertimbangkan permohonanmu, atau membutuhkan jerit pertobatan yang lebih
menggetarkan hati. Hei, engkau tidak sedang melobi Allah saat engkau
mengaku dosa. Ia sudah melakukannya lewat salib Yesus dua ribu tahun lalu.
Sejak Yesus disalibkan, satu-satunya yang harus engkau lakukan ialah berbalik
kepada-Nya. Berserulah kepada Yesus, maka dosa itu selesai.
Jadi janganlah
hakimi dirimu, seolah-olah engkau tidak berharga di mata Allah karena terlalu
banyak dosa di masa lalu. Jangan pula hakimi saudaramu karena dosa-dosanya.
Jangan lihat-lihat ke belakangmu, jangan pula lihat-lihat ke belakang orang
lain. Di belakang saya ada banyak semak duri, ada banyak kejijikan, atau
ketidaksempurnaan, dan jika anda mengorek-ngoreknya, anda bisa saja menganggap
saya tidak benar hamba Tuhan. Di belakang dia juga pasti ada dosa, dan rasanya
di belakang anda juga. Tetapi semua itu sudah berlalu ketika kita datang pada
Yesus.
Tidak ada yang
sempurna. Selalu ada catatan gelap di hari kemarin setiap kita. Tetapi kita
tidak perlu bicara apapun lagi soal kemarin --sebab ketika hari kemarin telah
kita serahkan pada Yesus, itu sudah selesai--, melainkan bagaimana kita merespon
panggilan Allah dari depan sana.
Sesungguhnya karena
kasih karunia, fokus pembicaran kita mestinya bukan lagi tentang dosa, sebab
setiap dosa adalah masa lalu yang telah diselesaikan Yesus, tapi tentang
menjalani hidup dalam kasih-Nya sejak hari ini, hidup di dalam urapan Roh
Allah. Roh-Nya dari dalam anda akan mengajar dan menuntun anda pada seluruh
kebenaran firman Tuhan. Mestinya, pembicaraan “Jangan berbuat dosa
lagi” adalah mata pelajaran di kelas dasar kekristenan, yaitu kepada orang-orang
yang baru saja bertobat. Kita lihat, bahwa topik ini juga yang Yesus berikan
kepada setiap orang yang baru saja menerima pengampunan-Nya.
Yohanes 8:11
Jawabnya:
"Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum
engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Sayangnya, untuk
mata pelajaran dasar ini saja, kebanyakan orang yang telah menjadi kristen
selama puluhan tahun, belum lulus-lulus juga, sehingga mata pelajaran ini mau
tidak mau harus terus diajarkan berulang-ulang pula. Akan tetapi panggilan
sorgawi bagi anda jauh lebih besar daripada itu. Ia memanggil anda untuk
menjadi rekan sekerja Allah! Allah memanggil anda untuk menjadi sekutu-Nya,
menjadi sahabat-Nya.
Masuklah ke dalam
panggilan kerajaan-Nya itu, sebab Ia memanggil kita untuk melayani Dia. Kita
akan menemukan talenta kita, dan menyaksikan karunia-karunia Roh tertentu
diberikan kepada kita. Beberapa dari kita akan diberi karunia rasul, karunia
nabi, karunia pengajar, dan lain-lain. Rasul adalah utusan-utusan Injil untuk
bangsa-bangsa, nabi adalah para pelihat dan yang menerima nubuat, pengajar
adalah mereka-mereka yang dikarunia dengan hikmat Roh untuk menjelaskan
rahasia-rahasia firman, begitu pula gembala-gembala adalah jawatan untuk
memimpin umat Allah. Semua itu dari Roh Allah, diberikan sebagai modal kita
untuk melayani Dia dan membangun jemaat-Nya, untuk kemuliaan-Nya, bukan untuk
kita selewengkan dengan menjadikan diri kita kultus yang ditakuti
anak-anak Allah.
Peliharalah kasih
itu, kasih akan Tuhan. Mintalah di dalam doamu supaya agape itu
dilimpahkan dalam hatimu. Banyak pemberian di ‘keranjang’ Allah, tetapi yang
harusnya paling anda minta ialah agar bejana hatimu dipenuhi kasih, sehingga
anda hidup sehari-hari dengan memancarkan kasih itu. Sebab dibandingkan berkat
yang lain, kasih itulah kekuatan kita dalam mengikut Tuhan.
Bapa memimpin kita
sebagai Ayah, dan kita melayani Kerajaan-Nya sebagai anak. Melalui kesadaran
rohani ini, seolah-olah Bapa berkata kepada kita: “Nak, mari kita bekerja sama
memperbesar Kerajaan ini. Akulah yang memilikinya, dan telah mewariskannya
kepadamu.”
Lukas 12:32
Janganlah takut,
hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan
itu.
Demikian pula
kesadaran yang kuat bahwa kita ini telah memiliki hubungan yang sah dengan
Yesus, akan membuat kita senantiasa menyala-nyala dan tidak kehabisan rasa
cinta kepada-Nya. Saat hatimu menyadari bahwa engkau ini milik Yesus, engkau
akan berani untuk berdoa kepada-Nya kapan saja, dengan bahasa yang natural dan
apa adanya, dan hatimu tidak akan merasa terintimidasi, melainkan engkau dapat
menikmati kehidupan doa yang intim dan mesra. Damai sejahtera-Nya benar-benar
akan engkau rasakan di dalam jiwamu.
I Yohanes 3 : 21-22
Saudara-saudaraku
yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai
keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta,
kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan
berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
Percayalah penuh,
Allah mengasihimu. Dan ini tidak sama dengan pernyataan: ayahmu yang di kampung
itu mengasihimu. Tidak. Sebab Yesus mengasihimu dengan cara menyertaimu setiap
waktu. Yesus ada di setiap detikmu. Engkau sesungguhnya tidak pernah sendirian.
15. JAUHILAH
AJARAN ANTINOMIAN
II Korintus 11:3
Tetapi aku
takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati
kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan
kelicikannya.
Roh Kudus mendorong
saya untuk berbicara juga pada anda yang menganut antinomianisme: pandangan
anda salah, segeralah tinggalkan pandangan itu. Mungkin anda kurang paham arti
istilah itu. Baik, saya jelaskan. Antinomianisme adalah rumpun teologia
liberal yang menjadikan kasih karunia Allah sebagai alasan untuk tidak perlu
menaati kehendak-kehendak Allah. Anda percaya bahwa anda selamat karena
kasih karunia Kristus, bukan karena perbuatan: itu benar. Tapi anda salah
ketika mengartikan firman itu: Saya tidak perlu menaati perintah-perintah Tuhan
untuk hidup kudus dan lain sebagainya, karena toh saya sudah selamat. Jadi
karena itu, anda tidak merasa ada yang salah jika anda terikat rokok,
atau alkohol, rupa-rupa kedagingan, atau tidak mengampuni, atau
memburuk-burukkan orang lain, atau sombong, atau berhubungan dengan arwah orang
mati, atau memakai benda-benda “bertuah”, atau tidak tunduk pada
kehendak-kehendak kekal Allah. Lihat, betapa anda dan keluarga anda hidup
nyaman di luar kehendak-kehendak Allah karena teologia ini. Anda harus tahu
bahwa anda dipanggil oleh kasih karunia untuk hidup bagi Allah, di dalam
kekudusan oleh tuntunan Roh-Nya, bukan untuk diri anda sendiri lagi.
Di akhir zaman ini,
mayoritas gereja telah ditelan oleh kesesatan teologia antinomianisme.
Kerusakan yang ditimbulkan teologia ini jauh lebih besar daripada yang
ditimbulkan kelompok teologia legalisme Farisi. Dari apa yang saya peroleh,
inilah yang meniupkan roh “jemaat Laodikia” seperti yang disingkapkan
Tuhan di kitab Wahyu 3:14-22, yaitu roh suam-suam kuku. Sama seperti daya
hancur teologia legalisme, roh antinomianisme yang liberal ini juga muncul dari
lapisan kepemimpinan gereja, mengalir ke bawah kepada jemaat melalui doktrin
yang dianut.
Cukup mudah
mengetahui apakah suatu doktrin itu antinomian atau bukan. Yesus berkata dari
buahnya kita dapat mengenali pohonnya. Dan buah dari suatu teologia antinomian
adalah sama:membolehkan orang melanggar firman.
Saya banyak bertemu
dengan tulisan-tulisan teologis yang dialiri roh antinomianisme, yang ditulis
oleh sarjana-sarjana teologia. Mereka membuat penjelasan-penjelasan teologis
yang panjang lebar, kuat dan berwibawa, berdiri di atas ajaran kasih karunia
dipadu dengan apa yang mereka sebut logika, akan tetapi kesimpulan dari semua
tulisan itu ialah melanggar firman, menurut kepentingan masing-masing: ada yang
menulis aborsi itu boleh, cerai itu boleh, tidak ada yang salah dengan
kecanduan rokok, makan darah itu boleh, berobat ke “orang pintar” itu bagian
dari hikmat, sihir itu karunia Roh Kudus, berdoa kepada Maria itu boleh, menyembah
patung Yesus itu boleh, tinggal serumah tanpa pernikahan resmi itu bukan
masalah, dan lain sebagainya, dan yang terakhir ini mengacaubalaukan gereja di
Barat adalah persetujuan gereja pada perkawinan homoseksual.
Makan darah,
misalnya, telah terang-terangan di dalam Kisah Para Rasul 15 ditegaskan bahwa
itu tidak boleh. Akan tetapi suatu hari saya mendapatkan tulisan seorang pakar
teologia yang tampak berwibawa, yang tersebar luas di internet, menulis soal
itu dan memberikan kesimpulan yang berbeda. Ia memulai rangkaian penjelasannya
dengan mengutip berbagai kebenaran firman Tuhan: kita tidak hidup di bawah
hukum Taurat, kita selamat karena percaya kepada Yesus oleh kasih karunia-Nya,
Kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman, bukan apa yang masuk ke dalam
mulut yang menajiskan orang melainkan apa yang keluar dari mulutnya, apa yang
masuk ke dalam mulut jatuhnya ke jamban, Allah mengasihi kita bukan karena
perbuatan-perbuatan agamawi, dan lain sebagainya. Rangkaian kutipan yang benar
itu disempurnakannya dengan berbagai istilah Yunani untuk menambahkan wibawa
tulisannya, membuat pembaca awam tidak percaya diri untuk menolaknya, dan
diakhir dari semua penjelasannya itu ialah kesimpulan ini: sebenarnya makan
darah itu boleh, tidak apa-apa, bukan dosa.
Dengan metode yang
sama, saya juga pernah membaca tulisan ahli teologia mengenai larangan
bercerai, dimana kesimpulan akhir tulisannya itu adalah: bercerai itu tidak
apa-apa. Jikalau orang-orang ini benar, bukankah itu berarti Allah telah
memakai cara bohong pada kita? Di Alkitab-Nya, Dia melarang kita makan darah
atau bercerai, padahal sebenarnya Dia bolehkan? Akan tetapi pendeta-pendeta
hebat dan petinggi-petinggi gereja ini justru mengingatkan saya pada cara iblis
menipudaya Hawa, dan juga Adam, di masa lalu untuk memakan buah larangan itu.
“Allah mengasihimu”, kata iblis, “kau tidak benar akan mati, Dia hanya
berbohong kepadamu”. Dan keluarga manusia pertama itu pun jatuh dalam dosa.
Siapakah di alam roh yang mengilhami para guru teologia yang terhormat ini?
Karena keengganan untuk taat, kasih Allah telah diperalat sebagai alasan untuk
melanggar ketetapan Allah!
Ya, inilah roh
antinomianisme itu. Nyaris semua denominasi gereja telah dirambahnya, menyeret
demikian banyak anak-anak Allah keluar dari kehendak-kehendak Allah.
Orang-orang kristen dimana-mana berbuat atau menyetujui dosa dengan rasa nyaman
dan tidak mengakuinya lagi sebagai dosa dengan membelenggu kasih karunia Tuhan
sebagai alasannya. Dari rumpun inilah keluar pernyataan: “Sekali selamat
selamanya selamat.” Inilah roh gereja Laodikia!
Waspadalah dari
segala kesesatan. Selidikilah gereja yang engkau ikuti, apakah gereja itu
penganut antimonianisme atau tidak? Jika ternyata iya, tolaklah ajaran mereka
yang salah itu di dalam imanmu, atau mulailah memikirkan langkah-langkah meraih
kemerdekaanmu dari kesesatan. Anutlah dengan tegas, bahwa ketika suatu hal
dilarangkan oleh Tuhan Yesus termasuk melalui surat para rasul, maka selamanya
itu terlarang di hadapan-Nya.
Salah satu penyebab
utama mengapa ajaran bersifat antinomian berkembang subur di gereja-gereja
ialah keengganan jemaat kehilangan kenyamanan akan sesuatu yang disenanginya
dari dunia ini. Hatinya, cintanya, rasa bangganya, terikat pada sesuatu itu,
sementara di sisi lain dia ingin tetap disebut orang percaya. Lalu mulailah
timbul niat di dasar hati untuk mempertahankan sesuatu itu dengan mencari-cari
ayat Alkitab yang tampak mendukung. Orang kita Batak, misalnya, sangat terikat
cinta dan rasa bangga pada adat istiadat dan segenap ritual animismenya yang
diwariskan para leluhur, seolah-olah tidak percaya bahwa Si Raja Batak dan
segenap yang kita namai “Ompu Si Jolo-jolo Tubu” hari
ini ada di neraka tersiksa selama-lamanya. Kita mengira orang bisa berada
di sorga karena reputasinya besar atau karena kita bangga padanya. Lalu mereka
yang duduk di kursi-kursi kepemimpinan gereja yang sama terikatnya dengan rasa
itu, mencari-cari dalih di Alkitab yang seolah-olah membenarkannya. Dalih itu
kemudian diturunkan ke jemaat di bawah, dan muncullah ajaran antinomian
tersebut yang dianut jutaan orang. Mengerikan!
Bila kita kurang
mengasihi Tuhan, segala firman-Nya akan terasa sebagai hukum-hukum yang
memberatkan. Ciri orang kristen yang kurang mengasihi Tuhan adalah mereka akan
mendebat firman yang dirasa menentang kesenangan atau kebanggaan mereka. Bila
ia cukup terdidik secara agama atau dekat dengan Alkitab, ia akan memelintir
ayat-ayat Alkitab tertentu sebagai alasannya. Bila engkau menyuruhnya berhenti
merokok karena itu mengotori tubuh, ia akan membantah: “Tidak ada larangan
merokok dalam Alkitab!” Bila engkau mengajaknya ke gereja dan bangkit dari
tempat tidurnya, dia mungkin berkata: “Bukan gereja yang menyelamatkan!”
O, saudara. Anda
harus rela melepaskan segala hal yang anda sukai atau banggakan di dunia ini,
yang bersifat duniawi, kedagingan, cinta uang, yang tidak kudus, yang tidak
jujur dan bersifat tipu, yang akar-akarnya berasal dari si jahat, atau yang
bersifat kepuasan dan kebanggaan diri, supaya hati anda tidak terikat kepadanya
lalu pada waktunya disesatkan oleh ajaran-ajaran antinomianisme. Hati kita
hanya boleh terikat dengan nama Tuhan. Menyerah penuhlah pada wibawa kasih-Nya.
Lukas 14 : 33
Demikian pulalah
tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala
miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Penganut-penganut
antinomian percaya bahwa mereka ada di dalam Yesus Kristus, percaya pada kasih
karunia, menyebut salib Kristus, sementara mereka enggan menaati firman Yesus
tertentu yang dianggap merugikan dan menghalangi kepentingan egonya, dan merasa
benar dalam hal itu.
Akan tetapi, setiap
orang yang mengasihi Tuhan, menuruti perkataan-Nya. Dan bila ia berhadapan
dengan suatu perkara yang ia masih ragu apakah salah atau benar, ia akan
mencari suara Tuhan terlebih dahulu akan masalah itu. Barangsiapa mengaku
percaya Yesus tapi tidak menuruti firman-Nya, Tuhan berkata bahwa dia adalah
seorang pendusta. Berjaga-jagalah.
I Yohanes 2 : 4
Barangsiapa
berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia
adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.
Kalau anda mau
mengakui, lihatlah ada jutaan orang kristen di sekitar anda hidup sebagai
pendusta di hadapan Allah. Percayalah, meski ini sangat memilukan hati:
bersama-sama dengan milyaran jiwa lainnya yang menolak Yesus, beratus-ratus
juta umat kristen berjalan menuju kebinasaan. Mereka akan ada disana karena di
hari terakhir, Tuhan menolak mereka.
Matius 7:21
Bukan setiap
orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Bukan berarti kita
selamat karena menaati perintah-perintah Allah. Ingatlah analogi penduduk pulau
yang terinveksi virus itu. Keselamatan itu telah selesai dikerjakan Yesus di
atas salib. Jadi barangsiapa ingin selamat, ia tinggal datang pada Yesus.
Tetapi setelah “obat itu menyembuhkan kita”, kita harus bekerja keras “menjaga
kesehatan”. Itu artinya, kita harus menaati kehendak Bapa.
Sesungguhnya Yesus
sudah memberikan pengampunan secara cuma-cuma atas segala dosa, dosa apapun dan
berapapun besarnya. Akan tetapi anda sudah tahu, kasih karunia itu tidak
dapat menghapuskan dosa yang dipertahankan, apalagi dosa yang dianggap benar.
Ia tidak ingin
menolak siapapun. Ia ingin semua milik-Nya benar-benar terkumpul bersama-Nya.
Ia sangat merisaukan anak-anak-Nya yang terjebak dalam pemahaman antinomian.
Jika itu anda, berbaliklah pada Yesus dengan segenap penyangkalan diri, apapun
harga yang harus anda bayar. Tinggalkan segala kesesatan yang bermula dari
keengganan kehilangan kenyamanan itu. Yesus mendorong saya untuk menuliskan
ini: Ia sangat mengasihi anda, dan Ia memanggil anda untuk tinggal di dalam
Dia. Kasih-Nya akan Ia berikan di hatimu, sehingga engkau sanggup mengasihi Dia
dengan sungguh. Ia menolong kita dengan memberi kita Roh-Nya. Roh Kudus itulah
yang memampukan kita untuk hidup taat oleh iman di dalam Yesus Kristus.
16. YESUS
CUKUP BAGIMU
Saudara....
Dunia ini bukanlah
tempat yang cocok untuk kita. Dunia ini penuh dengan kutuk dosa. Dunia ini
hitam, gelap, kotor, keras, jahat, penuh cobaan hidup.
Perlu saya
ingatkan, Yesus tidak pernah menjanjikan dunia yang tanpa badai kepada kita.
Sebagai orang yang juga tinggal di dalam dunia, jangan heran bila
sewaktu-waktu, anda pun dapat diterpa berbagai masalah. Ketidakadilankah itu,
fitnahkah, aniayakah, pertengkarankah, percekcokan rumah tanggakah, godaan
perzinahankah, hantaman kritikkah, tekanankah, intimidasikah, penipuankah,
sakit penyakitkah, kehabisan uangkah, perlakuan kasarkah, kehilangan orang
tercintakah, dan lain sebagainya. Semua itu pasti terasa tidak enak, bahkan
menyakitkan sekali, serta kerap menimbulkan rasa putus asa dan kekecewaan
mendalam.
Saya banyak
mendengar penderitaan-penderitaan hidup yang amat memilukan dari
saudara-saudara yang pernah konseling kepada saya maupun dari tempat lain. Anak
yang terbuang, istri-istri yang dikhianati suami atau diusir keluarga
mertuanya, wanita-wanita yang dipisahkan dari bayinya secara paksa, suami-suami
yang diperlakukan rendah karena penghasilan kecil atau sakit penyakit,
anak-anak perempuan yang diperkosa, pembantu yang ditindas tuannya yang ia
hormati, dan lain sebagainya. Itu semua cobaan yang sangat berat, yang dapat
juga menimpa orang-orang percaya.
Ada waktunya anda
akan sesak di dada, merasa betapa beratnya hidup di dunia ini. Ada waktunya
anda menangis tertekan batin. Tetapi Tuhan berjanji satu hal: Ia tidak akan
pernah meninggalkan anda. Ia menyertai dan menolong anda.
Ibrani 13:5b
Karena Allah
telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan
Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Berharap dan
percayalah kepada kasih Yesus akan engkau, sambil senantiasa meluruskan jalan
hidupmu kepada firman-Nya.
Letakkanlah balok
es di bawah terik matahari, tepat pada waktunya, es itu akan habis mencair.
Seperti itulah, bahkan jauh lebih pasti, pertolongan Tuhan. Setiap masalah
seberat apapun itu, apabila engkau bawa ke hadapan Yesus, akan selesai dan
berakhir indah tepat pada waktunya. Yang anda perlukan hanyalah bersabar, tabah
dan tetap percaya. Ingat pula syaratnya: di dalam Yesus, sehingga anda
tidak memakai pula hikmat-hikmat dunia yang gelap seperti ke dukun dan
sebagainya setelah berseru memohon pertolongan-Nya.
Juga saat berdoa,
janganlah berprilaku seolah-olah engkau ini sedang berbicara pada Allah yang
miskin, Allah yang kalah, yang malang, yang memiliki saingan berat. Begitu
engkau memejamkan mata dan mengangkat tangan, sadarilah bahwa engkau sedang
berhadap-hadapan muka dengan Raja segala raja, yang maha dasyat itu, yang
kemuliaan-Nya memenuhi seluruh alam ini, yang tak tertandingi dan –lebih lagi-
yang adalah Bapamu sendiri.
Jadi meski badai
itu datang, Tuhan lebih berharap kita menanggapinya bukan dengan jeritan minta
tolong, melainkan dengan reaksi seorang anak dari Allah Yang Maha Tinggi, yang
tetap berdiri kokoh dalam iman. Mari membuang sifat-sifat pecundang dari
kepribadian kita, dan belajar menghayati kedudukan kita sebagai pemenang di
dalam kasih karunia-Nya. Jangan memandang kepada badai masalah di hadapanmu,
tetapi memandanglah kepada kedasyatan tangan Allah yang tersedia bagimu. Di
dalam kasih karunia Allah, engkau telah memperoleh segala sesuatu yang anda
perlukan. Kemahadasyatan Yesus cukup bagimu dalam segala hal, ketika engkau percaya.
Roma 8:31
Sebab itu apakah
yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah
yang akan melawan kita?
Yesus cukup bagimu.
Bahkan lebih dari cukup. Engkau boleh miskin di bumi, tetapi kekayaan sorga
yang tak terukur itu lebih dari segalanya yang ada di bumi ini. Tidak tahukah
engkau bahwa karena namamu terdaftar di sorga oleh iman, engkau ini lebih
daripada konglomerat-konglomerat terkaya di dunia ini? Engkau boleh diabaikan,
dipandang remeh dan dipinggirkan di bumi, tetapi tidak tahukah engkau bahwa
karena Yesus, Allah sendiri mengenalmu?
Lupakan dunia ini,
saudara. Tidak usah terobsesi untuk berkuasa dan kaya raya di dunia ini.
Waspadalah terhadap pengajar-pengajar yang mengalihkan minat jemaat dari
hal-hal sorgawi kepada perlombaan mengejar kelimpahan berkat-berkat di dunia.
Tidak salah menjadi kaya, atau menjadi artis populer, atau punya gelar sarjana
segudang. Tetapi ingatlah, dimana hartamu berada, disitu hatimu berada. Syukuri
saja apa yang ada padamu dengan rasa cukup. Jalankan pekerjaan atau usahamu
dengan baik-baik sesuai prinsip-prinsip Tuhan. Dia pasti memberkatimu. Ubah
doamu, dari meminta Tuhan memberkatimu, menjadi berterimakasih atas segala
berkat yang telah Ia sediakan bagimu hari itu. Meminta Tuhan memberkati
terkesan kita merisaukan kepentingan diri kita. Berterimakasih atas segala hal
yang telah Ia sediakan, mencerminkan kita tidak kuatir tetapi percaya penuh
kepada pemeliharaan-Nya yang berkelimpahan.
Dunia ini dan
segala isinya akan binasa. Bila engkau kelak diambil dari sini, jangankan
tumpukan perhiasan emas yang engkau sembunyikan itu, bahkan debu di ujung
kakimu pun tidak akan engkau bawa. Memandanglah ke sorga yang penuh kemuliaan
itu, darimana engkau berasal. Berjalanlah di dunia ini sebagai perantau-perantau
dari sorga.
I Petrus 2:11
Saudara-saudaraku
yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu
menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.
Hal lainnya yang
ingin saya tuliskan, ialah kuasa yang ada padamu sebagai anak-anak Allah.
Jangan mempercayai bahwa engkau adalah orang-orang lemah di dunia yang ganas.
Dunia memang ganas, tetapi engkau anak Allah!
Padamu ada kuasa.
Ibaratnya, kuasa yang ada padamu itu adalah senapan otomat yang paling canggih
dan mematikan, sedangkan iblis dan segala teror persoalan yang ditimbulkannya
tak lebih dari preman ompong yang hanya memiliki gertak sambal. Todongkan
senjata dasyat itu ke jidatnya tanpa takut, ia pasti akan lari
terkecing-kencing. Senjata itu ialah: Nama Yesus!
Yesus berkata:
Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga
dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. (Matius 18:18).
Itu firman yang
dasyat. Hei, apa yang engkau perintahkan terikat di bumi, terikat di sorga!
Lihat, betapa mulianya engkau ini di dalam Yesus! Perintahmu diakui Allah!
Perintahmu direstui! Engkau benar-benar anak dari Sang Maha Pencipta!
Markus 16:17-18
Tanda-tanda ini
akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi
nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak
akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan
orang itu akan sembuh.
Ia telah memberikan
kita otoritas atas semua itu. Otoritas artinya kewenangan yang sah memberi
perintah. Kedudukan kita jauh lebih mulia daripada setan-setan, roh-roh jahat,
sakit penyakit, kutuk-kutuk, penghalang-penghalang di alam roh, badai topan,
dan lain sebagainya. Mengapa anda tidak belajar mempergunakan otoritas itu?
Perintahkan semua itu lenyap di dalam nama Yesus!
Juga lepaskan ke
atas hidupmu dan ke atas hidup saudaramu berkat kerukunan, damai sejahtera,
pertolongan Tuhan, kemenangan, dan segala kebaikan yang diperlukan. Segala
perkataanmu itu pasti jadi, karena iman akan nama Tuhan.
Istri saya
tergolong jemaat awam saja. Tetapi didorong belas kasihan, suatu hari ia
berkata kepada seorang namboru saya yang petani, yang hasil
panennya buruk:
“Namboru, nanti
engkau akan memanen melimpah ruah, sampai engkau kelelahan.” Itu dikatakannya
dengan iman. Dan apa yang terjadi? Ketika panen berikutnya tiba, namboru kami
itu menghasilkan padi yang melimpah ruah, sampai ia terheran-heran sendiri dan
teringat pada perkataan istri saya itu dengan penuh sukacita.
Perkataanmu
berkuasa bukan karena padamu ada sihir seperti pikiran kelompok-kelompok
agamawi, tapi karena engkau anak Allah yang percaya kepada nama Yesus.
17. ANDA
MEMILIKI HARTA YANG TAK TERBILANG MAHALNYA
Matius 13:44
Hal Kerajaan
Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu
dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh
miliknya lalu membeli ladang itu.
Saudara yang sangat
dikasihi Tuhan...
Satu hal yang Tuhan
ingin anda sadari senantiasa adalah bahwa apa yang telah Ia berikan kepadamu
sungguh amat teramat mahal harganya. Pertahankanlah itu sekuat tenaga,
berapapun harga yang harus anda korbankan di dunia ini.
Yesus seperti
berbicara mendesak-desak di hati saya untuk menuliskan bagian ini. Sebab banyak
sekali orang kristen yang menganggap sepele iman mereka dan lebih memilih
bersenang-senang di kemanjaan dunia, atau meninggalkan Tuhan sama sekali demi
karirnya di dunia ini.
Saudaraku, anda
tidak dapat menjangkau sorga, bagaimanapun usahamu untuk itu. Mustahil bagi
manusia sampai ke sorga dengan mengandalkan kekuatannya sendiri. Sorga itu
terlalu tinggi untuk bisa kita terbang kesana dengan pesawat jet super canggih
sekalipun. Sorga itu terlalu maha kudus untuk bisa orang penuhi
syarat-syaratnya. Kita tidak tahu di langit sebelah mana sorga itu berada.
Sekalipun seorang bos besar memiliki ribuan astronot untuk mencari-cari sorga,
mereka tidak akan menemukannya. Kalau dia mati, tak seorang pun dari astronot
itu yang bisa mengantarnya kesana.
Sekalipun kita
orang terkaya di Sibolga, atau di Jakarta, atau di Indonesia; sekalipun kita
pemilik pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke; sekalipun kita pemilik Eropa,
Amerika, bahkan seluruh bumi ini –lengkap dengan bulan sekaligus, semua itu
tidak cukup untuk membeli satu tempat terendah sekalipun di sorga. Sorga itu
amat, amat, amat, amat mahal!
Tetapi Yesus telah
memberikannya dengan gratis kepada anda. Siapa engkau sehingga engkau layak
menerimanya? Apa yang telah engkau kerjakan bagi Allah sehingga Dia harus
membayar semahal itu kepadamu? Justru kita selama ini tiada henti-hentinya
berbuat ceroboh. Banyak hal memalukan telah dikerjakan tangan kita. Pikiran
kita kebanyakan buta dan bebal. Sungguh, kita sangat tidak layak menerimanya:
tetapi Dia telah menganugrahkannya kepada kita!
Mengapa anda tidak
bersukacita? Tidakkah mestinya anda menar-nari melompat sepenuh tenaga memuji
nama-Nya? Mengapa sekedar bertepuk tangan pun untuk-Nya anda gengsi? Itu karena
selama ini anda tidak tahu seberapa mahal yang telah diberikan padamu itu.
Sekarang anda sudah tahu betapa besarnya yang telah Yesus berikan itu bagi
kita. Yesus ingin anda tersenyum sekarang. Ia ingin anda mulai tertawa sukacita
sekarang. “Ayo, anak-Ku. Bergiranglah bersama-Ku. Aku memberinya karena
Aku ini sangat mengasihimu!”
Firman Tuhan
berkata:
Mengucap
syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam
Kristus Yesus bagi kamu. (I
Tesalonika 5:18)
Dulu saya berpikir
orang yang bisa mengucap syukur dalam segala hal adalah orang yang luar biasa
sekali kerendahan hatinya. Sekarang, setelah saya mengerti semahal apa yang
telah kita peroleh secara cuma-cuma dalam Yesus, mengucap syukur dalam segala
hal ternyata adalah hal yang sudah seharusnya dilakukan semua orang percaya.
Orang yang tidak melakukannya justru terlihat tak lebih dari seorang buta.
Syukurlah, Yesus kita Tuhan yang sabar terhadap segenap kebutaan kita.
Saya belum
berhenti. Tuhan masih menyingkapkan hal lain pada saya. Dengarkan Yesus
berkata:
Aku berkata
kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga
akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. (Lukas 12:8)
Coba renungkan ayat
itu. Siapakah Yesus di sorga? Apakah Dia hanya tetangga biasa? Bukan! Dialah
Raja segala raja. Dialah pusat dari seluruh kemegahan sorga yang tiada taranya
itu. Seluruh sistem alam semesta yang teramat rumit ini, mempermuliakan Yesus.
Seluruh tatanan sorga yang tersusun sempurna, yang maha luas, serta seluruh
bala malaikat yang teramat guruh gemuruh itu bersorak sorai dan bekerja untuk
mengelu-elukan nama-Nya. Jika demikian, dapatkah engkau membayangkan ketika
Yesus Raja Alam Semesta itu berbicara sepenuh gairah tentang engkau kepada
seluruh malaikat yang bermilyar-milyar banyaknya itu? Satu malaikat sajakah
yang mendengar? Tidak! Dari ujung ke ujung, seluruh sorga maha luas itu akan
mendengar tentang engkau! Oleh Yesus, namamu dikenal di sorga. Sadarkah engkau
sekarang, bahwa di dalam Yesus, betapa mulia dan berharganya engkau itu?
Maukah engkau mulai hari ini menerima kenyataan itu?
Oh, betapa ajaib
dan dasyat kasih karunia Allah kita itu!
Saudara...
Mari mempertahankan
harta yang teramat mahal itu, apapun pengorbanan yang harus kita tanggung.
Mungkin kita harus meninggalkan banyak hal yang kita sukai di dunia ini untuk
menaati Tuhan; mungkin kita dipermalukan dan harus menanggung cemoohan
orang-orang banyak karena nama Yesus; mungkin kita harus kehilangan jabatan,
karir meredup, karena kesetiaan kita pada firman-Nya; mungkin kita kehilangan
orang-orang terkasih karena mengikut Dia; mungkin hujan badai harus kita
terobos demi melayani Dia; atau teror dan santet-santet ditujukan pada kita
karena mengabarkan Injil Allah; mungkin uang kita harus kita serahkan banyak
untuk menopang Ladang Bapa kita; mungkin aniaya, mungkin harta benda kita
dirampas, atau kita diisolasi oleh penguasa. Biarlah kita rela memikul semua
itu tanpa kehilangan sukacita, karena kita sudah tahu sedasyat dan semahal apa
kemuliaan yang telah Yesus berikan kepada kita.
18. MASUKLAH KE DALAM PENGGEMBALAAN KRISTUS
Yohanes 10:14
Akulah gembala
yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
Saudaraku kekasih
dalam nama Yesus...
Dari bab-bab
terdahulu, anda sudah tahu bahwa oleh iman, anda telah mempunyai hubungan yang
sah dengan Yesus. Anda telah menjadi milik-Nya. Hubungan ini tidak tergoyahkan,
serta tidak tergantung pada baik tidaknya kondisi emosi atau rohanimu saat ini.
Ia mengasihimu dan tidak akan menyia-nyiakanmu. Tidak ada istilah putus atau
cerai dalam kamus percintaan-Nya kepadamu.
Selanjutnya,
setelah anda menerima Dia, anda haruslah masuk ke dalam penggembalaan-Nya.
Dengan begitu, kita hidup di dalam Dia. Yesus mengumpamakan kita sebagai
domba-domba-Nya, dan Dia adalah Gembala kita. Salah satu pewahyuan besar dari
gambaran penggembalaan ini ialah bahwa Gembala hidup bersama sehari-hari dengan
dombanya.
Saya sedang
menyingkapkan kepada anda suatu kabar sukacita, yaitu bahwa Tuhan yang dasyat
itu tinggal setiap hari bersama-sama anda. Yesus bukanlah seperti polisi lalu
lintas yang razia mendadak, mengejutkan para pengendara sepeda motor, menilang
mereka yang tidak pakai helm, kemudian pulang ke markas. Atau, Ia
bukanlah seperti bos koperasi simpan pinjam yang muncul ke kantor di sore hari,
memintai laporan satu persatu dari para juru tagihnya, lalu meninggalkan mereka
lagi. Selama belum tiba Hari Penghakiman oleh-Nya, tidak seperti itu. Yang benar
ialah, Ia tinggal bersama-sama dengan anda. Ketika anda pergi ke kantor, Ia
ikut bersamamu. Ketika pulang ke rumah, Ia juga ikut bersamamu. Engkau
menjalani hidupmu bersama-sama dengan Yesus. Inilah yang Ia maksudkan ketika Ia
memperkenalkan diri-Nya: “Akulah Gembalamu.”
Yesaya 40:11
Seperti seorang
gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan
tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan
hati-hati.
Saya pernah melihat
gembala kerbau yang baik di padang dan menyaksikan bagaimana mereka menyertai
hidup ternak mereka. Tidak sepotong pun kejadian dalam hidup ternaknya itu
dimana si gembala tidak hadir atau terlibat. Ketika si kerbau terjerumus dalam
lumpur, si gembala ada disitu dan menarik keras kerbau itu keluar. Ketika ada
kerbau yang menyimpang ke kebun singkong orang, si gembala ada dan menghajarnya
sampai kerbau itu masuk lagi ke kumpulan. Ketika ada kerbau yang melahirkan, si
gembala ada disitu dan ikut bergembira. Ia bercanda dengan kerbau-kerbaunya
itu, berbicara seolah-olah binatang-binatang itu mengerti apa yang ia katakan.
Bahkan ketika kerbau-kerbau itu telah masuk kandang di petang hari,
gembala-gembala itu membuatkan api dan memastikan kerbau-kerbau itu terikat
kokoh serta kandang mereka aman.
Banyak orang
kristen sepulang ibadah minggu yang penuh urapan, dengan mudahnya berprilaku
maupun berkata-kata tidak layak di rumah. Itu prilaku yang dimaksud Rasul
Yakobus ketika ia menulis:Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan
tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati
mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia
sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya (Yakobus 1:23-24).
Semua itu bisa terjadi karena kita tidak sadar bahwa Yesus masih saja bersama
kita. Kita merasa sudah berpisah dengan-Nya usai ibadah, untuk bertemu lagi
minggu depan.
Saudara....
Dengan
menyingkapkan pada anda bahwa Dia adalah Gembalamu, Dia sedang berkata bahwa
Dia turun ke lapangan bersamamu. Ingat-ingatlah ini. Ia tidak hanya ada di
gereja. Dimana engkau ada, disitu Dia ada. Jika anda supir angkot, Dia ada di
angkot anda. Dia memberimu pengarahan: “Masuklah ke simpang sana, disitu banyak
penumpang. Awas, di depan sana ada lubang!”
Yohanes 21:6
Maka kata Yesus
kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu
peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi
karena banyaknya ikan.
Anda digembalakan
dan disertai kemana-mana karena Dia tidak ingin kehilangan anda. Dia sangat
mengasihimu. Kehilanganmu adalah satu dukacita besar bagi Yesus. Sebab Dia
tahu, jika hidupmu terpisah dengan-Nya, engkau akan binasa juga.
Ia menggembalakan
kita dari dalam. Ia, yaitu Roh-Nya, tinggal di dalam kita sepanjang waktu dan
berbicara kepada hati kita. Akan tetapi Ia juga memakai unsur-unsur dari luar
untuk pekerjaan-Nya itu. Ia memakai Alkitab-Nya sebagai pedoman utama, memakai
khotbah hamba-hamba-Nya, buku-buku rohani, kesaksian-kesaksian, lagu-lagu
pujian, nasehat saudara seiman, bahkan melalui peristiwa-peristiwa baik maupun
buruk, dan lain sebagainya. Kita melihat, merasakan dan mengalami sesuatu,
hal-hal itu pun dipakai Tuhan untuk mengajar kita kepada kebenaran-Nya.
Satu-satunya yang
harus kita lakukan ialah bersedia, rela, untuk digembalakan-Nya. Bahkan
beranjaklah ke dalam kesadaran yang lebih sempurna, dengan menyadari itu
sebagai sebuah kemuliaan dan sukacita besar. Siapa anda sehingga anda berada
dalam kumpulan domba Allah Yang Maha Tinggi? Tetapi oleh kasih karunia, itulah
kenyataannya: anda berada disitu, di tempat yang maha mulia, dan dikasihi. Itu
kegembiraan besar!
I Petrus 2:9
Tetapi kamulah
bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan
Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari
Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang
ajaib
Kita adalah
orang-orang yang tidak sempurna, yang digembalakan Orang yang Sempurna. Oleh
kelahiran baru, roh kita memang telah menjadi sempurna, yang terlahir dari
benih Allah. Akan tetapi maksud saya, kita adalah orang-orang yang belum
sempurna di dalam emosi, pikiran dan perilaku sehari-hari. Kita dulunya berasal
dari kegelapan rohani, sehingga tentu ada banyak pikiran, pandangan serta
pemahaman-pemahaman yang salah di dalam kita. Bahkan sekalipun kita sudah cukup
dewasa dalam kebenaran, selalu ada saat-saat terjadinya kesalahan perilaku.
Oleh karena Ia yang
menggembalakan kita sempurna, Ia menggembalakan kita ke arah kesempurnaan.
Itulah standar-Nya. Mustahil Ia dapat melentur. Yesus tidak dapat menjadi
moderat dalam hal itu. Sebagaimana seorang raja tak bisa menerima titahnya
tidak berlaku, demikianlah Ia yang sempurna tidak dapat mengangguk setuju pada
ketidaksempurnaan.
Matius 5:48
Karena itu
haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.
Sempurna maksudnya
hati kita tidak mengandung kerutan, motif kita jujur dan murni, tidak ada
tindakan melanggar firman, tidak ada dosa yang tersimpan di hidup kita. Bukan
kita sempurna dulu baru Allah mengasihi kita. Bukan. Nanti anda ketakutan jika
berpikir begitu. Yang benar, Ia menuntun langkah kita kesana dengan kasih
setia-Nya, dan kita tinggal menurut dengan gembira. Jadi sempurna tidak mengacu
kepada berapa banyak hasil kerja kita, tetapi kepada kebenaran dari suatu
perbuatan.
Kita digembalakan
di dalam kasih karunia-Nya, bukan di dalam sistem nilai yang lain. Ia akan
mengingatkan bahwa engkau sudah selamat di dalam Dia, sehingga tuduhan iblis
tidak akan berhasil meruntuhkanmu. Ia akan mengingatkan bahwa engkau adalah
anak-Nya, yang telah dipilih dan diurapi untuk kemuliaan Allah. Ia akan
mengingatkan bahwa di dalam engkau Ia berdiam, yaitu Roh Kudus-Nya, sehingga
engkau menyadari betapa berbedanya engkau dengan orang yang tidak mengenal
Allah. Ia telah mati sekali untuk membenarkanmu seumur hidupmu, sehingga meski
ada kesalahan-kesalahan di tengah jalan, engkau tidak dituduh-Nya jahat,
melainkan diampuni dan dipulihkan. Engkau tidak sedang menghancurkan hati Allah
ketika engkau terantuk atau terjerumus. Ia menegur dengan cara mengingatkanmu
akan salib-Nya. Sama seperti Ia menegur kepengecutan Elia yang lari ketakutan,
Ia menegurmu dengan intisari yang sama: “Nak, apa kerjamu disini? Ayo bangkit!
Tempatmu bukan disini. Engkau itu milik-Ku!”
I Raja-raja 19:9
Di sana masuklah
ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang
kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?
Kita digembalakan
ke dalam segala kebenaran firman dan kasih, dan nilai-nilai yang dikandung
kasih itu. Ia menggembalakan kita kepada ketaatan, kesabaran, kemurahan hati,
kebaikan, kejujuran, belas kasihan, pengampunan, kelemahlembutan, kerendahan
hati, kesetian, dan lain-lain. Ia menasehati dan mengingatkan kita akan segala
firman-Nya yang telah pernah kita dengar.
Suatu hari, saya
begitu cemburu pada seorang rekan di kantor karena perlakuan yang tidak adil
dari pimpinan. Saya tidak berbicara apa-apa, tapi seharian itu saya kehilangan
sukacita dan dipenuhi sungut-sungut di dalam dada. Tetapi Tuhan menegur saya
dari dalam hati ini dengan mengingatkan firman-Nya tentang kasih. Keesokan
harinya, saya telah menyesali amarah itu di hadapan Tuhan. Puji Tuhan, Ia
justru menghibur saya dengan cara ajaib hari itu juga.
Maksud saya, karena
beberapa kelemahan, ada kalanya kita bereaksi salah ketika sesuatu yang tidak
enak menimpa. Kita meledak, kehilangan sabar, emosian, tersinggung, membalas
kata-kata menyerang, dan lain sebagainya. Sebagai Tuhan yang sempurna, Yesus tidak
dapat menyetujui kesalahan itu. Ia pasti akan berbicara “empat mata” dengan
kita, di hati nurani kita sendiri. Persoalannya tinggal pada anda, mendengarkan
teguran itu atau mengeraskan hati.
Mazmur 95:7-8
Sebab Dialah
Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan
tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
Janganlah
keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun
Kita juga harus
bertumbuh di dalam kedewasaan rohani setahap demi setahap, supaya kita tidak
mudah tersinggung atau sakit hati, dan supaya nyata bahwa penggembalaan Tuhan
atas kita berhasil mendewasakan kita dan menghasilkan buah. Ini artinya,
kemauan untuk berubah itu harus ada pada kita.
Saudara...
Engkau digembalakan
karena engkau bukan domba liar. Engkau ada yang punya: Bapa Sorgawi. Kita tidak
berasal dari dunia yang gelap dan rendahan ini, tetapi dari Kota Kudus, yang
penuh kemuliaan. Sembari menunggu hari dimana kita dibawa pulang ke sorga, maka
kita disertai atau digembalakan. Di dalam penggembalaan-Nya akan kita, kita
akan dihibur-Nya di kala susah hati, dipulihkan di kala terluka, didampingi di
kala terusir karena nama-Nya, dikuatkan di kala lemah, diyakinkan di kala
takut, juga ditegur di kala menyimpang, atau dipukul di kala membuta dan
mengeraskan hati. Ia punya rencana-rencana besar atas kita masing-masing.
Ia akan mengajarmu kehendak-Nya dan misi Kerajaan yang ada di pundakmu sebagai
perantau di bumi.
Menjadi terang dan
garam bagi dunia, menceritakan Kabar Baik dari salib Kristus kepada orang-orang
terhilang, serta membagikan kasih kepada setiap orang di sekitarmu, apakah itu
keluarga, tetangga-tetanggamu, anak-anak terlantar, dan semua orang. Haruslah
mereka merasakan kepribadianmu penuh kasih dan rendah hati. Jika ternyata
engkau justru mereka kenal sebagai sosok yang sombong dan memandang rendah
mereka yang tidak mengenal Tuhan, sesungguhnya engkau sendiri pun belum
mengenal Tuhan meski engkau ini pelayan penting di gerejamu.
Saudaraku...
Mulai hari ini, sadarilah
bahwa Yesus ada di sampingmu senantiasa, 24 jam dalam satu hari. Engkau ini
milik-Nya dan Dia milikmu. Saat engkau duduk di meja kantormu, Gembalamu ada di
situ. Saat engkau di rumah makan, Yesus ada di situ. Saat engkau di perjalanan,
di trotoar, di perpustakaan, di bawah jembatan, di dalam hutan, atau dimanapun,
Yesus ada disitu. Saat engkau beristirahat, Yesus ada di situ. Saat engkau
dalam masalah, Yesus ada disitu. Saat engkau ada dalam pengucilan, pengusiran,
penjara, Yesus juga ada di situ bersamamu. Yaitu Yesus yang rendah hati dan
lemah lembut, yang mengasihimu dengan sangat. Ia hadir bukan setelah engkau
berdoa mengundang-Nya, tetapi karena kehendak-Nya sendiri, oleh kesetiaan-Nya
padamu. Kita berdoa hanya supaya kita merasakan hadirat-Nya. Bergaul intimlah
dengan Tuhan. Berbincang-bincanglah kepada-Nya, entah untuk perkara besar,
entah untuk urusan-urusan kecil; entah untuk segala kegembiraan, entah untuk
rasa sesak di hatimu.
Saat memulai
aktivitas hidup, saya tak lagi berdoa meminta penyertaan Tuhan, tetapi mengucap
syukur karena Dia menyertai saya senantiasa. Cobalah anda praktekkan hal itu,
anda pasti akan merasakan perbedaannya.
Juga Ia tidak hanya
peduli pada urusan-urusan rohani: tentang apa lagu pujian yang akan kita
nyanyikan, apa judul khotbah, dan lain sebagainya. Ia peduli pada segala
sesuatu di dalam hidupmu. Ia peduli pada pekerjaanmu, makananmu, pakaianmu, dan
semua keadaanmu. Ia memliharamu, tidak ada yang perlu engkau kuatirkan.
Gembalamu melihat semuanya, Ia ada bersamamu, dan Ia memiliki rencana-rencana
yang luar biasa bagimu. Ia membelamu, Ia menggendongmu, Ia memelukmu.
Mulai hari ini
kasihi dan banggakanlah Dia, sebab Yesus mengasihimu dengan kasih yang kekal,
yang tak berkesudahan, yang tidak dapat berkurang oleh apapun juga. Haleluyah!
19. KABARKANLAH
INJIL
Saudaraku
dalam Yesus Kristus...
Kita telah berada
di tahun-tahun terakhir dari akhir zaman. Pesan-pesan Tuhan telah berdatangan
dari seluruh penjuru dunia, bukan hanya dari pendeta-pendeta yang dinamai gembala,
tapi juga dari kaum ibu, kaum bapak, kaum muda, hingga anak-anak, bahwa waktu
yang tersisa sudah sangat sedikit.
Saya tidak tahu
berapa lama lagi waktu yang tersisa, mungkin tahunan, mungkin bulanan, tapi
bisa pula sudah masuk hitungan mingguan. Tuhan tidak akan pernah memberitahu
kita secara terbuka. Sebab yang Ia kehendaki adalah supaya semua orang
senantiasa berjaga-jaga setiap waktu, dan mengumpulkan upah sebanyak-banyaknya
di sorga kekal. Sebab alangkah hancurnya Kerajaan-Nya, jika manusia diizinkan
tahu tahun, atau bulan dan harinya. Berbondong-bondong manusia akan
meninggalkan gereja dan menjadi liar, lalu sehari sebelum tahun itu, atau bulan
itu, atau hari itu, mereka semua balik lagi kepada Tuhan. Allah kita yang penuh
hikmat, tidak mengijinkan itu terjadi. Ya, Ia ingin kita bersiap-siap setiap
hari. Dan pula, Ia mengijinkan kita untuk mengetahui tanda-tandanya. Kita sudah
melihat begitu banyak tanda, dan tanda itu berarti semuanya sudah sangat dekat.
Sepertinya kita
semua sudah sangat dekat dengan suatu ledakan besar. Ledakan besar ini berbeda
dari yang sebelum-sebelumnya. Ledakan yang melibatkan Israel dan
musuh-musuhnya.
Dampak dari ledakan
besar ini ialah seluruh sistem dunia akan ambruk. Dunia tanpa pengharapan. Dan
disaat seperti itu, tampillah para sutradara yang selama ini bersembunyi di
balik layar, ditopang oleh negara-negara kuat. Perjanjian damai berhasil
didorongkan kepada Israel dan musuh-musuhnya. Mereka menawarkan tatanan dunia
baru kepada bangsa-bangsa, negara tunggal dunia, dibawah PBB yang baru. Mereka
akan berhasil. Dan dunia akan menjadi baru sama sekali.
Kita tidak tahu
kapan persisnya semua itu terjadi, tetapi terasa, semuanya sudah begitu dekat
dengan rumah kita. berdoalah senantiasa. Hiduplah kudus. Bertekunlah dalam
kasih dan penggembalaan Tuhan. Satu hal yang melegakan kita, kita akan diangkat
dari bumi ini dan diluputkan dari segala kengerian, asal saja saat itu kita
kedapatan tinggal di dalam Yesus Kristus.
I Tesalonika
4:16-17
Sebab pada waktu
tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah
berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam
Kristus akan lebih dahulu bangkit;
sesudah itu,
kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan
mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan
selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan
Ya, kita sedang
dalam penantian akan pengangkatan dari dunia ini. Saat itu, ketika tanda
diberi, domba-domba-Nya yang setia dalam firman-Nya akan diangkat dari dunia
ini secepat kilat, untuk bertemu Yesus Kristus. Setelah itu, dunia yang
tertinggal akan jatuh dalam kengerian dasyat. Yang ada ialah pembantaian demi
pembantaian, teror demi teror, aniaya demi aniaya, dari Si Pembinasa Keji,
Antikristus. Sungguh, orang-orang kristen yang tertinggal itu akan
meraung-raung dalam penyesalan akan kekerashatian mereka selama ini, akan
keengganan mereka meninggalkan kehidupan duniawi, akan kesepelean mereka
terhadap firman Yesus Kristus. Tetapi saat itu, semuanya sudah terlambat.
Berjuanglah keras agar anda ikut dalam pengangkatan itu. Sebab itulah hari
keselamatan yang ditunggu-tunggu itu. Berjaga-jagalah dalam pertobatan dan
kekudusan.
Dengar, barang
siapa datang pada Yesus, dia telah datang pada keselamatan kekal. Barang siapa
tinggal setia di dalam Yesus, dia sudah tinggal dalam keselamatan kekal. Sebab
anda tak dapat menemukan satu pun cara lain untuk selamat selain di dalam Yesus
Kristus. Anugrah keselamatan untuk setiap orang sudah selesai, ketika Yesus
menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib. Tidak ada hal yang perlu ditambahkan lagi
untuk merampungkannya. Tinggal orang itu menerima, dengan percaya dan
menyerahkan hidupnya pada Yesus. Betapa dekatnya keselamatan itu bagi semua
orang. Betapa orang tinggal berbalik saja pada Yesus, maka semuanya selesai.
Sayangnya, masih
terlalu sedikit orang yang melakukannya. Jika anda pergi ke pasar,
memperhatikan orang-orang ramai yang ada disana dengan kesibukan dan ekspresi
masing-masing, anda akan menyadari bahwa hampir semua dari mereka belum
mengenal Tuhan. Mungkin banyak dari mereka beragama kristen, yang tiap hari
minggu pergi ke gereja, tetapi mereka juga pergi ke dukun saat dalam masalah,
atau larut dalam berbagai kecemaran daging dan hidup mengejar dunia. Mereka
tidak hidup di dalam Tuhan. Jika anda berbicara tentang panggilan Yesus pada
mereka, mereka akan menganggap anda orang aneh. Inilah dunia di akhir zaman,
dimana kita tinggal.
Anda harus mulai
sadar bahwa mereka membutuhkan Yesus, yaitu Dia yang sangat mengasihi mereka.
Sama seperti dahulu Yesus menangisi Yerusalem yang tidak mau menerima-Nya,
padahal hanya di dalam Dia orang bisa diselamatkan, demikianlah Yesus sampai
hari ini menangisi kebebalan dunia. Ia menilik bangsa-bangsa, meninjau
kota-kota dan desa-desa, dan menemukan hampir semua orang tidak peduli
kepada-Nya, atau hidup di luar Dia. Mereka berjalan di dunia ini mengejar
kemauan dagingnya sendiri di bawah pengaruh roh-roh cemar. Dan ketika Yesus
menilik gereja-Nya, Ia melihat kita malas untuk memikul salib bagi Injil.
Terlalu sedikit yang mau memberitakan Injil. Kebanyakan kita lebih tertarik
mengejar berkat di dunia ini dan tidak ingin kenyamanan kita terganggu. Mari
bertobat, saudara. Yesus berharap kepada kita. Ia mengasihi kita, Ia mengasihi
semua orang. Ia tidak pernah lupa pada tangan-Nya yang berlubang paku. Ia telah
mengampuni dosa dunia. Ia ingin kasih-Nya itu diberitakan!
Ceritakanlah Injil
kasih karunia seperti yang anda terima dalam tulisan ini kepada lebih banyak
orang, kepada teman-teman, tetangga, kenalan, lebih lagi kepada orang-orang
yang anda kasihi. Di sekitar anda banyak sekali orang yang masih belum
menyerahkan dirinya kepada kasih karunia Tuhan. Jangan tunggu keluarga yang
engkau kasihi itu meninggal dulu baru engkau menangisinya dengan sangat
menyesal. Beranilah memulai berbicara kepadanya tentang kasih Yesus.
Menginjil bukanlah
mendampingi orang itu membujuk-bujuk Allah agar mau mengampuninya. Bukan.
Menginjil adalah membujuk orang itu untuk mau menerima pengampunan Allah.
Intisari berita Injil itu ialah kabar keselamatan. Anda bisa mengatakannya
dengan intisari kira-kira begini: “Yesus sangat mengasihimu. Mungkin engkau
berpikir bahwa dosamu banyak, tetapi dengarlah, Ia sudah mengampunimu. Ya, Ia
telah menyerahkan diri-Nya disalibkan untuk semua itu. Engkau tinggal menerima
pengampunan itu. Maukah engkau menerimanya dan menyerahkan dirimu kepada-Nya?
Kalau engkau mau menerima-Nya, engkau selamat.”
Jika dia mau
mendengar, tuntunlah dia dengan doa pendamaian. Setelah itu, ajarlah mereka
supaya hidup setia di dalam firman Tuhan, sebagai anak-anak Allah, atau bawa
dia ke kumpulan orang-orang percaya yang takut akan Tuhan. Ingat, jangan salah
pendekatan. Banyak pendeta mengajar orang-orang untuk hidup taat pada firman
Tuhan, tetapi mereka tidak mengajarkan kasih karunia terlebih dahulu, sehingga
yang terbentuk adalah jiwa Farisi: berlelah-lelah mengejar keselamatan. Itu
salah. Terangkan dahulu kepada mereka kasih karunia Allah, teguhkan dulu iman
mereka bahwa di dalam Yesus mereka adalah anak-anak Allah sendiri, dan mereka
sudah aman dari bayang-bayang kematian kekal. Kasih karunia itu memerdekakan
dari segala ketakutan, jadi anda dan mereka membutuhkan hikmat Roh ini. Di
dalam Yesus ada kelegaan besar!
Ketika kesadaran
sebagai milik Yesus semakin teguh di dalam mereka, dengan sendirinya mereka
akan rindu untuk setia dan melayani Tuhan dengan kemauan sendiri. Jika kemauan
sendiri itu telah tumbuh, anda tinggal mengajarkan apa-apa saja yang
dikehendaki Tuhan, maka mereka akan mengerjakannya.
Tapi jika anda
tidak pintar menceritakan ini dengan bahasa anda sendiri, kenapa anda tidak
memfotokopi buku ini dengan berkorban beberapa ribu rupiah dan memberikan
kepada mereka untuk dibaca? Tuhan akan menyadarkan mereka bahwa mereka tidak dapat
selamat tanpa menyerahkan diri pada Yesus. Mereka akan bertobat dan memberi
diri mereka dibabtis sebagai tanda pertobatan itu.
Saya menyediakan
buku ini sebagai bahan anda menginjili dan mengajar saudara-saudaramu. Ini
gratis, saya tak kutip bayaran apa-apa dari anda. Saya menerima hikmat ini dari
Roh, dan semua itu cuma-cuma, sehingga saya bagikan juga secara cuma-cuma. Upah
saya ada di sorga. Hanya satu yang saya mintakan sebagai balasannya dari anda,
perbanyaklah buku ini dengan uang anda sendiri dan bagi-bagikan kepada mereka.
Saya kira jika anda memfotokopinya, tidak lebih dari Rp. 5.000,- perak per
eksamplar, sementara isi buku ini demikian penting bagi mereka. Saya sendiri
akan melakukan hal yang sama juga. Saya bermaksud memperbanyak buku ini dan
membagi-bagikannya kepada orang-orang terkasih. Mari kita semua terbeban untuk
menginjil. Itulah tugas kita sebagai anak-anak Allah. Sungguh, dunia ini akan
segera berakhir! Yesus akan segera datang!
Sebab tanpa Yesus, tidak seorang pun akan sampai kepada Bapa. Karena Dia
sajalah JALAN dan KEBENARAN dan HIDUP.
MARANATHA
Sumber : http://baopanigoran.blogspot.com/2013/09/memahami-kasih-karunia-allah-edisi-2013_17.html